Dalam menentukan sebuah indikator kinerja keuangan maka perlu diketahui terkait Net Profit Margin. Lantas apakah itu dan bagaimana formulasi perhitungannya?

Temukan informasi selengkapnya dalam artikel berikut ini!

 

Apa Itu Net Profit Margin (NPM)

Sobat Finansialku, dalam melakukan evaluasi keuangan sebuah bisnis atau perusahaan maka Net Profit Margin adalah aspek yang sangat penting untuk diketahui.

Net Profit Margin (NPM) adalah salah satu indikator kinerja keuangan yang paling penting dalam sebuah bisnis.

NPM mengukur seberapa besar keuntungan bersih yang dihasilkan perusahaan dari total penjualan atau pendapatan setelah dikurangi semua biaya, termasuk biaya operasional, pajak, bunga, dan biaya lainnya1.

Dalam kata lain, NPM menunjukkan persentase keuntungan bersih dari setiap dolar pendapatan yang diperoleh perusahaan. NPM sering digunakan untuk menilai efisiensi dan profitabilitas perusahaan dalam mengelola biaya dan menghasilkan keuntungan.

 

Menafsirkan Net Profit Margin (NPM) pada Bisnis

NPM biasanya dinyatakan dengan persentase (%). Nah, persentase ini adalah persentase pendapatan Anda sebagai laba yang disimpan perusahaan.

Namun disamping itu, rasio ini juga sebenarnya menunjukkan jumlah pendapatan yang hilang melalui biaya dan pengeluaran yang terkait dengan bisnis Anda.

Ini dapat membantu analis untuk mengetahui apakah sebuah bisnis harus fokus pada pengurangan pengeluaran.

Misalnya, meningkatkan biaya untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas dapat menarik cukup banyak pelanggan untuk meningkatkan penjualan bersih.

Tapi yang harus diperhatikan, peningkatan biaya juga dapat menurunkan penjualan bersih jika terlalu banyak biaya yang dibebankan kepada pelanggan dengan kata lain harga jual lebih tinggi.

[Baca Juga: Omzet Besar, Tapi Gak Nambah Untung? Cek dulu Laporan Keuangannya]

 

Jika pelanggan memutuskan bahwa kenaikan harga tidak sebanding dengan kualitas produk yang lebih tinggi, maka pendapatan pun akan turun.

 

Batasan Net Profit Margin (NPM)

Perlu Anda ketahui bahwasannya adalah Net Profit Margin ternyata memiliki batasan. Berikut ini penjabaran selengkapnya:

  • Tidak Menunjukkan Detail Biaya Spesifik: NPM hanya memberikan gambaran umum tentang profitabilitas perusahaan tanpa menunjukkan detail tentang jenis biaya tertentu. Untuk analisis lebih mendalam, perlu melihat laporan keuangan secara keseluruhan.
  • Tidak Memperhitungkan Skala Operasi: Perusahaan dengan skala operasi yang berbeda mungkin memiliki NPM yang berbeda karena efisiensi skala. Perusahaan kecil mungkin memiliki NPM lebih rendah dibandingkan perusahaan besar meskipun sama-sama efisien.
  • Dipengaruhi oleh Faktor Eksternal: NPM dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, perubahan regulasi, dan fluktuasi mata uang, yang mungkin tidak mencerminkan kinerja operasional sebenarnya dari perusahaan.

[Baca juga, Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Tujuan, dan Caranya]

 

Fungsi atau Kegunaan dari Net Profit Margin

Net Profit Margin memiliki fungsi yang cukup penting dalam cakupan evaluasi keuangan dari suatu bisnis atau perusahaan. Beberapa fungsinya antara lain sebagai berikut:

 

#1 Mengukur Profitabilitas Perusahaan

Net Profit Margin memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa besar keuntungan bersih yang dihasilkan dari setiap dolar pendapatan. Ini membantu perusahaan dan investor untuk memahami seberapa efisien perusahaan dalam mengelola biaya dan menghasilkan keuntungan.

 

#2 Membandingkan Kinerja Keuangan

NPM dapat digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan antar perusahaan dalam industri yang sama atau sektor yang berbeda. Dengan membandingkan NPM, investor dapat mengevaluasi perusahaan mana yang lebih menguntungkan dan efisien dalam mengelola biaya.

 

#3 Menilai Kinerja Manajemen

NPM juga dapat digunakan untuk menilai efektivitas manajemen perusahaan dalam mengendalikan biaya dan mengoptimalkan keuntungan. Tingkat NPM yang tinggi menunjukkan bahwa manajemen mampu mengelola biaya dengan baik dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

 

#4 Membantu Pengambilan Keputusan

Informasi tentang NPM dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis, seperti menentukan harga produk, mengelola biaya operasional, dan merencanakan investasi.

NPM yang tinggi dapat menjadi indikator bahwa perusahaan memiliki kapasitas untuk berinvestasi dalam pertumbuhan dan ekspansi lebih lanjut.

Sebelum berlanjut ke pembahasan berikutnya, bagaimana nih kondisi portofolio investasi Anda saat ini? Apakah masih dalam kondisi yang baik, atau justru sebaliknya?

Ada baiknya bagi Anda untuk melakukan review portofolio investasi secara berkala. Anda bisa konsulitasikan langsung bersama Perencana Keuangan Finansialku melalui Konsultasi Review Investasi.

Selain melakukan review portofolio investasi, Anda juga bisa berdiskusi langsung untuk mengetahui strategi dan rekomendasi investasi yang diperlukan sesuai dengan tujuan keuangan Anda.

Jadi langsung saja yuk klik Konsultasi Review Investasi untuk cek layanannya. Atau Anda juga bisa hubungi langsung Advisory Finansialku di nomor WhatsApp 085158662940.

 

Menghitung Net Profit Margin (NPM)

Sobat Finansialku, setelah Anda mengetahui gambaran tentang Net Profit Margin (NPM), yuk mulai lakukan perhitungan NPM tersebut. Caranya? Simak pembahasan berikut ini.

 

Rumus Menghitung Net Profit Margin (NPM)

Secara sederhana rasio ini dapat dihitung dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan pendapatan penjualan bersih. Supaya lebih mudah, berikut rumus perhitungannya:

Mengenal Net Profit Margin (NPM) Dalam Perusahaan - 03 - Finansialku

Laba bersih dihitung dengan mengurangkan semua biaya perusahaan dari total pendapatannya.

Hasil perhitungan margin laba adalah persentase–misalnya, margin laba 10% berarti untuk setiap 1000 rupiah pendapatan perusahaan menghasilkan laba bersih 100 rupiah. Pendapatan mewakili total penjualan perusahaan dalam satu periode.

 

Contoh Kasus

Supaya memudahkan Anda dalam mengaplikasikan perhitungan Net Profit Margin (NPM), berikut contoh kasus yang bisa Anda pelajari:

PT Ekadharma International (EKAD) per 30 September 2020:

  • Pendapatan: 744.468.266
  • Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk: 290.270.713

Untuk menghitung NPM tersebut, data laba bersih perlu disetahunkan (annualized). Karena laba bersih tersebut adalah kuartal 3 maka perlu dikali 4/3.

Mengenal Net Profit Margin (NPM) Dalam Perusahaan - 04 - Finansialku

 

Bagaimana mengukur NPM tersebut tinggi atau rendah?

Hasil perhitungan NPM setidaknya perlu dibandingkan dengan NPM perusahaan sejenis. Dalam hal ini EKAD adalah perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan kimia di Bursa Efek Indonesia.

Berikut ini data NPM perusahaan sektor kimia seperti yang dirangkum oleh Laporan Statistik Bursa Efek Indonesia November 2020:

Mengenal Net Profit Margin (NPM) Dalam Perusahaan - 05 - Finansialku

Berdasarkan tabel tersebut, bisa dilihat bahwa NPM EKAD adalah tertinggi di antara perusahaan kimia yang lain. Sementara ada pula perusahaan yang NPM-nya minus karena mengalami rugi pada saat perhitungan.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa kemampuan EKAD dalam menghasilkan laba dari pendapatan yang diperoleh serta biaya yang dikeluarkan lebih baik daripada perusahaan sejenis.

Artinya, setelah memperoleh pendapatan Rp 500 miliar, EKAD masih mampu menghasilkan laba Rp 72 miliar atau sekitar 19,2% setelah dikurangi berbagai biaya.

 

Perbedaan Net Profit Margin dan Gross Profit Margin

Net Profit Margin dan Gross Profit Margin adalah dua metrik keuangan yang sering digunakan untuk mengukur profitabilitas perusahaan, tetapi keduanya berbeda dalam hal apa yang diukur dan bagaimana menghitungnya.

 

Net Profit Margin (NPM)

Mengukur persentase keuntungan bersih dari total pendapatan setelah semua biaya, termasuk biaya operasional, pajak, bunga, dan biaya lainnya, dikurangi. Berikut rumusannya:

rumus net profit margin

 

Fokus: Menunjukkan profitabilitas keseluruhan perusahaan setelah semua pengeluaran dikurangi.

 

Gross Profit Margin (GPM)

Mengukur persentase keuntungan kotor dari total pendapatan setelah biaya langsung produksi (Cost of Goods Sold atau COGS) dikurangi, tetapi sebelum biaya operasional, pajak, bunga, dan biaya lainnya dikurangkan.

Berikut perumusannya:

rumus perhitungan gross profit margin

 

Fokus: Menunjukkan efisiensi perusahaan dalam memproduksi dan menjual produk sebelum biaya operasional lainnya diperhitungkan.

 

Perbedaan Utama antara Net Profit Margin (NPM) atau Gross Profit Margin (GPM) ialah sebagai berikut:

  • Jenis Biaya yang Diperhitungkan: GPM  hanya memperhitungkan biaya langsung produksi, sedangkan NPM memperhitungkan semua biaya termasuk biaya operasional, pajak, dan bunga.
  • Tingkat Profitabilitas: GPM memberikan gambaran tentang efisiensi produksi, sementara NPM memberikan gambaran tentang profitabilitas keseluruhan perusahaan.
  • Penggunaan: GPM lebih sering digunakan untuk analisis efisiensi produksi dan penjualan, sedangkan NPM lebih sering digunakan untuk analisis profitabilitas keseluruhan perusahaan.

 

Analisis Net Profit Margin (NPM) Perusahaan

Sobat Finansialku, dengan mengetahui cara menghitung rasio bermanfaat untuk mengukur keberhasilan keseluruhan bisnis suatu perusahaan.

NPM yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan menetapkan harga produknya dengan benar dan berhasil mengendalikan biaya dengan baik.

Selain itu, rasio ini juga bisa digunakan untuk membandingkan profitabilitas pesaing (kompetitor) pada industri yang sama karena memiliki lingkungan bisnis dan basis pelanggan yang sama.

Bahkan, kemungkinan aplikasi struktur biaya yang hampir sama pula.

Menurut Sulistyono:

Angka yang dapat dikatakan baik apabila lebih dari 5% atau 0,05. Semakin tinggi net profit yang diperoleh, maka perusahaan tersebut dinilai efisien dalam menentukan harga pokok penjualan.

 

Wujudkan Kinerja Perusahaan yang Efektif

Sobat Finansialku, dengan melakukan manajemen laba maka Anda bisa memastikan perusahaan atau bisnis yang dijalankan bisa berkembang dan mendapat keuntungan.

NPM menjadi salah satu rasio profitabilitas yakni perangkat dalam analisa fundamental.

Meskipun NPM bukan hanya satu-satunya rasio yang digunakan dalam menganalisa suatu perusahaan karena ada beberapa rasio lain seperti ROE, DER, GPM dan sebagainya juga perlu dicermati.

[Baca Juga: Laporan Keuangan untuk Cek Kesehatan Bisnis Kamu]

 

Dengan melakukan analisa rasio keuangan, bisa menjadi alat evaluasi untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan di periode selanjutnya. Sehingga perhitungannya harus tepat, agar kinerja perusahaan semakin efektif.

Oh ya, selain fokus pada analisa keuangan perusahaan jangan sampai Anda mengabaikan soal keuangan pribadi ya.

Jika Anda memiliki masalah dalam mengatur keuangan, Anda bisa berkonsultasi juga dengan Perencana Keuangan Finansialku yang telah bersertifikat.

Namun, sebelumnya lakukan dahulu cek kesehatan keuangan supaya konsultasi Anda bisa selesai tepat sasaran, ya. Tenang! Cek kesehatan keuangan bisa Anda lakukan melalui aplikasi Finansialku juga, kok.

 

Ulasan lebih banyak mengenai laporan keuangan perusahaan dan jenisnya bisa Anda tonton di video berikut ini. Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk update tips keuangan lainnya.

 

Mengenai artikel kali ini, apakah ada hal yang ingin Anda diskusikan? Jangan ragu, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.

 Anda pun bisa membagikan informasi ini kepada teman dan kerabat terdekat supaya manfaat dari artikel ini bisa dirasakan oleh orang banyak. Terima kasih.

 

Editor: Maria Christianti

Sumber Referensi:

  • Redaksi. Net Profit Margin: Pengertian, Formula Dan Perbedaanya Dengan Gross Profit Margin. Accurate.id- https://bit.ly/2UE20UR
  • 24 Februari 2021. Apa Itu Net Profit Margin Dalam Rasio Keuangan? Simak Selengkapnya. Harmony.co.id- https://bit.ly/2TYgUF4
  • Yodie Hardiyan. 17 Desember 2020. Menghitung Net Profit Margin (NPM) dan Manfaatnya Bagi Investor. Bigalpha.id- https://bit.ly/2SmNPCy

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/3xp1wQQ
Referensi Tambahan
  1. CHRIS B. MURPHY. 1 Juni 2024. What Is Net Profit Margin? Formula and Examples. Investopedia.com[]