Tarik tunai kartu kredit sering menjadi jalan ninja untuk menutup pengeluaran dadakan, ketika belum bisa menambah penghasilan.

Tapi, tahukah kamu bahwa hal ini justru membahayakan? Jangan sampai terjebak, simak informasinya di artikel Finansialku berikut ini.

 

Summary:

  • Kartu kredit mempunyai fasilitas tarik tunai yang disebut cash advance.
  • Fasilitas ini akan dikenakan biaya dan bunga tarik tunai.
  • Jika terlalu sering dilakukan, akan menambah pengeluaran, berpotensi kredit macet, dan membuat cash flow berantakan.

 

Hati-hati Saat Tarik Tunai Kartu Kredit

Sobat Finansialku, apa yang akan kamu lakukan ketika ada pengeluaran dadakan hampir setiap bulan tanpa adanya dana darurat dan penghasilan tambahan?

Tidak sedikit, jalan ninja yang dilakukan adalah melakukan tarik tunai kartu kredit.

Lho, memangnya bisa?

Yup, istilahnya adalah cash advance yaitu salah satu fasilitas tarik tunai dari kartu kredit. Prosesnya sama seperti mengambil uang di mesin ATM.

Bedanya, jika tarik tunai dengan kartu ATM, maka saldo tabunganmu yang akan berkurang. Sedangkan tarik tunai dari kartu kredit, maka jumlah utang atau tagihan kamu yang akan bertambah.

Umumnya, jumlah yang bisa ditarik tunai sekitar 40-60% dari limit kredit yang tersedia. Hampir sama dengan pinjaman dari bank.

Cara ini bisa dibilang cukup membantu, apalagi ketika gajian kamu langsung membayar lunas semua tagihan.

Tapi, apakah masalah langsung selesai? Jawabannya, belum tentu. Simak ilustrasi berikut ini.

 

Ilustrasi Tarik Tunai Kartu Kredit

Pertimbangkan kembali saat akan melakukan cash advance, karena bisa bikin keuangan berantakan. Kita bahas dengan ilustrasi berikut:

  • Penghasilan Rp 7.000.000 setiap bulan habis tanpa sisa dan tidak memiliki dana darurat.
  • Pengeluaran mendadak Rp 2.000.000
  • Tarik tunai dari kartu kredit Rp 2.000.000
  • Tagihan kartu kredit dari tarik tunai Rp 2.125.000 (inc. biaya dan bunga)
  • Saat gajian membayar lunas tagihan tadi sebesar Rp 2.125.000

 

Masalah akan dimulai dari sini!

Bayangkan, dengan penghasilan Rp 7.000.000 tidak pernah ada sisa, artinya pengeluaran sama besarnya. Jadi realitanya tidak ada budget untuk membayarkan tagihan tersebut.

Ketika memaksakan bayar tagihan secara penuh untuk menghindari bunga, maka pengeluaran bertambah:

Rp 7.000.000 + Rp 2.125.000 = Rp 9.125.000

Artinya ada pengeluaran tambahan lagi sebesar Rp 2.125.000 di bulan berikutnya. Notabene lebih besar dari jumlah pengeluaran dadakan sebelumnya yaitu Rp 2.000.000.

Jika kondisi ini menjadi kebiasaan yang berulang, efeknya seperti bola salju dimana tagihan pun semakin membesar.

Lalu bagaimana jika tidak membayar tagihan secara penuh?

Tagihan akan terus menggulung karena ada biaya dan bunga dari sisa tagihan.

[Baca Juga: Cara Menggunakan Kartu Kredit Dengan Bijak]

 

Biaya Tarik Tunai Kartu Kredit

Ketika menggunakan fasilitas ini, tentu saja tidak gratis. Ada biaya yang harus dibayarkan selain nilai rupiah yang diambil tunai, diantaranya:

 

#1 Bunga

Sama dengan bentuk pinjaman lainnya, tarik tunai dari kartu kredit akan disertai bunga yang harus dibayarkan oleh penggunanya.

Besarannya berbeda dari setiap perusahaan penerbit kartu kredit, mulai dari 2,25% per bulan. Hitungannya dimulai sejak tanggal pembukuan transaksi tarik tunai hingga tanggal dilakukan pembayaran secara penuh.

 

#2 Biaya

Setiap melakukan satu kali transaksi, akan ada biaya tambahan. Umumnya, penerbit kartu kredit mengenakan biaya sekitar 3-6% per transaksi atau ada nilai minimum yang sudah ditentukan, mana yang lebih tinggi.

Masing-masing penerbit bisa menetapkan aturan yang berbeda, umumnya mulai dari Rp 50.000 per transaksi.

