Iwan Tirta merupakan salah satu seniman Batik yang sukses. Sudah kenalkah Anda dengan salah satu pahlawan batik ini?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Success Story

 

Iwan Tirta Sang Maestro Batik

Nursjirwan Tirtaamidjaja adalah nama lengkap beliau. Namun publik lebih mengenalnya sosok beliau dengan sebutan nama Iwan Tirta.

Beliau lahir di Blora, 18 April 1935. Beliau banyak menghasilkan karya-karya batik. Pemeran batik beliau yang pertama berlangsung di Jakarta pada tahun 1971.

Ia merupakan salah satu seniman batik serta desainer terkenal di Indonesia. Alm. Iwan Tirta sering dikenal sebagai seseorang yang memperkenalkan batik Indonesia ke seluruh dunia.

Perkenalannya dengan budaya Jawa terjadi ketika orang tua Iwan harus bertugas di Jawa Tengah untuk menjadi seorang priyayi.

Iwan Tirta merupakan keturunan percampuran darah suku sunda yakni Mr. Moh Husein Tirtaamidjaja yang berasal dari Purwakarta, Jawa Barat (anggota MA RI 1950-1958) dan ibu yang berasal dari Lintau, Sumatera Barat.

Kisah Sukses Iwan Tirta, Pemilik Rumah Batik Terkenal Indonesia 02 - Finansialku

[Baca Juga: Emansipasi Wanita: Hal yang Bisa Kamu Petik dari Tokoh Wanita Ini, Dijamin Sukses!]

 

Iwan Tirta merupakan lulusan akademis dari London School of Economics dan Yale Law School. Bermula pada sekitar tahun 1960an.

Saat itu Iwan sedang bersekolah di Amerika Serikat, dan sering mendapat pertanyaan mengenai budaya Indonesia, kemudian ketertarikannya pada batik mulai muncul ketika beliau memenangkan hibah penelitian dari The John D. Rockerfeller III Fund.

Iwan Tirta memulai sebuah proyek penelitian pada tarian suci Susuhunan Kerajaan Surakarta. Dalam penelitiannya beliau dikelilingi oleh kehidupan etnis Jawa Tengah, sehingga mengasah minat barunya dalam kain Jawa.

Minatnya dirangsang oleh koleksi batik ibunya, yang termasuk beberapa batik terbaik Indonesia. Penelitian pertama ini disimpulkannya dalam buku pertamanya yang berjudul Batik, Patterns, and Motifs, pada 1966.

Iwan Tirta menyadari betapa pentingnya untuk mendokumentasikan dan melestarikan seni dan kerajinan batik,   maka beliau mencatat evolusi batik dengan mengumpulkan sampel dan menelusuri asal-usul dan perkembangan seni batik.

Fokusnya dan kegemarannya dalam mendalami batik banyak membuahkan kepercayaan dan minat orang dalam mengenakan batik.

Seperti pada tahun 1996, Iwan Tirta mendapat tugas merancang 18 desain batik untuk dikenakan sebagai kemeja 18 Kepala Negara Anggota APEC sewaktu konferensi di Jakarta.

Masih pada tahun yang sama, tepatnya pada 7 Juni, Irwan Tirta menerbitkan sebuah buku berjudul “Batik A Play of Light and Shades” yang diterbitkan oleh Gaya Favorit Press di Jakarta.

 

Batik Diakui Dunia

Pengakuan batik sebagai warisan dunia ini berlaku sejak Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau UNESCO, menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009.

Ini menjadi suatu momentum yang menggembirakan disaat budaya Indonesia yang sempat diklaim oleh negara lain, diakui dunia sebagai kepemilikan budaya Indonesia.

Sebab tak bisa dipungkiri, jauh sebelum batik menjadi sengketa antar negara. Sosok Iwan Tirta telah mengenalkan kain tradisional ini ke muka international.

Karya cemerlang Iwan Tirta adalah kemampuannya mengubah citra sebuah kain batik sederhana, sebagai penutup tubuh menjadi sebuah karya anggun yang indah dengan memadukan keindahan tradisional Batik dengan kepraktisan pakaian ala Barat.

Tak heran jika sentuhan batik dalam tangan Iwan Tirta menjadi sebuah kain yang bernilai tinggi.  Desain mewah bernuansa tradisional hasil buah karya Iwan telah muncul di halaman-halaman majalah internasional seperti Voque, Harper Bazaar, Arsitektur Digest, New York Times, Asia Weeks, National Geographic.

Prestasi lainnya yang telah dicapai oleh Iwan Tirta seperti mengadakan pameran dan fashion show pertama untuk wanita di  Indonesia dan bagi pemerintah Indonesia.

Ia menampilkan koleksinya untuk mengunjungi anggota kepala negara dan kerajaan seperti Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Belanda dan Bill Clinton.

Ia pun merancang khusus Batik untuk setiap kepala negara yang datang untuk Konferensi Ekonomi Asia Pasifik yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1994.

Tokoh-tokoh ternama seperti Ronald Reagan, Bill Clinton juga Nelson Mandela telah memakai desain Batik dari Iwan Tirta pada acara-acara kenegaraan resmi. Selain politisi, selebriti internasional seperti Roger Moore juga mengenakan rancangan pakaian Iwan Tirta.

Hingga tahun 2000, Iwan Tirta banyak diminta untuk membuat rancangan desain hotel terkemuka, bahkan interior pesawat Garuda dan seragam pramugarinya juga pernah didesain oleh Iwan.

