Dalam agama Islam, cara untuk menyambut bayi yang baru lahir adalah dengan melaksanakan aqiqah. Lalu, seperti apa tata cara pelaksanaannya?

Berikut ulasan Finansialku mengenai hukum aqiqah, simak baik-baik, ya.

 

Summary:

  • Dalam Islam terdapat sebuah prosesi yang biasanya orang tua lakukan ketika memiliki anak, yakni aqiqah dengan menyembelih kambing atau domba.
  • Proses aqiqah sendiri memiliki sejumlah syarat dan manfaat, serta tata cara pelaksanaan yang umumnya bersamaan dengan mencukur rambut anak.

 

Aqiqah dalam Islam

Aqiqah berasal dari kata ‘aqqa: yang artinya memotong. Menurut al-Azhari dalam “al-Tahdzib” mengutip pernyataan Abu ‘Ubaid, aqiqah mulanya berarti “rambut yang ada pada kepala seorang bayi ketika ia dilahirkan”.

Proses dari aqiqah umumnya dilakukan dengan penyembelihan kambing sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran bayi. Tradisi ini biasanya bersamaan dengan mencukur rambut bayi, baik untuk bayi laki-laki maupun perempuan.

Secara istilah, aqiqah adalah proses kegiatan menyembelih hewan ternak pada hari ketujuh setelah bayi lahir.

Dalil yang melandasinya adalah hadis yang diriwayatkan dari Ummu Kurz Al-Ka’biyah bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Untuk anak laki-laki adalah dua ekor kambing yang sepadan, dan untuk anak perempuan adalah satu ekor kambing.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan selainnya).

 

Hukum Aqiqah

Hukum melaksanakan aqiqah sendiri memiliki sedikit perbedaan di kalangan utama mazhab. Menurut Sayyid Sabiq dalam buku Fiqih Sunnah 5, hukum aqiqah adalah sunnah muakkadah meskipun sang bapak dalam kondisi kekurangan.

Sunnah muakkadah artinya ibadah yang sangat dianjurkan untuk kita lakukan. Apabila kita laksanakan tentu akan mendapat pahala, namun jika ditinggalkan tidak apa-apa dan tidak mendapat dosa.

Meski demikian, hendaknya orang tua yang berkecukupan tidak meninggalkan amalan ini. Sementara itu, Laits dan Dawud azh-Zhahiri berpendapat bahwa hukum aqiqah adalah wajib. 

Hukum-hukum yang berlaku dalam kurban juga berlaku dalam aqiqah, hanya saja tidak diperkenankan patungan dalam aqiqah.

Sebelumnya telah Finansialku jelaskan bahwa aqiqah untuk anak laki-laki idealnya adalah dua ekor kambing. Lalu, apabila orangtua hanya mampu membeli seekor kambing, apakah sah? Jawabannya adalah diperbolehkan. 

Selain menyembelih kambing, disunnahkan pula memilih nama yang baik untuk anak, mencukur rambutnya, dan bersedekah dengan perak seberat timbangan rambutnya jika memungkinkan.

 

Syarat Aqiqah

Dalam melaksanakan aqiqah, terdapat beberapa syarat yang harus orang tua penuhi dengan menyesuaikan jenis kelamin anak. Berikut adalah syarat-syarat aqiqah:

 

#1 Jumlah Hewan Aqiqah

Pelaksanaan aqiqah antara anak laki-laki dengan anak perempuan ini memiliki persyaratan yang sedikit berbeda. Jumlah hewan aqiqah untuk anak laki-laki yaitu dua ekor kambing atau domba.

Sedangkan jumlah hewan aqiqah untuk anak perempuan hanya membutuhkan satu ekor kambing atau domba saja.

Meski begitu, jumlah ini juga bisa kita sesuaikan dengan kemampuan masing-masing.  Jika tidak mampu untuk menyembelih dua ekor, maka bisa menyembelih satu ekor saja.

 

#2 Kondisi Hewan Aqiqah

Syarat aqiqah yang kedua yaitu perhatikan kondisi hewan yang akan kamu gunakan untuk pelaksanaan prosesi aqiqah. Kondisinya hewan tersebut harus berada dalam kondisi sehat, tidak cacat, cukup umur, dan tidak kurus.

Biasanya kambing untuk aqiqah ini memiliki kisaran umur satu tahun dan memiliki jenis kelamin jantan maupun betina.

Hukum aqiqah memang sunnah muakkad, namun daging hewan aqiqah juga harus disunahkan untuk kamu masak terlebih dahulu.

 

Tata Cara Aqiqah

Setelah mengetahui syarat-syaratnya, Sobat Finansialku juga perlu memperhatikan tata cara pelaksanaannya, sebagai berikut:

 

#1 Perhatikan Waktu yang Dianjurkan

Pelaksanaan aqiqah biasanya pada pada hari ketujuh setelah bayi lahir.

Apabila hari ketujuh tersebut berhalangan atau tidak sanggup, maka dapat kamu jalankan pada hari keempat belas atau hari kedua puluh satu.

 

#2 Mencukur Rambut Anak

Dalam pelaksanaan aqiqah terdapat tradisi mencukur rambut hingga gundul. Tujuannya agar bayi dapat terbebas dari godaan syaitan.

Cara mencukurnya pun tidak boleh sembarangan dan sebaiknya mulai mencukur dari sebelah kanan ke kiri.

 

#3 Memberikan Nama Anak

Selanjutnya, orang tua juga bisa memberikan nama kepada anak pada hari aqiqah tersebut. Nama berfungsi sebagai doa sehingga pemberian nama anak ini haruslah merupakan nama yang baik pula.

 

#4 Makan Bersama

Setelah menyembelih hewan aqiqah, daging hewan dapat kamu masak terlebih dahulu, selanjutnya melakukan makan bersama.

Selain itu, panjatkan doa agar anak tersebut dapat menjadi anak yang sholeh ataupun sholehah.

[Baca Juga: Bagaimana Hukum Melaksanakan Akikah dan Kurban?]

 

Manfaat Aqiqah

Mengutip dari buku Mukjizat Doa Air Mata Ibu karya Ahmad Sudirman Abbas, ada beberapa manfaat yang bisa anak dapatkan jika melaksanakan prosesi aqiqah. Berikut penjelasannya.

 

#1 Sarana Pendekatan Diri

Manfaat aqiqah bagi anak menurut Ibnu Qayyim adalah sebagai sarana pendekatan diri kepada Allah SWT. Selain itu, Aqiqah mengandung sifat murah hati dan sifat mengalahkan kekikiran jiwa.

 

#2 Melepaskan Gadaian Anak

Sebuah hadis menyatakan bahwa anak lahir dalam keadaan tergadai. Oleh karena itu, orang tua harus menebusnya dengan melaksanakan aqiqah.

Aqiqah berfungsi untuk melepaskan tanggungan anak yang tergadaikan hingga ada peluang antara anak dan orang tua untuk saling memberi syafaat.

 

#3 Melestarikan Ajaran Islam

Aqiqah bermanfaat untuk melestarikan ajaran Islam yang menggantikan kebiasaan jahiliyah.

Tak hanya itu, aqiqah berfungsi untuk mengagungkan kedudukan nasab atau pertalian kekeluargaan dengan cara mengumumkan atau mempermaklumkan.

 

#4 Bukti Rasa Syukur

Aqiqah merupakan bukti rasa syukur yang seseorang perlihatkan ketika menerima nikmat (kelahiran bayi). Rasa syukur ini dinyatakan dalam bentuk memberi makanan kepada orang banyak.

 

Waktu Melaksanakan Aqiqah

Seperti yang telah Finansialku jelaskan di atas, pelaksanaan aqiqah yaitu pada hari ketujuh kelahiran anak jika memungkinkan. Apabila berhalangan, bisa kita lakukan pada hari ke-14.

