Balada Hong Kong resesi belum selesai. Di Kuartal terkontraksi 9 persen, Covid-19 berhasil lumpuhkan Hong Kong lebih parah dari 2008!

Ketahui informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Hong Kong Resesi, Terkontraksi 9 Persen di Kuartal II

Hong Kong ternyata belum bisa lepas dari jeratan resesi. Di kuartal II 2020 ini, ekonomi Hong Kong tercatat minus 9 persen, secara YoY, sebagaimana dilansir laman cnbcindonesia.com, Kamis (30/07).

Bukan hanya pandemi Covid-19 yang memegang andil besar sebagai penyebab resesi ekonomi di Hong Kong, tapi juga ketegangan politik yang memanas baru-baru ini.

Ini akhirnya menjadi resesi ekonomi dengan durasi terpanjang pertama dalam satu dekade terakhir.

“Secara lokal, lonjakan baru-baru ini dalam kasus Covid-19 telah mengaburkan prospek jangka pendek untuk kegiatan ekonomi domestik. Meskipun demikian, setelah epidemi lokal terkendali lagi dan lingkungan eksternal terus membaik, ekonomi Hong Kong diharapkan akan secara bertahap pulih di sisa tahun ini.” Kata Pemerintah Hong Kong dalam sebuah rilis, dilansir Bloomberg melalui kabar24.bisnis.com, Rabu (29/07).

Aksi Demonstrasi Hong Kong Membuat Perekonomi Terguncang 01 - Finansialku

[Baca Juga: Atasi Resesi, Trump Gelontorkan Stimulus Baru Rp 14.000 T]

 

Dalam rilis yang sama, Pemerintah Hong Kong mengatakan kalau situasi ekonomi selama kuartal II ini agak stabil secara keseluruhan.

Terutama pada Mei dan Juni, ketika virus dapat terkendali sebagian besarnya. Pada triwulan kedua, ekonomi Hong Kong mengalami kontraksi 0,1 persen pada basis penyesuaian musiman kuartal ke kuartal, dikutip laman yang sama.

Sementara itu, Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong, mengatakan kalau angka tersebut lebih buruk dari perkiraan median, yaitu -8,3 persen dan mengikuti penurunan 9,1 persen yang direvisi pada kuartal pertama.

Nantinya, angka-angka kuartal kedua yang sudah direvisi beserta perkiraan terbaru pertumbuhan PDB 2020 akan dirilis dua pekan mendatang, tepatnya 14 Agustus.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Hong Kong, Pau Chan Mo-po, pada Februari lalu, memprediksi kalau PDB Hong Kong akan turun 1,5 persen atau tumbuh 0,5 persen lebih banyak.

Nyatanya, prediksinya tersebut meleset. Dia mengatakan kalau besarnya resesi ekonomi Hong Kong pada tahun pertama 2020 lebih buruk dibandingkan tsunami ekonomi tahun 2008 lalu.

“Besarnya resesi ekonomi Hong Kong pada kuartal pertama bisa lebih buruk dari tsunami ekonomi global tahun 2008 atau dampak dari krisis keuangan Asia.” Ujar Chan, dikutip laman South China Morning Post melalui republika.co.id, Rabu (29/07).

Ebook Perencanaan Keuangan ENTREPRENEUR & FREELANCE

Download Sekarang, GRATISSS!!!

Mockup ebook entrepreneur dan freelancer

 

Untuk informasi tambahan, pada kuartal I lalu, Hong Kong alami resesi dengan pertumbuhan ekonomi minus 8,9 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Bagaimana pendapat Sobat Finansialku mengenai berita Hong Kong resesi yang belum juga memberikan tanda-tanda positif ini? Mari kita diskusikan di kolom komentar!

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikannya bersama teman-teman, dengan membagikan berita ini lewat platform yang tersedia. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Kamran Dikarma. 29 April 2020. HongKong Hadapi Resesi Ekonomi. Republika.co.id – https://bit.ly/39EMvz5
  • Redaksi. 06 Mei 2020. Imbas Corona, Ekonomi HongKong 8,9 Persen Kuartal I. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/336Wpsf
  • Redaksi. 30 Juli 2020. Resesi HongKong Berlanjut di Tengah Pandemi Corona. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3fdBc2e
  • Redaksi. 30 Juli 2020. Pengumuman! HongKong Resesi, Ekonomi Minus 9%. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/30cqmW4
  • Reni Lestari. 29 Juli 2020. HongKong Resesi Lagi! Ekonomi Kontraksi 9 Persen di Kuartal Kedua. Kabar24.bisnis.com – https://bit.ly/3g7iESt

 

Sumber Gambar:

  • Hong Kong Resesi – https://bit.ly/3gdicCe