Trading saham sebagai side hustle? Hmm, apakah kamu pernah terpikir untuk menjadikan trading saham sebagai pekerjaan sampinganmu?

Kalau pernah, pastikan kamu menyimak artikel berikut ini sampai selesai karena kita bakal membahas soal menjadikan trading saham sebagai side hustle bersama ahlinya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Trading Saham Sebagai Side Hustle

Apakah teman-teman saat ini sedang berpikir tentang side hustle atau pekerjaan sampingan? Atau mungkin kamu baru tau juga nih yang namanya trading saham? Yaps, intinya kita melakukan jual beli saham di bursa efek Indonesia.

Kali ini saya, Melvin Mumpuni CFP, akan ngobrol bareng financial planner Finansialku yang menjalani trading saham sebagai side hustle-nya.

 

Sebelum bahas lebih detail, Sobat Finansialku dapat mengirimkan pertanyaan atau curhat keuangan melalui fitur TANYA PERENCANA KEUANGAN di Aplikasi Finansialku. Jangan lupa kasih hashtag #CURHATKEUANGAN

 

Salah satu curhatan kali ini adalah,

“Hallo ko Melvin, saya X dari Palembang, saat ini saya sudah coba investasi saham dan rugi. Apakah sebaiknya saya tambah lagi dengan dana darurat ya? Thank you ya ko.”

 

Jawaban Melvin,

#LetMeShareMyView

Hi kak X, sebenarnya wajar sih kalau kita baru belajar dan mengalami kerugian, tapi sebaiknya jangan buru-buru menggunakan dana darurat untuk nambah lagi. Saranku adalah belajar dulu!

Orang investasi saham itu sama seperti bayi yang sedang belajar jalan, ada berdirinya dan ada jatuhnya juga.

Tugas kamu adalah coba belajar lebih keras dulu supaya peluang untung atau peluang keberhasilan kamu menjadi lebih besar.

Kamu bisa belajar investasi di grup belajar saham Finansialku yang live setiap bulannya melalui Facebook.

Atau kamu bisa dengerin podcast ini sampai selesai, siapa tau kamu juga tertarik nih dengan trading saham.

Oke, semoga penjelasan saya dapat bermanfaat dan membantu kamu, dan buat sobat Finansialku lainnya yang saat ini sedang mengalami kegalauan mengenai keuangan, investasi, asuransi atau apapun itu, langsung saja curhat ke podcast Finansialku.

Caranya gampang banget, kamu cukup langsung download Aplikasi Finansialku di Google Play Store atau di App Store trus langsung saja ke menu Konsultasi Keuangan.

Oh iya, jangan lupa juga buat ngasih hastag #curhatkeuangan, biar kita jadi tau mana curhatan yang bisa diangkat ke podcast dan mana yang tidak boleh.

 

Side Hustle dengan Menggunakan Trading Saham

Kali kita akan berbincang-bincang dengan Pak Ngurah Warman, salah satu CFP Finansialku yang berasal dari Kota Denpasar, Bali.

Yuk simak diskusinya!!!

 

Berapa Lama Trading Saham

Berawal dari pertanyaan, “Bagaimana sih cara mendapat penghasilan tambahan di luar uang yang ada saat ini? Bagaimana cara membaginya?”, mulailah Pak Ngurah investasi saham di tahun 2013.

Saat itu, ketika kuliah S1, ada mata kuliah yang salah satu pembahasannya adalah simulasi saham. Dari situ, baru mengerti bahwa ternyata ada teori tentang saham, dan jika kita bisa menggunakan aplikasinya dengan baik, mengerti cara trading, dan sebagainya, bisa menghasilkan uang.

Itulah yang menarik Pak Ngurah untuk trading saham hingga sekarang.

 

Dapat Ilmu Dari Mana Saja

Selain simulasi, Pak Ngurah juga baca buku tentang saham, sementara belajar trading dilakukan otodidak.

