Sebelum kamu mengaktifkan paylater, sebaiknya kamu pahami dulu risiko paylater berikut ini agar tidak terjerumus dan menyesal.

Yuk simak pembahasan secara lengkap dalam artikel Finansialku kali ini.

 

5 Risiko Penggunaan PayLater

Di era teknologi seperti saat ini, kita bisa berbelanja online dengan berbagai pilihan metode pembayaran yang memudahkan. Salah satu metode pembayaran yang sering kita temukan adalah paylater atau bayar kemudian.

Dengan paylater, kamu bisa membeli barang sekarang dan bayar belakangan. Namun, jika kamu tidak bisa mengelola uang dengan baik, kamu bisa mengalami jeratan utang atau cicilan yang melilit karena memakai fitur ini.

Seperti kisah yang dialami salah seorang warganet di Twitter, @Askrlfess. Dalam unggahannya, warganet itu tampak menyesal menggunakan fitur paylater.

Ia juga menyertakan tangkapan layar yang memperlihatkan tagihan paylater dari Oktober 2020 hingga Mei 2021 dengan nominal Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta per bulannya.

[Baca Juga: Shopee Paylater: Syarat, Cara Mengaktifkan, & Cara Bayar]

Pengalaman tersebut bisa disebut contoh dari banyaknya kasus yang mengalami jeratan utang karena paylater. Kamu juga perlu berhati-hati terhadap pinjaman-pinjaman online apapun juga, karena bisa jadi kamu terjerat utang pinjaman online.

Kalau sudah terlanjur, bagaimana? Coba kamu simak audiobook di bawah ini yang bisa membantu kamu terlepas dari jeratan pinjaman online.banner -yuk bebaskan diri dari jeratan utang pinjaman online (1)

 

Mengutip dari Kompas.com, Audit and Assurance Partner Grant Thornton Indonesia Alexander Andrianto Tjahjadi mengatakan, kita perlu memahami paylater terlebih dahulu agar bisa terhindar dari cicilan yang melilit.

Jika digunakan dengan hati-hati tentunya fitur pembayaran ini mampu mendorong peningkatan inklusi keuangan Indonesia,” tambahnya dalam keterangannya, Jumat (27/09/2019).

Jika kamu mau menggunakan paylater, simak dulu 5 risiko paylater berikut ini.

 

#1 Perilaku Konsumtif Berlebihan

Risiko paylater yang pertama, penggunaan fitur ini bisa memberikan dorongan impulsif secara tidak sadar. Jika seperti itu, sering kali kamu membeli barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan.

[Baca Juga: Komik: BOLEH PUNYA UTANG Produktif, BUKAN Utang Konsumtif!]

 

#2 Ada Biaya yang Tidak Disadari

Ada biaya yang langsung aktif saat kamu menggunakan paylater, seperti biaya subcription, biaya cicilan dan biaya lainnya yang dapat berbeda dari tiap aplikasi. Biaya-biaya tersebut bisa memberatkan kamu saat tiba waktunya membayar tagihan.

Jangan Asal Pakai, Perhatikan dulu 5 Risiko PayLater Ini - 02 - Finansialku

Sumber: missratri.com – https://bit.ly/3d4hDLi

 

#3 Pengaturan Keuangan Terganggu

Risiko paylater berikutnya adalah pengaturan keuangan kamu bisa terganggu. Mudahnya membeli barang lewat fitur ini dari berbagai aplikasi sering kali dapat mengganggu pengaturan keuangan pribadi dengan banyaknya cicilan yang datang.

Dana yang kamu sisihkan untuk membayar paylater juga bisa terpakai untuk keperluan tak terduga sewaktu-waktu, sehingga menimbulkan risiko tidak mampu bayar yang tinggi.

[Baca Juga: Hedonisme dan Gaya Hidup Konsumtif yang Dapat Merusak Keuangan Anda]

 

#4 Penunggakan Bisa Ganggu Skor Kredit

Risiko paylater selanjutnya, jika kamu menunggak bayar paylater, maka tagihan itu akan membuat catatan reputasi kredit kamu menjadi buruk.

Hal tersebut bisa berisiko ditolaknya pengajuan kredit lain yang sifatnya lebih penting, misalnya kredit properti atau kendaraan.

 

#5 Peretasan Identitas

Terakhir, ada pula risiko peretasan karena transaksi digital. Walaupun setiap aplikasi sudah menyiapkan keamanan yang tinggi, risiko tersebut  masih ada.

Dimana para kriminal meretas database di akun transaksi kamu dan menggunakannya untuk hal yang tak bertanggung jawab.

[Baca Juga: Mau Bebas Dari Pinjaman Paylater? Begini Kata Ahli!]

Itulah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengaktifkan fitur paylater. Bijaklah sebelum kamu memutuskan, ya.

Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa bagikan artikel ini pada Sobat Finansialku lainnya, ya. Terima kasih.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Finansialku dengan Cerdasbelanja.id, isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cerdasbelanja.id.

 

Editor: Maria Christianti

Sumber Referensi:

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/35JdMzd