Perjuangannya mengharumkan dan melestarikan budaya batik milik Indonesia, juga membawa perhatian Presiden Joko Widodo atas nama negara untuk memberikan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma kepada Nusjirwan Tirtaamidjaja.

Acara penyematan berlangsung di Istana Negara. Jakarta, 13 Agustus 2015.

 

Harta Karun dan Warisan Lainnya

Sosok legendaris ini telah berpulang pada tanggal 31 Juli 2010 di Rumah Sakit Abdi Waluyo, di usia 75 tahun beliau menutup usia, dikarenakan komplikasi yang menyerang organ-organ utamanya. Jenazah beliau dimakamkan di dekat makam sang ibu di TPU Karet Bivak selepas salat Ashar

Beberapa tahun di saat-saat sulit oleh karena kendala keuangan dan penyakit stroke, sosok Iwan Tirta masih memiliki segudang ide dalam mengembangkan desain batik.

Kesetiaannya dalam seni batik tertuang dalam sebuah cabang baru dengan menempatkan motif batik pada keramik dan perak.

Setelah kepulangannya, Sang maestro rupanya juga masih mewariskan 6000 desain batik untuk PT. Pusaka Iwan Tirta yang akan menjaga warisan dari Alm. Iwan Tirta untuk melayani masyarakat yang mencintai desain Alm. Iwan Tirta.

Di tahun-tahun sebelumnya, sekitar tahun 2000-2003, beliau bekerjasama dengan Departemen Perindustrian terjun ke daerah-daerah pembatikan seluruh Nusantara untuk mendokumentasikan ragam hias batik & tenun.

Dalam kunjungan ini, Iwan juga memberikan pelatihan tentang pengembangan batik di setiap daerah di Jawa, Bali, Madura, dan Sumatra. Bahkan ada pula beberapa orang yang dikirim untuk belajar di Bengkel Batik Irwan Tirta selama dua minggu.

Seperti sebuah pepatah mengatakan harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.

Demikianlah sosok ini masih meninggalkan inspirasi bagi sosok-sosok desainer muda tanah air, seperti Chossy Latu, Poppy Dharsono, Anne Avantie, dan Musa Widyatmodjo. mereka masing-masing sempat menampilkan empat karya yang terinspirasi dari karya Iwan Tirta dalam acara Tribute to Iwan Tirta: Unveiling the Untold Story, yang digelar Jumat, 21 Juni lalu di Museum Tekstil, Petamburan, Jakarta Barat.

“Kami menampilkan karya yang terinspirasi dari motif batik Iwan Tirta,” ujar Anne Avantie, melansir sebuah wawancara yang termuat dalam tempo.co, Jakarta.

Selain itu, masih ada Poppy Dharsono yang menyatakan bahwa dalam kenangannya mengenal sosok Iwan Trita adalah tempatnya berkonsultasi di masa awalnya menjadi desainer. “Beliau juga yang mengajarkan saya tentang budaya Jawa,” ujar Poppy.

Begitu pula dengan Chossy Latu, yang merupakan ‘anak didik’ Iwan Tirta yang pernah 17 tahun bekerja bersamanya, berpartisipasi membawakan koleksi batik bermotif dedaunan dan garuda dalam nuansa monokrom hitam putih.

Dalam kesempatan tribut ini,ditampilkan pula karya-karya koleksi asli Alm. Iwan Trita yang tersimpan rapi dan selama ini belum terungkap dan dipertunjukkan dan untuk kali pertamanya, koleksi karya asli tersebut dipamerkan di Museum Tekstil.

Musa Widyatmodjo, perancang busana sekaligus konsultan PT Pusaka Iwan Tirta, menuturkan, pameran ini merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan ke publik bahwa ada karya-karya asli almarhum yang selama ini belum terungkap.

Koleksi tersebut dibuat di bawah supervisinya, termasuk yang sewaktu masih hidup belum terselesaikan.

 

INI YANG KAMU BUTUHKAN!

DOWNLOAD GRATIS!!!! E-book Perencanaan Keuangan Untuk Usia 20-an dan 30-an!

 

Demikian ulasan mengenai sosok Maestro Batik Alm. Iwan Trita yang telah sukses menekuni karir dan minatnya dalam melestarikan kain batik dan motif asli milik Indonesia.

Semoga Bermanfaat.

 

Sumber Referensi:

  • Oktaviatun Kusumarani. 24 Juni 2015. Iwan Tirta Sang Maestro Batik Indonesia. Kompasiana.com- https://bit.ly/31G1giI
  • Redaksi. 24 Juni 2013. Inspirasi dari Iwan Tirta. Gaya.tempo.co – https://bit.ly/3b9Fnf
  • Redaksi. 22 Juni 2013. Pusaka Iwan Tirta, Kisah yang Belum Terungkap. Lifestyle.kompas.com – https://bit.ly/34KQxpe
  • Admin. Karya Iwan Tirta. Iwantirtabatik.com – https://bit.ly/3b57vjq
  • Redaksi. Profil Iwan Tirta. M.kapanlagi.com – https://bit.ly/3b9Gqvj

 

Sumber Gambar:

  • Iwan Tirta 01 – https://bit.ly/2GuzYUp
  • Iwan Tirta 02 – https://bit.ly/359Umo5