Keluarga Bahagia karena Perencanaan Keuangan

Apakah perencanaan keuangan dapat membuat keluarga bahagia dan sejahtera ? Berikut ini salah satu rekan Finansialku, akan membahas keluarga bahagia karena perencanaan keuangan.

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Daftar Isi

Keluarga Bahagia, karena Perencanaan Keuangan

Salah satu fase yang dilewati oleh kebanyak orang adalah pernikahan dan memulai membangun keluarga. Keluarga dibentuk dari sebuah kepercayaan, cinta dan kebersamaan. Seiring berjalannya waktu permasalahan datang silih berganti, termasuk permasalahan keuangan. Apakah Anda sudah melakukan persiapan untuk menghadapi permasalahan keuangan?

[Jawah Quiz: Sudahkah Anda Mengelola Keuangan dengan Benar?]

Halomoney Indonesia mewawancarai presenter kondang dari JakFM yang akan melepas masa lajangnya, Jody. Beliau mengakui bahwa cinta dan kepercayaan memang merupakan salah satu pondasi penting dalam pernikahan. Namun, pernikahan dan kehidupan rumah tangga setelahnya tidak bisa lepas dari salah satu aspek yang penting, yaitu aspek keuangan atau aspek finansial.

“Kepercayaan terhadap pasangan bisa dimulai dengan keterbukaan aspek finansial masing-masing pribadi seperti yang saya lakukan bersama pasangan saya sejak awal. Hal ini membantu kami untuk menyusun rencana manajemen keuangan keluarga yang baik karena susah senang ditanggung bersama,” tutur Jody.

Managing Director dari situs pembanding produk keuangan paling populer di Indonesia HaloMoney.co.id, Jay Broekman, juga memiliki pandangan serupa mengenai pernikahan, keluarga dan finansial.

“Aspek finansial yang perlu dipikirkan sebelum menikah tentu bukan hanya biaya pesta pernikahannya saja. Tujuan-tujuan keuangan yang ingin dicapai setelah menikah juga perlu dipikirkan pasangan, sehingga keterbukaan finansial sejak awal merupakan langkah cerdas untuk menuju kelangsungan rumah tangga yang sejahtera,” kata Jay.

Beberapa tips keuagan sebelum pernikahan yang juga diterapkan oleh Jody dalam pernikahannya sendiri adalah sebagai berikut.

Keterbukaan Kondisi Finansial

Sebelum melakukan pernikahan, kedua pasangan perlu terbuka dan saling mengetahui kondisi keuangan pasangannya. Keterbukaan adalah cara yang paling baik untuk memulai sebuah komitmen jangka panjang. Anda berhak tahu, berapa besar pendapatan, pengeluaran, asset dan kewajiban yang dimiliki oleh pasangan Anda. Meskipun nantinya Anda menggunakan pernikahan pisah harta (prenup), tidak ada salahnya Anda menyatakan posisi keuangan Anda.

Tujuan Keuangan

Sebelum melakukan pernikahan, Anda juga perlu membicarakan apa yang menjadi tujuan bersama setelah pernikahan, khususnya tujuan-tujuan keuangan. Luangkan waktu untuk duduk bersama dan membahas visi misi ke depan. Misal mulai dari membeli rumah, membeli kendaraan, menyiapkan biaya pendidikan, menyiapkan biaya perjalanan ibadah, pensiun dan lain sebagainya.

Penghematan

Selanjutnya adalah Anda perlu bicara dengan pasangan mengenai persetujuan dalam mengelola keuangan. Salah satu kesalahan orang-orang zaman dulu dalam mengelola keuangan adalah: keuangan hanya dikelola oleh ibu rumah tangga. Tahukah Anda bahwa pasangan perlu diskusi untuk mengelola keuangan. Anda perlu membahas dengan pasangan, mengenai investasi untuk jangka panjang, memuat anggaran keuangan rumah tangga dan lain sebagainya.

Keluarga perlu Keterbukaan dan Perencanaan Keuangan

Ada banyak sekali faktor yang membuat keluarga bahagia, salah satunya adalah sejahtera secara keuangan. Anda dapat mulai dengan kejujuran dan keterbukaan dengan pasangan, serta mulai belajar cara mengelola keuangan serta merencanakan keuangan.

Apakah Anda pernah berdiksusi mengenai keuangan atau finansial dengan pasangan Anda? Apakah Anda merasa nyaman membicarakan keuangan dengan pasangan Anda?

Sumber Gambar: