FinStory Ojek Online Ep 01: Tak Semudah Itu FERGUSO adalah cerita seorang ojek bernama Ayol Suherman yang memiliki lika-liku kehidupan.

 

Tak Semudah Itu FERGUSO

Kenalin, namanya Ayol Suherman, di umurnya yang ke-37 di Bulan Agustus ini, ia tercatat sebagai opang (ojek pangkalan) paling sabar se-antero Buah Batu. 

Ia memiliki dua orang anak yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar dan kelas 3 Menengah Atas. Punya istri satu, eits cukup gak ya? Tentu saja cukup untuk mendampinginya membangun rumah tangga yang sederhana ini. 

Pengalaman kerja mulai dari tukang bersih-bersih kantor swasta hingga kuli bangunan dengan bayaran yang tidak sesuai dengan risiko yang dihadapi, diremehkan, direndahkan, bahkan dipandang sebelah mata sudah pernah ia alami. 

Terkadang usaha terbaik yang telah Ia berikan sama sekali tidak dihargai. Hingga akhirnya, Pak Ayol memutuskan untuk ambil kredit motor dan memilih menjadi ojek pangkalan di dekat rumahnya. 

Berbagai macam karakter dan sifat orang sudah sering Ia jumpai saat bekerja. 

Tapi…

Cerita Ojek Online Episode 1 01 - Finansialku

 

Mau tau nggak lika-likunya Pak Ayol jadi tukang ojek pangkalan hingga akhirnya bisa menyekolahkan kedua anaknya bahkan sampe beli rumah sendiri? (Emang bisaa??

Ikutin terus kelanjutan cerita dan sharing dari Pak Ayol sebagai Tukang Ojek di Kota Bandung yaa…

 

*******

 

Siang itu, matahari terasa sangat terik. Panas banget! Meskipun beberapa kali angin sepoi lewat, nggak bikin sejuk sama sekali.

Beberapa motor berjejer agak lusuh penuh debu terparkir rapi di pangkalan ojek “Rahasia Ilahi”, Komplek Buah Batu, Bandung. 

Sosok pria tua sedang bermain kartu dan berbincang cukup kencang ngomongin ojek online yang kemunculannya cukup mengusik dan membuat mereka resah beberapa hari terakhir.

Terlihat jelas salah seorang sedang termenung dan terlihat murung karena perbincangan ‘ojek online’ ini.  

Dialah Pak Ayol, lelaki paruh baya yang punya seorang istri dan dua orang anak yang harus ia penuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Belum lagi tanggungan untuk membiayai sekolah anaknya yang tahun depan berbarengan harus masuk SMP dan Kuliah. 

Dengan pekerjaan yang penghasilannya nggak tetap tiap harinya ini, membuat hidupnya terasa makin berat. 

 

Maneh kunaon yol? Tong ngalamun wae bisi kasurupan siah.. (Kamu kenapa yol, jangan melamun aja nanti takut kesurupan..)” ujar Pak Nana sedikit bercanda, salah seorang pengemudi ojek pangkalan lainnya.

Lieur urang.. Rek kumaha ieu teh?! Penumpang hiji ge hese, taun hareup si Roni kudu kuliah, budak urang nu bungsu si Caca kudu asup SMP, tapi ieu rek neangan duit jang hirup sapopoe ge hese.. (Pusing saya.. Ini harus gimana?! dapet penumpang satu juga susah, tahun depan Roni harus kuliah, anak saya yang bungsu si Caca harus masuk SMP, tapi nyari uang untuk kehidupan sehari-hari aja susah..)” ujar Pak Ayol sedikit kesal.

Ieu yeuh, gara-gara si ojek online eta, lapak arurang jadi leungit.. (Ini nih, gara-gara ojek online, bagian kita jadi hilang..)” ujar Pak Nana yang terhenti karena melihat suatu hal.

 

Saat sedang ramai berbincang-bincang, tiba-tiba terlihat seseorang berpakaian serba hijau mengendarai motor hendak memasuki komplek ojek pangkalan mereka. Ojek online yang sedang mereka bicarakan.

