Bencana alam gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/09/18) lalu membuat masyarakat terisolasi dan terpaksa melakukan penjarahan untuk bertahan hidup.

Penjarahan makanan dan kebutuhan lainnya dilaporkan terjadi di Kota Palu, salah satu kota yang terkena dampak bencana paling parah.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Terpaksa Menjarah Untuk Bertahan Hidup

Tanah Air kembali dirundung duka, gempa bermagnitudo 7,4 diikuti tsunami melanda wilayah Sulawesi Tengah, dengan kota yang paling parah terkena dampak bencana yaitu Palu dan Donggala.

Akibat bencana alam ini banyak sekali akses yang terisolasi, mulai dari saluran komunikasi, listrik, air bersih, dan yang paling parah adalah akses jalan. Kerusakan ini menyebabkan sulitnya bantuan masuk ke daerah terdampak bencana.

Masyarakat terpaksa menjarah mini market hingga pom bensin untuk bertahan hidup. Aksi rebutan bahan makanan di sejumlah minimarket hingga rebutan BBM di SPBU yang terjadi di Kota Palu tak bisa terelakkan.

Dilansir oleh Kompas.com, Senin (1/10/18), salah satu korban gempa Palu Abdulah mengaku, terpaksa berebut makanan di minimarket karena tak ada lagi makanan untuk bertahan hidup:

“Susah cari makan, Alfamidi dan BNS (Bumi Nyiur Swalayan) jadi tujuan warga.”

 

Alasan lain para warga melakukan hal itu adalah belum adanya bantuan bagi mereka dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain berebut makanan di swalayan dan minimarket, para korban juga berebut BBM di SPBU.

Pasalnya, pasca-gempa, sebagian besar SPBU di Kota Palu memilih berhenti beroperasi. Hal ini membuat pasokan BBM ke masyarakat terhenti.

Penjarahan Di Palu, Pasca Gempa Dan Tsunami 1 Finansialku

[Baca Juga: Anda Wajib Tahu 10 Negara Terkorup di Dunia]

 

Salah satu SPBU yang menjadi tempat warga mencari BBM adalah SPBU di Jalan Pue Bongo, Kota Palu.

Aksi rebutan BBM sempat diwarnai kericuhan. Warga saling berebut BBM dan saling berteriak. Bahkan, sejumlah warga sempat menghalangi wartawan yang hendak meliput.

Saat aksi massa tersebut, seseorang yang diduga salah satu staff SPBU datang dan mempersilakan massa untuk mengambil BBM:

“Silakan ambil minyak, tapi jangan rusak.”

 

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Kepala Pusat Data Informasi, dan Humas BNBP Sutopo Purwo Nugroho, bencana gempa bumi juga membuat jaringan pipa untuk memasok air bersih ke permukiman warga di Kota Palu rusak:

“Air berubah keruh, kering, sehingga tidak bisa dikonsumsi. Air bersih jadi kebutuhan mendesak untuk masyarakat Palu.”

 

Akibat bocornya pipa saluran air bersih, kini warga hanya bisa menampung air bersih dari bocoran-bocoran pipa yang ada di wilayahnya. Hal ini terjadi juga pada masyarakat di Komplek Palupi, Kota Palu.

Diakui salah satu warga Palu Ishak, jaringan pipa air bersih ke komplek tersebut putus dan menyebabkan kebocoran.

“Saya hanya bisa menampung air dari bocoran pipa.”

 

Ishak dan warga lainnya terpaksa membawa wadah penampung untuk mengumpulkan ceceran air di bocoran pipa.

Dengan sisa air yang ada, masyarakat menghemat air tersebut, mereka pun bingung kapan kondisi ini akan berakhir.

Inge Lestari, warga komplek Palupi juga turut menyampaikan keresahannya:

“Kami harus berhemat air yang ada. Kami tidak tahu sampai kapan kondisi ini berakhir.”

 

Para korban pun berharap pemerintah segera mengatasi kerusakan jaringan air bocor tersebut.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Jumlah Korban Gempa dan Tsunami Palu

Korban tewas akibat tertimpa bangunan dan diterjang tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, bertambah menjadi 832 orang.

Informasi terbaru tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho Minggu (30/09/2018) siang.

Update dampak bencana jumlah korban jiwa sampai siang ini pukul 13.00, total 832 orang meninggal dunia terdiri di Kota Palu 821 orang dan Donggala 11 orang.”

 

728x90 hitung sekarang - asuransi
300x250 - Hitung Sekarang - asuransi

 

Jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah seiring pencarian dan evakuasi terus dilakukan.

Proses pencarian dan evakuasi korban hari ini fokus di Hotel Roa Roa yang runtuh, Ramayana, Pantai Talise, hingga perumahan Balaroa.

“Di Hotel Roa Roa diperkirakan ada 50-an orang korban.”

 

Sutopo menambahkan, operasi SAR tidak mudah karena terkendala listrik padam, minimnya fasilitas alat berat, hingga terputusnya akses menuju lokasi.

 

Apakah informasi ini bermanfaat untuk Anda? Silakan download Aplikasi Finansialku untuk mengetahui berita-berita terkini terkait ekonomi dan bisnis!

 

Sumber Referensi:

  • Michael Hangga Wismabrata. 1 Oktober 2018. Di Balik Rebutan BBM dan Makanan di Kota Palu Pasca-gempa. Kompas.com – https://goo.gl/22LrGo
  • Dylan Aprialdo Rachman. 30 September 2018. BNPB: Korban Tewas Gempa dan Tsunami Palu Jadi 832 Orang. Regional.kompas.com – https://goo.gl/FUiXVv

 

Sumber Gambar:

  • Penjarahan di Palu – https://goo.gl/ruPrWP
  • Penjarahan di Palu 2 – https://goo.gl/WB6tKg