Investment Outlook 6-10 Desember 2021: Konsolidasi untuk naik meski dibayangi Omicron! Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi reksa dana, obligasi hingga p2p lending berikut.

 

IHSG Review dan Outlook

Review: Konsolidasi Untuk Naik Di Tengah Bayang-bayang Omricon

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (3/12) ditutup mengalami penurunan sebesar 45 poin atau -0,69% ke level 6.538.

Dibuka pada harga 6.588 setelah itu mengalami kenaikan ke level 6.600 setelah itu sesi pertama dan kedua masih mengalami penurunan ke titik terendah di 6.536 setelah itu ditutup pada 6.538.

 

 

Sentimen penyebaran Omicron yang meluas, sudah ada case di singapura dan malaysia serta di pusat keuangan Global yaitu Amerika sudah ditemukan case varian baru tersebut, yang membuat koreksi atau penurunan di IHSG.

 

Beberapa hot issue penggerak market minggu kemarin adalah sebagai berikut:

  • Dana Moneter Internasional (IMF) kemungkinan akan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menyusul peredaran varian baru virus corona, demikian pernyataan pimpinan dari lembaga pemberi pinjaman global itu dalam konferensi Reuters di Jumat (3/12).

Omicron varian baru menyebar dengan cepat setidaknya 40 negara sejak pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pekan lalu, pencegahan peredaran omicron menjadi alasan banyak pemerintah dalam memperketat kembali aturan perjalannya.

Investment Outlook 6-10 Des “Welcome Windows Dressing 2021?” imf

Direktur Pelaksana IMF Kristina Georgieva. Sumber: rm.id

 

“Varian baru yang dapat menyebar sangat cepat, bisa merusak kepercayaan. Dalam konteks itu kami, kemungkinan akan melihat beberapa penurunan dalam proyeksi pertumbuhan Global per Oktober“, kata Direktur Pelaksana IMF Kristina Georgieva.

 

  • The Fed mengeluarkan pernyataan bernada Hawkish untuk mempercepat Tapering AS.
Investment Outlook 6-10 Des “Welcome Windows Dressing 2021?”

Ketua The Fed Jerome Powell. Sumber: cronica.com.ar

 

Peringatan dari Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) itu mempertimbangkan untuk mempercepat kebijakan tapering yang telah mendorong pasar yang mendorong terjadi penurunan pasar.

Gubernur bank sentral, Jerome Powell memperingatkan bahwa risiko inflasi yang lebih tinggi akan meningkat.

 

Outlook IHSG Minggu Ini (6-10 Desember)

Outlook IHSG Minggu Ini (1)

IHSG masih tetap akan menguji support di 6.480 dan 6.400 minggu ini  secara teknikal, namun jika tidak tembus 6.400 maka potensi rebound alias naik akan terjadi dengan target batas resisten minggu ini adalah 6.620 dan 6.700.

Secara outlook minggu ini konsolidasi dengan pergerakan cenderung mix naik turunnya. Jika turun ke 6.450 tidak dapat ditembus minggu ini maka IHSG akan naik namun masih di-range yang tipis.

 

Data Pola IHSG Secara Bulanan selama 10 Tahun (Pola Window Dressing)

Pola IHSG

Secara statistik bulanan IHSG pada bulan desember selalu ditutup positif alias mengalami kenaikan. Pola dari 2012 menunjukkan bulan Desember memiliki probabilitas kenaikan IHSG 100%.

