Sebelum terjun ke dunia saham, ada banyak istilah yang harus investor ketahui, termasuk support dan resistance.

Yuk, simak penjelasannya termasuk pakainya dalam transaksi saham.

 

Summary:

  • Resistance dan support sering muncul dalam analisis saham yang merujuk pada batas harga tertentu yang menjaga agar harga tidak terdorong ke arah tertentu.
  • Level psikologis para pelaku pasar dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menjual instrumen investasi mereka bisa dipengaruhi oleh posisi resistance dan support-nya.
  • Untuk menentukan langkah atau tindakan jual-beli, bisa menggunakan beberapa metode.

 

Support dan Resistance dalam Saham

Konsep support dan resistance merupakan dua hal yang sering muncul dalam berbagai analisis. Istilah ini merujuk pada batas harga tertentu yang menjaga agar harga tidak terdorong ke arah tertentu.

Support adalah titik harga terendah pada suatu waktu, yang bertindak seakan-akan ada yang menjaga supaya harga tidak jatuh lebih dalam.

Saat menyentuh support, harga seperti memantul kembali ke atas. Jika support ini tertembus (breakdown), maka harga akan turun ke bawah hingga menemukan titik support baru.

Sedangkan resistance adalah kebalikan dari supportResistance adalah titik harga tertentu yang merupakan titik tertinggi pada suatu waktu, di mana ada aksi jual cukup besar pada titik harga ini sehingga menghambat harga bergerak naik.

Biasanya harga akan turun setelah menyentuh harga resistance. Jika resistance tembus (breakout), harga akan naik hingga menemukan titik resistance berikutnya.

[Baca Juga: Mengenal Peter Lynch, Dapat Untung Besar dari Saham Bangkrut!]

 

Analogi Support dan Resistance

Pada perdagangan yang terjadi di pasar modal, biasanya ada “pertempuran” antara permintaan (demand) dan penawaran (supply).

Hal-hal yang secara psikologis mempengaruhi besarnya permintaan dan penawaran inilah yang membentuk support atau resistance pada tingkat harga tertentu.

Konsep support dan resistance ini pun tanpa kita sadari juga sebenarnya kita pakai dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya Anda mengetahui suatu barang, dalam sehari-harinya seharga Rp500, dan suatu saat harganya turun hingga Rp300.

Namun besoknya harga kembali naik ke Rp500, maka Anda berpikir bahwa Rp300 adalah harga terbaik yang mungkin Anda bisa beli.

Karenanya, batas Rp300 ini menjadi titik support yang menjaga harga tidak turun karena secara psikologis banyak peminatnya.

Support ini bagaikan lantai karena tingkat harga ini mencegah pasar menggerakkan harga ke bawah.

Begitu pula dengan resistance, jika Anda mendapati suatu barang, harganya naik sampai tingkat tertentu, namun gagal menembus misalnya Rp600.

Anda sebagai pedagang mengharapkan harganya makin naik, namun ternyata harga tidak bisa lebih naik lagi karena kekuatan pasarnya tidak cukup.

Anda akan berpikir bahwa Rp600 ini harga terbaik bagi Anda untuk menjual stok barang Anda. Karenanya, batas Rp600 ini menjadi titik resistance yang mencegah harga untuk naik karena secara psikologis banyak yang ingin menjual di harga itu.

Resistance ini bagaikan langit-langit karena tingkat harga ini mencegah pasar menggerakkan harga ke atas.

Kedua istilah ini akan sering kita temui pada trading dan investasi saham.

Nah, sebelum mencari tahu bagaimana metode dan penggunaan resistance dan support yang benar, yuk ketahui dulu perbedaan trading dan investasi saham dalam video ini.

 

Menentukan Support dan Resistance

Penggunaan support dan resistance merupakan salah satu cara trading yang relatif mudah, karena keduanya terkenal sebagai cara terbaik dalam membaca arah pergerakan harga saham.

Ada beberapa metode yang bisa Anda gunakan dalam menentukan harga support dan resistance untuk perdagangan saham, antara lain:

 

#1 Menarik Garis Secara Manual

Ini adalah cara yang mudah dan sederhana untuk menentukan support dan resistance, yaitu Anda cukup menerapkan langkah-langkah berikut:

  1. Cari history pergerakan harga saham pada suatu waktu tertentu.
  1. Cari titik tertinggi dan terendah dari pergerakan harga tersebut.
  1. Tarik garis horizontal pada titik tertinggi dan terendah tersebut.
Menarik Garis Secara Manual

Menarik Garis Secara Manual. Sumber: Aplikasi HOTS Mirae Asset

 

Dengan cara ini, Anda dapat memprediksi arah harga pada masa yang akan datang.

