Investment Outlook 30 Agustus – 3 September 2021: Dalam pidatonya, Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Jerome Powell, memutuskan untuk tidak lakukan tapering sementara waktu.

 

IHSG

Review IHSG “Semua Mata Tertuju Pada Pidato Powell, Gubernur The Fed”

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari jumat (27/8) ditutup melemah tipis sebesar -17 poin atau -0,28% pada level 6041.

Dalam perdagangan seminggu ini, IHSG berhasil menguat dari Harga pembukaan pada Senin (23/8) di level 6030 dan ditutup pada level 6041 pada Jumat (27/8) sebesar 10,59 poin atau 0,18%.

Minggu kemarin yang paling menjadi fokus baik dari Global dan Domestik RI adalah Pidato Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell pada Event Symposium Jackson Hole (27/8).

Reaksi Market terutama Global dan IHSG mengalami koreksi alias turun karena khawatir The Fed akan melakukan Tapering.

Tapering atau pengurangan nilai Program Pembelian Asset (Quantitative Easing – QE) sebesar US$ 120 miliar per bulan oleh Bank Sentral AS (The Fed).

Dalam risalah Rapat FOMC bulan Juni dan Juli, tapering tahun ini sudah diindikasikan, namun pernyataan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Jerome Powell pada Jumat (27/8) tidak melakukan Tapering dalam jangka pendek sambil menunggu perbaikan ekonomi.

“Waktu mengurangi pembelian aset tidak berarti menjadi pertanda kenaikan suku bunga secara lansung, keduanya merupakan hal yang berbeda secara substansial.” kata Powell.

 

Artinya, suku bunga kemungkinan masih akan ditahan di rekor terendah 0,25% dalam beberapa waktu ke depan setelah QE selesai.

Hal ini akan memberikan sentimen positif ke aset-aset berisiko (saham, komoditas), tetapi tidak untuk dollar AS (dollar melemah).

 

Proyeksi IHSG Minggu Ini

Proyeksi IHSG Minggu Ini

IHSG minggu ini akan dominan naik dengan target batas atas (resistance) ada di level 6120 dan 6250 (resistance kuat minggu ini), sedangkan batas bawah (support) masih di 6000. Secara outlook, IHSG minggu ini akan positif alias mengalami kenaikan.

 

Sektoral IHSG

Komposisi Bobot Sektoral Dalam IHSG

Kontribusi 11 sektoral dalam IHSG berdasarkan data IDX (BEI) per bulan Juli 2021 adalah sebagai berikut:

No Sektoral Bobot (%)
1 IDXFinance 38,4
2 IDXBasic 10,7
3 IDXEnergy 5
3 IDXCyclic 4,6
5 IDXNonCyclic 13,8
6 IDXHealth 3,4
7 IDXProperty 3,5
8 IDXTechno 5,5
9 IDXInfa 10,1
10 IDXTrans 0,4
 11 IDXIndustri 4,6
Total IHSG 100


Mulai 25 Januari 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengimplementasikan klasifikasi baru atas sektor dan industri perusahaan yang tercatat, bernama
“Indonesia Stock Exchange Industrial Classification“ atau IDX-IC yang berjumlah 11 sektor.

Data Statistik BEI Juli 2021

Sumber: Data Statistik BEI Juli 2021

 

3 sektor yang paling dominan mempunyai bobot terbesar adalah sektor Finance 38%, sektor Barang Konsumen Non-Primer 14% dan sektor Industri Bahan Baku 11%

 

Kinerja Sektoral IHSG Dalam Sepekan

Kinerja sektoral

 

Sektor yang mengalami kenaikan tertinggi selama 1 minggu kemarin adalah sektor Teknologi yang mengalami kenaikan sebesar 9,54% dengan motor penggerak saham DCII dan BUKA.

Sektor Transportasi juga mengalami kenaikan sebesar 2,26% dan sektor Kesehatan juga naik 2,29%.

 

Investor Asing

Investor asing (Foreign) dalam seminggu kemarin mengalami pembelian bersih (Net Buy) sebanyak Rp 956,14 miliar yang terdiri dari net buy pasar reguler sebesar Rp 811,22 miliar dan Pasar Negosiasi + Tunai sebesar Rp 144,92 miliar.

Sedangkan secara Year To Date (YTD) sebesar Rp 17,94 triliun yang terdiri dari Rp 9,7 triliun di pasar Reguler dan Rp 8,25 triliun di pasar Tunai + negosiasi.

Investor asing (Foreign) secara kompisisi sekarang terus turun hanya menjadi 38% dan sisanya adalah Investor Domesik alias Investor Lokal Indonesia yang menguasai lebih dari 60%.

Itulah mengapa kecenderungan IDX30 dan LQ45 yang dianggap bluechip kinerjanya masih negatif, sedangkan IHSG didorong oleh investor lokal di saham dan sektor yang trending seperti sektor Teknologi dan sektor Kesehatan.

 

7 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)

No Nama Saham Net Buy Asing (Rp) Harga Saham (Rp)
1 BBCA 727,6 M 32.500
2 BUKA  328 M 875
3 TLKM  214,7 M 3.320
4 ASII  131,7 M 5.050
5 KLBF  50 M 1.365
6 ICBP  49,3 M 8.300
7 GGRM  34 M 31.975

Sumber data: RTI

 

7 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

No Nama Saham Net Buy Asing (Rp) Harga Saham (Rp)
1 ADRO  (142,3 M)  1.245
2 ERAA  (76,7 M)  555
3 BBNI  (64,7 M) 5.300
4 INKP  (50,7 M) 6.800
5 TBIG  (44,1 M) 2.920
6 PWON  (31,6 M) 436
7 BBRI  (29,2 M) 3.840

Sumber data: RTI

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Global:

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Sumber: Investing.com

 

Data Lokal RI:

  • Sentimen: Penurunan Angka Covid-19 dan Relaksasi PPKM
  • Data ekonomi: Data Inflasi September 2021

 

Rekomendasi Saham Mingguan

Saham LQ45

 

INDF Market Outlook Finansialku_ 30 Agustus - 3 September 2021

 

INDF: Trading Beli

Target Take Profit (TP): 6800-6900

Sentimen positif: Dividen sebesar Rp 278 per lembar pada 29 September 2021

Durasi rekomendasi: 1 bulan

 

PTBA Market Outlook Finansialku_ 30 Agustus - 3 September 2021

 

PTBA: Trading Beli

Target Take Profit (TP): 2400-2500

Sentimen positif: Harga batu bara global yang positif

Durasi rekomendasi: 1 bulan

 

BBRI Market Outlook Finansialku_ 30 Agustus - 3 September 2021

 

BBRI: Trading Beli

Target Take Profit (TP): 4050-4100, masuk secara bertahap di 3840 dan 3780

Sentimen positif: No tapering

Durasi rekomendasi: 2 minggu 

 

Anda bisa join Komunitas Belajar Saham Finansialku untuk dapatkan update dan diskusi mengenai kondisi pasar terkini.

komunitas saham

 

Reksa Dana

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Reksa Dana Iandeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

 

Reksa Dana Saham YTD kinerja lebih baik dibandingkan dengan market

Reksa Dana Saham YTD kinerja lebih baik dibandingkan dengan market

Sumber: Indopremier

 

Reksa Dana Campuran YTD kinerja lebih baik dibandingkan dengan market

Reksa Dana Campuran YTD kinerja lebih baik dibandingkan dengan market

Sumber: Indopremier

 

Reksa Dana Pasar Uang

Reksa Dana Pasar Uang

Sumber: Indopremier

 

Dapatkan info lainnya mengenai investasi reksa dana dan cara berinvestasi di reksa dana bersama pakar dan ratusan anggota lainnya di Komunitas Belajar Reksa Dana Finansialku. Klik banner untuk bergabung.

komunitas reksa dana

 

Obligasi

Obligasi Ritel Indonesia yang terbit September ini adalah Sukuk Ritel (SR015) dengan spesifikasi sebagai berikut:

Masa Penawaran

Pembukaan: 20 Agustus 2021 pukul 09.00 WIB

Penutupan: 15 September 2021 pukul 10.00 WIB

Bentuk dan Karaktetistik Sukuk Negara Tanpa warkat: dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable) (sejak tanggal 11 Desember 2021) dan hanya dapat diperdagangkan antar investor domestik
Tanggal Penetapan Hasil Penjualan 20 September 2021
Tanggal Setelmen 22 September 2021
Tanggal Jatuh Tempo 10 September 2024
Minimum Pemesanan Rp 1.000.000
Maksimum Pemesanan 3.000.000.000
Minimum Holding Period 3 kali masa pembayaran kupon (s.d. 10 Desember 2021)
Underlying Asset Barang Milik Negara (BMN) dan proyek APBN tahun 2021
Akad Ijarah Asset to be Leased
Tingkat Imbal/Kupon Tetap, sebesar 5,10% per tahun
Tingkat Pembayaran Imbal/Kupon

Setiap tanggal 10 setiap bulannya.

Dalam hal Tanggal Pembayaran Imbal/Kupon bukan pada hari kerja, maka pembayaran Imbal/Kupon dilakukan pada hari kerja berikutnya. Hari kerja adalah hari dimana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Pembayaran Imbal/Kupon Pertama Kali 10 Oktober 2021 (short coupon)

 

Peer-to-Peer (P2P) Lending

4 P2P Lending yang menjadi trending di kalangan Milenial:

No Nama Perusahaan P2P Jenis P2P Range Return p.a TKB90 Minimal Invest (Rp)
1 Koinwork Produktif ke UMKM 15-20% 98% 100.000
2 Investree Produktif ke UMKM 15-20% 98% 100.000
3 Asetku Konsumtif 15-20% 100% 100.000
4 Danain P2P beragunan Emas 8-15% 100% 100.000

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

 

Itu dia investment outlook seminggu ke depan. Bagaimana menurut pendapat Anda?

Yuk share informasi ini pada sesame investor!

 

Editor: Eunice Caroline