Setelah baca teorinya, kemudian Pak Ngurah mengambil S2 Keuangan, membuat thesis tentang saham dan mencari ilmu dari orang-orang yang berpengalaman, serta mengikuti workshop baik dalam maupun luar negeri yang memiliki kompetensi.

Jadi, tidak benar-benar belajar mandiri, tapi lebih ke mencari-cari kecocokan personality dengan cara trading.

 

Pernah Alami Kerugian?

Menurut Pak Ngurah, pasti pernah alami kerugian. Jika ada orang yang bilang selalu untung, itu tidak mungkin.

Waktu awal mencoba trading, Pak Ngurah pernah alami kerugian 20-40% karena beli saham berdasarkan ‘feeling analysis’, yang asal klik, tanpa trading plan, sehingga hasilnya tidak maksimal.

 

Cara Trading Untuk Dapat Hasil Maksimal

Pengalaman Pak Ngurah mendapatkan hasil trading yang konsisten adalah ketika melakukan analisis mendalam.

Ia melihat indicator teknikal saham yang ia beli banyak memberikan sinyal baik, volume transaksinya seperti apa, apa itu tinggi, apa itu di atas rata-rata.

Ketika indicator saham yang kita gunakan memberikan sinyal yang baik, Pak Ngurah tidak serta merta membelinya, ia melakukan pengecekan ulang, mencari berita-berita tentang emiten tersebut, combine dengan valuasinya, apa masih bisa naik atau tidak, barulah didapat bahwa untungnya konsisten.

Akan sangat terasa jika melakukan riset yang mendalam. Walaupun semua indikator tidak memberikan kemungkinan 100 persen, namun setidaknya kita memiliki probabilitas yang lebih baik ketika menganalisis lebih baik.

Dalam trading saham, ada 2 indikator; leading indicator dan legging indicator.

Leading, artinya memimpin. Indikator ini akan mem-forecast atau mengarahkan perkiraan harga ke depannya seperti apa, maka dari itu disebut leading.

Sementara legging menganalisis pola yang sudah terjadi sebelumnya.

 

Tips dari Pak Ngurah,

Jangan memilih saham saat market buka, karena kemungkinan ruginya tinggi. Lakukan persiapan dulu, berupa analisis sebelum market buka, seperti di malam hari sebelumnya atau saat weekend.

Hal ini penting dilakukan untuk meminimalkan kerugian. Kemudian, ‘feeling analysis’ tidak bisa diterapkan dalam trading. Jika terjadi seperti itu, namanya spekulasi.

 

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Positif dan Negatif Trading Saham

Hal positif yang dirasakan Pak Ngurah dari trading yang paling simpel adalah kita bisa dapat income dari analisis yang hanya bermodalkan laptop atau komputer atau smartphone, di mana saja ketika market buka.

Hal positif selanjutnya adalah memiliki sense of analytic yang lebih dibandingkan sebelumnya. Karena sudah terbiasa melihat pergerakan, lama-lama itu menjadi intuisi saham yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk sisi negatifnya, banyak orang yang memandang trading seperti judi. Banyak orang yang melakukan trading disebut ‘main saham’. Sebenarnya ini kurang pas, karena sebenarnya ini bukan ‘permainan’.

Orang beranggapan bahwa trading adalah spekulasi yang berujung rugi. Tapi itu salah mindset.

Ketika kita membeli sesuatu, kita menggunakan analisis, jadi kita tidak harap-harap cemas, karena kita tahu kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di depan.

 

Trading Saham Bisa Jadi Side Hustle atau Penghasilan Tambahan

Menurut Pak Ngurah, trading saham benar-benar cocok untuk dijadikan side hustle, khususnya karyawan kantor atau generasi service, mengingat era ini kebutuhan makin tinggi tapi gaji tidak bisa memenuhinya.

Trading saham tidak perlu dipantau terus, tidak perlu berada di depan komputer setiap saat, karena ada istilah swing trading. Bisa saja kita mengambil posisi dan baru jual satu bulan kemudian.

Jadi, jika tidak punya waktu untuk memperhatikan laptop, kita bisa ambil posisi sebelum market buka dan jual saat target yang diinginkan tercapai. Enaknya di zaman ini, aplikasi yang tersedia di sekuritas menyediakan tools otomatis.

Jika kita melihat data Bursa Efek Indonesia, investor saham terbanyak adalah karyawan swasta, yakni sebesar 53,69%.

Jadi, trading saham sebenarnya layak untuk dijadikan side hustle untuk karyawan yang ingin dapat penghasilan lebih.

 

Benarkah Tidak Perlu Lihat Perkembangan Setiap Menitnya?

Full trader-pun pastinya memiliki kesibukan lain, apalagi yang merangkap sebagai karyawan.

Kalau di trading, apalagi swing trading, kita lakukan analisis dulu untuk dapat angka dan entry di harga berapa, price taking profit-nya berapa, lalu harga close-nya berapa, lalu kita ambil posisi buat settingan itu ketika market buka.

Jadi memang tidak perlu mengamati setiap saat, kita hanya perlu kontrol emosi dan yakin semua akan baik-baik saja sesuai dengan analisis yang sudah kita lakukan.

 

Trader Plan

Jika kita masih awam, minimal kita perlu tahu istilah-istilah apa yang ada di saham, apa itu support, dan sebagainya. Dalam trading saat ini sudah banyak tools yang tidak perlu menggunakan rumus lagi.

Di era serba otomatis ini, kita tinggal membaca tools dan mengintepretasikannya saja.

Namun perlu diketahui, pertama kita harus memiliki mindset bahwa trading berbeda dengan investasi. Investasi cenderung long-term, sedangkan trading tujuannya agar kita memiliki income tambahan, maka sifatnya short-term.

Kedua, indikator yang digunakan ada beragam, kita harus paham dan memilih indikator yang dimengerti.

Lalu, kita juga harus paham manajemen-nya seperti apa.

 

Saat kita membuat trading plan, kita akan membuat entry buy atau kita mau masuk di harga berapa, lalu reward-nya adalah take profit di harga berapa, juga ada risk yaitu kita rugi di harga berapa.

Dengan demikian kita punya batas atas dan bawah dari trading plan kita.

Risk reward kalau bisa lebih besar angkanya dibanding reward-nya. Contoh; Kita masuk/entry di harga Rp 100, lalu take profit-nya di harga Rp 105, jadi reward-nya Rp 5, kalau risk-nya di harga Rp 90, jadi cut lose-nya Rp 10.

Jadi kita harus bisa buat risk reward yang pas. Untuk tahu hal seperti ini, kita otomatis harus tahu apa itu support system, titik dari entry buy-nya di mana, cut lose-nya di mana.

 

Pesan Pak Ngurah,

‘Pertama, kita harus tahu tujuan kita untuk apa, apakah full income atau hanya side hustle atau seperti apa.

Kita juga harus cari tahu tempat belajar yang pas, karena kadang kita mencoba banyak metode, tapi ternyata tidak pas.

Belajarlah pada orang yang berkompeten, dengan alat yang benar, bukan orang yang ‘jualan’ dan ngomong, ‘ini pasti untung.’.

Itu salah, karena tidak ada yang 100% dalam trading. Hanya dalam trading, kita menggunakan indikator yang benar, paling tidak probabilitasnya lebih baik dari pada kita sekedar hanya menggunakan feeling.

Jadi saran saya, pelajari dengan baik dan pilih mentor yang benar.’

 

So, Sobat Finansialku yang tertarik melakukan trading saham, bisa langsung menghubungi Pak Ngurah langsung melalui aplikasi Finansialku.

Sobat Finansialku hanya perlu membuka aplikasi Finansialku, pilih fitur Konsultasi Keuangan, dan langsung mengarahkan konsultasi dengan Pak Ngurah.

 

Oke teman-teman, semoga podcast kali ini bisa bermanfaat buat kamu, dan sampai jumpa di episode selanjutnya.

Akhir kata, Make A Plan And Get Your Financial Dreams Come True.

 

Finansialku Talk Podcast juga dapat kamu dengarkan di:

Logo Spotify