Saat menjadi investor, Anda akan sering bersinggungan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebab, lembaga independen adalah bagian yang tak terpisahkan dalam proses investasi saham dalam negeri.

Yuk, cari tahu informasi penting mengenai BEI dalam ulasan Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) dimulai dari era penjajahan hingga era reformasi, sampai akhirnya berpusat di Jakarta dan memiliki kantor cabang di beberapa kota. 
  • Bursa adalah istilah yang sering disamakan dengan pasar, yang membedakan adalah produk yang diperjualbelikan dalam transaksi tersebut. 

 

Mengenal Bursa Efek, Efek, dan Perusahaan Efek

Calon investor harus paham istilah dalam pasar modal, termasuk bursa efek, efek, dan perusahaan efek.

Hal ini ditujukan untuk menghindari mispersepsi dan kesalahan interpretasi.

 

#1 Apa Itu Bursa Efek

Istilah bursa kerap disamakan dengan pasar, yakni lokasi di mana dua pihak melakukan transaksi jual beli.

Jika pasar digunakan untuk transaksi produk fisik, bursa secara eksklusif dipakai untuk jual beli produk non fisik, seperti saham dan obligasi.

Dengan begitu, bursa efek merupakan lokasi yang memfasilitasi transaksi efek. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal:

“Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka.”

 

#2 Apa Itu Efek

Dalam konteks kata-kata umum, efek diartikan sebagai dampak atau pengaruh.

Tapi, di pasar modal, efek merupakan aset investasi, baik berupa saham, obligasi, surat utang, produk derivatif, atau jenis lain.

Contoh efek adalah saham, obligasi, reksadana, dan sebagainya. Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar Modal juga merinci tentang maksud efek:

Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.”

 

#3 Apa Itu Perusahaan Efek

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan efek adalah pihak yang menjalankan aktivitas sesuai izin OJK terkait transaksi produk investasi.

Berikut adalah aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan efek:

  • Penjamin Emisi Efek (PEE)/Underwriter, yakni pihak yang membantu perusahaan menerbitkan efek untuk pertama kali.
  • Perantara Perdagangan Efek (PPE)/Broker/Dealer, yakni pihak yang memfasilitas investor membeli aset efek/
  • Manajer Investasi (MI)/Fund Manager, yakni pihak yang mengelola dana investor dalam portofolio.

 

Untuk bisa menjalankan aktivitasnya, perusahaan efek harus menjadi Anggota Bursa Efek, yakni sebagai Perantara Perdagangan Efek (PPE).

Contoh perusahaan efek di Indonesia adalah BNI Sekuritas, BCA Sekuritas, dan Mirae Aset Sekuritas Indonesia.

 

Mengenal Bursa Efek Indonesia (BEI)

Setiap negara memiliki bursa efek masing-masing. Di sini, investor bisa menemukan dan melakukan transaksi efek perusahaan terbuka.

Investor bisa melakukan penukaran, menjual, dan membeli efek dengan aman dan nyaman karena dilindungi regulasi yang jelas.

Transaksi efek di Indonesia difasilitasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX). Jika Anda adalah investor baru, sebaiknya kenali lembaga ini dengan baik.

[Baca Juga: Investasi Saham di Tahun Politik, Ini Tantangan dan Sektor yang Dilirik]

 

Sejarah Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) memungkinkan perusahaan terbuka untuk menawarkan saham ke publik.

Setelah transaksi, kepemilikan perusahaan akan terbagi-bagi sesuai dengan jumlah pemegang saham.

Aktivitas di BEI ini membantu perusahaan mendapat modal yang cukup. Lantas, bagaimana asal usul lembaga ini?

 

#1 Era Penjajahan

Pasar modal telah ada di Indonesia sejak 1912 saat dibawa Pemerintah Kolonial Belanda.

Saat itu, transaksi efek hanya ada di Batavia (sekarang Jakarta) dan dilakukan semata-mata untuk kepentingan mereka atau VOC.

Meski  begitu, transaksi saham paling awal yang tercatat sudah dilakukan sehak 1892. Saat itu, jual beli saham terbatas untuk efek perusahaan belanda yang beroperasi di Indonesia.

Tak disangka, perkembangan pasar saham yang pesat membuat banyak orang Belanda tertarik.

Selama Perang Dunia I, yakni pada 1914 sampai 1918, aktivitas di bursa efek berhenti total.

Bursa baru dibuka kembali pada 1925 melalui pembukaan dua bursa efek sekaligus, yakni Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Semarang.

Sayang, keduanya ditutup pada 1929 lantaran terbentur Perang Dunia II. Akhirnya, semua transaksi efek, termasuk Bursa Efek Jakarta, dihentikan pada 10 Mei 1940.

