Melirik Potensi Perkembangan Fintech di 2022

Daftar Isi

**Potensi Perkembangan Fintech Sepanjang 2022**

Menilik perkembangan teknologi finansial tersebut pada tahun ini yang telah mengalami pertumbuhan penyaluran biaya sebesar 130%.

Besaran tersebut bisa dikatakan sebanyak 130 triliun di bulan Oktober 2021 yang lalu. Hal ini membuat adanya prediksi pertumbuhan yang akan terus meningkat sampai tahun depan.

Momen ini merupakan momentum yang baik untuk para teknologi finansial lending agar bisa memperbaiki diri demi terciptanya industri yang sehat, berkualitas, dan berkelanjutan.

Iklim bisnis, regulasi, dan persaingan dapat mempengaruhi pertumbuhan. Oleh karena itu, teknologi finansial lending yang adaptif diperlukan untuk bisa memanfaatkan momentum ini.

Perusahaan-perusahaan berkualitas dan sehat dinilai akan dapat meraih valuasi yang lebih bisa dalam penerimaan dana lanjutan.

Sedangkan perusahaan-perusahaan yang berlawanan diprediksi akan sukar menarik dana investasinya untuk melakukan pemulihan.

Perkembangan fintech di Indonesia 2022 yang diprediksi meningkat ini akan mampu mendorong trend teknologi tersebut semakin masif.

Fintech 2022 trend akan semakin meningkat dan terus mendukung pemulihan ekonomi.

Ekspansi teknologi finansial ini akan menawarkan penyaluran pinjaman dan digital investment platform semisal Reksadana dan Insuretech.

Bahkan ekspansi tersebut akan mencakup personal finance dan warung. Hal tersebut akan dilanjutkan dengan maraknya merger dan akuisisi sesama finansial teknologi.

Potensi tersebut juga tak bisa lepas dari tantangan yang mengharuskan adanya kolaborasi.

Tantangan itu berupa upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap asuransi dan jenis asuransi yang dibutuhkannya.

Kolaborasi itu bisa dilakukan dengan platform digital lain untuk bisa menghadirkan produk asuransi yang cocok untuk masyarakat Indonesia.

Kesimpulan

Finansial teknologi adalah sebuah teknologi layanan keuangan yang berguna untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan kegiatan di bidang finansial. Seperti melakukan pembayaran.

Transaksi tersebut sekarang lebih sering dilakukan dengan cara digital dan hal unik ini terus meningkat di masa pandemi.

Mengingat adanya new normal yang mengharuskan masyarakat sering berada di rumah dan lebih sering melakukan hal-hal secara online.

Berbagai aplikasi teknologi finansial pun digunakan untuk mempermudah hak tersebut. Seperti Aplikasi Go Pay, OVO, Dompetku, Dana, Finansialku, Bareksa, dan aplikasi lain semacamnya.

Aplikasi tersebut seringkali digunakan untuk melakukan pembayaran secara digital.

Maka tak heran jika teknologi finansial terus mengalami pertumbuhan di masa pandemi ini. Bahkan pertumbuhan tersebut diprediksi juga akan terus berlanjut hingga tahun depan.

Ekspansinya pun juga akan semakin masif kedepannya.

Namun, potensi itu pun tak akan bisa lepas dari tantangan. Dimana tantangan tersebut bisa diatasi dengan adanya kolaborasi.

Seni terciptanya inovasi baru yang bisa menarik lebih banyak masyarakat untuk memanfaatkan teknologi finansial yang semakin maju.

Perkembangan teknologi finansial ini memang semakin masif dan terus meningkat di tahun ini hingga bisa memiliki potensi yang baik di tahun depan.

Hal ini tentunya harus diimbangi dengan kebijaksanaan dalam menyikapi hal tersebut.

Segala kemudahan yang ditawarkan memang sangat menarik bagi masyarakat saat ini. Ditambah lagi dengan adanya promo menarik seperti cashback. Hal ini dapat memicu peningkatan jiwa konsumtif masyarakat.

Untuk itu, bijaklah dalam menyikapi hal tersebut. Kita harus pintar-pintar mengatur dan mengelola keuangan kita. Jangan sampai kantong jebol hanya karena tawaran cashback yang menarik.

Yuk sama-sama pelajari bagaimana cara mengatur dan mengelola keuangan kita melalui audiobook Finansialku di bawah ini.

Seperti itulah potensi perkembangan fintech di tahun 2022. Bagaimanapun perkembangannya tentu kita semua berharap akan membawa pengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia.

Jangan lupa bagikan artikel ini pada rekan dan saudara Anda agar membuka wawasan mereka juga. Terima kasih.

Editor: Maria Christianti

Sumber Referensi: