Khalayak akhir-akhir ini sedang khawatir dengan maraknya tindak kejahatan yang menyasar mesin ATM, hal ini memicu banyak pihak mendesak pihak perbankan untuk atasi masalah ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

ATM Berbasis Magnetic Sering Jebol

Banyaknya kasus skimming atau pencurian data nasabah melalui sistem kloning di mesin ATM menjadi sebuah kerugian bagi pihak perbankan atau pun nasabah.

Salah satu penyebabnya adalah masih banyaknya kartu ATM berbasis magnetic, ATM dengan sistem ini disinyalir sebagai salah satu sebab mudahnya pencurian data nasabah.

Masih banyak bank yang belum menyelesaikan migrasi kartu ATM-nya dengan teknologi chip.

Jika merujuk pada National Standard Indonesian Chip Card Specification (NSICCS) yang ditetapkan Bank Indonesia (BI), tahun ini, tahapan migrasi memasuki 30% dari kartu debit yang beredar harus sudah berteknologi chip.

Untuk menghindari kejahatan skimming seperti yang sempat terjadi di kantor cabang BRI, mereka akan menggenjot perubahan teknologi dari kartu magnetic menjadi chip.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Indra Utoyo.

Pihak BRI sendiiri menargetkan pada tahun 2019 semua kartu debit Simpedes sudah menggunakan teknologi chip.

Sambil menunggu proses, di tahun ini BRI akan memenuhi target 30% kartu debit Simpedes yang menggunakan sistem chip.

Seperti dilansir Koran Kontan, Selasa (20/3/18), Indra Utoyo memaparkan:

“Dengan kejadian di Kediri, kami ingin mempercepat.”

 

Sementara itu direktur Utama BRI Suprajarto menambahkan, pada pertengahan 2019 migrasi seluruh kartu debit BRI ke teknologi chip sudah akan selesai.

Sebagai gambaran, dari 60 juta nasabah BRI, 35 juta adalah nasabah Simpedes BRI.

Sistem-Keamanan-Sering-Jebol-ATM-Chip-1-Finansialku

[Baca Juga: OJK dan BI Dituntut untuk Tegas Tangani Skimming]

 

Di sisi lain, PT Bank CIMB Niaga Tbk optimistis implementasi teknologi chip pada kartu debit bisa selesai lebih cepat daripada target BI.

Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga menyatakan bahwa CIMB telah menargetkan seluruh kartu debit terbitannya bisa berteknologi chip di 2020:

“Saat ini 60% kartu debit CIMB Niaga sudah menggunakan teknologi chip.”

 

Bank Mandiri juga optimistis target 30% tahun ini dapat terpenuhi. SPV Consumer Deposit Bank Mandiri Trilaksito Singgih H menyebut, Bank Mandiri bergegas untuk mengganti 7 juta kartu yang menggunakan pita magnetik menjadi chip hingga akhir tahun ini.

Jumlah tersebut sekitar 41% dari total kartu beredar Bank Mandiri yang mencapai 17 juta kartu.

“Saat ini baru 10% atau sekitar 1,5 juta.”

 

Adapun Bank Central Asia (BCA) hingga saat ini sudah menerapkan teknologi chip pada 5 juta kartu debit BCA yang beredar.

Santoso Liem, Direktur BCA mengatakan, saat ini sekitar 30% dari total kartu debit yang beredar menggunakan chip. BCA optimistis akan menyelesaikan target pemasangan chip di seluruh kartu sebelum 2021.

Bank melakukan migrasi kartu secara bertahap karena beberapa pertimbangan. Di antaranya adalah besarnya investasi yang diperlukan untuk memproduksi kartu dengan teknologi chip.

Meski banyak desakan mempercepat migrasi, Onny Wijanarko, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bl mengatakan, aturan terkait alat pembayaran menggunakan kartu masih sesuai dengan rencana, yaitu 100% kartu debit ber-chip di akhir 2021.

Meski begitu, BI akan tetap memantau laporan fraud atau skimming yang terjadi di bank.

 

Untuk saran, tanggapan atau pertanyaan, Anda dapat menuliskannya pada kolom yang telah tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan, Sinar Putri S. Utami. 20 Maret 2018. Bank Kejar Target Migrasi Kartu ATM Chip. Koran Kontan.

 

Sumber Gambar:

  • BRI – https://goo.gl/dvFjnm
  • Kartu ATM Chip – https://goo.gl/JzLgrB

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg