Si A bilang mending investasi Z, tapi si B bilang mending investasi di X. Jadi, yang mana yang cocok dengan profil saya?!

Daripada jadi bingung, mending cari tahu sendiri lewat artikel Finansialku satu ini!

 

Kaum Mendang-Mending

Di Indonesia, pun entah di negara lain, ada kebiasaan yang mengakar di kehidupan sosial, dan nggak sadar, banyak orang lakukan kemudian jadi hal normal.

Adalah kebiasaan membedakan satu hal dengan hal lainnya. Ini mungkin akan jadi kebiasaan menguntungkan ketika kita terapkan saat berbelanja, dengan tujuan untuk mendapatkan harga termurah.

Tapi seringnya, kebiasaan ini banyak kita terapkan ketika kita sedang mendengarkan cerita orang lain.

Alih-alih bersimpati, kita malah membandingkan kesulitan yang sedang dia hadapi dengan kesulitan yang selama ini kita rasakan.

Bukan cuma itu, kita juga sering tidak memberikan validasi atas pencapaian orang lain.

Misalnya, ketika teman membeli makanan A, kita mulai berubah jadi orang yang seolah paling ahli di bidang tersebut.

Memberikan pendapatan yang sama sekali teman kita butuhkan “Mending beli makanan B, daripada makanan A, harganya lebih murah.”

Atau, “Mending beli makanan C, porsinya lebih banyak daripada makanan A yang kamu beli.”

Memang nggak semua orang menolak mentah-mentah pendapat ini, tapi banyaknya, kita tidak sadar kalau hal itu sama saja menyakiti dan mendiskredit pilihan yang mereka buat.

Toh, mereka pun nggak butuh pendapatmu yang malah bikin overthinking dan merasa worthless karena nggak bisa mendapatkan produk yang worth it.

Parahnya, hal ini juga sering kita temukan di obrolan-obrolan lain, seperti obrolan terkait investasi.

 

Mendang-Mending di Dunia Investasi

“Mending main reksa dana, aman.”

“Mending main saham aja! Return-nya gede!

kaum mendang mending

Ilustrasi Kaum Mendang Mending. Sumber: Teh Sariwangi

 

Banyak mendang-mending, akhirnya calon investor dan investor pemula jadi bingung menentukan pilihan.

Dengar rekomendasi dari teman kantor, mending kita simpan di reksa dana biar aman dan risikonya kecil.

Tapi, saudara, mereka ajak kita untuk main saham, beli emiten-emiten LQ45 biar return-nya gede, dan jarang rugi.

Padahal, investasi adalah sesuatu yang sifatnya subjektif, portofolionya menyesuaikan dengan tujuan keuangan masing-masing.

Kita nggak bisa menjadikan portofolio orang lain sebagai standar untuk investasi diri kita.         

Terus, investasi apa yang cocok dengan saya?

Sebenarnya, kamu bisa saja mencari tahu sendiri dengan membaca artikel dari Finansialku, atau menonton video yang diunggah di Youtube Finansialku. Salah satunya video ini.

 

Tapi, jika kamu merasa masih terlalu buta untuk mencari tahu segalanya sendiri, kamu bisa memanfaatkan bantuan orang ketiga, yaitu ahli.

Ahli dalam hal ini adalah perencana keuangan tersertifikasi.

Mereka akan membantumu untuk mengetahui tujuan keuangan, dan membimbing kamu untuk berada di jalan yang benar, dan berhenti mendengarkan kaum mendang-mending.

Perencana keuangan tidak akan menggiring kamu untuk memilih satu instrumen investasi tertentu demi keuntungan mereka, tapi memberikan rekomendasi semata.

Mereka juga akan membimbingmu agar mampu melakukan investasi sendiri, sehingga nggak melulu bergantung pada perencana keuangan.

Para perencana keuangan ini bisa kamu hubungi dengan mudah lewat Customer Advisory dengan menekan banner di bawah ini.

Banner Konsultasi WA - PC
Banner Konsultasi WA - HP

 

Tips Investasi Untuk Pemula

Sebenarnya, kamu bisa saja mulai mencoba mempraktikkan teori yang sudah kamu pelajari selama ini, tapi bukankah akan lebih menguntungkan kalau kamu mengetahui tips-tips yang nggak banyak diketahui investor lain?

Untuk menunjang kegiatan investasimu, Finansialku sudah menyiapkan tips investasi untuk pemula, yang terdiri dari:

 

#1 Mengalokasikan Uang

Beberapa kesalahan yang sering ditemukan pada pemula, uang yang diinvestasikan biasanya adalah uang sisa, bukan uang yang sengaja disisihkan lebih dulu di muka.

Mengalokasikan uang untuk investasi adalah sebuah keharusan, bukan pilihan, karena kamu akan membuat seribu alasan untuk tidak melakukan investasi secara rutin, seperti uang yang sudah habis karena kebutuhan dan keinginan lain.

 

#2 Memisahkan Rekening

Jika kamu merasa kalau dana investasi selalu terpakai untuk kebutuhan lain, maka cobalah untuk memanfaatkan tips kedua ini.

Mulailah untuk memisahkan rekening khusus investasi dengan rekening sehari-hari, sehingga dana investasi akan selalu anak tidak tersentuh.

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan fitur auto debit, sehingga kamu bisa melakukan investasi secara rutin setiap bulannya.

 

#3 Hidup Sederhana

Tips ketiga, mulailah untuk menunda kemewahan dan hidup sederhana. Mulailah kurangi atau berhenti menerapkan gaya hidup FOMO, yang membuat kamu jadi orang yang sangat konsumtif.

Kamu bisa mengalokasikan dana yang kamu gunakan untuk membeli barang konsumtif buat menambah portofolio investasimu.

 

Contoh Instrumen Investasi yang Cocok untuk Pemula

Melvin Mumpuni, perencana keuangan sekaligus CEO dan founder Finansialku mengatakan kalau investor awal sebaiknya tidak segera berpikir untuk mendapatkan untung besar di awal.

Alexander Elder, penulis Trading for A Living mengatakan bahwa ketika kita bisa melakukan investasi dengan benar, maka keuntungan akan mengikuti kita.

Untuk pemula yang sama sekali tidak memiliki latar belakang pengetahuan investasi, ada beberapa contoh instrumen investasi yang bisa dicoba untuk menambah pengalaman.

Kamu bisa mencari tahu selengkapnya di artikel Finansialku berikut ini!

3 Jenis Investasi Menguntungkan Untuk Pemula

 

Itu dia informasi terkait investasi yang bisa kamu ketahui selaku investor pemula. Apakah kamu terbantu dengan informasi ini? Berikan jawabanmu di kolom komentar, ya!

 

Editor: Ratna SH