Apa yang dimaksud dengan piutang? Bagaimana piutang dapat mempengaruhi kondisi keuangan secara menyeluruh?

Kali ini Finansialku akan membahas tentang definisi piutang!

 

Definisi Piutang adalah

Piutang dalam bahasa Inggris disebut juga dengan accounts receivable atau biasa disingkat AR.

Piutang merupakan salah satu jenis dari transaksi akuntansi yang memiliki pengertian penagihan kepada konsumen yang telah berutang.

Pihak yang memberikan utang kepada konsumen ini bermacam-macam, mulai dari orang atau perorangan, perusahaan, ataupun organisasi.

Pemberian utang kepada seseorang biasanya karena ia telah mendapatkan layanan atau barang dengan sistem kredit.

8 Tips Memilih Kredit Multi Guna yang Paling Menguntungkan 01 - Finansialku

[Baca Juga: Apakah Surat Pengakuan Hutang di Bawah Tangan Itu Aman? Atau Perlukah Notaris?]

 

Hal yang lazim dilakukan pada permasalahan piutang ini adalah pihak pemberi utang akan membuat tagihan lalu mengirimkannya.

Konsumen akan mendapatkan tenggat waktu untuk membayar yang sering disebut dengan termin kredit atau pembayaran.

Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara maka piutang disajikan dalam bentuk sistem akuntansi akrual.

Adanya UU tersebut menjadikan penerapan sistem akuntansi aktual. Definisi berbeda juga akan terlihat, salah satunya adalah adanya UU No. 1 Th. 2004. UU tersebut isinya tentang Perbendaharaan Negara dengan perspektif tertentu.

 

Ciri-Ciri Piutang

Ada 3 ciri utama yang ada pada piutang di antaranya adalah nilai jatuh tempo, tanggal jatuh tempo, hingga bunga.

Nilai jatuh tempo yang terdapat pada piutang merupakan sejumlah nilai transaksi utama dengan ditambahkan bunga.

Hal ini dikarenakan dengan pembayaran bertanggal tempo maka akan menjadikan adanya beban berupa bunga ini.

Pada piutang terdapat tanggal tentang jatuh temponya, biasanya terdiri dari dua macam, yakni yang menggunakan bulanan maupun harian.

Umur jatuh tempo ini juga yang menjadikan adanya bulanan dan juga harian.

Apabila sebuah piutang menggunakan penghitungan bulanan maka waktu jatuh tempo sama dengan tanggal pembelian piutang, yang berbeda hanya bulannya saja.

Seseorang yang membeli sebuah piutang dengan menggunakan harian maka ia harus dengan secermat mungkin dalam menghitung kapan biayanya bisa ditansfer.

Hal ini menjadikan orang tersebut harus menghitung hari secara tepat.

Bunga pada piutang ini sebagai akibat dari seorang yang utang pastinya akan membutuhkan dana secara cepat serta membutuhkan jangka waktu tertentu guna mengembalikan uangnya.

Pemberi kredit yang telah berkorban sejumlah uang kepada konsumen serta bersabar saat uangnya tidak segera kembali maka akan mendapatkan keuntungan dari kredit ini.

Seberapa besar bunga yang nantinya akan dikenakan juga tergantung pada bagaimana kesepakatan antara pemberi kredit maupun seorang yang meminjam uangnya.

 

 

Jenis-jenis Piutang

Setidaknya ada 3 jenis piutang yang bisa dipelajari seseorang dengan aktivitas bisnis di dalamnya.

 

#1 Piutang Usaha (Account Receivable)

Piutang ini dirupakan dalam bentuk kredit yang dibeli melalui pelanggan dari proses jual beli berupa barang atau jasa.

Masa tagihan Piutang Usaha kurang lebih 1 sampai 2 bulan. Jika dilihat dari sisi jumlahnya, maka jenis ini adalah yang paling besar.

 

#2 Wesel Tagih (Notes Receivable)

Sesuai dengan namanya, piutang ini memiliki bentuk fisik berupa surat formal. Surat formal ini diterbitkan dalam upaya untuk mengukur  besarnya utang.

Berbeda dengan Piutang Usaha, Wesel Tagih ditargetkan dengan masa pelunasan 2 sampai 3 bulan.

Masa pelunasan bisa diperpanjang apabila pihak yang memiliki utang bersedia membayar bunga.

Ada persamaan antara Piutang Usaha dan Wesel Tagih yaitu dari segi transaksinya yang dapat dikelompokkan sebagai piutang dagang (trade account).

 

#3 Piutang Lain-lain (Other Receivable)

Jenis ini merupakan salah satu jenis yang lebih luas. Contoh dari piutang jenis ini adalah piutang gaji, piutang bunga, restitusi pajak, serta uang muka karyawan.

Karena piutang ini bersifat luas, maka catatannya dapat dilaporkan secara terpisah dalam neraca.

 

Piutang Wesel dan Piutang Dagang

Yang dimaksud dengan Piutang Wesel adalah surat yang menyatakan bahwa pihak terutang harus memberikan pembayaran sesuai isi ketetapan dokumen atau wesel.

Jenis piutang ini bersifat lebih formal karena dilengkapi ketersediaan dokumen resmi yang memuat data-data nominal utang.

Karena bersifat formal, jika tidak dipenuhi maka penggugatannya akan bisa diproses lebih cepat dan valid.

Perusahaan yang berutang pada umumnya memiliki jumlah ketersediaan uang kas dalam nominal terbatas. Lalu, pihak ini mengajukan promissory notes receivable yang berupa aset piutang. Dokumen ini menjadi bukti piutang dan aturan resmi untuk pelunasannya.

Definisi-Piutang-Adalah-3-Finansialku

[Baca Juga: Ini Rahasianya: Cara Terbebas Dari Utang! Lakukan!]

 

Piutang Wesel berbeda dengan Piutang Dagang. Ada beberapa perbedaan dari sisi akuntansi untuk kedua jenis piutang ini.

Akuntansi untuk Piutang Wesel berupa Wesel Tagih dan Wesel Bayar.

Wesel Tagih adalah surat yang bisa digunakan untuk penagihan terhadap pihak terutang.

Wesel Tagih diterbitkan oleh perusahaan apabila belum memiliki kesanggupan pembayaran.

Dalam dokumen tersebut dicatat jumlah aset yang menjadi jaminan. Karena perbedaan sistem pembebanan bunga, maka jenis Wesel Tagih dibagi menjadi 2 jenis yaitu yang berbunga dan tidak.

Sementara itu, wesel bayar merupakan dokumen yang diterbitkan oleh perusahaan pengutang kepada pihak terutang.

Pada umumnya, Wesel Bayar memiliki masa pelunasan 1 tahun. Jika lebih dari itu maka pelaporannya harus dimasukkan dalam kewajiban long term.

Apabila telah jatuh tempo maka ada sanksi berupa biaya administrasi tambahan. Untuk mengaturnya saat ini perusahaan bisa memanfaatkan jurnal software.

Piutang Dagang sendiri terdiri dari beberapa jenis piutang yang ada dalam dunia bisnis.

Perusahaan yang memiliki Piutang Dagang harus selalu memperhatikan tanggal jatuh tempo serta jumlah pembayaran. Jika tidak, maka risikonya adalah aset perusahaan bisa diambil.

Naik turunnya kondisi keuangan sebuah perusahaan dapat menyebabkan kebangkrutan apabila tidak dianalisis secara menyeluruh.

 

Piutang Pribadi

Piutang pribadi pada dasarnya hampir sama dengan piutang perusahaan. Jadi, piutang pribadi terjadi manakala seseorang meminjamkan uang pada orang lain.

Jika Anda kesulitan dalam mengatur piutang pribadi, maka tidak perlu jurnal software seperti yang digunakan dalam perusahaan. Anda hanya perlu mengunduh Aplikasi Finansialku di Google Play Store secara gratis.

Aplikasi Finansialku memiliki fitur “Rekeningku” untuk mencatat banyak data keuangan. Misalnya saja Akun Piutang, seperti pada gambar di bawah ini:

Definisi-Piutang-Adalah-1a-Finansialku

 

Sebaiknya Anda selalu memantau catatan keuangan termasuk piutang. Karena jika sampai lupa maka akan banyak kerugian yang akan dihasilkan.

Apalagi jika piutang tersebut diambil oleh pihak yang kurang bertanggung jawab sehingga perlu diingatkan dalam pembayarannya.

 

Apakah Anda memiliki piutang? Bagaimana informasi ini bisa memberikan manfaat lebih? Bagikan data di atas pada rekan yang memiliki piutang, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. Piutang. Id.wikipedia.org – https://goo.gl/rz1zUH
  • Dina Amalia, 18 Oktober 2017. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis Piutang dalam Akuntansi. Jurnal.id – https://goo.gl/bJYh2P

 

Sumber Gambar:

  • Tujuan Pemeriksaan Piutang – https://goo.gl/images/wgJsih
  • Aplikasi Finansialku Rekeningku – https://goo.gl/images/3JTL2L

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg