Investment Outlook 9-13 Mei 2022. Welcome Mei: IHSG gap down, tes support di 7000 sebagai respon kondisi global?

Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi reksa dana, obligasi hingga P2P lending berikut.

 

IHSG Review: Rencana The Fed Resmi Naikkan Suku Bunga Acuan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Bursa sebelum libur panjang pada hari Kamis (28/4) berhasil ditutup menguat 32 poin atau 0,45% ke level 7228.

Pada hari itu, Kamis (28/4), IHSG dibuka pada 7.260, terus mengalami penurunan dengan harga terendah di 7.204.

Selanjutnya berhasil ke harga tertinggi di 6.267 sebelum ditutup di harga 7.228 dengan transaksi harian sebesar Rp 19,73 triliun dengan market caps sebesar 9.587 triliun.

 

[Baca IHSG Hari Ini]

 

Beberapa rangkuman berita penting yang terjadi pada saat libur panjang adalah sebagai berikut :

  • EU larang Import Minyak dari Rusia. Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Layen mengusulkan larangan minyak mentah rusia dalam 6 bulan ke depan.

Perang Rusia-Ukraina membuat Rusia disanksi oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Terbaru Uni Eropa melarang impor semua produk minyak mentah Rusia, sesuatu yang sebenarnya masih sulit dilakukan sebab banyak negara Eropa sangat bergantung dengan minyak mentah dari Rusia.

Pada 2020, Uni Eropa mengimpor minyak mentah dari Rusia sebesar 25% dari total impor.

 

  • RESMI!! The FED menaikkan suku bunga acuan AS 50 basis atau 0,5% di Mei 2022.

Bank sentral AS alias The FED akhirnya mengumumkan kebijakan kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin usai rapat FOMC pada kamis (5/5/2022) dini hari waktu Indonesia.

Kebijakan tersebut akan membuat kisaran target suku bunga The Fed Menjadi 0,75-1%, dibandingkan dengan kisaran bunga sebelumnya di rentang 0,25-0,5%.

Berdasarkan catatan Bloomberg, ini merupakan kenaikan paling agresif yang pernah dilakukan The Fed sejak tahun 2000.

The Fed mengatakan bahwa kebijakan ini terpaksa di tempuh demi menetralkan kondisi Inflasi AS yang tertinggi yaitu 8,5%.

“Inflasi sudah terlalu tinggi, kami memahami dampak yang ditimbulkan dan kami bergerak secepat mungkin untuk membuatnya turun lagi” tutur Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pernyataan resminya.

 

Sebagai upaya lanjutan, selain kenaikan suku bunga acuan, The Fed berencana untuk mengurangi neraca (tapering) yang sudah mencapai US$ 9 triliun mulai 1 Juni 2022.

Proses ini akan dimulai secara bertahap, tepatnya batas US$ 30 miliar per bulan dalam bentuk treasuries dan US$ 17,5 miliar per bulan dalam bentuk sekuritas berbasis hipotek pada Juni-Agustus 2022.

Kemudian pada September batasnya akan dinaikkan menjadi maksimal US$ 60 miliar per bulan untuk treasuries dan US$ 35 miliar per bulan untuk sekuritas berbasis hipotek.

Pelaku pasar sempat khawatir jika suku bunga dinaikkan lebih agresif hingga 75 basis atau 0,75% sehingga kebijakan The Fed ini sifatnya dovish (lebih jinak).

Efeknya adalah penurunan semua instrumen investasi yaitu saham AS, forex, crypto dan komoditas.

 

Kinerja Sektoral IHSG Minggu Kemarin (25-28 April 2022)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan seminggu kemarin berhasil ditutup menguat tipis hanya 3,3 poin atau 0,05% ke level 7.228.

Terdapat anomali karena Indeks LQ45 dan Indeks IDX30 berhasil menguat signifikan selama seminggu ini yaitu terjadi kenaikan di Indeks LQ45 sebesar 2,71%, sedangkan IDX30 naik 2,94%.

Hal ini karena investor asing masuk cukup besar selama seminggu ini di saham-saham bluechip terutama saham Bigbank seperti BBCA, BBRI, BBNI, dan BMRI serta saham sektor energi.

Sedangkan IHSG diberatkan oleh saham GOTO yang hampir mengalami ARB dengan penurunan market caps lebih dari 130 triliun sejak dari IPO GOTO yang mempunyai market caps 452 triliun, sempat mengalahkan market caps Telkom sebesar 450 triliun, dan sekarang market caps GOTO Rp 322 triliun (data per 28 April 2022).

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 sektoral

Sumber: IDX

 

Secara sektoral minggu kemarin digerakkan oleh sektor energi yang naik 4,57% dan sektor industri yang naik 4,53%, serta sektor utama yaitu sektor keuangan yang naik 1,31%.

Sedangkan pemberat indeks yaitu sektor transportasi dan logistik yang turun 2,89% dan sektor teknologi yang turun 2,65% dengan saham pemberatnya yaitu GOTO.

 

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Berdasarkan data RTI, investor asing (foreign) pada penutupan bursa sebelum libur panjang hari Kamis (28/4) melakukan aksi pembelian bersih (net buy) di semua pasar sebesar Rp 2,28 triliun dengan perincian; net buy di pasar reguler sebesar Rp 2,28 triliun  dan net buy di pasar negosiasi tunai sebesar Rp 94  miliar.

Selama seminggu kemarin aliran dana asing masih cukup deras sebesar Rp 27,61 triliun di seluruh pasar, dengan di pasar regular sebesar Rp 5,09 triliun sendiri dan pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp 22,52 triliun (ada aksi crossing saham di pasar negosiasi).

Dan secara Year to Date (YtD) tahun 2022 sebesar Rp 72,12 triliun di seluruh market dengan perincian; Rp 59,62 triliun di pasar reguler dan Rp 12,50 triliun di pasar negosiasi.

Tahun 2022 ini investor asing cukup deras masuk ke Indonesia terutama sektor perbankan (Bigbank: BBCA, BBRI, BBNI, dan BMRI) serta sektor komoditas dan energi sebagai respon kondisi global.

 

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar dalam Mingguan (Dibeli Asing)

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 foreign buy

Sumber Data: RTI Business

 

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing yang dipimpin oleh saham BCA, saham BRI, saham Telkom, saham Elang Mahkota Teknologi, dan saham Bank Negara Indonesia.

Secara umum dominasi investor asing masuk pada saham perbankan Bigbank selama minggu kemarin: BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 foreign sell

Sumber Data: RTI Business

 

Saham yang dijual/distribusi oleh investor asing terbanyak adalah saham Bukalapak, saham Bumi Resource, saham Adaro Energy, saham XL, dan saham Vale Indonesia.

 

Investment Outlook: IHSG Minggu Ini (9-13 Mei 2022)

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 Invesment Outlook IHSG Minggu Ini

IHSG akan turun dengan tekanan jual yang dominan minggu ini akibat respon kondisi bursa global yang mengalami koreksi dalam efek kenaikan suku bunga The Fed 0,5%.

IHSG akan bergerak turun ke 7.130 dan 7.000 (sebagai support kuat minggu ini). Sedangkan resisten masih di 7.330.

Secara outlook IHSG akan bergerak negatif alias mengalami koreksi minggu ini. Namun pola penurunan ini bisa saja tidak terjadi, dengan syarat investor asing masih cukup deras masuk ke saham bluechip minggu ini.

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Global:

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 data global

Sumber: Investing.com

 

Sentimen:

Sisi global masih sentimen negatif kenaikan bunga acuan The Fed 50 basis point dan lockdown China.

Secara data domestik fokus pada inflasi Mei dan Laporan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Data GDP Indonesia) yang akan dirilis hari Senin (9/5).

 

Rekomendasi Saham

BBCA kemarin kita sudah taking profit di 8.000-8.100. Fokus minggu ini adalah pada saham sektor energi dengan basis minyak, gas, dan batu bara.

Sebagai lindung nilai (hedging) yang baik dalam kondisi global saat ini (Eropa yang melarang minyak Rusia) dan inflasi tinggi secara Global.

 

#1 MEDC

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 medc

Pembelian bertahap di MEDC dengan pembelian di 550 dan 520. Target TP (take profit) di 650-700.

 

#2 PGAS

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 pgas

Pembelian bertahap PGAS dengan harga 1.430 dan 1.400 dengan target TP di 1.550-1.600.

 

#3 ITMG

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 itmg

Pembelian bertahap di 28.300 dan 28.000 dengan target TP di 32.000-34.000.

 

Sobat Finansialku, kalian bisa ngobrol dengan saya, Gembong S., CSA, CFP®, QWP®, AEPP, QFE, sebagai salah satu Perencana Keuangan Finansialku sekaligus pengamat dan pelaku investasi, yang bisa bantu kalian dalam merencanakan investasi sampai bisa cuan, dengan cara klik banner berikut untuk langsung terhubung dengan admin whatsapp dan buat janji ketemu.

Banner Konsultasi WA - PC
Banner Konsultasi WA - HP

 

Yuk, sambut masa depan lebih aman. Saya tunggu, ya! 😄

 

Investment Outlook: Reksa Dana

Pergerakan reksa dana indeks basis LQ45, IDX30, dan JII akan masih bergerak mix. Berikut rinciannya:

 

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 LQ45

Break High dengan di dorong sektor keuangan terutama saham Bigbank dan inflow asing minggu kemarin besar.

