Hati-hati dengan kebohongan investasi yang marak terjadi di masyarakat Indonesia. Kenali dan pelajari melalui pemaparan artikel dari Tim Finansialku kali ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Kebohongan Investasi

Penipuan dalam bentuk investasi kini marak terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan kemajuan perekonomian dan peningkatan pendapatan dari kalangan masyarakat menengah disamping ketidaktahuan atau minimnya informasi, kewaspadaan dan pengetahuan mengenai legalitas dari sebuah perusahaan investasi. Seperti warning yang dikutip dalam buku Anthony Robbins yang berjudul, Money Master The Game, Anda perlu berhati-hati dan waspada dengan kebohongan investasi yang seringkali dirancang secara sistematis untuk dapat mengelabui para calon-calon investor awam dan yang belum berpengalaman.

Hati-Hati! Kenali Kebohongan Investasi pada Investasi Bodong di Indonesia 02 - Finansialku

[Baca Juga: Lagi-Lagi Investasi Bodong, OJK Menutup 6 Perusahaan Kegiatan Investasi Ilegal]

 

Terdapat banyak sekali modus tipuan bisnis yang dijalankan oleh para pelaku, salah satunya yang sangat dikenal adalah tipuan pyramid atau Ponzi. Arisan berantai atau Tipuan Piramida (Pyramid Scheme) atau Ponzi merupakan salah satu modus penipuan yang tertua di dunia, dan masih dijalankan dalam aneka bentuk sampai detik ini. Nama ponzi sendiri diambil dari Charles Ponzi yang melakukan tipuan ini sekitar 90 tahun yang lalu. Ia berhasil menipu ribuan nasabah dan mengumpulkan US$20 juta. Biasanya bisnis tipuan jenis ini meminta calon anggotanya untuk bergabung dengan cara menyetor sejumlah uang tanpa harus menjual produk. Ada pula yang dibarengi dengan penjualan produk namun biasanya produk yang dijual adalah barang-barang yang tidak bermanfaat.

Biasanya ada 3 metode penawaran bisnis investasi:

  1. Tawaran investasi fiktif.
  2. Investasi/perusahaan tersebut benar-benar ada, tetapi uang yang Anda setor tidak masuk ke perusahaan tersebut.
  3. Mereka seolah mewakili perusahaan bonafide, tetapi sebetulnya tidak. Mereka hanyalah penipu.

Apakah Investasi dengan Keuntungan Besar itu Pasti Investasi Bodong - Finansialku

[Baca Juga: Apakah Investasi dengan Keuntungan Besar itu Pasti Investasi Bodong?]

 

Tawaran yang diajukan oleh para penipu diantaranya:

  1. Penawaran menggiurkan, penghasilan tinggi, risiko rendah, atau bahkan bebas pajak.
  2. Tawaran saham, obligasi atau investasi properti yang disertai iming-iming penghasilan tinggi dan tidak berisiko.
  3. Investasi bebas risiko, janji bebas dicairkan kapan saja, transaksi yang telah dijamin atau ‘diasuransikan’.
  4. Informasi orang dalam, peluang untuk mendapatkan saham sebelum penjualan saham ke publik dan lain sebagainya.

Bursa Efek Indonesia bersama OJK atau Otoritas Jasa Keuangan yang jelas-jelas ditunjuk sebagai Badan Pengawas Keuangan di Indonesia, ternyata memberikan kiat-kiat yang sederhana dalam menyikapi tawaran investasi. Berikut ini pemaparannya.

 

#1 Hati-hati dengan Janji Palsu

Jangan sekali-kali Anda terjebak dengan iming-iming pendapatan atau imbal balik yang sangat tinggi, ditambah lagi dengan janji bahwa investasi tersebut tidak memiliki risiko sama sekali. Logam mulia, surat utang negara, obligasi, properti dan saham sekalipun tetap ada risiko yang harus ditanggung oleh investor. Semakin besar return atau imbal baliknya, semakin besar risikonya. Namun sebetulnya risiko tersebut dapat diminimalisir dengan diversifikasi, pengaturan risiko dan waktu. Ingat selalu prinsip investasi dimana hasil investasi selalu berbanding lurus dengan risiko.

Aneh! Literasi Keuangan Meningkat Tapi kok Korban Investasi Bodong juga Meningkat. Apa yang Salah - Finansialku

[Baca Juga: Aneh! Literasi Keuangan Meningkat Tapi kok Korban Investasi Bodong juga Meningkat. Apa yang Salah?]

 

#2 Hindari Tawaran yang Bersifat Memaksa & Bujuk Rayu

Tidak mudah memang untuk mendeteksi tipuan ini. Anda mungkin akan dihubungi oleh seseorang (bisa melalui sms, telepon atau email) yang menawarkan bisnis yang demikian bagus dan bisa saja hanya ditawarkan kepada Anda dengan kesempatan terbatas. Para penipu yang menawarkan investasi bodong biasanya akan bersifat memaksa. Dia mengatakan bahwa, jika Anda tidak bergabung saat ini, Anda bisa saja kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang sangat memadai. Patut diketahui pula bahwa tipuan seperti ini bisa saja dilakukan oleh orang dekat atau orang yang Anda percayai sekalipun.

 

#3 Hati-hati dengan Replikasi dan Penguncian Dana

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, begitu banyak aneka bentuk investasi bisnis seperti iming-iming investasi emas, forex, saham dan sebagainya. Beberapa orang yang masuk diawal, biasanya masih memperoleh ‘bonus’ yang baik. Mereka ini, kemudian menjadi agen yang melancarkan promosi ke orang lain. Biasanya bisnis ini berkembang di kalangan pertemanan atau keluarga. Sering juga diadakan dalam bentuk seminar, atau pertemuan. Belakangan, dengan perkembangan teknologi, bisnis ini menjerat para korban melalui email, facebook, website, dan aneka jejaring sosial untuk menjerat lebih banyak korban.

5 Penipuan Investasi dengan Skema Ponzi - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Para Investor, Hati-Hati dengan Penipuan Ponzi Berkedok Multi Level Marketing (MLM)]

 

#4 Hati-hati dengan Perusahaan yang Fiktif

Tanyakan sejelas-jelasnya identitas perusahaan. Tanyakan alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Jika perlu ketahui siapa pemilik perusahaan, Penanggung jawab perusahaan juga perlu Anda telusuri. Jika perlu Anda mempelajari secara online, menghubungi atau mendatangi kantor perusahaan tersebut. Kalaupun ada, pastikan alamatnya bukan alamat rumah. Lakukan penyelidikan terhadap data alamat yang diberikan. Jika perlu kunjungi kantornya untuk memperoleh kepastian.

Anehnya, tidak jarang usaha-usaha ini menggunakan nama dan logo perusahaan bonafide termasuk perbankan. Pihak perbankan sepertinya tidak berusaha melarang karena uang para pebisnis ilegal ini disimpan dan ditransfer di bank-bank tersebut. Secara tidak langsung, pihak perbankan justru mendapatkan keuntungan dari usaha ilegal ini.

Skema Ponzi Modus Klasik Investasi Bodong - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: 5 Penipuan Investasi dengan Skema Ponzi]

 

#5 Periksa secara Detail Izin dari Badan Pengawas

Perijinan dan legalitas perusahaan perlu sangat diwaspadai. Perusahaan yang baik setidaknya memiliki legalitas yang lengkap misalnya SIUP, NPWP, Akta Notaris dan legalitas lainnya. Meskipun demikian, ini juga bukan jaminan. Tanyakan perizinan perusahaan untuk menyelenggarakan bisnis investasi. Perizinan sepatutnya diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 

Upaya Represif

Apabila Anda terlanjur masuk dalam lingkaran bisnis investasi tipuan ini, Jika Anda terlanjur terperdaya, mereka akan berusaha menahan Anda tetap dalam bisnis mereka. Saat Anda ingin menarik investasi Anda, mereka mungkin menawarkan untuk menukar investasi Anda dengan investasi lainnya atau bahkan apabila Anda memaksa untuk meminta kembali uang Anda maka mereka akan mengancam Anda untuk memperkarakan melalui jalur hukum. Namun jika ini terjadi, percayalah bahwa mereka tidak akan melaksanakannya karena pada dasarnya mereka sendiri adalah penipu yang takut bersentuhan dengan dunia hukum. Konsultasikan dengan pihak keamanan atau bahkan pihak berwajib apabila hal ini terjadi pada Anda. Anda dapat menolong begitu banyak orang jika Anda melaporkan hal-hal tersebut.

 

Pernahkah Anda masuk dalam lingkaran bisnis investasi tipuan? Bagikan pengalaman Anda melalui kolom yang tersedia di bawah ini dan jangan lupa untuk terus membagikan artikel Finansialku kepada rekan-rekan Anda. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Anthony Robbins. 2015. Money Master The Game. USA: Phoenix
  • Tipuan Piramid & Bisnis Online. Howmoneyindonesia.com – https://goo.gl/IPtKKG
  • 26 Mei 2014. Cara Mengenali dan Menghindari Penipuan Berkedok Investasi. https://goo.gl/gih1ZP

 

Sumber Gambar:

  • Investasi Tipuan – https://goo.gl/ugVHdx
  • Investasi Kriminal – https://goo.gl/4hD6hp

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â