 

Kinerja Sektoral IHSG Mingguan

Kinerja Sektoral IHSG Dalam Sepekan (6-10 Desember 2021)

No Sektoral Senin (29/11) Jumat (3/12) Perubahan % Perubahan
1 IDXFinance 1.522,37 1.520,16 2,21 -0,15%
2 IDXBasic 1.215,07 1.203,23 11,84 -0,97%
3 IDXEnergy 1.033,94 1.074,32 40,38 3,91%
3 IDXCyclic 850,61 839,67 10,94 -1,29%
5 IDXNonCyclic 687,78 668,67 19,11 -2,78%
6 IDXHealth 1.435,18 1.448,85 13,67 0,95%
7 IDXProperty 816,14 805,14 11,00 -1,35%
8 IDXTechno 9.023,15 8.670,39 352,76 -3,91%
9 IDXInfra 983,16 982,37 0,79 -0,08%
10 IDXTrans 1.427,47 1.483,42 55,95 3,92%
 11 IDXIndustri 1.047,05 1.053,46 6,41 0,61%
IDX30 502,82 501,87 0,95 -0,19%
LQ45 941,11 938,92 2,19 -0,23%
IHSG 6.561,55 6.538,50 23,05 -0,35%

Sumber: IDX

 

11 sektoral dari IHSG, 7 sektor mengalami penurunan yang dipimpin oleh sektor teknologi sebesar -3,91% yang dipimpin oleh BUKA, sektor konsumer non cyclical turun -2,78% dan sektor property sebesar -1,35%.

Sektor dengan bobot terbesar yaitu sektor finance (keuangan) mengalami koreksi tipis hanya di -0,15%.

Sedangkan sektor yang mengalami kenaikan ada 4 sektor yang dipimpin oleh sektor transportasi logistik yang naik 3,92% dan sektor energy sebesar 3,91%.   

 

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Berdasarkan Data RTI, investor asing (foreign) pada hari Jumat (3/12) melakukan penjualan (net sell) pada semua market sebesar Rp -545 miliar yang terdiri dari pasar Reguler sebesar Rp -428 miliar dan di pasar Tunai dan Negosiasi sebesar Rp 116 miliar.

Sehingga total asing net sell sebesar Rp 545 miliar.

Minggu ini investor asing telah melakukan penjualan sebanyak Rp -3,22 triliun diseluruh market, yang terdiri dari penjualan di pasar Reguler Rp -2,75 triliun dan di pasar Negosisi sebesar Rp -472 miliar.

Namun secara Year to Date (tahun 2021 mulai dari Januari sampai Desember 2021) sudah ada dana asing yang masuk sebesar Rp 27,15 triliun.

 

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)

No Nama Saham Net Buy Asing (Rp) Harga Saham (3/12) (Rp) % Mingguan
1 Telkom Indonesia (TLKM) 404 Miliar  4.070 1,50%
2 Bank Aladin Syariah (BANK) 154 Miliar 2.480 -5,70%
3 Berkah Beton Sadaya (BEBS) 128 Miliar 4.150 10,08%
4 Indo Tambang Raya Megah (ITMG) 96 Miliar  21.550 5,51%
5 BFI Finance Indonesia  76 Miliar  985 -1,99%

Sumber data: RTI Business

 

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing yang dipimpin oleh Telkom Indonesia (TLKM) yang diakumulasi beli sebesar Rp 404 miliar dan sisanya akumulasi di tipikal saham medium di BANK, BEBS, ITMG, BFIN.

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

No Nama Saham Net Sell Asing (Rp) Harga Saham (3/12) (Rp) % Mingguan
1 Astra Internasional (ASII)  490 Miliar  5.750 -2,54%
2 Bank Mandiri (BMRI) 470 Miliar  7.150 0,70%
3 Bank BRI (BBRI)  268 Miliar 4.170 0,24%
4 Semen Indonesia (SMGR) 220 Miliar 7.900 -4,53%
5 Bukalapak (BUKA) 163 Miliar 490 -15,52%

Sumber data: RTI

 

Saham yang paling banyak dijual asing selama seminggu kemarin yaitu Astra Internasional (ASII) sebesar Rp 490 miliar, saham Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 470 miliar, saham BRI Rp 268 miliiar.

Saham Semen Indonesia dijual asing sebanyak Rp 220 miliar dan kembali saham Bukalapak yang masih di jual sebesar Rp 163 miliar minggu ini.

