Gunung Merapi kembali erupsi sebanyak dua kali dengan memuntahkan abu setinggi 6 km yang jatuh ke Kabupaten Magelang dan Kulonprogo.

Yuk simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Berstatus Level II, Gunung Merapi Erupsi Dua Kali

Pada Minggu pagi kemarin (21/06), tepatnya pukul 09.13 WIB gunung api Merapi mengalami erupsi sebanyak dua kali dengan ketinggian kolom mencapai 6.000 meter dari puncak. Erupsi kedua terjadi berselang 14 menit kemudian.

Mengutip CNBC Indonesia, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 328 detik.

Saat erupsi pertama terjadi, BPPTKG memonitor arah angin menuju barat. Sedangkan pada erupsi kedua, amplitudo termonitor 75 mm dan durasi 100 detik. Tinggi kolom saat erupsi kedua ini tidak teramati.

Dari CCTV Stasiun Merbabu, teramati tinggi kolom erupsi mencapai kurang lebih 6.000 meter dari puncak.

Arah angin saat erupsi ke barat menyebabkan hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang dan Kulonprogo.

Melihat dari gambar yang beredar di beberapa media, teramati gumpalan abu pekat membumbung tinggi dengan latar langit biru laut.

Waspada! Gunung Merapi Erupsi, BPPTKG_ _Jangan Mendekat!_ 01

[Baca Juga: Lima Kali dalam Tiga Bulan, Gunung Merapi Erupsi Lagi]

 

Kemudian, hujan abu tipis terjauh dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo yang berjarak sekitar 45 kilometer dari puncak Gunung Merapi pada pukul 12.00 WIB.

Sementara itu, berdasarkan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) atau notifikasi penerbangan menunjukkan kode warna merah.

Notifikasi tersebut merujuk pada erupsi yang terjadi pada pukul 09.13 WIB dan 09.27 WIB. Warna merah ini artinya ketinggian letusan sudah lebih dari 6.000 meter di atas permukaan laut.

Untuk diketahui, Sobat Finansialku, VONA digunakan sebagai peringatan dini ketika terjadi erupsi gunung untuk keamanan penerbangan.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKP) Hanik Humaida mengatakan, Gunung Merapi mengalami peningkatan kegempaan sebelum erupsi dengan letusan eksplosif.

Peningkatan kegempaan tersebut sudah terjadi sejak beberapa minggu lalu.

“Sebelum letusan eksplosif ini telah terjadi peningkatan kegempaan sejak 8 Juni 2020 yang didominasi peningkatan jumlah gempa vulkano-tektonik (VTA) dalam,” kata Hanik seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (22/06).

Dia menjelaskan, pada Sabtu (20/6) kemarin, jumlah gempa VTA mencapai 18 kali. Sehingga, dalam periode 8-20 Juni telah terjadi gempa VTA sebanyak 80 kali.

Untuk informasi saja, gunung Merapi sudah ditentukan berstatus level II atau ‘waspada’ sejak 21 Mei 2018.

Karakter gunung dengan status tersebut, BPPTKG merekomendasikan masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif.

Masyarakat juga diharapkan untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak. Selain itu, tidak ada aktivitas manusia pada radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Pada level itu, potensi ancaman bahaya berupa luncuran awan panas dan runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.

 

GRATISSS Download!!! Ebook Asuransi Kesehatan Bisa Menyelamatkan Hidup

Mockup Ebook Studi Kasus Asuransi Kesehatan

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel diatas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.

Bagikan artikel ini pada kawan atau sanak-saudaramu agar mereka tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

 

Sumber Referensi:

  • Wijaya Kusuma. 21 Juni 2020. Gunung Merapi Meletus Dua Kali, Tinggi Kolom Erupsi 6000 Meter. Kompas.com – https://bit.ly/3dogCuU
  • Admin. 21 Juni 2020. Gunung Merapi Alami Peningkatan Kegempaan Sebelum Erupsi. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/2NkC0qC
  • Admin. 21 Juni 2020. Tiba-tiba, Merapi Meletus dan Lontarkan Abu Setinggi 6 KM. Cnbcindonesia – https://bit.ly/2V4Pwms