Perang harga Arab dan Rusia membuat harga minyak anjlok. Turunnya minyak ini menjalar pada jatuhnya saham-saham perusahaan energi.

Yuk simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Harga Minyak Mentah Tersungkur akibat Angkuhnya Kebijakan Arab Saudi

Pasar global sedang memanas tersulut oleh harga minyak yang turun drastis pasca Perang Teluk tahun 1991.

Melansir dari Detik.com dari CNN Business, Rabu (11/03) kejatuhan harga komoditas satu ini di dunia disebabkan keputusan Arab Saudi yang mencengangkan. Negara produsen minyak terbesar itu menyatakan ‘perang harga’ dengan Rusia.

Harga minyak merosot setelah Arab Saudi berencana mengerek produksi minyak mentah di atas 10 juta barel per hari pada bulan April dari posisi sekarang sebesar 9,7 juta barel per hari.

Berdasarkan data yang tercatat di berbagai media minyak mentah dunia (crude) berakhir turun hampir 26% menjadi US$31,13 per barel.

Tak hanya itu, minyak mentah Brent, yang menjadi patokan global, jatuh 24% menjadi US$33,36 per barel.

Kedua kontrak minyak tersebut sekarang berada di posisi terendah dalam empat tahun terakhir.

Virus Corona Makin Ganas, Minyak dan Emas Terjun Bebas 01

[Baca Juga: Virus Corona Makin Ganas, Minyak dan Emas Terjun Bebas]

 

Adapun saham-saham perusahaan energi jatuh cukup dalam, di antaranya ExxonMobil (XOM) dan Chevron (CVX) jatuh masing-masing lebih dari 9%, dan BP (BP) anjlok 20%.

Perusahaan-perusahaan eksplorasi dan produksi bahkan menderita kerugian yang lebih curam, Pioneer Natural Resources (PXD) anjlok lebih dari 30%, sementara Occidental Petroleum (OXY) kehilangan 40%.

Bank of America menurunkan prediksi harga minyak brent menjadi US$45 per barel pada tahun ini dari prediksi sebelumnya pada US$54 per barel.

Melansir dari Kontan.co.id, Bank of America Global Research menuliskan bahwa perubahan radikal kebijakan menunjukkan bahwa Saudi akan membiarkan stok melonjak tajam dalam tiga kuartal mendatang.

“Alhasil, kami memperkirakan harga minyak brent akan turun sementara hingga kisaran US$20 dalam beberapa pekan mendatang,” ungkap Bank of America dalam laporan yang dikutip Reuters.

 

Faktor lain merosotnya harga minyak mentah ini akibat virus corona. Tercatat, sepanjang tahun ini angkanya turun hingga 30%.

 

Sikap Pemerintah Indonesia

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan Pertamina memiliki langkah untuk mengantisipasi penurunan harga minyak dunia.

Antisipasi salah satunya dilakukan dengan membeli crude atau minyak mentah sebanyak-banyaknya saat harga murah.

Meski tak dapat merinci berapa banyak minyak mentah yang bisa ditampung Pertamina dari kebijakan tersebut, namun Nicke menyebut pihaknya akan berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan harga minyak global.

“Antisipasi kami ada hulu dan hilir, untuk hulu memang ini berpengaruh. Tapi di hilir ini bagus karena kami akan beli banyak mumpung harga masih (rendah).”

 

Senada dengan itu, Presiden Direktur PT Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf mengungkap pihaknya tak terlalu merisaukan pelemahan harga minyak dunia belakangan ini.

Keyakinan tersebut didasarkan pada pengalaman penurunan harga pada 2016.

Saat itu, ia mengatakan Pertamina tak menghentikan kegiatan yang berdampak jangka panjang. Ia tak menampik penurunan harga minyak bakal berpengaruh terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) perusahaan.

Namun ia menyebut tidak ada perubahan berarti yang diambil Pertamina. Termasuk, memangkas produksi atau pun menunda proyek pengeboran minyak.

“Pengalaman seperti itu (harga) selalu naik turun, ada situasi di mana memang membuat harga turun, ada juga kondisi di mana suatu saat naik.”

 

Lebih lanjut, dia menyebut saat ini masih terlalu dini untuk mendiskusikan imbas penurunan terhadap harga bensin di pasaran.

GRATISSS Download!!! Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

 

Bagaimana menurut Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa lho tuangkan pendapat di kolom komentar di bawah ini. Sebarkan informasi ini kepada kawan dan sanak-saudara. Semoga bermanfaat, ya!

 

Sumber Referensi:

  • Rehia Sebayang. 09 Maret 2020. Rusia-Arab “Perang” HargaMinyak, kok AS yang Terdampak?. CNBC Indonesia – https://bit.ly/2TGKSuD
  • Admin. 09 Maret 2020. HargaMinyak Dunia Hancur Gaga-gara Ego Rusia-Arab Saudi. Wartaekonomi – https://bit.ly/33aPnAt
  • Wahyu Tri Rahmawati. 10 Maret 2020. Hargaminyak WTI naik 3% pagi ini setelah terjun bebas pada perdagangan kemarin. Kontan.co.id – https://bit.ly/38Dvi7i
  • Danang Sugianto. 10 Maret 2020 Perang Saudi-Rusia Bikin Pelemahan HargaMinyak Dunia Cetak Rekor. Detik.com – https://bit.ly/339B1k2
  • Admin. 10 Maret 2020. Pertamina Manfaatkan Penurunan Harga untuk BorongMinyak. CNN Indonesia – https://bit.ly/2xnVgyt
  • Admin. 10 Maret 2020. Ini Alasan Utama di Balik Langkah Arab Saudi Deklarasikan Perang Hargaminyak. Kontan.co.id – https://bit.ly/2TV3TrV