Bangga gak sih kalau produk Indonesia, Indomie masuk pasar mancanegara? Yuk kita lihat kisah suksesnya pada artikel Finansialku berikut.

Jika kamu suka traveling, hampir di setiap negara pasti menjual produk indomie di etalase swalayan mereka loh….

 

Indomie, Selera Nusantara

Praktis, sedap, enak, apalagi kalau dibikinin sama orang, indomie memang jadi favorite lidah orang Indonesia.

Eits, jangan salah, ternyata indomie juga disukai oleh orang-orang mancanegara lho. Buktinya indomie dapat dipastikan ada di swalayan di berbagai negara.

Cek aja kalau ga percaya. Buat kamu yang sudah pernah melanglang buana ke negara-negara tetanga di kawasan Asean, Indomie pasti sangat mudah untuk ditemui di berbagai swalayan setempat.

Kalian heran sekaligus bangga ga sih dengan produk asal Indonesia ini bisa menembus pasar dunia?

For your information guys, seperti yang dilansir dari CNBC Indonesia, mi instan Indomie tidak hanya berhasil menembus pasar dunia, tetapi juga mengungguli mi instan dunia yang lain.

Tambah bangga kan sama produk dalam negeri satu ini?

Bahkan L.A. Times Instant Ramen Power Rankings yang dibuat oleh media Los Angeles Times menempatkan Indomie Mi Goreng Barbeque Chicken dan Indomie Mi Goreng Original pada urutan nomor satu dan nomor 10 dari total 31 mi instan terenak.

Shhtt… jangan tegang gitu bacanya, relax aja. Yuk relax dan dengarkan audiobook dari Finansialku dulu, klik ya tautan nya…

banneraudiobook_millennials_ini_loh_pentingnya_merencanakan_dan_mengatur

Sejarah? Ada di bawah ini, simak terus!

 

Sejarah Singkat Produksi Perdana Indomie

Tahun 1972 merupakan tahun perdana kemunculan Indomie dengan varian rasa kaldu ayam yang diproduksi oleh Group Salim melalui PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Perusahaan yang kini dikenal raksasa ini juga memiliki 5 segmen bisnis utama lainnya selain mi instan, di antaranya seperti produk susu dan olahannya (dairy), makanan ringan (snack), penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta minuman.

Selain Indomie, beberapa merek mi instan lain juga diproduksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), di antaranya adalah Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sakura, Pop Bihun, dan Mi Telur Cap 3 Ayam.

 

Produksi Indomie Mencapai 18 Miliar Bungkus Per Tahun

Setidaknya sebanyak 18 miliar bungkus mi instan per tahunnya diproduksi di tahun 2016 oleh perusahaan yang dipimpin oleh tangan dingin dari Anthoni Salim.

Ingin tahu lebih dalam mengenai Anthoni Salim, Finanasialku punya artikel yang bisa di baca juga ya Sobat Finansialku tentang Anhoni Salim, Bukan Lagi Pemegang Saham BCA, Anthony Salim Borong Saham DCI. 

Angka tersebut merupakan hasil kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 17 miliar di tahun 2015 dan 16 miliar di tahun 2014. Angka produksi yang fantastis bukan?

Meskipun angka produksi tidak ditunjukkan secara detail, sejak 2016, perusahaan yang saat ini dipimpin oleh Anthoni Salim tersebut memproduksi sebesar 18 miliar bungkus mi instan per tahun, naik dari 17 miliar bungkus pada 2015 dan 16 miliar pada 2014.

Kenaikan jumlah produksi ini dinilai karena dukungan dari adanya 17 pabrik dengan 12 lokasi yang memberikan hasil yang fantastis pada tingkat produksi mi indomie.

12 kota lokasi pabrik mi instan indomie ini tersebar di berbagai kawasan Tanah Air, seperti Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan bahkan ada satu pabrik yang berada di Malaysia.

Indomie ternyata juga diproduksi oleh beberapa perusahaan di luar PT Indofood CBP, namun tetap dikuasai oleh Group Salim.

Dua di antaranya yang tersohor adalah di Nigeria yaitu De United Foods Industries Ltd (Dufil dan Dufil Prima Food Plc) yang bahkan membuat masyarakat Afrika meyakini Indomie adalah produk dari benua tersebut, serta Pinehill Arabia Food Ltd (PAFL) di Saudi Arabia.

 

Pendapatan dari Penjualan Indomie

Dikutip dari CNBC Indonesia, PT Indofood CBP pada bulan September 2019 silam berhasil membukukan pendapatan 32,79 triliun rupiah. Di mana 21,66 triliun rupiah di antaranya disumbangkan oleh divisi mi instan, termasuk Indomie.

Dari hasi tersebut didapati bahwa angka penjualan mi instan perusahaan Anthoni Salim berhasil naik 12,25% dari 19,3 triliun rupiah pada 9 bulan pertama 2018.

Untuk periode tahunan, pendapatan perusahaan dibukukan 38,41 triliun rupiah pada tahun 2018, naik 7,88% dari 3,56 triliun rupiah pada 2017, dengan penjualan mi instan 25,26 triliun rupiah.

 

 

Indomie Merajalela di Pasar Dunia

Seperti yang dilansir dari laman Kompas, sedikitnya 90 persen pasar domestik mi instan saat itu dikuasai Salim Grup melalui produk Supermi, Sarimi, Super Cup, dan sebagainya.

Degan strategi yang terintegrasi, lebih dari 20 tahun, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memperkenalkan Indomie, produk mie instant ke pasar internasional.

Di era milenial ini, Indomie tidak hanya dikenal oleh negara tetangga seperti seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong hingga Taiwan.

Namun, Indomie sudah dirasakan oleh berbagai lidah mancanegara, menjangkau lebih dari 80 negara, baik di Eropa, Timur Tengah, Afrika hingga Amerika.

Sebuah sumber menyatakan bahwa di Sudan dan Libanon, Indomie hampir ada di setiap toko retail dan super market.

Bahkan, Indofood juga membangun pabrik di sejumlah negara, seperti di Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, Suria hingga Mesir.

 

Itu dia cerita kesuksesan Indomie bisa merajai pasar dunia. Simak berbagai informasi lainnya yang ga kalah menarik pada artikel Finansialku selanjutnya!  Jangan lupa tinggalkan komentar pada kolom komen di bawah ini ya… Terima kasih. 

 

Sumber Gambar: 

  • https://bit.ly/3xzo4xR