ASHA telah melantai di bursa. Inilah bisnis yang bergerak di bidang perdagangan besar hasil perikanan, sektor consumer non-cyclicals dan subsektor di food retail & distributors.

 

Yuk, simak update terbaru dari emiten yang satu ini!

 

IPO PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk. (ASHA)

PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk. dengan kode saham ASHA, sudah melantai di bursa pada Jumat, 27 Mei 2022 lalu.

Penjamin pelaksana emisi efek ini adalah PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia. 

Penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO, dilakukan sesuai dengan jadwal berikut ini:

  • Masa Penawaran Awal: 22-27 April 2022
  • Tanggal Efektif: 18 Mei 2022
  • Masa Penawaran Umum: 19 – 24 Mei 2022
  • Tanggal Penjatahan: 24 Mei 2022
  • Tanggal Distribusi Saham: 25 Mei 2022
  • Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia: 27 Mei 2022

 

ASHA menawarkan sebanyak-banyaknya 1,25 miliar saham baru, atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Harga penawaran Rp 100 per saham. Sehingga, nilai IPO ASHA keseluruhan sekitar Rp 125 miliar.

 

Prospek Bisnis PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk. (ASHA)

Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, dengan potensi luar biasa dalam bidang perikanan.

Sehingga kita pun punya berbagai cara untuk ikut memajukan perikanan Indonesia.

Selain mengonsumsi hasil perikanan dalam negeri, saat ini anak muda juga melakukan ekspor hasil perikanan dan mendulang cuan.

Salah satunya melalui emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar hasil perikanan.

Sebagai investor, Sobat Finansialku bisa melihat peluang cuan, kan?

Kita bahas selengkapnya mengenai emiten ini, apakah bisnis mereka menarik?

Salah satunya bisa kita cari tahu melalui metode Value Investing.

Jika Anda belum tahu mengenai metode ini, tonton video berikut untuk memahami value investing secara praktis.

 

Business Profile PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk. (ASHA)

PT Cilacap Samudera Fishing Industry berdiri pada 1 Oktober 1999 sebagai  perusahaan terbatas di bidang perikanan, pengolahan ikan, pertambakan, galangan kapal, dan hasil ikan lautnya, serta memperdagangkan hasil tersebut khususnya untuk komoditas ekspor.

Produk bahan baku perikanan perseroan berasal dari hasil tangkapan kapal sendiri dan pembelian dari supplier atau pihak ketiga.

Sampai dengan prospektus ini diterbitkan, bidang usaha yang sedang dijalankan perseroan adalah perdagangan besar hasil perikanan dan juga aktivitas cold storage.

 

Saham Cilacap Samudera Fishing Industry saat ini terbagi diantara:

  • PT Asha Fortuna Corpora (40%),
  • PT Mestika Arta Dirga (20%),
  • PT Inti Sukses International (20%),
  • Erlin Sutioso (10%), dan
  • Ervin Sutioso (10%).

 

Tapi komposisinya pun kelak akan mengalami perubahan, karena perusahaan menawarkan sebanyak-banyknya 25% dari modal ditempatkan pada ajang IPO. 

Prediksi struktur pemegang saham ASHA pasca-IPO menjadi:

  • PT Asha Fortuna Corpora (30%),
  • PT Mestika Arta Dirga (15%),
  • PT Inti Sukses International (15%),
  • Erlin Sutioso (7,5%),
  • Ervin Sutioso (7,5%) dan
  • Masyarakat (25%).  

 

Rencana Penggunaan Dana IPO

Berdasarkan prospektus dari lama e-IPO.co.id, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO ini nantinya akan digunakan dalam berbagai hal, diantaranya:

  • Sekitar Rp 75 miliar untuk modal kerja perseroan, tepatnya pembelian persediaan ikan.
  • Sekitar Rp 28 miliar untuk pembelian 99,97% saham PT Jembatan Lintas Global (JLG) yang bergerak dalam bidang perikanan.

Ini merupakan transaksi afilias, karena saham JLG akan dibeli dari Ervin Sutioso dan Andi Soegiarto (suami Erlin Sutioso).

  • Sisanya untuk modal kerja perseroan, tepatnya biaya operasional kantor dan biaya operasional kapal.