 

Akibat Sering Tarik Tunai Kartu Kredit

Belajar dari ilustrasi kasus di awal, bisa dilihat bahwa tarik tunai kartu kredit tidak selalu menjadi solusi. Sebaliknya, ada bahaya yang menghantui.

Berikut ini beberapa akibatnya:

 

#1 Biaya yang Bertumpuk

Sudah terkena bunga, masih ada biaya dari setiap transaksinya. Ketika tidak membayar secara penuh tagihannya, akan ada bunga harian. Jika kamu terlambat membayar maka akan dikenakan biaya keterlambatan.

 

#2 Kredit Macet

Meskipun mudah dilakukan, tapi jika kamu tidak bisa melunasi tagihan, maka siap-siap menghadapi pembayaran yang tidak lancar.

Hal ini akan mempengaruhi status kredit kamu menjadi macet dan masuk daftar hitam Bank Indonesia.

 

#3 Cash Flow yang Berantakan

Bukan tidak mungkin cash flow keuanganmu akan berantakan jika terus memanfaatkan fasilitas ini.

Sebab, beban pengeluaran akan bertambah dari tagihan kartu kredit. Apalagi jika penghasilan kamu ternyata jadi minus setelah di kurangi pengeluaran.

 

Tips Menghindari Tarik Tunai Kartu Kredit

Sobat Finansialku, sebisa mungkin hindari kebiasaan tarik tunai dari kartu kredit. Tidak ada salahnya, kamu coba beberapa tips berikut ini:

 

#1 Memperbaiki Cash Flow

Dengan cash flow yang terukur, penghasilan kamu bisa digunakan secara maksimal karena tujuannya pun jelas.

Sehingga bisa menghindari pengeluaran yang lebih besar dari penghasilan. 

Yuk, perbaiki dan atur kembali cash flow keuangamu. Finansialku punya video yang mungkin bisa bermanfaat untuk kamu.

 

#2 Mempersiapkan Dana Darurat

Sekalipun cash flow keuangan terlihat aman, tanpa adanya dana darurat kondisi yang semula ideal bisa jadi berantakan. Apalagi jika kamu memerlukan dana besar dalam kondisi terdesak.

So, persiapkan dana daruratmu sesegera mungkin, ya!

 

#3 Jika Terpaksa Tarik Tunai, Pastikan Ada Dana untuk Melunasi

Jika tidak ada pilihan lain, sebaiknya perhitungkan dulu biaya yang harus dibayarkan.

Lalu pastikan kamu mendapatkan dana untuk melunasi tagihannya secara penuh. Jika belum pasti, lebih baik cari alternatif solusi lainnya.

 

#4 Batasi Limit Sesuai Kemampuan

Cara menyesuaikan limit kartu kredit dengan kemampuanmu yaitu melihat berapa jumlah dana darurat yang sudah kamu miliki.

Usahakan limitnya lebih kecil dari dana darurat. Jadi, ketika terpaksa melakukan tarik tunai , kamu bisa melunasi tagihan tanpa mengganggu cash flow di bulan berikutnya.

 

Kartu Kredit Jangan Sampai Mempersulit!

Sobat Finansialku, meskipun kartu sakit ini bisa memenuhi berbagai kebutuhan, tapi terlalu sering memanfaatkan fasilitas ini justru membahayakan.

Jangan sampai kartu kredit mempersulit keuanganmu. Lebih baik, atur kembali keuangan dengan baik agar terhindar dari berbagai masalah lainnya.

Kamu bisa gunakan Aplikasi Finansialku. Dengan berbagai fitur yang tersedia, akan lebih mudah dalam mencatat dan menganggarkan keuangan.

Jika dirasa perlu, kamu pun bisa konsultasi dengan Perencana Keuangan yang memiliki sertifikat dari Finansialku. Yuk, download aplikasinya di Google Playstore atau App Store.

 

Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa bagikan informasi ini kepada rekan, saudara atau teman terdekat kamu supaya mereka bisa terhindar dari akibat tarik tunai kartu kredit.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Redaksi. 24 November 2018. 4 Bahaya Tarik Tunai Kartu Kredit. Economy.okezone.com- https://bit.ly/3oVK5VQ
  • Fitriana Monica Sari. 1 Maret 2018. Berniat Tarik Tunai Kartu Kredit? Hati-Hati, Pelajari Dulu Aturan Mainnnya. Liputan6.com- https://bit.ly/34YNgF4
  • Pink Lee. 10 Juni 2019. Ini Alasan Tarik Tunai Kartu Kredit Sebaiknya Dihindari. Finder.com- https://bit.ly/3sTGhWq
  • Priyadarshini Maji. 26 Maret 2019. Why you should always avoid withdrawing cash on your credit card. Financialexpress.com- https://bit.ly/34YNpZ8