Batas resisten minggu ini di 1.100 dan batas support di 1.050. Secara outlook bergerak Mix.

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 IDX30

IDX 30 mengalami kenaikan mingguan didorong oleh kenaikan Bigbank, batas resisten di 580 dan support di 540. Secara outlook masih Mix.

 

Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks (JII)

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 JII

Secara teknikal, JII masih di titik resisten 620, sedangkan support masih di 600 dan 590. Secara outlook masih Mix.

 

Rekomendasi Reksa Dana

Berikut ini merupakan produk reksa dana yang unggul atau memiliki kinerja lebih baik (aktif) dibandingkan dengan market (YtD).

 

Reksa Dana Saham

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan

 

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 rds

Sumber: Indopremier per 28 April 2022

 

Rata-rata reksa dana yang kinerjanya bagus adalah reksa dana yang penempatan di saham-saham bluechip-nya tinggi. Sama seperti kenaikan IHSG, IDX30, dan LQ45.

 

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS

  • BNI-AM IDX30: Jenis reksa dana pasif yang pengelolaannya mengikuti bobot saham di IDX30.
  • HPAM Ultima Ekuitas: Alokasinya sekarang adalah 83% saham, time deposit 3% dan cash sebesar 14%, sedangkan untuk top holding sahamnya adalah BBRI, BRPT, TPIA, TLKM.

 

Reksa Dana Campuran

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%

 

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 rdc

Sumber: Indopremier

 

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS

  • Batavia Dana Dinamis: Alokasi kebijakan investasinya di pasar uang 11%, obligasi perusahaan sebesar 8%, obligasi pemerintah di 19,94% dan saham sebesar 61,03%.

Top holding sahamnya: BBCA, ARTO, BMRI, BBRI, BTN, BBNI, TLKM.

  • Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di saham 73,1%, obligasi 1,3% dan pasar uang sebanyak 25,6%.

Sedangkan top holding sahamnya adalah ASSA, ARTO, ERAA, HRUM, LINK, MDKA, FREN, EXCL

  • Schroder Dana Campuran: Portofolio aset alokasi di saham 57%, obligasi 39,58% dan cash sebesar 3% sedangkan untuk top holding perusahaannya adalah BBCA, BBRI, BBNI, TLKM , ASII.

 

Reksa Dana Pendatapan Tetap

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%

 

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 rdpt

 

Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.

Oleh karena itu, kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.

 

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD)
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
  • DrawDown (DD): 0-0,5%

 

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 rdpu

Sumber: Indopremier

 

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2 dan porsi obligasi swasta lebih banyak.

 

Investment Outlook: Obligasi

Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 obligasi

Investment Outlook 9-13 Mei 2022 obligasi 2

Sumber: CNBC

 

Tekanan seller pada obligasi terutama FR akan makin kuat seiring dengan kenaikan suku bunga AS sebesar 0,5%. Yield obligasi akan tembus diatas 7% dalam Mei dan Juni 2022.

Hati-hati dengan potensi penurunan harga obligasi dan reksa dana pendapatan tetap basis obligasi negara dalam Mei dan Juni ini.

Perbanyak pengetahuan mengenai investasi pada obligasi negara, salah satunya dengan membaca e-book gratis dari Finansialku berikut ini. Ikuti juga online course-nya di aplikasi Finansialku agar investasi semakin cuan dan terhindar dari kerugian.

Banner Ebook Ebook Cerdas Berinvestasi Sambil Bantu Negara - Hp
Banner Iklan Ebook Cerdas Berinvestasi Sambil Bantu Negara - PC

 

Selain ebook investasi obligasi, Finansialku juga punya banyak ebook lainnya yang bisa kalian download secara gratis.

Kunjungi Perpustakaan Finansialku untuk baca lebih banyak ebook mengenai perencanaan keuangan, investasi, hingga trading.

 

Investment Outlook: Peer-to-Peer (P2P) Lending

Kebijakan pajak di P2P lending telah diatur oleh pemerintah dengan Peraturan Menteri keuangan (PMK) No 69 Tahun 2022.

Tarif P2P dikenakan pasal 23 yaitu bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) tarif pemotongannya adalah 15% bagi yang memiliki NPWP dan yang tidak mempunyai NPWP akan dikenakan sebesar 30% dari return-nya.

Sifat pajak atas punya P2P lending ini bersifat tidak final yang artinya para lender (investor) perlu tetap melaporkan pendapatan bunga dari platfom P2P lending serta melampirkan bukti potongnya saat pelaporan SPT Tahunan.

 

4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 99-100%

Investment Outlook P2p
TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

 

Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi penulis berdasarkan pemahaman dan pengalaman. Segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Riset (DYOR)!!

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai Investment Outlook di atas? Yuk, tulis pandangan Anda dalam kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa untuk membagikan informasi ini pada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Eunice