Beberapa ojek pangkalan dengan sigap menghadang motor tersebut, dan munculah pertikaian yang cukup heboh.

 

Rek naon maneh ka dieu?! (Mau apa kamu ke sini?!)” tegas salah satu pengemudi ojek pangkalan Rahasia Ilahi.

Ieu punten pak, aya nu order ka abi.. (Ini permisi pak, ada yang order/memesan ke saya..)” jawab sang driver ojek online dengan penuh takut.

Indit! Tong ka dieu, ieu lapak boga arurang.. jug teangan tempat lain! (Pergi! Jangan ke sini, ini tempat kita. Cari tempat lain!)” Tegas Pak Nana.

 

Si driver terjepit. Bagikan Atun dalam tanjidor.

Cerita Ojek Online Episode 1 02 - Finansialku

 

Tanpa pikir panjang, driver ojek online yang sudah dikerumuni opang alias ojek pangkalan itu pun bergegas pergi dari tempat tersebut. Beberapa orang kembali ke pangkalan dan kembali mempermasalahkan adanya ojek online ini. 

Pak Ayol yang terlihat menahan emosinya memilih pergi dan pulang kerumahnya.

 

Assalamualaikum bu..” panggil Pak Ayol ketika memasuki rumah.

“Iya Pak.. Kok sudah pulang?” ujar Bu Neni, Istri Pak Ayol.

“Pusing bapak.. Orderan sepi, gara-gara ojek online semua lapak kita hilang..” kata Pak Ayol penuh kesal.

“Huss, jangan ngomong gitu pak, rezeki sudah diatur pak, jangan menyalahkan driver ojek online-nya, mungkin mereka juga sama seperti kita, membutuhkan uang, namun kan setiap orang berhak menentukan pilihan dalam mencari uang untuk menyambung hidup..” kata istri Pak Ayol mencoba menenangkan Pak Ayol.

Assalamualaikum..” ujar Roni dan Caca yang baru pulang sekolah.

“Kenapa pak, kok muka bapak kusut banget?” ujar Roni heran.

“Ini si bapak pusing orderan sepi, gara-gara ojek online katanya, jadi dia rudet..” jawab ibu karena melihat bapak yang sedang malas berbicara.

“Nah, kenapa bapak nggak jadi driver ojek online saja?” kata Roni dengan semangat.

 

*******

 

Perkataan Roni beberapa hari lalu masih terngiang di kepala Pak Ayol.

 

“Iyaa yaa, daripada marah-marah nggak jelas, kenapa nggak saya aja yang jadi ojek online”, katanya dalam hati

 

Disitulah semuanya bermula…

Hari ini, 12 Agustus adalah hari paling penuh harapan bagi Pak Ayol. Dengan semangat ia bergegas menuju kantor salah satu perusahaan ojek online setelah sebelumnya mendapat panggilan untuk pengumpulan berkas-berkas yang dibutuhkan setelah mendaftar secara online. Pendaftarannya lumayan menyita waktu dari pagi hingga siang hari. Maklum, karena masih baru-baru beroperasi, banyak banget yang minat daftar jadi driver online

Akhirnya, setelah tujuh jam mengurus segala keperluan pendaftaran dan verifikasi berkas, Pak Ayol telah sah menjadi driver ojek online. Ia membawa satu kantong besar berisi perlengkapan mengemudi, seperti helm, jaket, hingga beberapa helai masker penutup untuk penumpang.  

Keesokan harinya, Pak Ayol sudah siap meluncur ke jalanan dan mencoba pertama kalinya jadi driver online. Kadang masih kikuk dan sempat beberapa kali ke cancel orderannya karena lama accept-nya. Dibantu Roni, si sulung, Pak Ayol sudah mulai paham cara penggunaannya. Dapatlah penumpang pertama hari ini.

Oh iya, tapi pas keluar dari daerah rumahnya, Pak Ayol masih nggak berani secara terang-terangan pake jaket dan atribut driver online. Takut dinyinyirin anak opang. Jadilah ia pake jaket kesehariannya, sedangkan perlengkapan lainnya disembunyikan di kantong kresek, digantungkan di depan motornya.