 

#2 Orde Lama

Pasca kemerdekaan, yakni 03 Juni 1952, Bursa Efek Jakarta dibuka kembali oleh Presiden Sukarno.

Sayang, aktivitasnya kembali dihentikan pada 1956 sampai 1977 karena nasionalisasi perusahaan Eropa dan konflik berkepanjangan di dalam negeri, salah satu ketegangan Indonesia dan Belanda dalam pembebasan Irian Barat.

 

#3 Orde Baru

Di era orde baru, pemerintah makin gencar melakukan perbaikan ekonomi, salah satunya dengan menarik investor luar negeri untuk memperbaiki ekonomi dalam negeri. Puncaknya, Bursa Efek Jakarta kembali dibuka pada 1977.

Aktivitas BEJ saat itu diawasi oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Perusahaan pertama yang mendaftarkan sahamnya di BEJ adalah PT Semen Cibinong.

Selama periode orde baru, dikenal tiga periode pasar modal, yakni periode tidak yang panjang, bangun tidur yang panjang, dan otomatisasi.

 

#4 Era Reformasi

Di era reformasi, ada empat catatan penting yang berpengaruh signifikan terhadap pasar modal, yakni krisis moneter, indeks 4 digit, peleburan bursa efek dan pergantian nama.

Saat krisis moneter 1998, indeks saham terjun bebas dari 700 menjadi 200. Jumlah investor dalam negeri pun menurun menjadi hanya 50 ribu orang.

Kemudian, pada 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya digabungkan menjadi Bursa Efek Indonesia dengan kantor pusat di Jakarta dan kantor cabang di beberapa kota.

 

Peran dan Fungsi BEI

Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa peran dalam menjalankan aktivitasnya, antara lain:

 

#1 Sebagai Fasilitator

Sebagai fasilitator, peran dan fungsi BEI adalah:

  • Menyediakan fasilitas transaksi efek yang aman.
  • Mengatur regulasi tentang jual beli di dalam bursa.
  • Mencatat segala instrumen efek.
  • Memproses likuidasi instrumen efek.
  • Menyediakan informasi bursa yang transparan dan jujur.

 

#2 Sebagai Pengawas

Sebagai pengawas, BEI memiliki peran sebagai berikut:

  • Melakukan pemantauan aktivitas efek.
  • Mencegah manipulasi dan kecurangan transaksi, termasuk mengenai harga.
  • Menghentikan perdagangan suatu emiten yang terbukti melakukan kecurangan.
  • Mencabut hak efek yang melakukan pelanggaran.

 

#3 Dalam Dunia Keuangan

Dalam dunia keuangan, peran BEI antara lain:

  • Memberi akses ke permodalan.
  • Membantu pengelolaan risiko investor.
  • Menciptakan likuiditas.

[Baca Juga: Wow! Ini Taktik Bandar Saham Kendalikan Harga di Pasar Modal]

 

Struktur Organisasi BEI

Simak struktur organisasi di Bursa Efek Indonesia berikut ini:

1 Struktur organisasi Bursa Efek Indonesia (1)

Struktur organisasi Bursa Efek Indonesia. Sumber: Studi “Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap Harga Saham Bank Syariah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus PT. Bank Panin Syariah Tbk)” oleh Rahmat Syaiful.

 

Anggota Bursa Efek Indonesia

Mengutip situs resminya, jumlah anggota Bursa Efek Indonesia per Oktober 2023 berjumlah 92 perusahaan. Berikut adalah daftar anggota BEI saat ini:

bursa-efek-indonesia

bursa-efek-indonesia-2

 

Instrumen Perdagangan di BEI

Berikut adalah beberapa instrumen yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia:

 

#1 Saham

Saham adalah bukti kepemilikan sebagian kecil dari perusahaan. Dengan memiliki saham, Anda menjadi pemilik perusahaan tersebut dan berhak atas keuntungan perusahaan.

Investasi saham adalah investasi jangka panjang yang berpotensi menghasilkan keuntungan besar, tetapi juga memiliki risiko kerugian yang tinggi.

Untuk Anda yang ingin berinvestasi saham, Finansialku punya beberapa cara yang bisa membuat cuan makin bertambah. Simak dalam YouTube Finansialku berikut ini!

 

 

#2 Reksadana

Reksadana adalah kumpulan uang dari banyak orang yang dikelola oleh manajer investasi.

Manajer investasi akan menginvestasikan uang tersebut ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, dan pasar uang.

Investasi reksadana cocok untuk investor pemula atau yang tidak memiliki waktu untuk mengelola investasinya sendiri.

Reksadana memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham, tetapi juga memiliki potensi keuntungan yang lebih rendah.