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Global:

Data Global

Sumber: Investing.com

 

  • Sentimen negatif yang masih menjadi fokus adalah penyebaran Covid-19 yang sudah hampir 40 negara sejak diumumkan pekan kemarin.
  • Sentimen negatif reaksi dari para Investor terkait dengan percepatan tapering oleh The Fed.

 

Rekomendasi Saham (Wait & See dan menunggu panen/Take Profit)  

Untuk saham hanya tinggal menunggu Take Profit alias keuntungan maksimal di Desember 2021 efek Windows Dressing.

Saham-saham yang kita rekomendasikan sudah selesai tahap akumulasi (pembelian). Jika ada koreksi IHSG dibawah 6.400 kita bisa akumulasi kembali.

Sobat Finansialku bisa saksikan juga pembahasan Investment Outlook Finansialku dalam webinar gratis setiap hari Jumat pukul 20.00 WIB di channel youtube Finansialku. Subscribe untuk dapatkan notifikasinya.

 

 

Reksa Dana

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45 (1)

Indeks LQ45:  Reksa dana berbasis Indeks dan ETF berbasis LQ45 minggu ini masih Mix, turun sebentar setelah itu Naik.

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Indeks IDX30 outlook minggu ini masih akan Mix, turun tipis setelah itu Naik.

 

Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks  (JII)

Indeks Syariah Jakarta Islamic Indeks (JII)

Secara teknikal, JII juga akan test support ke 550 dan setelah itu naik ke 570.

 

Reksa Dana Saham YTD Kinerja Lebih Baik (Aktif) Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Manulife Dana Andalan 2.528 26,18 30,21 2,27 T 9,74 0,0891
2 Panin Dana Teladan 1.597 15,81 8,51 510 M 9,45 0,0591
3 Eastprint Investment Value Discovery A 1.327 8,23 4,54 2,78 T 11,89 0,0366
4 HPAM Ultima Ekuitas 1 2.315 8,08 -8,95 316 M 8,81 0,0294
5 Succor Equity Fund  2.470 6,89 23,86 1,92 T 15,66 0,00327

Sumber: Indopremier per 6 Desember 2021

 

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS

  • Manulife Dana Andalan: Alokasi sektoral dalam produk ini adalah sektor keuangan (28,99%), layanan komunikasi (20,14%), dan teknologi informasi (13,68%) sedangkan untuk top holding sahamnya adalah BBCA, ARTO, BMRI, BBRI, DMMX, MCAS, MPPA, MDKA, TLKM, TBIG.
  • HPAM Ultima Ekuitas 1: Alokasi aset di produk ini adalah saham 97% dan pasar pang 3% dengan top holding sahamnya adalah AKRA, ASII, BBRI, BRPT, SMCB, SRTG, SSIA, TPIA, WIFI, WSKT.
  • Panin Dana Teladan: Alokasi Sektoral produk ini adalah sektor keuangan 34%, sektor infrastruktur 25% dan sektor barang baku 14%. Sedangkan top holding sahamnya adalah ANTM, BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, BUMI, MDKA, TOWR, TLKM dan UNTR.

 

Reksa Dana Campuran YTD Kinerja Lebih Baik Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Henan Putih – HPAM Premium  1.330 59,22 16,51 179 M 7,44 0,2013
2 Jarvis Balanced Fund 1.943 56,43   683 M 13,63 0,1639
3 Syailendra Balanced Opportunity 3.166 22,51 30,11 230 M 12,29 0,0824
4 Sucorinvest Flexsi Fund  5.869 19,12 39,35 225 M 4,09 0,1209
5 Trimegah Balanced Absolut 1.606 19,08   183 M 7,01 0,0869

Sumber: Indopremier

 

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS

  • Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di saham 82,9%, obligasi 1,3% dan pasar uang sebanyak 15,8%. Sedangkan top holding sahamnya adalah ASSA, ERAA, LINK, MDKA, FREN, EXCL.
  • Syailendra Balance Opportunity Fund: Portofolio investasi berdasarkan FFS bulan Juli adalah saham 67%, obligasi perusahaan swasta 13%, obligasi pemerintah 4% dan cash 16%. Sedangkan untuk top holding sahamnya adalah FREN, SRTG, LINK, EXCL. 
  • Trimegah Balanced Absolut: Portofolio aset alokasi di saham 55%, obligasi 13% dan cash 32% dengan top holding saham di ASII, BBTN, ARTO, BFIN, BUKA, TLKM, INCO, AMRT.

 

Reksa Dana Pendatapan Tetap

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Bahana Makari Abadi  5.897 37,71 77,84 1,49 T  3,99 0,0899
2 Bahana Revolving 1.733 16,81 29,71 503 M 0,56 0,0813
3 Sucorinvest Stable Fund 1.165 8,41   4,84 T 0 1,1355
4 CIMB Principal Bond  38.027 6,62 36,61 1,47 T 1,95 0,1431
5 Equity Dana Pasti  5.191 6,72 25,71 359 M 0 0,5728

 

Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.

Oleh karena itu kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.

 

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD)
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
  • DrawDown (DD): 0-0,5%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Sucorinvest Money Market 1.609 4,88 20,57 7,44 T 0 0,4087
2 Danamas Rupiah Plus 1.554 4,65 16,91 2,60 T 0 0,3162
3 HPAM Money Market 1.403 4,54 18,17 663 M 0,5 0,0764
4 Mega Dana kas  1.831 4,41 20,11 836 M 0,02 0,2521
5 Sucorinvest Syariah Money Market 1.219 4,23 20,46 2,22 T 0 0,2422

Sumber: Indopremier

 

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2.

[Baca Juga: Reksa Dana Pasar Uang, Aman dan Cocok untuk Pemula]

 

Obligasi

Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:

Obligasi

Obligasi 2

Sumber: CNBC

 

Pergerakan yield Obligasi yang tenor 10 tahun pada sekarang ada di 6,393% dengan harga Rp 100,72. Kenaikan yield ini karena adanya sentimen negatif dari Covid-19 varian baru yaitu Omicron.

Sifat kenaikan yield dan penurunan harga Obligasi acuan masih sementara menunggu perkembangan kasus tersebut.

 

Peer-to-Peer (P2P) Lending

4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 100%

No Nama Perusahaan P2P Jenis P2P Range Return p.a TKB90 Minimal Invest (Rp)
1 Asetku Konsumtif 15-19,5% 100% 100.000
2 Danain P2P beragunan Emas 8-15% 100% 100.000
3 Tanifund Produktif ke Pertanian 12-17% 100% 100.000
4 ALAMI Produktif ke UMKM basis Invoice (syariah) 12-17% 100% 500.000

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

Sobat Finansialku bisa baca juga artikel Cara Kerja P2p Lending untuk tahu apa itu P2p Lending.

 

Membeli produk investasi sekaligus mengatur keuangan secara langsung dalam satu aplikasi? Bisa konsultasi dengan Financial Planner saat butuh pencerahan tentang masalah keuangan juga dalam aplikasi yang sama?

Semua bisa di aplikasi Finansialku! Atur keuangan, belajar keuangan, ikut kelas keuangan, rencanakan masa depan, hingga beli langsung produk keuangannya bisa dilakukan dalam satu aplikasi Finansialku.

Penasaran? Download aplikasinya dan dapatkan akses premium gratis selama 30 hari.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Sobat Finansialku bisa konsultasikan keuangan Anda, termasuk investasi, secara terpisah bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan membuat jadwal melalui whatsapp Finansialku.

 

Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi berdasarkan pemahaman dan pengalaman penulis, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!

 

Itu dia investment outlook seminggu ke depan. Bagaimana menurut pendapat Anda?

Yuk share informasi ini pada sesama investor! Jika ada yang tidak Anda mengerti, silakan tanyakan dalam kolom komentar. Kami akan bantu Anda mengerti investasi Anda.

 

Editor: Eunice