ORDERANPUN DIMULAI!! Dengan penuh semangat, Pak Ayol meluncur menuju tempat penumpang pertamanya.

 

“Atas nama Neng Hana ya?” tanya Pak Ayol kepada seorang gadis dengan penuh percaya diri dan semangat. 

 

Gadis tersebut terdiam heran dengan tatapan tajam ia berkata “Bukan pak.”

Cerita Ojek Online Episode 1 03 - Finansialku

 

Yang semula percaya diri dan semangat Pak Ayol pun terdiam malu dan berkata “Oh iya, maaf neng.”

Lalu Pak Ayol menghampiri seorang gadis lainnya dekat situ yang terlihat sedang menunggu sesuatu.

 

“Maaf, Neng Hana ya?” tanya Pak Ayol.

“Iya betul pak.” jawab gadis itu.

“Mau ke Unikom ya neng?” tanya kembali Pak Ayol meyakinkan.

“Iya pak.” jawab Neng Hana sambil menaiki motor.

“Siap, ini helm dan maskernya. Sok dipake.” kata Pak Ayol

“Eh helmnya aja deh pak, deket kok.” jawab Neng Hana

“Siap, meluncurr..” ujar Pak Ayol penuh semangat.

 

Meskipun Pak Ayol penuh semangat, sepanjang perjalanan mereka cenderung diam. Membawa penumpang pertama dengan title baru sebagai ‘driver ojek online’ ternyata masih bikin Pak Ayol gugup. 

 

“Yang biasanya bawa ibu-ibu rumpi ke pasar tiap hari, kini bawa anak-anak kekinian modal promo kemana-mana.” katanya dalam hati

 

Sesampainya di tempat tujuan, si neng cuma ngasih helm sama ngucapin terima kasih aja. Pak Ayol kebingungan, kok dia ngojek nggak dibayar. Mau dipanggil lagi nggak enak.

Cerita Ojek Online Episode 1 04 - Finansialku

 

“Ya Allah, gini banget ya pertama kali jadi ojek online dapet konsumen nggak dibayar. Sabarr..” gumam pak Ayol

 

Untunglah, di jalan ia bertemu dengan sesama driver ojek online. Ia lalu menanyakan perihal kejadiannya narik tapi nggak dibayar tadi.

 

A punten, tadi saya dapet konsumen, abis saya anterin kok penumpangnya turun gitu aja ya. Nggak bayar gitu..” kata Pak Ayol Heran.

“Lah seriusan pak? Coba saya lihat dulu riwayat orderannya, punten.” kata Aa (kakak) driver online tersebut.

 

Setelah melihat orderan di HP Pak Ayol, si Aa pun bilang,

 

“Bapak sudah berapa lama jadi driver ojol?” katanya sambil nahan senyum

“Baru hari ini, A. Penumpang pertama itu mah, langsung gak dibayar. Nasib.. Nasib..” jawab Pak Ayol dengan kecewa

“Hahahahha, bukan gitu pak. Ini nih si penumpang bayarnya pake virtual. Jadi, di ojol itu ada sistem pembayaran non tunai gitu pak. Nanti saldonya langsung masuk ke driver. Inget-inget aja kalo di orderannya warnanya biru berarti penumpang bayarnya non tunai.” jawabnya sambil ketawa.

“Ooohh pake gituan ya. Hahaha. Kirain dia nggak bayar. Untung saya nggak panggilin lagi tadi. Maluuu hahahaha…” kata Pak Ayol sedikit malu.

 

Pak Ayol lalu berterima kasih dan mulai mencari penumpang lain.

Menariknya, penumpang kedua Pak Ayol ini sepanjang jalan main HP mulu. Dengan headset yang terpasang kuat di telinganya, ia seperti fokus melihat sebuah video di layar smartphone-nya. 

Kalo Pak Ayol sempet intip, sih, dia lagi nonton Youtube.

Di keadaan macet parah daerah Soekarno-Hatta, Pak Ayol pun akhirnya membuka suara. Badannya ia arahkan ke penumpang, tanda ia sedang mengajak ngobrol.

 

Teh, punten, lagi nonton apa serius banget dari tadi? Hehehe,” tawanya agak garing

“Eh, kenapa, A?” si penumpang akhirnya melepas headseat bagian kanan yang ia kenakan.

“Ini, si teteh serius amat lagi nonton apa?” ulangnya

“Ohhh…ini channel Youtube, A. Lagi belajar merencanakan keuangan. #edan. Wkwkwkwk”

“Oalahh. Kirain lagi nonton Atta Gledek, teh.” Pak Ayol tertawa lebar.

“Hahahahhaha bukan atuh, Pak. Ini ilmu penting nih. Edukasi keuangan.” 

“Wih, keren banget. Emang videonya bilang gimana teh?”

Nggak, ini aku lagi ikutin kampanyenya #LangsungCatet gitu, pak. Jadi, tiap ada pengeluaran baru, langsung aku catet di aplikasinya. Kayak misal gini, sekarang aku naik ojek online, langsung abis bayar langsung aku catet di Aplikasinya.”

Cerita Ojek Online Episode 1 05 - Finansialku

 

“Emang apa teh aplikasinya namanya?”

“Namanya Finansialku, A. Ini udah sebulan lebih sih A aku nyoba rutin nyatet sama atur keuangan. Kemaren langganan satu tahun karna ada diskon 10% pake kode promo CERITA10.

“Oh iya iya. Nanti coba saya juga kepengen ikutan, teh. Hehehe.”

“Siap, A. Hahahaha.”

 

Percakapan pun berakhir setelah penumpang tiba di tujuan. Sambil bilang makasih dan menyodorkan beberapa uang rupiah, si penumpang beneran nulis transaksinya di aplikasi Finansialku seperti yang dia ceritakan di atas motor tadi.

 

*******

 

Jam telah menunjukkan pukul 14.00. Matahari semakin terik menusuk ke kulit, setelah beberapa jam dari orderan keduanya, tak ada satu pun orderan baru yang masuk ke telepon genggam milik Pak Ayol.

 

“Ya Allah, susah banget cari penumpang. Ini mah sama aja saya jadi ojek pangkalan. Sepi sepi juga…” keluh Pak Ayol.

 

Apa maksud dari semua ini..

Cerita Ojek Online Episode 1 06 - Finansialku

 

Pak Ayol pun kemudian memilih untuk pulang. Di ujung pintu Bu Neni sudah menunggu suaminya yang seharian bekerja narik ojek online. Dengan senyum tipis, ia menyamai langkah Pak Ayol.

 

Assalamualaikum bu..” kata Pak Ayol sedikit lemas

Waalaikumsalam pak, bagaimana pak lancar? Bapak sudah makan?” tanya sang istri sedikit tersenyum.

“Bingung bu, orderan masih sepi. Ibu kenapa? Kok kayak kurang semangat gitu. Ada masalah bu?” tanya Pak Ayol sedikit heran.

“Emm, gimana ya pak. Mau ngomong ga enak.” kata Bu Neni sambil menunduk.

“Ngomong aja bu, gapapa.” kata Pak Ayol sambil duduk mendekati istrinya.

“Tadi Bu Nuno dateng pak, nagih kontrakan. 3 bulan kan kita nunggak, kalau tidak segera dibayar kita harus pergi katanya pak..” jawab Bu Neni dengan wajah diselimuti kesedihan.

 

Cerita Ojek Online Episode 1 07 - Finansialku

 

———————–

Bagaimanakah kisah selanjutnya? Apakah kalian penasaran?

Tenanggggg…

Cerita Ojek Online Episode 1 08 - Finansialku

 

Tungguin aja kisah Pak Ayol dengan segala lika-liku drama ojek online berikutnya Minggu depan! 

Apakah semakin seru? Tentu iyaa!

 

Sampai bertemu di episode selanjutnyaa.. :)