Support dan resistance tidak melulu harus menggunakan garis mendatar, bisa juga ditarik garis miring (diagonal) membentuk garis trendline (upward/downward).

Untuk membentuk garis ini dapat Anda lakukan dengan cara:

  1. Cari 2 atau lebih titik tertinggi dan terendah.
  1. Hubungkan 2 titik tertinggi atau terendah tersebut.
  1. Perpanjang garis tersebut.
Menarik Garis Secara Manual diagonal

Menarik Garis Secara Diagonal. Sumber: Aplikasi HOTS Mirae Asset

 

Dengan menarik garis tersebut, maka corong harga akan terbentuk, garis yang atas berfungsi sebagai resistance, dan garis yang bawah akan menjadi support.

 

#2 Menggunakan Angka Bulat

Salah satu jenis support dan resistance yang mudah terlihat adalah di angka bulat.

Angka bulat seperti Rp50, Rp100, Rp200, Rp500, Rp1.000, dan sebagainya sangat penting dalam menentukan level support dan resistance karena mereka sering mewakili titik balik psikologis bagi banyak trader untuk membuat keputusan beli atau jual.

Pembeli akan sering membeli dalam jumlah besar, saham yang harganya mulai jatuh ke angka bulat seperti Rp500. Pada angka bulat ini, biasanya akan sulit bagi harga saham untuk jatuh lebih ke bawah.

Di sisi lain, penjual mulai menjual saham ketika bergerak menuju puncak angka bulat, sehingga sulit untuk bergerak melewati angka ini juga.

Hal ini meningkatkan tekanan membeli dan menjual, dan membuat angka bulat ini penting dalam penerapan support dan resistance. 

 

#3 Menggunakan Moving Average

Kebanyakan trader menggabungkan berbagai indikator analisis teknikal, seperti moving average, untuk membantu memprediksi momentum pergerakan harga jangka pendek.

Moving average ini pun dapat membantu mengidentifikasi tingkat support dan resistance, seperti yang dapat Anda lihat dari grafik di bawah ini.

Menggunakan Moving Average

Menggunakan Moving Average. Sumber: Aplikasi HOTS Mirae Asset

 

Moving average adalah garis yang terus berubah yang menghitung data pergerakan harga di masa lalu.

Garis yang terbentuk pada moving average dapat dipakai untuk menentukan support dan resistance.

Perhatikan gambar di atas, harga saham yang mulai jatuh mendekati moving average dapat memantul ke atas, seolah ada support yang mencegahnya untuk turun.

Namun ketika harga berada di bawah moving average, garis ini justru bertindak sebagai resistance.

[Baca Juga: Saham Preferen: Jenis, Contoh, dan Perbedaannya dengan Saham Biasa]

 

#4 Menggunakan Pivot Point

Pivot point adalah salah satu cara untuk menentukan support dan resistance dengan menggunakan rumus perhitungan tertentu. Rumus perhitungan pivot point dapat melihat support dan resistance hingga 3 lapis, yaitu

  1. Resistance 3 – (R3) = H + 2 x (P – L)
  1. Resistance 2 – (R2) = P + (R1 – S1) atau P + (H – L)
  1. Resistance 1 – (R1) = (P x 2) – L
  1. Pivot Point – (P) = (H + L + C) / 3
  1. Support 1 – (S1) = (P x 2) – H
  1. Support 2 – (S2) = P – (R1 – S1) atau P – (H – L)
  1. Support 3– (S3) = L – 2 x (H – P)

 

Keterangan dari rumus tersebut adalah sebagai berikut:

  • = Resistance
  • S= Support
  • P= Pivot Point
  • O = Open (Harga pembukaan hari ini)
  • H= High (Harga tertinggi hari sebelumnya)
  • L= Low (Harga terendah hari sebelumnya)
  • C= Close (Harga penutupan hari sebelumnya)

 

Menggunakan Pivot Point

Menggunakan Pivot Point. Sumber: bei5000

 

Nilai yang masuk dalam perhitungan pivot point adalah nilai dari harga hari sebelumnya. Misalnya bila Anda ingin menghitung pivot besok, maka data harga pada hari ini yang masuk. Bila keesokan harinya:

  1. Harga dibuka di atas P atau R1, bila pada posisi uptrend, maka market kemungkinan akan melanjutkan kenaikan. Sebaliknya bila pada posisi downtrend, maka ada kemungkinan untuk pembalikan arah harga menjadi turun.
  1. Harga dibuka di bawah P atau S1, bila pada posisi downtrend, maka market kemungkinan akan melanjutkan penurunan. Sebaliknya bila pada posisi uptrend, maka ada kemungkinan untuk pembalikan arah harga menjadi naik.
  1. Harga dibuka di atas R1 menuju R2 dan seterusnya, dalam keadaan tren naik, maka harga dibuka terlalu mahal dan kemungkinan akan mengalami koreksi untuk bisa melanjutkan kenaikan. Dalam tren turun, menjadi tanda awal pembalikan arah.
  1. Harga dibuka di bawah S1 menuju S2 dan seterusnya, dalam keadaan tren turun, maka harga dibuka terlalu murah dan kemungkinan akan mengalami kenaikan sebelum melanjutkan penurunan. Dalam tren naik, menjadi tanda awal pembalikan arah.

