Saat puasa, ada banyak sekali pertanyaan mengenai hal-hal yang dapat membatalkan ibadah tersebut. Salah satunya, apakah boleh melakukan donor darah saat puasa?

Yuk, cari tahu penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Melakukan donor darah saat puasa ternyata tetap bisa memberikan manfaat yang cukup besar, terutama jika kita lakukan secara rutin.
  • Jika akan melakukan donor darah saat puasa, sebaiknya perhatikan waktu yang tepat untuk meminimalisasi risiko, seperti pingsan.

 

Apakah Donor Darah Saat Puasa Ramadhan Diperbolehkan?

Boleh atau tidaknya donor darah saat puasa masih menjadi perdebatan di tengah masyarakat. Bahkan, tak jarang bulan puasa yang penuh berkah ini membuat resah Palang Merah Indonesia (PMI). Karena sepinya donor darah saat puasa.

Kondisi tersebut tentunya dapat membuat stok darah menjelang bulan puasa semakin menipis bahkan berpotensi kosong di bank darah.

Hal ini terjadi lantaran banyak orang menganggap donor darah saat puasa tidak diperbolehkan. Lantas, bagaimana kebenarannya dari sudut pandang medis dan pendapat ulama?

Donor darah adalah proses pengambilan darah seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah sebagai stok, yang kemudian digunakan untuk transfusi darah.

Prosesnya tidak terlepas dari injeksi pada bagian tubuh. Hal inilah yang menjadi dasar munculnya perdebatan tentang boleh atau tidaknya donor darah saat puasa.

Melansir dari NU Online, donor darah tidak lebih merupakan proses melukai tubuh yang tidak memengaruhi keabsahan puasa seseorang. Sama seperti melukai tubuh dengan bati, jarum, pisau, atau benda-benda lainnya.

Namun, donor darah tidak dianggap haram sebab dibenarkan syariat karena melukai tubuh berdasarkan kebutuhan yang dibenarkan secara syariat.

Sedangkan melukai tubuh tanpa adanya tujuan yang jelas hukumnya adalah haram.

Secara medis, sah-sah saja jika seseorang ingin melakukan donor darah selama berpuasa. Terlepas dari kapan donor darah kita lakukan, baik saat puasa ataupun tidak.

Donor darah merupakan kegiatan bermanfaat yang bisa memberi dampak kesehatan, baik bagi diri sendiri maupun orang yang menerimanya.

 

Pendapat Ulama dan Dalilnya

Bila merujuk pendapat mayoritas ulama, maka persoalan menjadi jelas bahwa donor darah tidak membatalkan puasa sebagaimana hijamah (bekam).

Demikian pula pendapat Hanabilah, bahwa donor darah tidak membatalkan puasa seseorang.

Menurut mayoritas Ulama Madzahib al-Arba’ah, bekam tidak membatalkan puasa. Sedangkan menurut mazhab Hanabilah membatalkan puasa, baik bagi orang yang membekam atau yang dibekam.

Syekh Manshur bin Yunus al-Bahuti, salah seorang pembesar ulama Hanabilah, membedakan antara hijamah dan tindakan melukai tubuh lainnya. Ini sebagaimana ia tulis dalam kitab monumentalnya, Kassyaf al-Qina’ (2/320).

Menurutnya, melukai tubuh dengan selain hijamah tidak dapat membatalkan puasa karena dua alasan. Pertama, tidak ada nashnya, dan kedua, tidak didukung analogi (qiyas) yang mapan.

Sementara itu, Syekh Wahbah al-Zuhaili mengomparasikan berbagai mazhab dan mengklasifikasi tindakan melukai tubuh selain hijamah ke dalam hal-hal yang tidak dapat membatalkan puasa.

Selain itu, Syekh Wahbah juga tidak menyebutkan terdapat perbedaan ulama dalam persoalan ini, berbeda dengan hijamah yang disebutkan perbedaannya.

لَا يُفْطِرُ الصَّائِمُ بِمَا يَأْتِيْ –إلى أن قال- وَإِخْرَاجِ الدَّمِ بِرُعَافٍ، وَجَرْحِ الصَّائِمِ نَفْسَهُ أَوْ جَرَحَهُ غَيْرُهُ بِإِذْنِهِ وَلَمْ يَصِلْ إِلَى جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنْ آلَةِ الْجَرْحِ، وَلَوْ كَانَ الْجَرْحُ بَدَلَ الْحِجَامَةِ، لِأَنَّهُ لَا نَصَّ فِيْهِ، وَالْقِيَاسُ لَا يَقْتَضِيْهِ.

 

“Orang yang berpuasa tidak batal dengan hal-hal sebagai berikut; dan mengeluarkan darah sebab mimisan, melukai diri atau dilukai orang lain atas seizinnya dan tidak ada sesuatu dari alatnya yang masuk pada lubang tubuh, meski sebagai ganti dari hijamah, sebab tidak ada nash di dalam hal tersebut dan qiyas tidak menuntutnya.” (Syekh Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, juz 3, hal. 1730).

[Baca Juga: 6 Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Kenali Syarat dan Rukun yang Harus Dipenuhi!]

 

Apa Saja Persiapan Sebelum Donor Darah Saat Puasa

Meski tidak ada larangan untuk melakukan donor darah saat puasa, namun ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.

Donor darah saat puasa bisa meningkatkan risiko seseorang pingsan, sebab tubuh kekurangan energi setelah asupan makanan dan minuman.

Orang yang berpuasa juga sering mengalami dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh, karena tidak adanya asupan cairan dalam waktu lama.

Padahal, tubuh terus-menerus mengeluarkan dan kehilangan cairan, seperti saat berkeringat, serta saat buang air kecil dan buang air besar. Cairan dalam tubuh juga bisa hilang dari pembuluh darah, dan kemudian mengganggu sirkulasi darah.

Karena itulah, sebaiknya kita lakukan pada pagi hari ketika kondisi tubuh masih cukup fit dan cadangan air dalam tubuh masih memadai.

Hindari melakukannya saat siang atau sore hari. Sebab, orang-orang baisanya sudah banyak beraktivitas, sehingga energi serta cairan tubuh pun sudah jauh berkurang.

Selain itu, donor darah saat puasa pada siang dan sore hari juga berefek pada penurunan tekanan darah dan keluhan pusing. Tentunya dua kondisi tersebut dapat sangat memengaruhi kelancaran ibadah puasa seseorang di hari itu.

Berikut adalah sejumlah persiapan yang perlu kamu lakukan sebelum hari pendonoran, antara lain:

 

#1 Istirahat yang Cukup

Pastikan kamu beristirahat yang cukup agar kondisi tubuh tetap fit dan tidak merasa lemas saat hari pendonoran. Bagi orang dewasa, tidur malam yang cukup berdurasi selama 7-8 jam.

 

#2 Konsumsi Makanan Bergizi

Asupan makanan saat sahur juga wajib kamu perhatikan. Pilihlah menu makanan bergizi lengkap yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, buah, serta sayur agar energi tubuh tetap stabil sepanjang hari.

Bila kamu sudah merencanakan donor darah dari jauh-jauh hari, ada baiknya mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi. Seperti daging merah bebas lemak, telur, dan ikan.

 

#3 Minum Air yang Cukup

Saat sahur, minum setidaknya 4-5 gelas air putih agar cadangan cairan dalam tubuh tetap memadai dan tidak mudah pusing setelah mendonorkan darah. Hindari minuman seperti kopi atau yang mengandung alkohol.

 

#4 Hindari Obat yang Mengandung Aspirin

Apabila yang akan kamu donorkan adalah trombosit, sebaiknya hindari konsumsi obat yang mengandung aspirin sampai 48 jam sebelum donor.

[Baca Juga: Hikmah Puasa: Cara Menabung Pahala di Bulan Suci Ramadhan]

 

Manfaat Utama Donor Darah

Dengan persiapan yang matang dan pemilihan waktu yang pas, donor darah saat puasa tetap dapat kamu lakukan dengan aman.

Darah yang kamu donorkan akan sangat bermanfaat bagi orang yang mengalami kondisi seperti kecelakaan, thalassemia, hingga kanker darah.

Donor darah secara rutin juga terbukti memberikan manfaat dan menyehatkan tubuh pendonor. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

 

#1 Dapat Mendeteksi Penyakit Serius

Pada pelaksanaannya, sebelum donor darah, kita wajib memeriksakan kondisi darah yang sekaligus mampu mendeteksi adanya penyakit serius. Seperti HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, hingga malaria.

Untuk itu, melakukan donor darah secara rutin dapat mendeteksi berbagai penyakit serius sedini mungkin, sehingga dapat segera diobati.

 

#2 Menurunkan Risiko Terkena Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Donor darah secara teratur dapat menurunkan kekentalan darah, yang menjadi salah satu faktor penyebab dari penyakit jantung.

Untuk melengkapi proteksi supaya dapat meminimalisasi risiko dan menjaga keamanan finansial, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan asuransi kesehatan.

Melalui ebook berikut ini dapat membantu kamu memilih jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan budget, serta menambah pemahaman kamu tentang produk asuransi. Klik banner di bawah untuk download ebook-nya.

Ebook GRATIS, Anti Pusing Mikirin Biaya Kalau Sakit

Banner Iklan Ebook Anti Pusing Mikirin Biaya Kalau Sakit - HP
Banner Iklan Ebook Anti Pusing Mikirin Biaya Kalau Sakit - PC

 

#3 Membantu Menurunkan Berat Badan

Bagi kamu yang saat ini sedang berfokus menurunkan berat badan, donor darah secara rutin dapat menjadi langkah alternatif yang bisa kamu ambil.

Alasannya, rata-rata orang dewasa dapat membakar 650 kalori saat mendonorkan 450 ml darahnya.

[Baca Juga: 5 Fakta Menarik Golongan Darah yang PENTING Anda Ketahui]

 

Masih Ragu Donor Darah Saat Puasa?

Demikian penjelasan mengenai donor darah saat puasa beserta persiapan sebelum melakukannya.

Dengan mengetahui beberapa manfaat dari kegiatan ini, semoga memberikan rasa percaya diri untuk melakukan donor darah, bahkan saat bulan puasa.

Dengan begitu, pasokan darah dapat terus terpenuhi, dan tubuh pun menjadi sehat. Jadi, jangan ragu untuk mendonorkan darah kamu di bulan Ramadhan dan membantu pasien yang membutuhkan.

 

Semoga artikel di atas dapat bermanfaat bagi Sobat Finansialku yang masih ragu untuk donor darah saat puasa.

Bagikan artikel ini agar informasinya dapat menyebar dan membuat orang lain lebih percaya diri untuk donor darah secara rutin. Terima kasih!

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Ahmad Hanan. 03 April 2022. Donor Darah Saat Puasa, Batalkah? Nu.or.id – https://bit.ly/40I4zSe
  • Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons. 03 April 2023. Donor Darah Saat Puasa, Bolehkah? Klikdokter.com – https://bit.ly/3nrGz7K
  • Redaksi Halodoc. 13 April 2019. Donor Darah Saat Puasa, Bolehkah? Halodoc.com – https://bit.ly/3KnUYLn
  • Admin. 17 Juni 2022. 3 Manfaat Donor Darah Bagi Kesehatan Tubuh. Promkes.kemkes.go.id – https://bit.ly/3TR7vcZ