Seperti yang kita tahu, gadai saham saat ini sangat marak. Namun, apa jadinya jika kini gadai saham tersedia di Pegadaian?
Kali ini Finansialku akan membahas artikel mengenai gadai saham di Pegadaian. Agar lebih jelas mari simak pembahasannya berikut ini
Rubrik Finansialku
Gadai dan Saham
Gadai merupakan suatu hak yang diperoleh seorang kreditor atas suatu barang bergerak yang bertubuh maupun tidak bertubuh yang diberikan kepadanya oleh debitur atau orang lain atas namanya untuk menjamin suatu hutang.
Orang yang memberikan kewenangan kepada kreditor untuk mendapatkan pelunasan dari barang tersebut lebih dahulu daripada kreditor-kreditor lainnya.
Terkecuali biaya-biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk memelihara benda itu, biaya-biaya mana harus didahulukan.
Sedangkan, menurut Pasal 60 ayat (1) UU No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 kepada pemiliknya
Pegadaian Kembali Buka Gadai Saham
Konsep awal bisnis gadai saham ini adalah adanya peluang dari kebutuhan para pemegang saham atas uang tunai. Sementara itu, pemegang saham juga masih menginginkan sahamnya tetap dipegang dengan harapan harganya akan naik.
Suatu saat pemilik saham bisa menarik kembali saham yang digadaikan tersebut.
[Baca Juga: Mau Tahu Langkah Mudah Investasi Emas di Pegadaian?]
Pada dasarnya, produk gadai saham ini sama seperti bisnis Pegadaian selama ini, yaitu menggadaikan barang-barang bergerak yang secara UU bisa digadaikan (legal formal).
Produknya sama seperti orang yang ingin menggadaikan cincin, emas dan sebagainya. Hanya saja dalam gadai saham ini ada unsur analisa terhadap kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham.
Tahun ini PT Pegadaian kembali menawarkan produk gadai saham yang sempat terhenti pada tahun 2010. Peluncuran gadai saham ini direncanakan pada 1 April mendatang di Bursa Efek Indonesia.
Teguh Wahyono selaku Direktur Teknologi Informasi dan Digital mengatakan kehadiran produk gadai saham ini diperkirakan akan menghasilkan outstanding pembiayaan sebesar Rp150 miliar per bulan.
Menurutnya, pihaknya bisa mencapai target tersebut karena produk gadai yang mereka luncurkan memiliki potensi pasar yang besar.
Jika dilihat, potensi kapitalisasi pasar saham bisa mencapai Rp200 triliun. Dengan begitu perusahaan gadai yang dimiliki pemerintah ini bisa mengambil 10% atau sekitar Rp20 triliun hingga Rp30 triliun. Teguh mengatakan:
“Insyaallah kami bisa menyalurkan pembiayaan Rp150 miliar per bulan dan diperkirakan untuk tahun ini bisa mencapai Rp800 miliar. Apalagi kami sudah mempunyai persiapan.”
Salah satu pasar yang diincar pegadaian adalah kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen perusahaan atau dikenal dengan istilah management stock option program (MSOP) dan employee stock option program (ESOP).
Kepemilikan saham seperti itu masih belum dioptimalkan. Menurutnya, orang-orang yang mendapatkan saham dari korporasi, rata-rata hanya disimpan saja di perusahaan sekuritas.
Maka dari itu pihaknya menyayangkan jika tidak dioptimalkan karena harganya bisa meningkat. Maka dari itu daripada hanya disimpan, Teguh menyarankan pemegang saham untuk menggadaikan sahamnya di Pegadaian.
Seperti investor yang memiliki portofolio saham A tapi harganya sedang turun, kemudian bisa digadai dan diambil ketika harganya sudah naik.
Tidak hanya itu, Pegadaian pun membidik investor besar yang membutuhkan modal untuk membeli portofolio saham lainnya yang lebih menarik.
Teguh mencontohkan seorang investor memiliki portofolio saham B dan ingin menambahkan portofolio investasinya, ada dua cara yang dilakukan.
Pertama, investor tersebut harus mengeluarkan modal yang baru untuk membeli saham B atau produk pasar dari modal lainnya.
Kedua, investor bisa menggadaikan saham A yang dimilikinya untuk memperoleh dana yang kemudian diinvestasikan kembali untuk membeli saham B. Hanya saja kali ini Pegadaian tidak sembarangan dalam menerima gadai saham.
Hal ini mengingat produk gadai saham yang beberapa tahun lalu kurang berhasil. Pegadaian saat ini hanya mau menerima saham-saham yang masuk dalam indeks LQ45, yaitu saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar.
[Baca Juga: Apakah Bisa Gadai Ijazah di Pegadaian? Bagaimana Caranya?]
Pegadaian pun memiliki sistem teknologi khusus untuk menyeleksi saham yang akan digadaikan. Dan melibatkan perusahaan sekuritas dari badan usaha milik negara (BUMN).
Karena BUMN memegang peran penting dalam proses transaksi investor di pasar modal. Pada 2008, Pegadaian mencatat outstanding pembiayaan sebesar Rp400 miliar dan omzet Rp1,1 triliun dari gadai saham.
Namun pada akhirnya Pegadaian memberhentikan layanan gadai saham ini karena merosotnya pasar saham akibat krisis keuangan menjelang akhir 2008. Tapi Pegadaian mengaku tidak mengalami kerugian atas krisis tersebut.
Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula
Pegadaian Menunjukan Pertumbuhannya
PT Pegadaian dalam menyalurkan pembiayaan terus menunjukan pertumbuhan. Kini Pegadaian sukses menyalurkan pembiayaan lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
OJK atau Otoritas Jasa Keuangan mencatat penyaluran pembiayaan Pegadaian meningkat 10,46 persen menjadi Rp40,05 triliun per Januari 2019.
Tetapi pembiayaan tersebut malah lebih rendah jika dibandingkan dengan Desember tahun lalu, lebih rendah 0,58.persen yaitu mencapai Rp41,19 triliun.
Harianto Widodo selaku Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian mengakui adanya perlambatan bisnis pada awal tahun ini. Ini disebabkan sejumlah agenda proyek di industri keuangan belum dimulai.
Disamping itu, Harianto mengatakan bahwa per Februari ini pembiayaan mulai tumbuh meskipun tidak begitu besar. Pinjaman yang diberikan berupa pinjaman konvensional dan pinjaman syariah.
Dari jumlah tersebut, bisnis gadai berkontribusi terbesar mencapai Rp29,05 triliun, diikuti Rahn Rp4,58 triliun, lalu fidusia Rp4,42 triliun, Rahn Tasjili Rp2,44 triliun dan mulia Rp438 miliar.
Melalui pencapaian itu lah Pegadaian begitu optimis untuk tahun ini. Pegadaian sendiri menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp46,47 triliun atau meningkat 15,2 persen pada tahun ini secara year on year atau yoy. Harianto mengatakan:
“Kami memasang target pembiayaan tumbuh sebesar 15%-16% pada tahun ini.”
Di satu sisi, Pegadaian pun semakin gencar menjaring nasabah baru tahun ini dengan menargetkan pertumbuhan mencapai 23,4 persen menjadi Rp12,3 juta.
Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyanto mengatakan pihaknya akan lebih agresif menggarap nasabah usaha, mikro kecil dan menengah (UMKM) dan milenial. Karena masih banyak ruang untuk menumbuhkan segmen itu.
Untuk mendukung semua itu, Pegadaian terus mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk memperluas pasar dan menunjang pelayanan terhadap nasabah. Antara lain Pegadaian Digital Service (PDS).
Adapun Investasi Emas, Gadai Syariah, Gadai Tanpa Bunga dan memperbanyak jumlah agen pegadaian untuk memperkuat inklusi keuangan.
Jika Anda masih bingung, apakah Anda akan melakukan investasi saham atau tidak, sebaiknya Anda rencanakan keuangan Anda dengan matang terlebih dahulu.
Anda bisa merencanakan keuangan Anda menggunakan bantuan Aplikasi Finansialku. Aplikasi ini bisa dengan mudah Anda download melalui link di bawah ini atau melalui Google Play Store, selamat mencoba.
Bagaimana pendapat Anda setelah membaca artikel mengenai Gadai Saham di Pengadilan? Berikan tanggapan serta komentar Anda pada kolom komentar di bawah ini.
Ayo bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Sumber Referensi:
- Ferrika 13 Maret 2019. Pegadaian Kembali Melumcurkan Gadai Saham, Khusus Saham Yang Masuk LQ45. Amp.kontan.co.id – https://goo.gl/4xswdT
- Aloysius. 14 Maret 2019. Pegadaian Menawarkan Produk Gadai Saham,Diluncurkan Bulan Depan. Wartakota.tribunnews.com – https://goo.gl/hx3C8Y
Sumber Gambar:
- https://goo.gl/E723iZ
- https://goo.gl/as8ZD9