 

#3 Obligasi

Obligasi adalah surat yang berisi janji dari perusahaan untuk membayar uang kepada investor dalam jangka waktu tertentu.

Investor akan mendapatkan keuntungan berupa bunga dari perusahaan tersebut.

Semakin rendah suku bunga, semakin tinggi nilai obligasi. Sebaliknya, semakin tinggi suku bunga, semakin rendah nilai obligasi.

Investor akan memilih obligasi saat suku bunga rendah karena nilai obligasi tinggi. Sebaliknya, investor akan memilih deposito saat suku bunga tinggi karena bunga deposito lebih tinggi.

 

#4 Derivatif

Derivatif adalah produk investasi yang nilainya didasarkan pada harga aset lain, seperti saham, obligasi, atau komoditas.

Derivatif dapat digunakan untuk melindungi nilai investasi dari risiko, atau untuk memperbesar potensi keuntungan.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa jenis derivatif:

 

#1 Right

Right adalah hak untuk membeli saham baru dengan harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Right dapat digunakan untuk melindungi nilai investasi dari risiko penurunan harga saham.

 

#2 Warrant

Warrant adalah hak untuk membeli saham biasa pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Warrant dapat digunakan untuk memperbesar potensi keuntungan dari kenaikan harga saham.

 

#3 Opsi

Opsi adalah hak untuk membeli atau menjual saham pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Opsi dapat digunakan untuk melindungi nilai investasi dari risiko, atau untuk memperbesar potensi keuntungan dari pergerakan harga saham.

 

#5 ETF (Exchange Traded Fund)

ETF adalah reksadana yang diperjualbelikan di bursa efek dengan mekanisme serupa transaksi saham. 

Kendati begitu, ETF memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham, tetapi juga memiliki potensi keuntungan yang lebih rendah.

Dari beberapa instrumen yang diperdagangkan di BEI, Anda tertarik untuk mengoleksi salah satunya?

Jika masih bingung dalam menentukan pilihan, Perencana Keuangan Finansialku siap memberikan advice yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan Anda.

Langsung saja buat janji konsultasi secara 1 on 1 dengan menghubungi Customer Advisory via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini!

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Pelajari Teori Investasi Sebelum Praktik

Mempelajari teori investasi sangat penting untuk membantu calon investor memahami hal-hal terkait investasi.

Setelah mampu mencerna informasi dalam teori, Anda bisa melihat contoh-contoh dan mempraktikkannya.

Untuk memperluas wawasan Anda mengenai investasi, yuk, download ebook gratis Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses dari Finansialku. 

Selain itu, Anda juga bisa terus dapatkan update informasi dan kegiatan seputar saham dengan mengisi form berikut ini. Lengkapi sekarang juga!

1 Step 1
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Demikian pembahasan tentang Bursa Efek Indonesia. Jika ada pertanyaan lain terkait topik ini, silakan sampaikan di kolom komentar di bawah.

Silakan bagikan artikel ini di media sosial agar untuk membantu teman Anda yang juga ingin belajar investasi. Terima kasih!

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

Studi:

  • Rahmat Syaiful. 2017. Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap Harga Saham Bank Syariah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus PT. Bank Panin Syariah Tbk). Riau: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

 

Artikel Internet:

  • Admin. 14 September 2023. Instrumen Pasar Modal: Pengertian, Jenis-Jenis, & Manfaat. Ocbcnisp.com – https://bit.ly/3tLOyQl
  • Admin. Mengenal Bursa Efek Indonesia, Pasar Modal Utama di Indonesia. Pluang.com – https://bit.ly/3SfBRqX
  • Admin. Perusahaan Efek. Ojk.go.id – https://bit.ly/3QcciVj
  • Admin. Profil Anggota Bursa. Idxchannel.com – https://bit.ly/46FXvJb
  • Harris Darmawan. 02 Januari 2018. Mengenal Bursa Efek Indonesia (IDX) dan Sejarahnya. Finansialku.com – https://bit.ly/476wD5b
  • Rosyda. Memahami Pengertian, Sejarah, Jenis, dan Tugas Bursa Efek Indonesia. Gramedia.com – https://bit.ly/3Fs93Uy
  • Saskia Marseno. 06 Juni 2022. Mengenal Pengertian, Cara Kerja, beserta Tugas dan Peranan Bursa Efek di Indonesia. Cermti.com – https://bit.ly/45EDG3H

 

Sumber Gambar:

  • Struktur organisasi Bursa Efek Indonesia – Studi “Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap Harga Saham Bank Syariah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus PT. Bank Panin Syariah Tbk)” oleh Rahmat Syaiful.