Penjualan properti digital di Metaverse telah menyentuh angka Rp 7,19 triliun. Seperti apakah faktanya? Simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini.

 

Penjualan Properti Digital di Metaverse Capai Rp 7,19 Triliun

Keberadaan properti digital di dunia Metaverse baru-baru ini mencuat, tapi tak henti-hentinya membawa kabar yang mengejutkan. Yang terbaru adalah nilai penjualan rumah di Metaverse telah menembus angka fantastis, yakni US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7,19 triliun.

Tak hanya itu, berdasarkan data yang dihimpun dari MetaMetric Solution selaku penyedia data metaverse menunjukkan bahwa penjualan rumah pada Januari 2022 telah menyentuh angka US$ 85 juta.

Sehingga, berdasarkan fakta tersebut penjualan rumah di dunia Metaverse diproyeksikan mencapai US$ 1 miliar pada tahun 2022 ini. 

 

Pengumuman Facebook Memicu Lonjakan Nilai Penjualan

Lalu, faktor apakah yang membuat nilai transaksi penjualan properti digital di Metaverse terus mengalami lonjakan yang cukup fantastis?

Salah satu faktor yang mempengaruhinya tentu saja pengumuman Facebook yang dilakukan pada 28 Oktober 2021 lalu. 

CEO Facebook, Mark Zuckerberg secara terang-terangan berambisi membawa umat manusia merasakan pengalaman baru di dunia virtual yang ia sebut sebagai Metaverse.

Bahkan Mark mengubah nama perusahaannya itu menjadi Meta Inc. sebagai implementasi nyata akan ambisinya tersebut. 

Pengaruh dari pengumuman Facebook ini terlihat dengan adanya lonjakan penjualan real estate yang hampir mencapai 9x lipat.

Tidak hanya itu, sebuah laporan dari BradEssence, Market Research menunjukkan bahwa pasar rumah Metaverse akan mengalami pertumbuhan hingga 31% per tahun hingga tahun 2028.

 

Transaksi Fantastis Properti Digital di Dunia Metaverse

Sebelumnya, terdapat beberapa transaksi penjualan properti digital dengan nilai fantastis di dunia Metaverse. 

Salah satunya yang dilakukan Republic Realm. Mereka membayar US$ 4,3 juta untuk tanah di platform real estat metaverse terbesar, Sandbox. Perusahaan tersebut sedang mengembangkan 100 pulau, yang disebut Kepulauan Fantasi, dengan vila mereka sendiri.

Hasilnya, 90 pulau dijual pada hari pertama seharga masing-masing US$ 15.000 dan beberapa di antaranya terdaftar untuk dijual kembali dengan harga lebih dari US$ 100.000.

Untuk saat ini, penjualan real estate digital di Metaverse masih terfokus di 4 platform, antara lain Sandbox, Decentraland, Cryptovoxels, dan Somnium.

[Baca Juga: Jual Tanah Virtual di Decentraland Bisa Cuan Rp 61 Miliar]

 

Untung Besar, Risiko Kerugian Juga Besar

Tak ayal, nilai transaksi yang fantastis membuat properti digital di dunia Metaverse mulai dilirik oleh banyak orang, terutama kalangan pebisnis.

Metaverse memiliki potensi yang sangat besar untuk memberikan keuntungan bisnis yang maksimal. Akan tetapi, di lain sisi ada juga risiko kerugian dan konsekuensi yang besar pula.

Seperti apa yang dikatakan oleh CEO Republik Realm, Janine Yorio. 

“Ada risiko besar, tetapi potensi imbalannya besar,” ujarnya melansir dari laman Suara.com (2/2/2022).  

 

Di samping itu, financial planner Finansialku, Rizky Syam CFP menyatakan bahwa ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan bagi setiap orang yang ingin berinvestasi, apa pun itu instrumennya.

 

#1 Manajemen Risiko

Aspek pertama ialah Anda harus bisa me-manage risiko sebaik mungkin. Sebab, setiap instrumen investasi memiliki risikonya tersendiri, termasuk properti digital di metaverse.

Dengan manajemen risiko yang baik maka Anda bisa mengantisipasi kerugian semaksimal mungkin.

“Sebab akan ada kondisi market yang membuat transaksi menjadi optimis maupun pesimis. Maka dari itu manajemen risiko menjadi sangat penting,” ujar Rizky.

 

#2 Kenali Instrumen Investasi

Kemudian, Anda perlu mengenal lebih dalam mengenai instrumen investasi yang akan Anda gunakan, dalam hal ini properti digital di metaverse. Pengetahuan mengenai instrumen investasi ini menjadi bekal yang penting bagi setiap investor.

Seperti bagaimanakah potensi keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan, proyeksi di masa depan, antisipasi risiko yang perlu dilakukan, dan masih banyak lagi.

 

#3 Jangan Gambling

Salah satu tujuan dari investasi adalah menjaga aset, bukan malah mempertaruhkan aset yang Anda miliki. Rizky menekankan bahwa jangan gambling dalam berinvestasi.

Meski aset digital seperti kripto hingga properti digital memiliki prospek ke depannya, Anda tetap harus menginvestasikan aset portofolio ke dalam instrumen tersebut dengan porsi yang benar. 

Jika investasi tersebut berasaskan spekulasi atau gambling, sudah dipastikan akan merugi.

 

Tentu saja Anda perlu memperhatikan banyak aspek sebelum memutuskan untuk terjun ke dalam bisnis properti digital di dunia Metaverse. Salah satunya adalah dalam segi pengelolaan keuangan.

Tentu saja pengelolaan keuangan yang baik dapat mengantisipasi kemungkinan terburuk dari risiko kerugian yang Anda dapatkan.

Aplikasi Finansialku adalah fasilitas yang cocok untuk memenuhi kebutuhan Anda yang satu ini. Di dalamnya terdapat banyak fitur yang bisa Anda manfaatkan seperti: 

  • pencatatan keuangan
  • fitur anggaran
  • rencana keuangan
  • financial check-up
  • konsultasi keuangan
  • informasi seputar keuangan (audiobook, ebook, online course, dll)

 

Semua bisa Anda dapatkan hanya dalam satu aplikasi. Jadi tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Finansialku sekarang dan jelajahi fiturnya.

 

Nah itulah informasi mengenai penjualan properti digital di Metaverse dengan jumlah yang fantastis. Apa tanggapan Anda mengenai informasi ini? Jangan segan untuk menuliskannya di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Iwan Supriyatna. 02 Februari 2022. Gila! Penjualan Properti Digital di Metaverse Tembus Rp 7,19 Triliun. Suara.com https://bit.ly/3Hq78PO