Investasi saham adalah salah satu investasi yang paling terkenal di antara investasi lainnya. Apa saja yang harus diketahui tentang saham?

 

Cara Investasi Saham

Dari sekian banyak instrumen investasi, saham merupakan salah satu bentuk investasi yang menarik.

Ada yang mengatakan saham itu investasi, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa saham itu judi. Apa bedanya? Yang menjadi pembeda adalah di investasi ada hitungannya, sedangkan di judi saham itu untung-untungan.

Saham sendiri bisa digunakan dengan tiga cara, yaitu:

 

Trading

Trading kata dasarnya adalah trade yang berarti dagang. Yang namanya dagang, apa pun itu, bisa untung dan juga bisa buntung. Dalam trading terdapat beberapa tools, seperti momentum trading, fibonacci dan lain sebagainya. Perbedaan trading dan investasi saham juga telah kami bahas pada artikel Perbedaan Investasi Saham dan Trading Saham.

Trading termasuk pekerjaan yang sifatnya active income, karena seorang pedagang perlu kerja membuka, menjaga dan menutup tokonya dari pagi sampai sore.

 

Investasi

Investasi itu uang kecil yang jadi uang besar, yang kerja lebih banyak adalah uangnya dan bukan manusianya.

Investasi memiliki banyak tools, seperti value investing, growth investing, dan yang lainnya yang biasanya terpaku pada analisis keuangan.

 

Dividen

Dividen cocok untuk orang-orang dengan uang banyak dan akan pensiun. Misalnya, ada seorang karyawan bank BCA yang bekerja sudah puluhan tahun dan selama bekerja dia membeli satu slot saham BCA setiap bulannya.

Kemudian, ia pensiun di usia 50 tahun dan sudah mempunyai 100 slot saham BCA. Dengan begitu setiap bulan ia mendapat keuntungan dari BCA. Ini yang disebut sebagai dividen.

Nah, buat Anda yang masih muda dan uangnya terbatas, dividen tidak akan maksimal. Anda masih bisa menggunakan trading dan investasi.

 

Value Investing

Dalam investasi, pasti ada harga dan waktu, serta bisa naik dan turun. Lalu, ada pula nilai asli atau intrinsiknya, dan ini dapat dihitung dengan cara valuation atau memperkirakan harga.

Jika dilihat dalam grafik saham, akan ada saat ketika harga saham berada di atas nilai aslinya dan juga saat di mana harga saham berada di bawah harga aslinya.

Jika kita membeli saham pada saat harga berada di bawah nilai aslinya dan kemudian kembali menjualnya pada saat harga saham berada di atas nilai aslinya, maka keuntungannya akan jauh lebih tinggi.

Sebagai contoh, jika nilai asli saham Bank BRI (BBRI) adalah Rp 10.000 per lembar dan kemudian membelinya dengan harga Rp 6.000, maka investor akan mendapat keuntungan ketika menjualnya kembali di harga aslinya, terlebih lagi kalau harga jualnya berada di atas harga aslinya.

Nah, jarak antara harga di bawah nilai asli (undervalued) dengan nilai asli disebut sebagai MOS atau Margin of Safety. 

Untuk menghitung nilai intrinsik dari sebuah saham perusahaan, ada banyak metode yang bisa digunakan.

Sebagai contoh, apabila perusahaan tersebut tipikal sport station yang tiap hari dapat uang dari penjualan sepatu dan peralatan olah raga, maka yang dilihat adalah arus kas.

Pendekatan yang dilakukan adalah dengan melihat arus keluar masuk keuangannya.

Investasi saham inilah yang digunakan oleh Warren Buffet dan Lo Kheng Hong dalam perjalanan menimbun harta mereka.

Jika Sobat Finansialku tertarik mempelajari investasi ini lebih dalam, kalian bisa bergabung bersama komunitas grup belajar saham Finansialku yang dipandu langsung oleh CEO dan founder Finansialku, Melvin Mumpuni, ST, MBA, CFP®, QWP dan juga Rivan Kurniawan, ahli dan praktisi value investing.

Klik banner ini untuk bergabung dengan ratusan member lainnya di grup belajar saham Finansialku.

komunitas saham

 

Dividend Investing

Salah satu saham yang rajin bagi dividen adalah saham Unilever. Jika misalnya keuntungan yang dibagi adalah sebesar Rp 87 per lembar dan kamu memiliki saham sebanyak Rp 100 lot, maka dividend yang didapat adalah Rp 87 x 100 lot x 100 lembar = Rp 870.000.

Tapi, kita harus membayar pajak dividen sebesar 10%, dengan begitu dalam setahun keuntungan yang didapat hanya sebesar Rp 783.000.

 

Screening Saham

Saat ini saham di Bursa Efek ada 700an saham. Jika kita akan menganalisis, mulailah dari yang terbesar, lalu analisis ekonomi, pasar, sektor dan industrinya. Setelah itu barulah analisis perusahaannya.

Contoh: ‘apakah vaksin di Indonesia akan berdampak?’ ‘Kira-kira dari kapan sampai bulan apa?’ Inilah analisis ekonomi dan pasar.

Kemudian, analisis jika vaksin itu berjalan, ‘industri apa yang akan bergerak cepat?’ ‘Misal kamu jawab industri mobil, analisis apakah bisa produksi lagi?’

Jika sudah mendapat jawabannya, mulai analisis jika pabrik mobilnya itu jalan, orang-orang akan beli mobil tidak? Apakah untung bagi perusahaan mobil itu?

Nah, itulah cara menganalisis. Sobat Finansialku juga bisa melihat beberapa analisis saham yang dilakukan Finansialku di sini.

Analisis ada yang sifatnya top-down analysis atau atas ke bawah, dan ada juga yang sifatnya dari bawah ke atas atau bottom-up analysis.

Dalam menganalisis ekonomi dan pasar, kamu bisa mempertimbangkan indikator ekonomi, siklus bisnis, dan sentimen pasar.

Untuk menganalisis sektor dan industri, kamu bisa memperhatikan competitive advantage dan economic moats. Dan untuk menganalisis perusahaan, kamu bisa melihat kondisi keuangan, profitabilitas, cash flow dan utang.

 

Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang benar ada empat macam, yang pertama adalah laporan laba rugi yang berisi laporan pemasukan dikurangi pengeluaran atau income statement.

Yang kedua adalah balance sheet atau neraca, laporan ini akan menunjukkan berapa kekayaan perusahaan tersebut, laporan kedua ini terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan.

Yang ketiga, dalam bisnis terdapat uang masuk dan uang keluar. Uang masuk bisa berasal dari operational bisnis atau operating cash flow, kemudian ada juga laporan investing cash flow, serta financing cash flow atau pendanaan.

Yang keempat adalah ekuitas, apakah kekayaan perusahaan mengalami penambahan atau pengurangan. Informasi terkait cara membaca laporan keuangan telah kami ulas pada artikel Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan dan Contohnya.

Lalu, apa pengaruhnya Laporan Keuangan terhadap investasi kita? Tentu saja, dengan melihat Laporan Keuangan perusahaan, kita bisa melihat apakah perusahaan layak diinvestasikan atau tidak.

 

Ciri Perusahaan Sehat

Ciri-ciri umum perusahaan yang sehat:

  1. Pendapatan dan laba bersih bertumbuh
  2. Ekuitas perusahaan bertumbuh
  3. Arus kas atau cash flow positif
  4. Net profit margin ˃10%
  5. Return on equity ˃15%
  6. Rasio utang terhadap aset Ë‚1%
  7. Membagikan dividen wajar, dividen payout ration 20% – 50%
  8. Manajemen jujur

 

Selanjutnya, Anda dapat membaca panduan belajar: Investasi Surat Berharga Negara.

Jika Anda kebingungan mengenai investasi, tujuan investasi, maupun keuangan, Anda bisa berdiskusi bersama Perencana Keuangan kami melalui fitur Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku.

Dapatkan potongan Rp 50 ribu untuk berlangganan aplikasi Finansialku premium satu tahun (harga normal Rp 350 ribu) menggunakan kode voucher WEBTAHUNAN.

Aplikasi Finansialku bisa bantu kamu mengelola keuangan harian dengan ragam fitur, seperti catat keuangan, anggaran, rencana keuangan, belajar keuangan, investasi, hingga konsultasi keuangan dengan Perencana Keuangan yang sudah bersertifikat.

Yuk ketahui jenis-jenis investasi saham, semuanya telah kami bahas tuntas pada video di bawah ini. Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk update tips keuangan lainnya.

 

Editor: Eunice Caroline

Sumber Gambar:

  • Cover – https://bit.ly/3zbEOfA