Usai pandemi Covid-19, masyarakat wajib menunjukkan sertifikat vaksin jika ingin bepergian atau masuk lokasi umum. Untuk itu, masyarakat perlu tahu cara mengecek sertifikat vaksin dengan aplikasi Satu Sehat terbaru.

Agar tidak penasaran, yuk simak ulasan tentang cara mengecek sertifikat vaksin berikut ini!

 

Summary:

  • Aplikasi Satu Sehat merupakan pembaharuan dari aplikasi sebelumnya, yaitu Aplikasi PeduliLindungi.
  • Bukan hanya mengecek sertifikat, aplikasi ini nantinya terintegrasi dengan berbagai layanan kesehatan lain.

 

Pentingnya Vaksin untuk Kesehatan Kelompok

Awal tahun 2020, munculnya varian Corona virus yang menyerang masyarakat Wuhan menghebohkan dunia. Kemudian diketahui bahwa virus tersebut mudah menyebar melalui droplet (tetesan air) yang menyebar saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Untuk menekan persebarannya, pemerintah merilis aplikasi PeduliLindungi. Di aplikasi tersebut, masyarakat bisa melihat data vaksin Covid dan kemungkinan akses ke fasilitas umum.

Tak hanya milik sendiri, Anda juga bisa melihat data orang lain di kartu keluarga yang sama. Masyarakat yang telah vaksin pun akan mendapat sertifikat di aplikasi tersebut.

Kini, sebagai dukungan terhadap program pemerintah, semua transportasi umum mewajibkan masyarakat memiliki sertifikat vaksin agar bisa menikmati layanannya.

Per satu Maret 2023, aplikasi PeduliLindungi resmi berganti menjadi Satu Sehat. Hal tersebut akhirnya membuat sebagian orang bingung dengan cara mengecek sertifikat vaksin.

Nah, agar tidak penasaran, kali ini Finansialku akan mengupasnya untuk Anda. Simak dengan saksama, ya!

 

Apa Itu Aplikasi Satu Sehat?

Indonesia terus berbenah dalam menyediakan sistem kesehatan yang terintegrasi. Salah satu langkahnya adalah memperbarui aplikasi PeduliLindungi menjadi Satu Sehat.

Transformasi ini dimulai 1 Maret 2023 dengan mengganti nama, logo, fitur, dan tampilan aplikasi. Logo yang sebelumnya berwarna biru menjadi hijau khas logo Kementerian Kesehatan.

Pembaruan ini juga berpengaruh terhadap cara mengecek sertifikat vaksin.

Aplikasi Satu Sehat menjadi aplikasi kesehatan yang tersambung dengan rekam medis pasien dalam Indonesia Health Services (IHS). Satu Sehat sendiri rilis pada 26 Juli tahun lalu.

Kehadiran aplikasi tersebut menjadi perpanjangan pilar keenam transformasi sistem kesehatan, yakni pilar transformasi teknologi kesehatan.

Selain itu, harapannya aplikasi baru ini bisa mendukung penerapan lima pilar transformasi kesehatan lain, yakni transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan SDM kesehatan.

“Dalam transformasi digital kesehatan ada 3 program yang akan kita lakukan, pertama integrasikan data, kedua rapikan & sederhanakan aplikasi, ketiga bangun ekosistem inovasi. Program SatuData Kesehatan yang kita luncurkan hari ini akan mengintegrasikan data kesehatan dan menstandarisasi format dan protokol pertukaran data,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

 

Kementerian Kesehatan menggunakan model platform as a service (PAAS) dalam aplikasi Satu Sehat. Jadi, semua ekosistem pelaku industri kesehatan nantinya akan terhubung.

 

Kegunaan Aplikasi Satu Sehat

Dalam beberapa waktu mendatang, aplikasi Satu Sehat akan terpadu juga dengan layanan RS Vertikal, RS Pemerintah, RS swasta, Posyandu, Puskesmas, laboratorium, apotek, dan klinik. Kemenkes juga berencana menyatukan aplikasi ini dengan BPJS Kesehatan.

Menteri Budi juga menyebutkan dalam pernyataannya bahwa IHS digunakan untuk pertukaran data kesehatan nasional yang efektif. Maka, masyarakat nantinya tidak perlu repot membawa berkas fisik berisi rekam medis jika pindah rumah sakit.

“Melalui integrasi ini kita akan mengintegrasikan data kesehatan pasien dari seluruh fasilitas kesehatan (RS, Klinik, Lab, Apotek) ke dalam PeduliLindungi. Sehingga pasien rujukan ke RS tidak perlu repot mengirim dokumen medis yang berisi hasil lab/diagnosa atau mengulang pemeriksaan lab, karena semua data seperti USG, rekam jantung, CT Scan, termasuk obat yang telah diberikan sudah masuk ke PeduliLindungi.” Lanjut Menteri Budi.

 

Di sisi lain, tenaga kesehatan juga tidak akan kerepotan memasukkan data ke banyak aplikasi. Pasalnya, dengan Satu Sehat, data seseorang akan dibagikan ke aplikasi kesehatan lain.

Integrasi data kesehatan ke aplikasi Satu Sehat akan berjalan melalui beberapa fase, antara lain:

  1. Fase satu, pendaftaran pasien dan diagnosis
  2. Fase dua, data prosedur medis, data diet, dan data kondisi vital
  3. Fase tiga, data obat
  4. Fase empat, data observasi laboratorium dan observasi radiologi
  5. Fase lima, data alergi dan kondisi fisik

 

Setiaji, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office, mengungkap bahwa pada pertengahan 2022, versi purwarupa Satu Sehat telah melalui uji coba ke 9 rumah sakit vertikal, 32 RSUD DKI, dan 31 institusi.

Harapannya, tahun ini, integrasi bisa dilakukan ke semua layanan.

Karena memuat data penting, Kemenkes bekerja sama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN). Masyarakat bisa menghubungi hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, atau email kontak@kemkes.go.id untuk informasi lebih lanjut.

[Baca Juga: Berikut Ini 11 Aplikasi yang Dapat Mengakses PeduliLindungi]

 

Cara Download Sertifikat Vaksin via Aplikasi Satu Sehat

Aplikasi Satu Sehat hadir sebagai pengganti PeduliLindungi. Agar tidak bingung, silakan simak cara mengecek sertifikat vaksin dengan aplikasi Satu Sehat:

  1. Silakan unduh aplikasi Satu Sehat dari Google Play, App Store, atau Huawei App Gallery. Jangan mengunduh aplikasi dari sumber lain untuk menghindari scam dan phising.
  1. Setelah terpasang, masuk ke aplikasi dengan akun PeduliLindungi.
  1. Di laman utama, silakan pilih menu Vaksin dan Imunisasi.
  1. Selanjutnya, silakan pilih menu Vaksin Dewasa.
  1. Silakan pilih nama Anda untuk melihat sertifikat vaksin.
  1. Pilih sertifikat yang ingin di-download.
  1. Terakhir, silakan tunggu sampai pengunduhan berhasil. Cek menu download atau unduhan untuk melihat sertifikat yang diunduh.

 

Satu Sehat hadir dengan upgrade mayor. Kemenkes berencana merancang aplikasi ini sebagai catatan kesehatan masyarakat. Di masa depan, aplikasi ini bisa Anda pakai untuk mengakses imunisasi anak, antrean rumah sakit, data pembelian obat, dan hasil pemeriksaan.

Jika Anda memiliki aplikasi PeduliLindungi, maka aplikasi Satu Sehat akan ter-update otomatis.

 

Satu Sehat Membuat Akses Kesehatan Makin Mudah

Di masa mendatang, aplikasi Satu Sehat bisa Anda gunakan untuk mengakses beragam informasi kesehatan. Cara mengecek sertifikat vaksin di aplikasi ini pun tidaklah sulit, sehingga Anda bisa terus mengandalkan aplikasi ini kedepannya.

Untuk memastikan akses fasilitas kesehatan terpenuhi dengan baik, Anda juga bisa pertimbangkan untuk melengkapi proteksi dari asuransi kesehatan swasta.

Agar tidak salah pilih, Anda bisa pelajari terlebih dahulu produk yang tepat dan sesuai kebutuhan dalam ebook gratis dari Finansialku berikut ini. Sehingga Anda akan paham hal-hal yang perlu diperhatikan saat beli asuransi kesehatan. 

Klik banner di bawah ini untuk download ebook-nya, ya. Semoga bermanfaat!

Banner Iklan Ebook Anti Pusing Mikirin Biaya Kalau Sakit - HP
Banner Iklan Ebook Anti Pusing Mikirin Biaya Kalau Sakit - PC

 

Demikian pembahasan tentang cara mengecek sertifikat vaksin dengan aplikasi Satu Sehat. Mari sebarkan artikel ini ke grup keluarga Anda agar lebih banyak yang tahu. Terima kasih!

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

  • Mela Arnani. 06 Maret 2023. Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 di Aplikasi SatuSehat. Kompas.com – https://bit.ly/3LxVCGP
  • Rahma Yati. 06 Maret 2023. Cara Lihat Sertifikat Vaksin di Aplikasi Satu Sehat. Lifestyle.bisnis.com – https://bit.ly/42om3Vy
  • Rokom. 27 Juli 2022. Kemenkes Luncurkan Platform SATUSEHAT Untuk Integrasikan Data Kesehatan Nasional. Sehatnegeriku.kemenkes.go.id – https://bit.ly/42s8rII
  • Vivia Agarta Febriati. 02 Maret 2023. Mengenal Aplikasi Satu Sehat dan Perbedaannya dengan PeduliLindungi. Tempo.co – https://bit.ly/3JyH4nM