Salah satu kejutan manis yang dinanti-nanti saat hamil muda adalah kabar mengenai jenis kelamin bayi yang dikandung.

Meski nantinya bisa diperiksa langsung oleh dokter kandungan melalui USG, biasanya calon orangtua sudah menebak-nebak sendiri jenis kelamin calon buah hatinya.

Mau tahu bagaimana cara membedakan hamil anak laki-laki, perempuan, atau kosong? Simak ulasannya berikut ini:

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Hamil Muda: Membedakan Anak Laki-Laki, Perempuan, atau Kosong

Belum lama ini teman saya mengandung, usia kandungannya saat ini baru 9 minggu. Saat saya mengunjungi rumahnya untuk berbagi cerita, dirinya menceritakan bahwa suaminya sudah mau mempersiapkan kamar bayi bagi sang buah hati.

Saya lantas bertanya, memang sudah tahu jenis kelaminnya apa? Karena tentunya mempengaruhi warna dan desain kamar bayi bukan?

Teman saya bilang jenis kelamin baru pasti diketahui saat usia kandungan 18-20 minggu, namun mereka sudah menebak-nebak melalui beberapa perbedaan berikut ini:

Karakteristik Laki-laki Perempuan
Detak jantung (pengukurannya umum dilakukan di trimester akhir, karena biasanya jantung bayi memang berdenyut lebih cepat pada trimester awal kehamilan atau hingga minggu ke-28 kehamilan) Kurang dari 140 denyut per menit Lebih dari sama dengan 140 denyut per menit
Nafsu makan ibu Ibu cenderung memiliki nafsu makan lebih tinggi Ibu cenderung memiliki nafsu makan lebih rendah
Mual dan muntah (morning sickness) Biasanya terjadi di pagi hari saja Biasanya terjadi seharian, bukan hanya di pagi hari saja, karena tingkat hormon kehamilan hCG yang memicu masalah mual pada ibu hamil cenderung lebih tinggi pada ibu yang mengandung bayi perempuan
Bentuk perut Membulat ke bawah Melebar ke samping dan condong ke atas
Ngidam Menginginkan makanan asam dan asin Menginginkan makanan manis
Warna urin Warna urine berwarna lebih gelap Warna urine berwarna lebih terang


Teman saya menyimpulkan kehamilannya adalah perempuan melalui ciri-ciri tadi, tapi perlu diketahui bahwa karakteristik tadi tidak akurat. Untuk hasil lebih akurat, saya menyarankan mereka untuk melakukan pemeriksaan USG ke dokter kandungannya kelak.

Hamil Muda Anak Laki-Laki, Perempuan atau Kosong 2 Finansialku

[Baca Juga: 8 Cara Cepat Hamil yang Alami dan Sehat, BUKTIKAN SENDIRI!]

 

Oh iya, teman saya pun bercerita bahwa di samping kehamilan yang normal terjadi, ada pula gangguan kehamilan lain yang sering disebut kehamilan kosong.

Kehamilan kosong terjadi saat embrio sebagai hasil pembuahan sel sperma dan sel telur tidak berkembang dengan baik.

Karena tanda-tanda kehamilan kosong sama seperti kehamilan pada umumnya, biasanya disarankan dilakukan pemeriksaan yang biasanya dilakukan saat kandungan berusia 7-8 minggu. Pemeriksaan ini bisa melihat apakah sel telur yang dibuahi ini bisa berkembang menjadi embrio atau tidak.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda hamil anak laki-laki atau perempuan jika melihat karakteristik di atas?

 

Biaya yang Harus Dipersiapkan Saat Anda Hamil Muda!

Kebahagiaan saat mengetahui kehamilan memang tentunya sangat besar, sehingga terkadang Anda melupakan hal yang terpenting dalam mempersiapkan kelahiran sang buah hati: KEUANGAN.

Memiliki anak merupakan suatu proses yang membahagiakan, tapi jangan lupa bahwa tetap ada banyak biaya yang akan muncul pada proses tersebut.

Kembali pada kisah teman saya tadi, dia berkata bahwa pada saat hamil muda ini saja sudah banyak biaya yang dikeluarkannya. Biaya itu disebutnya sebagai pos keuangan pra melahirkan.

Pos keuangan pra melahirkan itu mencakup pemeriksaan kehamilan rutin secara berkala, serta persiapan kebutuhan bayi nantinya (misalnya: perabot bayi, pakaian, obat-obatan, popok, susu formula, dan sebagainya).

Selain itu, mereka juga sudah mulai pusing mempersiapkan biaya lain yang mencakup:

  • Pos keuangan melahirkan,
  • Pos keuangan pasca melahirkan,
  • Pos keuangan pengeluaran bayi,
  • Pos keuangan pendidikan anak.

 

Karena pusing harus memulai dari mana, akhirnya mereka berkonsultasi ke perencana keuangan Finansialku untuk memperoleh solusinya.

Mereka bilang, sesaat setelah menceritakan masalah keuangannya menjelang kelahiran sang bayi, perencana keuangan langsung menyodorkan framework yang mereka gunakan untuk menghitung kebutuhan biaya pendidikan anak:

Framework Dana Pendidikan Anak

 

Jadi, langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan adalah:

  1. Cari tahu terlebih dahulu berapa biaya sekolah yang dibutuhkan.
  2. Melakukan perhitungan secara finansial: berapa kekurangan biayanya (dengan memperhatikan inflasi), berapa yang harus diinvestasikan, periode investasi dan lain sebagainya.
  3. Memilih produk asuransi yang tepat sebagai strategi manajemen risiko.
  4. Memilih produk investasi yang tepat sebagai strategi memenuhi kebutuhan dana pendidikan.
  5. Melakukan review.

 

Tidak berhenti sampai di sana, teman saya diminta mengunduh aplikasi Finansialku di smartphone-nya.

Katanya, aplikasi ini bisa digunakan untuk perencanaan berbagai pos keuangan, termasuk keuangan yang tadi disebutkan.

Tidak berbayar dan tidak pakai ribet, Anda juga bisa mengunduhnya dengan sekali klik! Tinggal buka aplikasi Google Play Store Anda, dan cari aplikasi Finansialku, atau Anda bisa klik tautan ini.

Iklan Banner Perencanaan Dana Pendidikan Anak - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Mereka juga memberi contoh perhitungan dana pendidikan langsung di aplikasi tersebut, yang kira-kira begini, asumsikan salah satu klien ingin menyiapkan dana pendidikan anak untuk kuliah S1 di mana saat ini usia anak adalah 0 tahun (newborn baby). Maka diperoleh data sebagai berikut:

Keterangan Nominal
Usia masuk 18 tahun
Lama pendidikan 4 tahun
Uang pangkal saat ini Rp40.000.000
Uang sekolah saat ini Rp 1.500.000
Kenaikan biaya pendidikan 10% per tahun
Dana yang sudah dimiliki Rp 0


 

Setelah dihitung dengan menggunakan Aplikasi Finansialku, dalam menu Rencana Keuangan -> Dana Pendidikan Anak maka hasilnya:

Tabungan Pendidikan Saja Tidak Cukup, Orang Tua Perlu Berinvestasi - Aplikasi Finansialku

Contoh Perencanaan Dana Pendidikan Anak dengan Aplikasi Finansialku

 

KESIMPULANNYA

Berdasarkan perhitungan biaya kuliah, maka kekurangan biaya kuliah adalah Rp686 juta. Bu Muria perlu berinvestasi sebesar Rp326.110 per bulan selama 216 bulan. Asumsi hasil investasi 20% per tahun.

 

Teman saya seketika langsung merasa lebih tenang karena dirinya yang semula tidak tahu apa-apa tentang keuangan kini siap merencanakan seluruh pos keuangan yang dibutuhkan bagi calon buah hatinya tersebut.

Dia bahkan merekomendasikan saya untuk mulai belajar meski saya belum merencanakan kehamilan.

Dia memberikan saya sebuah e-book perencanaan keuangan dari Finansialku berjudul “Bagaimana Caranya Menyekolahkan Anak dari TK sampai Sarjana, Tanpa Utang!

Saya sudah mulai membacanya, apakah Anda sudah? Jika belum, yuk download untuk memperoleh informasinya secara gratis!Ebook Dana Pendidikan Anak - Finansialku Mockup

 

Hamil Laki-laki atau Perempuan, Tetap Persiapkan Keuangannya!

Kesimpulannya, teman saya menekankan bahwa persiapan pos keuangan sebaiknya direncanakan jauh-jauh hari. Dirinya yang langsung merencanakan begitu tahu kehamilannya saja pusing, apalagi jika terlambat merencanakannya?

Dan apapun jenis kelamin buah hati Anda, jangan anggap remeh masalah keuangan ini ya. Mari rencanakan demi masa depan buah hati yang lebih baik lagi!

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda? Jika iya, jangan lupa share artikel ini kepada teman-teman yang juga sedang merencanakan kehamilannya. Terima kasih!

 

Apakah informasi di atas bermanfaat bagi Anda? Silakan diskusikan dengan pasangan atau bagikan kepada teman dan kerabat yang membutuhkan, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 10 Januari 2018. Berikut Ciri Ciri Hamil Bayi Laki Laki Dan Anak Perempuan Yang Akurat. Zwitsal.co.id – https://goo.gl/8uWHmf
  • Febrianti Diah Kusumaningrum. 22 Mei 2018. Tanda-tanda kehamilan: hamil muda, hamil anak laki atau perempuan, dan hamil kosong. Merdeka.com – https://goo.gl/6uisSX

 

Sumber Gambar:

  • Hamil Perempuan atau Laki-laki – https://goo.gl/vaqSym
  • Hamil Perempuan atau Laki-laki 2 – https://goo.gl/dYiYds

[sticky_footer_ebook_pendidikan]