[Baca Juga: Aksi Mitratel IPO Tawarkan Harga Saham Perdana Rp 800]

 

Kinerja PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk. (ASHA)

Berdasarkan prospektus perseroan, kinerja ASHA positif dalam laporan keuangan (di audit sampai akhir tahun 2020) serta laporan keuangan yang belum di audit sampai akhir tahun 2021.

Berikut ringkasan kinerja keuangan ASHA selama 4 tahun terakhir (dalam juta rupiah):

Laporan Keuangan ASHA Belum Diaudit. Source: Prospektus ASHA

 

Pendapatan perusahaan menurun 46% antara 2018-2019, karena biaya operasional yang tinggi dan tidak efisien.

Penyebabnya karena adanya regulasi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang kurang kondusif.

Kerugian tahun 2019 sebesar Rp 2,19 miliar juga terjadi lantaran situasi ini.

Perusahaan mencatatkan laba Rp 642,61 juta per 31 Desember 2020, serta Rp 894,95 juta per 31 Desember 2021.

Laporan Posisi Keuangan ASHA. Source: Prospektus (e-IPO.co.id)

 

Dalam prospektus ASHA, juga melampirkan rasio keuangan perseroan. Sehingga lebih jelas tentang apakah suatu saham layak dibeli?

Para investor biasanya meninjau rasio-rasio keuangan. Nah, berikut rasio keuangan ASHA selama empat tahun terakhir:

Rasio Keuangan. Source: Prospektus (e-IPO.co.id)

 

Jika Anda ingin tahu cara membaca laporan keuangan atau mempelajari seputar investasi saham, download ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham dari Finansialku.

Klik banner untuk download ebook-nya, gratis!

Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - HP
Banner Iklan Ebook Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan di Saham - PC

 

Dividen

Prospektus mengungkapkan bahwa ASHA bermaksud membayarkan dividen kas kepada pemegang saham perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 yang akan dibagikan pada tahun 2023.

Dividen akan dibayarkan jika perusahaan memiliki saldo laba positif setelah penyisihan dana cadangan wajib yang dipersyaratkan pasal 71 angka (3) UUPT, serta disepakati oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan.

 

Perseroan membagikan dividen tunai pada tahun 2021 berdasarkan akta nomor 7 tanggal 30 Oktober 2021 Saldo laba Perseroan pada tahun 2020 sebesar Rp 19.674.521.636.

Dari saldo tersebut dibagikan sebesar Rp 17.600.000.000 pada tahun 2021.

[Baca Juga: Dividen Saham: Pengertian, Jenis, Perhitungan, dan Studi Kasus]

 

Kesimpulan

ASHA melaksanakan IPO di Jumat, 27 Mei 2022 dan hingga sesi I perdagangan saja saham ini sudah menembus harga 135/lembar, melonjak 35%, atau ARA (auto reject atas).

Kinerja keuangan ASHA dengan skala perusahaan mereka dalam 1 tahun terakhir memiliki kinerja yang cukup memuaskan dan bagus dengan ada penurunan tipis secara YoY, prospek usaha ASHA juga cukup menarik. 

Negara kita Indonesia merupakan negara yang memiliki salah satu potensi di sektor perikanan, sehingga perusahaan-perusahaan dalam bidang ini juga memiliki prospek yang baik.

Seiring dengan berakhirnya pandemi COVID-19 dan optimalisasi sarana-prasarana dalam bidang perikanan dan kelautan, adanya ekspor ke berbagai negara di dunia, berbagai potensi perikanan Indonesia menjadi lebih menarik.

 

Disclaimer-on: Tulisan ini untuk EDUKASI, bukan SARAN INVESTASI. Penulis tidak terafliasi dengan perusahaan yang disebutkan atau anak usaha. Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buys/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis. Berdasar laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.

 

Sobat Finansialku, apakah Anda tertarik untuk mengoleksi emiten saham ini? Jika Anda memiliki opini pribadi, silakan tulis pada kolom dibawah ini.

Jangan lupa, share informasi ini pada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber: Kontan.co.id, Market.bisnis.com, CNN Indonesia, RTI, Stockbit, IDX.co.id, e-IPO.co.id.