Dalam keluarga pasti ada peran yang lebih kuat dan lemah atau inferiority complex. Lalu, bagaimana cara menyeimbangkan peran ayah dan ibu di rumah?

Kali ini, kita akan membahas fenomena tentang inferiority complex atau para ibu rumah tangga yang mengambil peran lebih dominan dalam keluarga dibandingkan sang ayah yang adalah kepala keluarga.

Kalau hal ini terjadi, bagaimana solusinya? Simak pembahasannya berikut ini, ya!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Inferiority Complex Dalam Keluarga

Dalam kehidupan sehari-hari, tak jarang jika peran seorang ibu lebih dominan daripada peran seorang ayah. Ini biasanya disebut inferiority complex, atau terkadang ada juga yang memberi cap “Suami-suami Takut Istri”.

Mungkin kurang tepat jika dikatakan suami yang takut istri, melainkan suami yang sayang istri. Namun, situasi ini kerap terjadi dalam hubungan sebuah keluarga.

Apakah itu lumrah, atau seperti apakah seharusnya peran tiap anggota keluarga terutama para ayah dan ibu dalam menjalankan perannya?

Hindari Inferiority Complex, Ini Cara Seimbangkan Peran Ayah di Rumah 01 - Finansialku

[Baca Juga: Peran Ayah Dalam Mengatur Keuangan Keluarga]

 

Menurut saya, isu ini cukup kerap terjadi di era zaman now.

Hal ini dimungkinkan terjadi karena sibuknya sang ayah bekerja di kantor, belum lagi jika ada pekerjaan tambahan atau jam lembur misalnya, yang membuat mereka begitu sibuk hingga larut malam dan demikian siklus harian mereka setiap hari.

Hal ini bisa membuat para suami jadi inferior di dalam lingkungan rumah sehingga peran sang ibu lebih dominan.

Ditambah lagi dengan kondisi saat ini di mana Work from Home atau WFH membuat para kepala keluarga harus bekerja di rumah

Beberapa tips berikut ini bisa dilakukan untuk memunculkan peran ayah di rumah.

 

#1 Membagi Peran

Membiasakan untuk membagi peran antara sang ayah dan ibu yang telah disepakati bersama.

Meskipun WFH, sang ayah membagi peran untuk membantu beberapa pekerjaan rumah seperti bermain dengan anak, mengurusi urusan dapur atau bagian rumah yang lain dengan jadwal waktu tertentu, tanpa mengganggu jam kerja.

Lakukan pembagian jam dan juga pembagian area dalam rumah tangga dengan pasangan.

Jika di rumah ada asisten rumah tangga, mungkin pekerjaan rumah bisa cukup terbantu sehingga mengurangi beban sang ayah dan juga ibu.

 

#2 Libatkan Diri dalam Setiap Pengambilan Keputusan

Ketahui mana yang terbaik untuk suami dan juga istri.

Jika dirasa sang ayah memang tidak bisa memasak, lebih baik tidak mengambil peran di area dapur, terutama memasak, sehingga sang ibu atau asisten rumah tangga yang mengerjakan.

Kembali lagi pada pembagian peran di awal, sang ayah perlu mengambil keputusan bersama dengan pasangan dalam pembagian peran.

Hindari Inferiority Complex, Ini Cara Seimbangkan Peran Ayah di Rumah 02 - Finansialku

[Baca Juga: Peran Ibu dan Ayah Mendampingi Anak Belajar dari Rumah]

 

Ketika sang ayah ikut dalam aktivitas di rumah, misalnya seperti menyapu atau membersihkan rumah, ini bisa jadi contoh bagi anak-anak dan mengajari mereka untuk bersih-bersih rumah.

Di sisi lain, ini bisa jadi quality time antara sang ayah dengan anak.

Langkah ini juga bisa membuat peran sang ayah semakin terlihat dan dirasakan di lingkungan rumah.

Perasaan inferiority complex bisa semakin dikurangi atau ditekan melalui peran sang ayah dalam keluarga yang semakin ditingkatkan.

 

#3 Berikan Teladan Bagi Keluarga Terutama Anak

Sang ayah yang menempatkan porsi atau perannya dengan efektif di rumah akan memberikan teladan bagi keluarga terutama anak-anak.

Ini akan memberikan contoh yang positif ketika sang ayah dengan bijak mampu mengambil peran sesuai porsi, menjadi seorang pengambil keputusan dan ikut melakukan tugas pekerjaan rumah sesuai kesepakatan bersama.

Tumbuh kembang anak secara mental dan psikologi pun akan berkembang dengan baik karena adanya peran serta seorang ayah yang berperan aktif di rumah.

Bagi para ayah, tetap semangat untuk bekerja sama dengan pasangan dalam membangun keluarga yang sehat dalam hal komunikasi dan terus libatkan diri dalam setiap pengambilan keputusan sehingga menjadi contoh bagi anak-anak dan juga istri di rumah.

 

 

Itulah penjelasan mengenai inferiority complex dalam keluarga dan bagaimana cara memunculkan peran ayah di rumah. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Anda dapat membagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan Anda yang membutuhkan!

Jika Anda memiliki saran, tanggapan atau pertanyaan, Anda dapat menuliskannya pada kolom yang telah tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

 

Sumber Gambar:

  • Imferiority Complex 01 – http://bit.ly/3qLTLAP
  • Imferiority Complex 02 – http://bit.ly/3qzEsLo