Tak hanya dikenang sebagai Bapak teknologi, Habibie pun mahir melihat kondisi ekonomi. Salah satu yang tak bisa dilupakan ketika BJ Habibie pernah membuat Rupiah menguat.

Agar lebih jelas, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Nilai Tukar Rupiah Menguat di Era Habibie

Presiden Ke-3 Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie yang kerap disapa BJ Habibie meninggal pada pukul 18.05 WIB, Rabu 11 September 2019.

BJ Habibie dikenal sebagai sosok yang romantis dan cerdas dalam berpikir serta bertindak. Tak hanya pintar dalam dunia pesawat terbang, namun Habibie juga mahir melihat kondisi ekonomi Indonesia pasca krisis moneter 1998.

Pelaku pasar bakal mengingatnya sebagai sosok penyelamat rupiah. Habibie memahami kondisi ekonomi menggunakan pendekatan aeronautika dengan mengibaratkan Indonesia adalah pesawat dengan posisi stall.

Stall merupakan posisi pesawat kehilangan daya angkat, dengan posisi bagian depan pesawat mengarah ke atas dengan sudut lebih dari 15 derajat.

Hal ini mengacu pada krisis keuangan pada 1998, dimana Indonesia pernah memiliki pengalaman kejatuhan rupiah hingga Rp17.000 per dollar AS.

Inilah yang Habibie lihat dari kondisi rupiah di tahun 1998. Keseimbangan harus menjadi basis, dalam aeronautika untuk meningkatkan kecepatan atau menurunkan kecepatan, maka dibutuhkan keseimbangan gravitasi.

Kata Kata Mutiara BJ Habibie 01 - Finansialku

[Baca Juga: Membangun Negeri Dari Inspirasi Dan Kisah Sukses BJ Habibie]

 

Pada 21 Mei 1998, BJ Habibie melanjutkan nahkoda republik ini yang sedang terkoyak oleh krisis keuangan, yang berkembang menjadi krisis ekonomi dan krisis sosial.

Dunia mencatatnya sebagai krisis finansial Asia 1997, bangsa Indonesia mengenalnya sebagai krisis moneter (krismon) 1998.

Setelahnya baht, ringgit, Peso dan dolar Singapura dihajar para spekulan mata uang, hingga nilai kursnya melemah pada Juli, pasar saham Indonesia mulai bereaksi.

Meski begitu, Habibie mampu meyakinkan pasar global dan menjinakkan tekanan atas rupiah meski tanpa dukungan intervensi Bank Indonesia yang kala itu belum memiliki kewenangan stabilisasi rupiah.

Habibie merealisasikan pendekatan itu dan hasilnya rupiah dapat naik dari Rp17.000 per dollar AS menjadi Rp6.500 per dollar AS saat krisis keuangan tahun 1998.

Tak ada satupun presiden setelah era reformasi yang mampu membawa rupiah kembali ke level 6.500-an seperti Habibie.

 

Langkah Habibie Membuat Rupiah Naik

Dalam rangka membuat rupiah menguat, Habibie saat itu mengeluarkan sejumlah kebijakan guna memperkuat perekonomian nasional.

Langkah pertamanya adalah melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan dengan membentuk BPPN dan unit Pengelola Aset Negara, kemudian dilanjutkan dengan melikuidasi beberapa bank bermasalah.

Ia juga membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri, dan mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF.

Untuk mendukung seluruh kebijakannya, dia mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat dan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Melansir dari Kompas.com, keberhasilan dalam mendongkrak nilai rupiah di masa Pemerintahan Habibie dikarenakan beberapa hal.

Menurut Ekonom UGM, Tony Prasetiantono paket restrukturisasi perbankan untuk membangun kembali perbankan yang sehat pada 21 Agustus 1998 cukup efektif.

Melalui kebijakan ini, beberapa bank di merger untuk menjadi bank baru yang kuat dari sisi pendanaan, salah satu hasilnya adalah Bank Mandiri.

Pemerintah Habibie pun mengambil keputusan besar untuk memisahkan Bank Indonesia (BI) dari pemerintah. Melalui pemisahan itulah, BI menjadi lembaga independen dan mendapatkan lagi kepercayaan.

Umar mengatakan, kebijakan Habibie memisahkan BI dari pemerintah sangat sederhana yakni agar BI tidak lagi diperintah atau ditekan oleh penguasa seperti masa Orde Baru.

Masuknya investor asing dan mulai pulihnya kepercayaan berimbas kepada penguatan nilai tukar rupiah.

Meski sempat ada jurang di Rp16.800 per dolar AS, nilai tukar rupiah secara perlahan merangkak naik hingga mampu menguat di angka Rp6.500 per dolar AS pada era Habibie.

Kondisi pertumbuhan ekonomi membaik menjadi 0,79% pada 1999, naik dari 1998 yang sempat -13,13%.

Begitu pun dengan tingkat kemiskinan jadi 23,4% pada 1999, menurun dari 1998 yang mencapai 24,2%, ketimpangan atau gini ratio pada 1998-1999 sebesar 0,3.

Mengelola keuangan bukanlah hal yang mudah, apalagi jika Anda memiliki mimpi/tujuan keuangan yang tinggi. Tapi jangan khawatir, mewujudkan mimpi bukanlah hal yang mustahil.

Yuk buktikan! Anda bisa membaca buku dari CEO Finansialku, Melvin Mumpuni CFP yang berjudul “Make A Plan And Get Your Financial Dreams Come True”. Dapatkan bukunya dengan klik link di bawah ini..

 

Jasa-jasa BJ Habibie untuk perekonomian Indonesia pun tidak dapat dipungkiri. Bagaimana pendapat Anda terkait perjuangan habibie dalam membangkitkan nilai tukar rupiah?

Tulis komentar Anda pada kolom di bawah ini. Ayo bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda. Semoga bermanfaat.

 

Sumber Referensi:

  • Yoga Sukmana. 12 September 2019. Di Era Habibie, Rupiah Menguat Dari Rp 17.000 ke Rp 6.500 Per Dollar AS. Kompas.com – https://bit.ly/2lMOxbI
  • Arif Gunawan. 11 September 2019. Habibie: Penjinak Rupiah, Korbankan ‘Anak’ Demi Lewati Krisis. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2m7kn2W

 

Sumber Gambar:

  • Habibie Pernah Membuat Rupiah Menguat – http://bit.ly/2lRCn1q