Untung Ratusan Juta Dengan Memodifikasi Sepatu Bekas

Punya sepatu yang sudah lama tidak dipakai? Jangan khawatir kini ada jasa modifikasi sepatu loh.

Penasaran bisnis sepatu ini seperti apa? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Bisnis Modifikasi Sepatu Prospek Cerah

Siapa sangka dengan mengandalkan sepatu Anda bisa mendapatkan omzet hingga puluhan juta rupiah. Ternyata usaha dalam memodifikasi sepatu ini memiliki prospek yang cerah.

Jika Anda punya koleksi sepatu yang sudah lama tidak dipakai hanya karena modelnya sudah ketinggalan zaman, lebih baik jangan langsung di buang ya.

Tidak ada salahnya jika Anda menyulapnya menjadi sepatu yang lebih menarik dan lebih kekinian. Daripada sepatu lama Anda berdebu dan hanya disimpan di rak sepatu lebih baik coba cara tadi.

Anda tidak perlu pusing untuk memikirkan itu, Anda hanya perlu membawa sepatu lama tersebut ke pengrajin modifikator sepatu. Saat ini banyak sekali pelaku usaha yang menyediakan jasa modifikasi sepatu.

Selain modifikasi, ada pula pengrajin yang membuat sepatu dengan desain khusus sesuai permintaan dari konsumen (custom).

Salah satu penyedia jasa modifikasi sepatu adalah Aditya Rahman dengan nama PT Sayap Merah Indonesia (House of the Frankenstein).

Diberi nama Frankenstein karena ia pernah memodifikasi sepatu yang kulitnya tampak disambung-sambung dengan stapler, sehingga sepatu itu terlihat seperti kepala Frankenstein.

Dengan tingkat kerumitan yang tinggi, Adit pernah menjual sepatu modifikasi hingga Rp6 juta.

Aditya memulai bisnisnya ini sejak Januari 2018 di workshop-nya yang berada di jalan Ciputat Raya, Pondok Aren, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Jenis sepatu yang dimodifikasi mulai dari sneakers, boots hingga sepatu formal lainnya.

Aditya tergiur menekuni bisnis ini karena ia melihat bisnis modifikasi sepatu di Indonesia sendiri memiliki prospek yang cerah. Ditambah lagi belum banyak pelaku usaha yang menyediakan jasa serupa. Aditya mengatakan:

“Disinilah saya hadir untuk merekondisi sepatu, sehingga dapat dipergunakan kembali oleh sang pemilik dengan cerita yang baru.”

Tidak hanya Aditya, bisnis modifikasi sepatu ini pun digarap oleh Iwan Hoediarto, nama usahanya tersebut adalah PT Air Biru Gemilang PP (Roekickz). Menurut Iwan selama ini ada tradisi yang melekat di masyarakat Indonesia.

Bahwa sepatu yang sudah lama tidak terpakai tidak layak lagi untuk digunakan. Padahal dengan sentuhan yang tepat, sepatu mahal bisa menjadi lebih keren dan layak pakai lagi.

Tren model sepatu terus berkembang, Iwan mencontohkan beberapa tahun terakhir ini tren sepatu model sneakers sedang menjangkit pada kawula muda. Iwan mengatakan:

“Karena itu kami tertarik menyediakan jasa modifikasi sepatu, harapannya sepatu modifikasi yang kami buat bisa menjadi satu-satunya sepatu custom yang mereka punya di dunia.”

Perbanyak Riset Terlebih Dahulu Dalam Memodifikasi Sepatu

Meski dirinya dapat dikatakan sudah ahli dalam bidang modifikasi sepatu, Iwan tidak memiliki latar belakang di bisnis sepatu. Sebelumnya ia telah banyak berkecimpung di dunia musik.

Dan sampai saat ini pun, Iwan masih tercatat sebagai gitaris grup Band Saint Loco yang dibentuk pada tahun 2002.

Begitu pun dengan Aditya ia tidak memiliki background di dunia bisnis sepatu. Sebelumnya ia merupakan arsitek properti di Papua.

Kemudian pada saat dirinya kembali ke Indonesia, ia berbisnis modifikasi sepatu yang dimulai dari kegemarannya mengoleksi dan menjual sepatu boots asal Amerika Serikat yaitu Red Wings.

Menurutnya, sepatu jenis itu ternyata yang membuatnya awet yaitu bagian atasnya. Bagian bawahnya atau sol memang bisa habis dan harus di ganti.

Awalnya dia mendengarkan modifikasi seperti apa yang diinginkan pelanggannya, kemudian dia tambahkan ide-ide gilanya. Bayangkan, Adit pernah memodifikasi sepatu Converse yang kemudian dia gabungkan dengan tas MCM.

Tas milik istrinya itu dia potong, kemudian dia tempel ke sepatu Converse dan digabung dengan sol Vibram.

Dari hasil dirinya mempelajari tentang sepatu, Adit mencoba peruntungannya di bisnis modifikasi sepatu.

Pada 2017, dirinya merogoh kocek sebesar Rp100 juta hasil tabungannya selama bekerja diluar negeri untuk melakukan Research and Development (RAD).

Tak tanggung-tanggung ia melakukan riset ke beberapa negara di Asia untuk mendapat pengetahuan soal custom sneakers hingga sol sepatu terbaik.

Setelah mendapat bekal yang cukup, Adit mulai mencoba modifikasi dengan memadukan sepatu sneakers Converse (bagian atas) dengan sol boots Vibram (bagian bawah).

Pemilihan Vibram ini dilakukan karena sol boots dianggap paling mumpuni dan kuat. Dengan begitu dari perpaduan tersebut, Aditya mengklaim sepatu hasil modifikasinya terlihat gagah dan elegan.

Untuk modifikasi sepatu Adit mengaku biasanya membutuhkan waktu rata-rata 7-10 hari. Setiap bulan Adit mengaku bisa mendapatkan 30 pesanan. Bisa dihitung sendiri berapa sekiranya omzet yang bisa dia dapatkan setiap bulannya.

Kini dalam sebulan ia mampu memodifikasi 30 pasang sepatu yang dibantu oleh empat orang karyawannya. Untuk tarifnya, Adit menawarkan dua paket. Pertama bisa bawa sepatu sendiri atau beli jadi sepatu yang sudah dimodifikasi.

Paket pertama Adit membandrol tarif jasa Rp1,5 juta. Sedangkan paket kedua jika ditambah dengan sepatunya akan ada tambahan 20% dari harga sepatu yang dibeli di toko.

Jika dihitung dari biaya modifikasi, Adit bisa meraup omzet hingga Rp45 juta sampai Rp54 juta per bulan. Sebagian pelanggannya adalah para pekerja kantoran dan usahawan.

Tidak hanya di dalam negeri, pelanggannya pun ada yang berasal dari luar negeri, seperti Malaysia, Jepang, Turki, Singapura, Belanda, Jerman, Italia,Inggris hingga AS.

Untuk menjangkau pelanggan luar negeri dibutuhkan strategi khusus.

Tentunya dengan memanfaatkan kekuatan media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, hingga website perusahaan. Ia pun pernah mengikuti pameran yang disponsori produk rokok.

Strategi seperti ini pun dilakukan oleh Iwan, untuk menjaring konsumen Rockickz yang bertempat di Pasar Sunda, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pelanggannya pun tidak hanya dari dalam negeri, tetapi dari luar negeri.

Rockickz menggunakan bahan cat acrylic untuk memodifikasi sepatu pelanggan dengan berbagai macam gambar. Tarif jasa modifikasi yang Iwan tawarkan sekitar Rp750.000 per pasang.

Menurutnya sepatu yang dimodifikasi lebih banyak yang berukuran nomor 42. Atau standar kaki orang Indonesia. Rockickz menerima pesanan modifikasi sekitar 100 pasang sepatu. Omzet yang didapat pun sekitar Rp75 juta per bulan.

Jika Anda ingin memulai bisnis dan bingung merencanakan dan mengelola modal bisnis, Anda dapat dengan mudah menggunakan bantuan Aplikasi Finansialku yang bisa Anda download melalui link di bawah ini.

Modal Untuk Bisnis Modifikasi Sepatu

Nah untuk Anda yang tertarik menggeluti usaha modifikasi sepatu, ada baiknya jika mempertimbangkan secara matang sebelum terjun ke dunia bisnis tersebut.

Pasalnya, menurut Adit meski potensi bisnisnya menjanjikan tapi bisnis ini tak semudah yang dibayangkan. Material sepatu dan mesin-mesin yang digunakan harus impor.

Salah satunya sol Vibram, harus impor dari Jepang atau AS. Karena hingga saat ini sol vibram belum ada di Indonesia. Selain itu sol jenis ini tidak bisa dibeli secara satuan. Minimal order harus 100 pasang.

Harganya pun tidak murah, Anda harus merogoh kocek sekitar Rp700.000 untuk sepasang sol. Belum lagi bahan baku berupa kulit lembu asli, Adit juga memasok dari luar Jakarta, seperti dari Bandung dan Yogyakarta.

Harga kulit lembu ini sekitar Rp500.000 per lembar. Tidak sampai disitu, pelaku usaha ini harus siap merogoh kocek lebih dalam untuk biaya investasi peralatan yang dibutuhkan seperti mesin press, mesin gerinda, mesin jahit dan mesin seset.

Maka jika ditotalkan biaya investasi untuk peralatan mesin bisa mencapai ratusan juta rupiah. Jadi jika Anda sudah siap mencari bahan baku dan mesin impor dan punya modal yang cukup Anda bisa menjajal bisnis ini.

Untuk prosesnya sendiri dalam modifikasi sepatu ini pun tidak terlalu sulit. Meskipun untuk menghasilkan produk berkualitas tetap membutuhkan proses kerja yang baik dan berpengalaman.

Simulasi Sederhana Usaha Modifikasi Sepatu

Investasi Awal yang dibutuhkan diantaranya:

Peralatan produksi (mesin press, jahit, dan lain-lain) = Rp200.000.000
Bahan baku awal = Rp50.000.000
Sewa tempat = Rp50.000.000

Total Investasi Awal = Rp300.000.000

Cadangan biaya operasional = Rp50.000.000
Modal yang harus disiapkan di awal = 350.000.000

Perkiraan Pendapatan Per Bulan

Modifikasi 100 pasang (@Rp750.000) = Rp75.000.000

Perkiraan Pengeluaran Per Bulan

Gaji 4 karyawan (@Rp3.500.000) = Rp14.000.000
Listrik, internet, telepon, dan lain-lain = Rp3.000.000
Biaya pemasaran = Rp3.000.000
Bahan baku sepatu = Rp25.000.000

Total Pengeluaran Per Bulan = Rp45.000.000

Laba bersih = Rp75 Juta – Rp45 Juta = Rp30.000.000

Balik Modal = Rp300 Juta : Rp30 Juta/bulan = sekitar 10 bulan

Terasa mahal? Ya maklum saja, bisnis modifikasi sepatu ini pun menggunakan bahan sol berkualitas dunia. Dengan modal yang dikeluarkan tidak sebanding dengan penghasilan yang didapatkan.

Terjun Ke Dunia Bisnis

Nah, setelah membaca ulasan diatas apakah Anda tertarik untuk menggeluti bisnis di bidang modifikasi sepatu? Sebelum memulai pikirkan matang-matang ya.

Terjun ke dunia bisnis bukanlah hal yang mudah, banyak hal yang perlu Anda perhitungkan dengan baik. Jika semua sudah terencana dengan baik dan di upayakan dengan baik, hasil pun memiliki peluang besar untuk baik.

Anda bisa membaca ebook Pentingnya mengelola keuangan Pribadi dan Bisnis di bawah ini secara GRATIS, sebagai referensi Anda sebelum memulai bisnis.

Free Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

DOWNLOAD EBOOK SEKARANG

Bagaimana pendapat Anda setelah membaca artikel mengenai bisnis modifikasi sepatu tersebut? Berikan tanggapan Anda pada kolom komentar di bawah ini.

Bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda. Semoga Bermanfaat.

Sumber Referensi:

Dikky Setiawan. 18 Maret 2019. Menapak Laba Dari Penyulap Sepatu. Tabloid Kontan
Danang Sugianto. 1 Desember 2018. Meraup Cuan Dengan ‘Memutilasi’ Sepatu. Detik.com – https://goo.gl/9BMtjZ

Sumber Gambar: