Alasan Pentingnya Merencanakan Keuangan Keluarga

Mengapa perencanaan keuangan itu penting? Finansialku.com sebagai perencana keuangan independen akan membahas pentingnya merencanakan keuangan keluarga.

Pentingnya Merencanakan Keuangan

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai merencanakan keuangan keluarga, ada baiknya Anda mengetahui kata “Merencanakan” atau “Planning”.

English

Planning is bringing the future, into the present. So that you can Do something about it Now.

Alan Lakein.

[Lihat Infografis : Cara Mewujudkan Tujuan Keuangan] 

Indonesia

Merencanakan artinya membawa masa depan, ke tindakan yang sekarang. Sehingga Anda dapat melakukan sesuatu sekarang.

Alan Lakein

Apa saja manfaat merencanakan keuangan keluarga?

1. membantu mewujudkan tujuan keuangan
2. mempermudah investasi
3. menyiapkan proteksi untuk Anda
4. membantu proses distribusi kekayaan: hibah atau waris

Mari kita bahas satu per satu:

Membantu Mewujudkan Tujuan Keuangan

Menurut Alan Lakein, merencanakan berarti membawa apa yang ingin kita capai di masa depan, ke kondisi saat ini. Misal Anda ingin menyekolahkan anak ke perguruan tinggi. Tentu saja biaya pendidikan anak, terus meningkat dari tahun ke tahun (bahkan ada juga yang naik setiap 6 bulan).

[Baca Juga: Merencankan Dana Pendidikan Anak]

Nah kalau saja harga pendidikan perguruan tinggi Rp 100.000.000 sampai lulus, kira-kira berapa biaya pendidikan nanti saat anak Anda kuliah? Kebayangkan harganya tentu saja sudah lagi bukan Rp 100 juta atau Rp 150 juta. Apakah biaya pendidikan sebesar itu berat?

Berat jika Anda harus menyiapkan dalam waktu 1 atau 2 tahun saja. Lain cerita jika Anda sudah mulai merencanakan dana pendidikan anak sejak jauh-jauh hari.

Itulah salah satu pentingnya merencanakan keuangan keluarga. Anda dapat mewujudkan tujuan-tujuan keuangan Anda, dengan segera merencanakan keuangan keluarga. Ow ya omong-omong apa sih tujuan keuangan Anda?

[total-poll id=7289]

Mempermudah Investasi

Fungsi kedua dari merencanakan keuangan keluarga adalah mempermudah investasi. Kok bisa lebih mudah?

Contoh: Apakah Anda tahu berapa yang harus Anda investasikan, agar Anda memiliki

• dana yang cukup untuk pensiun?
• dana yang cukup untuk membeli rumah?
• dana yang cukup untuk biaya pendidikan anak?

Selain itu, apakah Anda tahu:

• Dimana Anda harus berinvestasi?
• Bagaimana cara berinvestasinya?
• Apa yang harus dilakukan jika hasil investasi tidak bagus? 

[Baca Juga: Mengapa Investasi itu Membingungkan?]

Singkat saja jawabannya adalah dengan merencanakan keuangan, Anda akan memiliki panduan untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Investasi yang Anda lakukan akan diarahkan pada tujuan-tujuan keuangan yang hendak Anda capai. 

Menyiapkan Proteksi

Selain untuk mewujudkan tujuan keuangan dan investasi, Anda juga perlu banyak tahu mengenai proteksi. Khususnya proteksi untuk kesehatan, jiwa dan aset. Jangan sampai Anda menyiapkan investasi, tetapi lupa dengan pentingnya proteksi.

Mungkin Anda pernah ditanya oleh agen asuransi: Pak/bu jadinya ambil premi yang mana? Uang pertanggungannya berapa? Investasinya berapa? Kesehatannya berapa? Sebagai orang awam, mungkin Anda juga bingung harus menjawab apa. Anda pasti berpikir: Saya kan kurang tahu mengenai perhitungannya, bagaimana bisa menjawab pertanyaan tersebut.

[Baca Juga: Perencana Keuangan Independen dan Dependen, Apa Bedanya?]

Ketika Anda merencanakan keuangan keluarga, Anda juga akan dihitung berapa sih kira-kira uang pertanggungan yang diperlukan? Baiknya bagaimana proposi investasi dan asurasinya? Dan lain sebagainya.

Menyiapkan Distribusi Keuangan

Ini bagian penting dalam merencankan keuangan, tetapi sering kali dilupakan. Masalah distribusi keuangan, waris atau hibah. Bukan rahasia umum lagi, dan tentu saja Anda tahu bukan, ada banyak keluarga yang ribut karena masalah waris. Saya tahu, Anda tidak inginkan keluarga Anda ribut atau berselisih paham masalah waris?

[Baca Juga: Merencanakan Keuangan dengan Waris di Indonesia]

Perselisihan waris, seringkali disebabkan karena tidak adanya rencana yang matang saat mendistribusikan (memindahkan) kekayaan. Prosesnya terjadi pas, orang tua dalam keadaan tidak sehat, mendadak dan sering kali dilakukan hanya dengan berbicara pada salah satu atau sebagian anggota keluarga.

Dengan merencanakan keuangan, Anda dapat mulai merencanakan bagaimana cara mendistribusikan kekayaan pada anak-anak.