 

#5 Menggunakan Fibonacci Retracements

Garis Fibonacci adalah garis yang muncul dengan mengikuti aturan Fibonacci. Garis ini membentuk titik support dan resistance harga saham. Cara menarik garis Fibonacci yaitu:

  1. Tentukan titik tertinggi dan titik terendah pada suatu periode.
  1. Hubungkan antara titik tertinggi dan terendah.
  1. Tentukan jarak antara kedua titik tersebut dan hitung posisi 0%, 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, 78,6%, dan 100%-nya.

 

Menggunakan Fibonacci Retracements

Menggunakan Fibonacci Retracements. Sumber: foreximf

 

Dalam penarikan titik tertinggi ke titik terendah, muncullah garis-garis yang berfungsi sebagai support dan resistance. 

Dengan Fibonacci, maka kita dapat melihat peluang kenaikan dan penurunan harga pada masa yang akan datang.

Bila garis Fibonacci berada di bawah harga, maka garis ini berfungsi sebagai support, dan bila ada di atas harga, maka garis ini berfungsi sebagai resistance.

[Baca Juga: Hukum Trading Saham dalam Islam, Beda dengan Investasi Saham!]

 

#6 Menggunakan Gap/Celah Harga

Untuk menentukan area support dan resistance, juga bisa dengan menggunakan gap pada grafik candlestick yang pernah terjadi. 

Gap sendiri merupakan posisi harga yang melompat sehingga terjadi sebuah celah antara harga penutupan sebelumnya dengan harga pembukaan hari setelahnya.

Menggunakan GapCelah Harga

Menggunakan Gap Harga. Sumber: Aplikasi HOTS Mirae Asset

 

Gap akan menjadi sebuah tanda yang menentukan sebuah pergerakan harga akan menjadi kenaikan atau penurunan yang berkelanjutan, atau pembalikan dari tren sebelumnya.

Oleh karena itu, gap juga bisa kita golongkan sebagai indikator support dan resistance.

Sebuah gap biasanya akan ditutup oleh candlestick berikutnya, dan area gap akan berfungsi sebagai area support atau resistance.

gap 2

Sumber: Aplikasi HOTS Mirae Asset

 

#7 Menggunakan Bid dan Offer Volume

Support dan resistance juga dapat Anda lihat pada jumlah bid dan offer pada papan harga harian. Ada 2 sisi yang menggerakkan harga saham, yaitu Bid dan Offer.

Bid berisi harga saham yang pembeli minta. Sementara Bid Volume adalah jumlah lot saham yang ada pada harga tertentu.

Sementara Offer adalah harga saham yang penjual tawarkan. Offer Volume adalah jumlah lot saham yang ada pada harga tertentu.

Menggunakan Bid dan Offer Volume

Menggunakan Bid dan Offer Volume. Sumber: incomeacquisition

 

Pada gambar di atas dapat kita lihat tampilan harga beserta banyaknya permintaan dan penawaran yang dipesan oleh para anggota bursa. Kita lihat di menu tersebut, ada beberapa keterangan:

  1. Bid: Permintaan harga pesanan pembeli.
  1. BidVolume: Jumlah permintaan dalam satuan lot pada harga tertentu oleh pihak pembeli.
  1. Offer: Penawaran harga yang pesanan penjual.
  1. OfferVolume: Jumlah penawaran dalam satuan lot pada harga tertentu oleh pihak penjual.
  1. Open: Harga pembukaan pada hari perdagangan terakhir.
  1. Low: Harga terendah pada hari perdagangan terakhir.
  1. High: Harga tertinggi pada hari perdagangan terakhir.

 

Pada gambar di atas terlihat tiap harga yang ada, jumlah lot yang terpasang dalam permintaan dan penawaran tidaklah sama banyak.

Terlihat pada harga Rp1.165 memiliki jumlah bid yang signifikan, sehingga dapat kita asumsikan bahwa harga tersebut adalah titik support.

Selain itu terlihat pada gambar, pada harga Rp1.200 terdapat jumlah offer yang signifikan, sehingga dapat kita asumsikan bahwa harga tersebut adalah titik resistance.

 

Menggunakan Support dan Resistance

Support dan resistance merupakan indikator penting dalam trading saham, terutama untuk menentukan titik take profit dan stop-loss.

Selain itu support dan resistance juga bisa untuk menentukan kapan membeli. 

Support dan resistance merupakan level psikologis para pelaku pasar dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menjual instrumen investasi mereka.

 

#1 Menentukan Titik Harga Beli

Seringkali dalam aktivitas tradingsupport dan resistance sangat menentukan pengambilan keputusan.

Support dan resistance yang dipadu dengan analisis teknikal dapat membantu kita menentukan harga beli dan jual.

Ada 2 kondisi di mana Anda bisa membeli suatu saham bila Anda mengikuti teori support dan resistance, yaitu:

  1. Beli bila harga memantul dari Support (Buy on Support)

Bila harga memantul dari titik support, maka ada kemungkinan harga saham akan melanjutkan tren kenaikannya.

Buy on Support

Buy on Support. Sumber: Aplikasi HOTS Mirae Asset

 

  1. Beli bila harga menembus Resistance (Buy on Breakout)

Bila harga saham menembus batas resistance, maka menandakan adanya tren kenaikan yang sangat kuat.

Buy on Breakout

Buy on Breakout. Sumber: Aplikasi HOTS Mirae Asset

 

#2 Menentukan Titik Harga Jual

Selain menentukan waktu untuk beli, support dan resistance juga berfungsi untuk menentukan Buy on Breakout. Ada 2 kondisi pula di mana Anda bisa menjual saham Anda, yaitu:

  1. Jual bila harga memantul dari resistance (Sell on Resistance)

Bila harga terlempar dari resistance, maka ada kemungkinan harga saham akan cenderung menurun. Aksi jual pada waktu ini disebut Take-Profit.

Sell on Resistance

Sell on Resistance. Sumber: Aplikasi HOTS Mirae Asset

 

  1. Jual bila harga menembus support (Sell on Breakdown)

Bila harga saham menembus support, maka menandakan adanya tren penurunan yang sangat kuat. Aksi jual ada waktu ini disebut Cut-Loss.

Sell on Breakdown

Sell on Breakdown. Sumber: Aplikasi HOTS Mirae Asset

 

Perlu Anda perhatikan bahwa level support dan resistance ini tidaklah kaku, dalam arti, misalnya level support harus ada di Angka A misalnya.

Jika kita beranggapan bahwa angka ini selalu tetap, maka kita akan sering terkecoh.

Angka area support dan resistance mungkin dapat bergeser sedikit dari yang garisnya, namun bukan berarti tidak ada support atau resistance.

 

Setelah Anda tahu cara menggunakan metode di atas, jangan lupa untuk tetap meningkatkan literasi supaya strategi investasi makin berhasil.

Anda bisa dapatkah cara mendapatkan keuntungan dari saham lewat ebook gratis Petunjuk Praktis Dapat Keuntungan Di Saham. Download dan dapatkan keuntungannya sekarang!

Selain itu, jika Anda ingin mendapatkan update informasi dan kegiatan seputar investasi saham untuk meningkatkan kegiatan berinvestasi Anda, yuk isi form ini.

1 Step 1
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

 

Siap Terapkan Support dan Resistance dalam Investasi

Ada banyak metode yang bisa Anda pakai untuk menentukan support dan resistance.

Namun lebih baik bagi Anda yang merupakan pemula dalam berinvestasi atau trading saham, untuk fokus pada metode menarik garis support dan resistance secara manual (horizontal, upward, downward) terlebih dahulu, sebelum mempelajari metode lainnya.

Setelah Anda memahami teori lainnya, jangan lupa untuk konsultasikan apakah portofolio investasi Anda sudah ideal atau belum pada Perencana Keuangan Finansialku.

Yuk, buat janji temu sekarang sebelum portofolio Anda minus! Hubungi melalui WhatsApp 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini.

konsul- INVESTASI Q3 23

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya.

Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Apakah Anda pernah melakukan trading saham, forex maupun komoditas? Seberapa besar pengaruh Support dan Resistance dalam menentukan keputusan dalam aktivitas trading Anda?

Berikan jawaban dan pendapat Anda pada kolom yang tersedia di bawah ini, terima kasih.

 

Editor: Ratna Sri Haryati

Sumber Referensi:

  • Wijaya, Ryan Filbert. 2014. Investasi Saham Ala Swing Trader Dunia. Jakarta: Kompas Gramedia
  • Wira, Desmond. 2010. Analisis Teknikal Untuk Profit Maksimal. Jakarta: Exceed Books
  • Murphy, Casey. 2008. Support And Resistance Basics. Investopedia.com