Mengenal Oscar Darmawan, Peretas Jalan Industri Kripto Indonesia

Mari kita kenalan dengan Oscar Darmawan. Dialah yang mengajarkan masyarakat Indonesia mengenai bitcoin dan aset kripto lainnya. Siapa dia, Akan kami ulas dalam artikel berikut ini.

Simak cerita lengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini yang dipersembahkan oleh Theiconomis.com

Daftar Isi

Investasi

Sobat Finansialku, sebelum kita berkenalan lebih dalam lagi siapa itu Oscar Dermawan, kami ingin bertanya kepada semua Sobat Finansialku. Apakah Anda juga berinvestasi pada instrument investasi bitcoin? Tulis jawaban Anda pada kolom komentara ya…

Tidak masalah Anda berinvestasi pada instrument apapun, namun ada baiknya segala bentuk investasi Anda, selalu dimulai dengan pengetahuan yang benar akan instrusmen investasi tersebut.

Oleh karena itu, coba Anda dengarkan audiobook berikut ini, untuk Anda menambah wawasan seputar dunia investasi, mungkin Anda juga tertarik untuk berinvestasi saham, selamat mendengarkan.

Awal Mula Bitcoin di Indonesia Oleh Oscar Dermawan

Nama Oscar Darmawan patut dicatat sebagai salah satu orang yang berjasa mempopulerkan bitcoin dan cryptocurrency (kripto) di Indonesia.

Di saat masih banyak orang yang meragukan aset digital ini pada tahun 2014, Oscar Dermawan memilih untuk mencari tahu lebih dalam lalu mengembangkan bisnisnya dari industri ini.

Pria kelahiran Semarang, 15 Desember 1985 ini adalah pendiri PT Indodax Nasional Indonesia. Bisnis utama Indodax adalah menyediakan platform jual beli kripto atau yang populer disebut sebagai exchanger.

Pemerintah melalui Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebut perusahaan seperti Indodax ini sebagai Pedagang Fisik Aset Kripto.

“Saya mulai membangun Indodax bersama rekan saya William Sutanto. Kita memulai membangun Indodax dengan nama awal Bitcoin.co.id, pada tahun 2014. Saat itu, kita memulai bisnis ini di Jakarta tapi pada setahun setelahnya kita pindahkan ke Bali karena ekosistem di Bali lebih mendukung,” cerita Oscar kepada The Iconomics.

Pada tahun 2014, menjelaskan soal bitcoin dan kripto tidaklah semudah saat ini. Kala itu, produk teknologi blockchain ini memang belum populer di Indonesia. Banyak orang, termasuk kalangan perintah sendiri menganggap sebagai hal yang tidak masuk akal. Bahkan, dulu Oscar sempat dikira MLM.

Tetapi, Oscar Darmawan terus berjuang dan memperkenalkan bitcoin pada orang-orang. “Kami juga banyak dibantu oleh pemberitaan dari teman-teman media baik dalam maupun luar negeri. Karena memang, harga Bitcoin hampir sama di seluruh dunia dan perputarannya juga dari market seluruh dunia,” ujarnya.

Sekarang, bitcoin sudah makin dikenal orang Indonesia dan sudah diatur oleh pemerintah. Bitcoin dan kripto lainnya menjadi salah satu pilihan aset investasi saat ini.

Bahkan, Oscar Darmawan mengatakan, kripto menjadi aset investasi yang paling baik saat pandemi. Pergerakan harga yang fantastis juga menjadi daya tarik orang untuk berinvestasi.

Indodax yang dirintis oleh Oscar dan William pun makin bertumbuh dan berkembang di usianya yang ke-7 tahun ini. Namun, kesuksesan Oscar Darmawan mendirikan dan mengembangkan Indodax melewati banyak rintangan.

Salah satu di antaranya adalah kendala dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bitcoin. Menurut Oscar Darmawan, bitcoin akhirnya terbukti menjadi aset safe have yang baik saat pandemi.

Karena, aset lain mengalami penurunan akibat wabah Covid-19, sedangkan bitcoin naik dengan sangat tinggi. Selain itu, bitcoin juga menjadi nilai lindung inflasi yang baik. Kenaikannya sangat fantastis, sekitar 400% selama setahun terakhir.

Tak hanya bitcoin yang disebut sebagai raja kripto, aset kripto lainnya yang disebut alcoin juga mengalami kenaikan fantastis. Menghadapi berbagai tantangan dalam industri ini, Oscar Darmawan terus melakukan edukasi dan sosialisasi.

Ia juga terus melakukan inovasi sesuai dengan karakteristik member atau penduduk Indonesia.

Kunci Sukses

Oscar Darmawan. Sumber: Lokadata.id – https://bit.ly/3hdDS2Y

Semua cerita kesuksesan di dunia ini bersumber dari etos kerja keras, pantang menyerah dan memiliki pendirian teguh. Semangat itu juga yang dimiliki oleh Oscar Darmawan.

Lulusan Bachelor Information Technology and System Monash University tahun 2006 ini memiliki semangat untuk mencoba hal baru dan berusaha untuk mengatasi setiap rintangan yang menghadang.

Awalnya, Oscar membangun software house dengan modal seadanya memulai kantor di warnet. Setelah itu, Oscar dan rekannya mencoba memperjualbelikan bitcoin dengan membangun bitcoin.co.id.

Tak hanya modal yang sangat kurang, pada awal memulainya pun tantangan cukup besar. Bitcoin bukanlah produk yang secara fisik bisa dilihat. Karena hal itulah, dia tidak mudah menjual bitcoin dan masyarakat pada saat itu tidak tahu mengenai produk bitcoin.

Kunci sukses lainnya adalah memiliki keyakinan kuat akan produk yang dihadirkan. Oscar Darmawan yakin bahwa bitcoin adalah produk yang bernilai bagi banyak orang.

Prospek Bitcoin yang Cerah

Sejak 2020 lalu, harga bitcoin dan kripto lainnya terus melesat. Bahkan dalam kondisi ekonomi yang sedang lesu di mana aset-aset investasi mengalami koreksi tajam, bitcoin justru sebaliknya.

Tahun 2020, harga bitcoin naik sekitar 400% dari 100 jutaan rupiah menjadi 500 juta rupiah tahun lalu sampai awal tahun ini sudah ada beberapa nama korporasi besar yang membeli bitcoin.

Seperti Square, Tudor Investment Corp, JP Morgan dan lain-lain dan terakhir ada Tesla yang membeli US$ 1,5 miliar.

Menurut Oscar, ke depannya akan banyak permintaan bitcoin karena harganya yang terus melambung. Dan orang-orang cenderung lebih percaya setelah melihat kenaikan harga ini.

Itulah cerita atau kisah sukses seorang Oscar Darmawan yang menggerakkan bisnis bitcoin di negara kita Indonesia. Seseorang yang cukup berani bukan?

Bagaimana komentar Anda mengenai kisah Oscar Darmawan dan bisnis bitcoin ini? Silakan tulis pandangan Sobat Finansialku di kolom komentar yang sudah kami sediakan.

Jangan lupa juga berbagi artikel ini kepada teman, sahabat dan keluarga Anda. Terima kasih.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Finansialku dengan Theiconomics.com, isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Theiconomics.com

Sumber Referensi: