Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3,69% pada tahun 2021. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana peluang pemulihan ekonomi tahun 2022?

 

Indonesia Catat Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2021

Badan Pusat Statistik melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 mencatatkan angka positif di 3,69%. Tentu hal tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang terkontraksi di angka 2,07% saja.

Ditambah lagi, tahun 2021 Indonesia juga sempat mengalami kondisi yang cukup sulit, terutama pada periode pertengahan tahun. Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, akselerasi terjadi pada triwulan-IV tahun kemarin.

Di mana pada periode tersebut, perekonomian melesat menyentuh angka 5,02% jika dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya.

 

Modal Positif Untuk Pemulihan Ekonomi 2022

Tahun 2022 adalah momentum bagi Indonesia untuk segera melakukan pemulihan Ekonomi. Tentu pertumbuhan ekonomi 2021 menjadi modal yang sangat penting agar pemulihan ekonomi Indonesia dapat tercapai.

Dengan catatan, pemulihan di bidang kesehatan harus dilakukan secara konsisten. Sebab, masalah utama yang dihadapi Indonesia saat ini adalah pandemi Covid-19 yang berdampak besar bagi jalannya ekonomi.

“Harapannya momentum pemulihan ekonomi ini, bisa terjaga di tahun 2022. Dengan catatan kita semua harus bersepakat bahwa prokes memegang peranan penting sehingga kasus harian semakin berkurang, dan mobilitas penduduk semakin bagus, dan pada akhirnya pemulihan ekonomi di tahun 2022 ini bisa berlanjut,” tegas Margo dalam keterangan pers, melansir dari situs SWA.co.id (9/2).

 

Di sisi lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto cukup optimis bahwa pemulihan ekonomi akan terus berlanjut pada 2022 ini, mengingat penanganan pandemi COVID-19 yang sudah cukup tertangani dengan baik.

Akan tetapi, pemerintah akan terus berupaya melakukan langkah pencegahan dengan memperkuat pondasi sektor kesehatan, mengingat ancaman varian Covid-19 Omicron kini telah menghantui.

Salah satu yang tengah dilakukan oleh pemerintah adalah pemberian vaksin booster yang telah dimulai sejak Januari 2022 lalu. Pemerintah juga telah menggelontorkan dana sebesar Rp 455,62 triliun untuk pemulihan ekonomi.

“Alokasinya untuk penanganan kesehatan adalah Rp 122,5 triliun di mana untuk penanganan pasien sekitar Rp 32,69 triliun. Walaupun tentu akibat delta kemarin masih ada yang di carry over yang besarnya sekitar Rp 23,6 triliun. Kemudian ada program perlindungan masyarakat Rp 154,8 triliun, dan penguatan pemulihan ekonomi Rp 178,3 triliun,” ujar Airlangga, melansir dari situs SWA.co.id.

[Baca Juga: Kabar Baik, Ekonomi Asia Tenggara 2022 Diprediksi Bangkit ]

 

Faktor yang Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2021

Lebih lanjut, Margo menuturkan terdapat faktor-faktor yang mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021.

Setidaknya, ada beberapa sektor yang menopang pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain:

  • Sektor lapangan usaha bidang informasi dan komunikasi yang tumbuh 6,91%
  • Perdagangan besar dan eceran yang tumbuh 4,65%
  • Industri pengolahan tumbuh 3,39%
  • Sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 3,24%

 

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tak terlepas dari sentiment global yang semakin membaik. Mitra dagang Indonesia, seperti China, Amerika Serikat, Korea Selatan, Singapura, Vietnam, Hong Kong dan Uni Eropa pada triwulan-IV 2021 juga mengalami pertumbuhan yang positif.

“Ekspor kita ke China, share-nya kurang lebih 45,8%, ekonominya tumbuh 4%, kemudian diikuti Amerika Serikat yang share ekspornya terhadap total keseluruhan ekspor Indonesia kurang lebih 11,8% dan ekonomi AS juga tumbuh 5,5% pada triwulan-IV,” tuturnya.

 

Pergerakan Purchasing Managing Index atau (PMI) juga mengalami perbaikan dalam kurun waktu Oktober hingga Desember 2021. Di samping itu, Indonesia pun tengah menikmati hasil peningkatan harga-harga komoditas untuk produk-produk unggulan ekspor.

Sebut saja minyak kelapa sawit serta batu bara yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 42,41% (kelapa sawit) dan 168,01% (batu bara) secara year-on-year (yoy).

 

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski begitu, dalam merealisasikan upaya pemulihan ekonomi, Indonesia perlu mewaspadai adanya tantangan yang datang baik dari sisi eksternal maupun internal.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh pengamat ekonomi dari CELIOS, Bima Yudhistira. Tantangan-tantangan tersebut antara lain sebagai berikut:

 

#1 Inflasi Sektor Pangan dan Energi

Dari sisi internal, pemerintah harus melakukan antisipasi terkait potensi inflasi di sektor pangan dan energi. Ditambah lagi, dalam waktu dekat kita akan menghadapi Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Meskipun konsumsi di sektor rumah tangga sudah membaik, akan tetapi pemerintah masih perlu memperhatikan masalah ini. 

 

#2 Gejolak Internasional (Rusia & Ukraina)

Kemudian dari sisi eksternal, pemerintah perlu mewaspadai gejolak yang saat ini tengah terjadi di Ukraina. Jika eskalasi antara barat (NATO) dan Rusia terus meningkat, maka akan berdampak pada ekonomi Indonesia pula.

Lebih khusus jika dilihat dari segi harga minyak yang saat ini telah menyentuh harga US$ 90 per barelnya. Bukan tidak mungkin harga tersebut akan terus meningkat.

 

#3 Shipping Cost

Biaya distribusi atau shipping cost adalah salah satu permasalahan yang harus diantisipasi oleh pemerintah. Lantaran, biaya ini mengalami kenaikan hingga 3-4 kali lipat dari biasanya.

Tentu masalah ini akan berdampak pada kenaikan harga yang dibebankan oleh produsen kepada konsumen.

 

2022 Menuju Kondisi Ekonomi yang Lebih Baik

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tahun 2022 adalah sebuah momentum yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia untuk melakukan pemulihan ekonomi. Pertanyaannya, apakah Indonesia siap memanfaatkan momentum tersebut?

Tentunya dengan berbagai strategi yang tepat dibekali dengan upaya-upaya preventif yang dilakukan, pemulihan ekonomi adalah hal yang pasti bisa digapai. Sinergi antara semua pihak baik pemerintah, hingga masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan hal tersebut.

Nah, selaku anggota masyarakat, apakah permasalahan keuangan pribadi Anda sudah pulih? Atau Anda justru masih berkutat dengan masalah-masalah yang belum menemui solusi.

Jangan khawatir, Aplikasi Finansialku hadir untuk menjadi fasilitas sekaligus solusi dari permasalahan keuangan Anda. Di dalamnya ada banyak sekali fitur-fitur yang membantu Anda mengelola keuangan dengan baik dan mudah.

Fitur tersebut di antaranya:

  • Pencatatan Keuangan
  • Rencana Keuangan
  • Fitur Anggaran
  • Financial check-up
  • Fitur keuangan lainnya

 

Anda juga bisa sharing dan diskusi seputar keuangan secara langsung bersama Financial Planner Finansialku. Mereka hadir untuk mendengarkan sekaligus memberikan saran-saran keuangan dan solusi terbaik yang Anda butuhkan.

Jadi tunggu apalagi, yuk download aplikasinya!

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Itulah informasi mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 3,69% di tahun 2021. Apa tanggapan Anda mengenai informasi ini? Jangan segan untuk menuliskannya di kolom komentar, ya.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Voa Indonesia. 09 Februari 2022. BPS: Ekonomi Indonesia 2021 Tumbuh 3,69 Persen. Swa.co.id – https://bit.ly/3otHthy