Jika masih tidak memungkinkan, bisa kamu lakukan pada hari ke-21. Jika masih tidak bisa, lakukan pada hari kapan saja.

Di sisi lain, menurut mazhab Syafi’i, aqiqah sebaiknya jangan ditunda hingga bayi sudah berumur baligh. Sebab apabila anak telah baligh, gugur kesunnahan aqiqah bagi orangtuanya.

Lantas, bagaimana jika saat bayi anak belum aqiqah, sementara ia kini sudah dewasa?

Dalam hal ini, sunnah hukumnya bagi sang anak untuk mengaqiqahi dirinya sendiri. Syaikh ad-Dimyati dalam kitab I’anatu at-Thalibiin menjelaskan:

“Seandainya bayi sudah baligh sementara orangtuanya belum mengaqiqahinya maka sunnah bagi sang anak untuk mengaqiqahi dirinya sendiri. Ketika sang anak sudah baligh maka ketika itu juga kesunnahan bagi orang tuanya sudah gugur.”

[Baca Juga: 50 Kumpulan Ucapan Selamat Pagi Islami, Penuh Rasa Syukur]

 

Perbedaan Aqiqah Laki-laki dan Perempuan

Saat sudah bernazar untuk mengaqiqahi sang anak, terdapat hal yang perlu kamu perhatikan, terutama untuk jumlah kambing atau domba yang akan disembelih.

Sesungguhnya tata cara pelaksanaan antara laki-laki dan perempuan adalah sama, yang membedakannya hanya pada jumlah hewan yang disembelih. Dalam sebuah hadist meriwayatkan:

“Siapa dari kalian yang suka menyembelih atas kelahiran anak maka lakukanlah. Anak laki-laki dua ekor kambing yang cukup syarat, anak perempuan dengan satu ekor.” (HR Ahmad, Abu Dawun, An-Nasaa-i).

 

Pada anak laki-laki, kedua hewan aqiqah haruslah mirip (sama usianya, sam jenisnya, dan sama ukurannya).

 

Persiapkan Dananya Sebaik Mungkin!

Demikian ulasan Finansialku mengenai hukum aqiqah dalam agama Islam hingga persyaratan dan tata cara pelaksanaannya.

Nah, supaya kamu tidak tergesa-gesa menyiapkan dana untuk biaya aqiqah anak, kamu bisa merencanakan anggarannya terlebih dahulu bersama Finansialku.

Melalui fitur Kalkulator Keuangan Finansialku akan membantu kamu untuk menghitung jumlah dana ideal yang harus kamu alokasikan sesuai dengan budget dan kebutuhan.

Jika kamu memerlukan advice lebih lanjut dari ahlinya, jangan ragu untuk diskusi bersama Perencana Keuangan Finansialku. Klik banner di bawah ini untuk buat janji, ya.

Banner Konsultasi WA - DM NEW

 

Sekarang sudah tahu kan bagaimana hukum aqiqah dalam Islam? Supaya orang-orang terdekatmu juga semakin paham mengenai hal ini, bagikan artikelnya melalui pilihan platform yang tersedia. Terima kasih.

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi:

  • Berita Hari Ini. 24 Juni 2021. Hukum Aqiqah dalam Ajaran Islam dan Ketentuannya. Kumparan.com – https://bit.ly/3Z3uVOf
  • Kristina. 14 November 2022. Hukum Melaksanakan Aqiqah, Bagaimana Jika Tak Mampu? Detik.com – https://bit.ly/3ExwpIc
  • Tim HaiBunda. 15 November 2022. Aqiqah: Syarat, Hukum, Tata cara, hingga Jumlah Hewan yang Dikurbankan. Haibunda.com – https://bit.ly/3m6XwUs
  • M. Hardi. Mengenal Hukum Aqiqah Beserta Dalil, Waktu yang Tepat, dan Syaratnya. Gramedia.com – https://bit.ly/3Y2SENc