PT Harum Energy (HRUM) nampaknya mulai aktif kembali melakukan diversifikasi bisnis.

Lantaran pada periode September-November 2023, HRUM masih dalam proses melakukan pembelian atau “chip in” pada perusahaan-perusahaan di luar batubara dengan porsi terbesarnya di bisnis nikel.

Apakah ini tanda perusahaan sedang merealisasikan diversifikasi bisnis batubaranya?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Logo Rivan Kurniawan

 

Diversifikasi Bisnis Sejak Tahun 2020

Berikut ini adalah gambaran dari langkah-langkah HRUM dalam melakukan diversifikasi bisnis nikel yang sudah di mulai dari tahun 2020 – April 2022.

Milestone Diversfikasi Bisnis HRUM

Milestone Diversfikasi Bisnis HRUM. Sumber: Public Expose HRUM 2023

[Baca Juga: Alternatif Investasi di Tahun Politik, Angin Segar Biar Tetap Cuan!]

 

Aksi Korporasi Berkelanjutan

Melalui anak perusahaannya, PT Harum Nickel Perkasa (HNP) yang terus menambahkan kepemilikannya pada PT Tanito Harum Nickel (THN).

 

Akuisisi I

Dalam public expose yang disampaikan oleh perusahaan pada tanggal 13 September 2023, terjadi perubahan komposisi saham HNP pada THN dengan penambahan sebesar 4%.

Sehingga posisi kepemilikan HNP pada THN yang tadinya 95% sekarang, telah meningkat menjadi 99%.

Berikut ini pengumuman aksi korporasi HNP pada THN:

pubex

 

Akuisisi II

Hanya berselang satu hari, tepatnya pada tanggal 14 September 2023.

HRUM melalui anak perusahaannya PT Harum Nickel Perkasa (HNP), kembali menambah kepemilikannya pada anak perusahaannya yaitu PT Harum Nickel Industri (HNI) sebanyak 4%.

Dengan adanya aksi korporasi tersebut, maka kepemilikan HNP pada HNI juga bertambah dari 95% menjadi 99%.

Dari kedua akuisisi di atas terlihat memang perusahaan ingin mengubah image bisnis, dari yang semula perusahaan berbasis industri batubara, kini sudah mengarah pada industri nikel.

Perusahaan mengklaim bahwa industri nikel, memiliki bisnis yang cukup menjanjikan di masa depan.

Berikut ini pengumuman aksi korporasi HNP pada HNI:

pubex 14

 

Aksi Pemberian Pinjaman pada Anak Perusahaan

Selain kedua aksi korporasi di atas, secara mengejutkan pada 27 September 2023, HRUM tercatat kembali melakukan aksi korporasi.

Yakni berupa pemberian pinjaman kepada anak perusahaan yakni PT Weststrong Metal Industry (PT WMI) dengan total pinjaman sebesar USD90 juta.

Pinjaman ini diberikan perusahaan dengan bunga SOFR + 2.60%.

Hanya berselang beberapa hari dari itu, tepatnya pada 29 September 2023, HRUM membuat langkah yang cukup mengejutkan yakni memberikan pinjaman kepada PT Blue Sparking Energy (BSE) sebesar USD500 juta atau sekitar Rp7,81 triliun (asumsi kurs 15.622 per dolar Amerika Serikat).

HRUM ingin berkolaborasi dengan BSE untuk mengembangkan project high pressure acid yang masih memiliki keterkaitan dengan bisnis baterai.

Sama dengan aksi korporasi pada PT WMI, HRUM memberikan pinjaman pada BSE dengan bunga SOFR + 2.60%.

Melalui pubex juga di informasikan, bahwa emiten ini akan melakukan investasi lagi di BSE pada bulan Oktober, namun masih belum ditentukan tanggalnya.

Hal ini terlihat, dari perusahaan yang masih memiliki banyak cash yang dapat digunakan untuk melakukan aksi-aksi korporasi, namun yang perlu diperhatikan ialah kondisi cash ke depannya.

Dengan demikian kepemilikan HRUM pada THN dan HNI akan meningkat dari sebelumnya 95% menjadi 99%.

Anda bisa dapatkan informasi lain seputar emiten dan investasi saham lainnya dengan mengisi form ini.

1 Step 1
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

 

Penetrasi ke Bisnis Nikel secara Terintegrasi

Jika dilihat dari aksi-aksi korporasi yang dilakukan oleh HRUM kepada anak perusahaanya, terlihat bahwa perusahaan ingin masuk ke bisnis nikel secara terintegrasi.

Hal ini menyusul tingginya permintaan nickel matte yang dapat diolah menjadi baterai listik, menggunakan teknologi hydrometalurugi atau HPAL.

Terlihat dari indikator permintaan impor nikel di China dan Eropa yang terus meningkat sebagaimana berikut:

Export Import Nickel Matte China and Europe

Export – Import Nickel Matte China and Europe. Sumber: Refinitiv Workspace

 

Dalam data tersebut terlihat gap yang sangat besar antara impor dan ekspor nikel negara-negara produsen mobil listrik.

Hal ini tentunya membuat Indonesia berpeluang menjadi negara pemasok nikel ke beberapa negara produsen mobil listrik, seperti China dan Eropa.

Hal ini membuat emiten ini akan fokus pada bisnis yang baru yakni bisnis nikel dan turunannya.

HRUM memiliki anak perusahaannya yakni PT Tanito Harum Nikel yang fokus kepada investasi pada bisnis nikel. Dan yang terbaru adalah PT Blue Sparking Energy yang fokus pada proyek high pressuce acid leaching.

Proyek tersebut merupakan proyek yang memproduksi nickel cobalt hydroxide intermediate product, dengan kapasitas terpasang tahunan ±67.000 ton atau sekitar 10% setara nikel dan sekitar ±7.500 ton atau sekitar 10% kobalt.

 

Kesimpulan

HRUM mengambil langkah strategis untuk mulai melakukan diversifikasi dan fokus pada industri nikel.

Hal tersebut dipandang oleh RK Team sebagai langkah yang cukup strategis mengingat selama ini pendapatan terbesar HRUM adalah dari sektor batubara.

Satu hal yang perlu diwaspadai adalah posisi kas yang diperkirakan akan berkurang, yang membuat HRUM membutuhkan pinjaman bank untuk mendanai kegiatan investasi tersebut.

Selain itu, kemungkinan cashflow yang juga akan berkurang bahkan minus dengan adanya aksi korporasi ini.

Ditambah dengan potensi pendapatan yang mungkin akan turun sementara, karena fokus HRUM yang tengah menggenjot investasi pada industri nikel.

Berikut ini dampak keuangan dari aksi korporasi terbaru HRUM pada BSE:

 

Sumber: Pubex HRUM Oktober 2023

 

Terlihat adanya penambahan utang bank sebanyak USD200.000.000 dan penurunan kas sebanyak USD300.000.000.

RK team memandang aksi korporasi HRUM sejauh ini masih on the track, yakni mereka fokus kepada investasi pada perusahaan nikel dan turunannya.

Di mana HRUM optimis terhadap prospek bisnis nikel yang masih cerah ke depannya.

Terlebih lagi industri nikel memiliki dukungan penuh dari Indonesia yang memang merupakan negara dengan sumber daya nikel terbesar di dunia.

Nah, menurut teman-teman investor apakah HRUM benar akan memiliki prospek yang menarik sejalan fokusnya pada industri nikel?

Jika Anda tertarik untuk berinvestasi emiten ini atau emiten industri nikel lainnya, jangan lupa untuk review ulang portofolio Anda terlebih dahulu.

Anda bisa berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku untuk mendapat advice seputar investasi.

Yuk, review sekarang dengan hubungi Customer Advisory di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini.

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi, bukan sebagai saran investasi.

 

Apakah Anda punya pendapat lain soal informasi di atas? Silakan tulis opini Anda di kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa share juga pada teman-teman investor lainnya!

 

Editor: Ratna Sri H.

 

Sumber Gambar:

  • Cover – https://shorturl.at/adtT5