Kode broker dihapus, apakah akan menyulitkan analisis bandarmologi? Dan apakah efektif untuk melindungi investor dari kebiasaan mengikuti gerak-gerik investor asing atau bandar tertentu (herding behavior)?

 

Herding Behavior

Herding behavior (atau herd instinct) adalah perilaku investor yang suka ikut-ikutan atau meniru investor mayoritas.

 

Salah satu contoh herding behavior adalah kamu takut ketinggalan (FOMO – fear of missing out), karena semua analis saham di Tiktok dan Instagram bilang harga saham ARTO (PT Bank Jago Tbk.) harusnya di atas Rp 10.000.

 

Dan mereka memperlihatkan perhitungan-perhitungan serta grafik seperti ini:

Kode Broker Dihapus = Bye-Bye Bandarmologi 01 - Finansialku

 

Harga saham ARTO naik 1,48x dari awal tahun sampai dengan perdagangan tanggal 24 Februari 2021. 

 

Tanggal 4 Januari 2021 harga saham ARTO Rp 4.240 per lembar. Tanggal 24 Februari 2021 harga saham ARTO menjadi Rp 10.525.

 

Market cap Bank Jago sudah di atas Rp 110 T. Coba bandingkan dengan market cap bank-bank besar di Indonesia, seperti:

  • BCA (kode saham BBCA), sekitar Rp 825 T
  • BRI (kode saham BBRI), sekitar Rp 582 T
  • Bank Mandiri (kode saham BMRI), sekitar Rp 296 T
  • BNI (kode saham BBNI), sekitar Rp 115 T

 

Bagaimana investor ritel merespon berita di atas dengan buru-buru beli sahamnya, karena merasa ketinggalan berita (fear of missing out) dan takut tidak mendapatkan keuntungan. Inilah yang disebut dengan herding behavior.

 

Sekarang ini informasi mengenai saham, pilihan saham (stock picking) beredar di banyak media, seperti:

  • Website berita dengan headline yang clickbait,
  • Analis sekaligus influencer di Tiktok, Instagram, grup Telegram, grup WhatsApp Youtube dan Clubhouse,
  • Informasi kode broker (broker summary) di aplikasi trading

 

Melansir dari sumber CNBC Indonesia, Laksono Widodo (Direktur Perdagangan dan Peraturan Anggota Bursa BEI) mengatakan fungsi kode broker dihapus adalah:

“Meningkatkan market governance dengan mengurangi herding behavior”

 

Melansir dari sumber Bisnis.com, Laksono juga menyampaikan:

“Data-data transaksi lengkap tetap dapat di akses di akhir hari. Ini tidak membuat bursa semakin tertutup karena memang begitu praktiknya di bursa lain di dunia.”

 

Bursa Efek Indonesia berencana akan menutup kode broker pada tanggal 26 Juni 2021. Selain itu, di media online juga mengatakan akan menutup informasi tipe investor asing atau ritel pada bulan Februari 2022.

 

Menurut penulis, salah satu strategi yang harusnya digalakan BEI adalah edukasi mengenai saham. BEI bekerja sama dengan educator saham, baik trading saham (analisis teknikal) atau investor saham (analisis fundamental).

 

Perbedaan utama antara investor yang ikut-ikutan beli dan investor yang menganalisis sendiri, adalah tingkat kepercayaan diri.

 

Seorang investor akan lebih percaya diri jika mereka TAHU apa yang mereka BELI.

 

Baca juga, Inilah Analisis Bandarmologi untuk Mendeteksi Bandar Saham!

 

Kamu dapat mendengarkan audiobook panduan berinvestasi saham untuk pemula, di Aplikasi Finansialku supaya kamu bisa mulai menganalisis sendiri sahammu.

Kode Broker Dihapus = Bye-Bye Bandarmologi 02 - Finansialku

 

Terkait dengan kode saham dihilangkan, apakah akan mengganggu analisis bandarmologi

 

Kode Broker Dihapus Dan Efek ke Analisis Bandarmologi

Analisis bandarmologi disebut-sebut sebagai salah satu analisis yang mempelajari flow atau aliran uang dari suatu broker ke broker lain. Analisis bandarmologi mengenal istilah akumulasi (bandar mengumpulkan saham) dan distribusi (bandar menjual saham).

 

Pada dasarnya, bandarmologi mengikuti pergerakan aliran uang atau flow dari sebuah saham. Ketika Bandar melakukan akumulasi saham atau distribusi saham bisa dilakukan di beberapa broker (anggota bursa).

 

Menurut penulis, kode broker dihapus akan mengganggu para trader harian (disebut day trader atau scalper) yang mengandalkan data transaksi hariannya dari data broker yang digunakan bandar dan/atau broker yang digunakan investor asing.

 

Beberapa investor atau trader sudah mengeluarkan petisi di website Change.org. Mereka menolak kebijakan BEI terkait penutupan kode broker dan tipe investor.

Kode Broker Dihapus = Bye-Bye Bandarmologi 02 - Finansialku

 

Semoga dengan kode broker dihapus, pasar modal Indonesia menjadi lebih sehat. Investasi saham bukanlah tebak-tebakan harga, tetapi butuh analisis, baik analisis teknikal, analisis fundamental atau analisis bandarmologi.

 

Bagaimana dengan pendapatmu? Apakah kamu setuju dengan kebijakan kode saham dihilangkan? Mari berdiskusi dalam grup Telegram Finansialku yang akan dibahas bersama dengan ahlinya!

 

Sumber Gambar:

  • Saham – https://bit.ly/3pPG9U1