Sobat Finansialku yang sering membeli berbelanja online, kamu perlu waspada karena kini muncul modus penipuan pengiriman paket. Kira-kira seperti apa aksi si pelaku?

Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini!

 

Waspadai Modus Penipuan Pengiriman Paket

Baru-baru ini dunia maya tengah heboh dengan adanya modus baru penipuan. Kali ini modus penipuan tersebut berkedok pengiriman paket. Penipuan ini termasuk ke dalam kejahatan siber.

Pasalnya pelaku dapat melakukan pembobolan terhadap rekening korban. Hal ini terkuak dari unggahan salah satu warga. Di akun Instagram pribadinya, akun @evan_neri.tftt menjelaskan modus kejahatan ini.

Kemudian unggahan tersebut dengan cepat menyebar ke berbagai sosial media lainnya, termasuk Twitter. Berikut ini unggahannya.

 

Penipuan Melalui Chat WhatsApp

Dalam menjalankan aksinya ini, pelaku mengirimkan pesan melalui aplikasi instant messaging, WhatsApp.

Layaknya kurir pada umumnya, pelaku menanyakan perihal paket yang mengatasnamakan korban.

Akan tetapi di dalam chat tersebut, pelaku mengirimkan file APK kepada korban yang bertuliskan “Foto Paket” Tentu saja korban yang tidak tahu akan men-download file APK tersebut untuk mengetahui paket tersebut.

Akan tetapi setelah melakukan download, tanpa sepengetahuan pihak korban, saldo yang terdapat di rekening m-banking tiba-tiba ludes. Padahal korban tidak menjalankan atau membuka aplikasi apa pun.

Masih di postingannya, si pengirim juga mengaku bahwa ada 6 orang yang ternyata menjadi korban kejahatan siber ini. 

“Dari 6 korban yang DM saya, semua menyatakan setelah APK tersebut terinstal, tidak ada perintah dari pelaku untuk mengisi apa pun. Tiba-tiba nerima notif SMS saldo keluar,” ujar si penulis, melansir Kompas.com (05/12).

[Baca Juga: Waspada Kejahatan Scam, Begini Cara Mengatasinya!]

 

File Ekstensi yang Diduga Malware

Berkaca dari kasus ini, file ekstensi APK yang penipu tersebut kirimkan kepada korban yakni berupa malware Remote Administrator Tool (RAT).

Lantas apa itu Remote Administrator Tool alias RAT? RAT merupakan sebuah tools yang dapat mengendalikan sebuah perangkat dari jarak jauh apabila alat tersebut telah ter-install.

Tentu saja tools ini dapat digunakan oleh hacker atau pihak tidak bertanggung jawab untuk melancarkan kejahatan kepada para korbannya.

Alhasil semua aplikasi yang terdapat di dalam perangkat berada di bawah kendali pelaku.

 

Pelaku dapat Mencuri OTP

Kepada kompas.com, konsultan keamanan siber Alfons Tanujaya menyampaikan pendapatnya terkait modus penipuan pengiriman paket ini. Menurutnya modus serupa pernah terjadi sebelumnya.

Akan tetapi yang membedakan adalah, pelaku mengatasnamakan perusahaan jasa pengiriman sehingga membuat korban terkecoh. 

“Itu penipunya hanya mengubah tema socengnya (rekayasa sosial), kalau kemarin apps-nya untuk lacak paket, kalau yang sekarang apps-nya untuk melihat gambar paket,” ujar Alfons kepada kompas.com.

 

Tujuan pelaku mengirimkan kode APK tersebut ialah untuk memperoleh One Time Password alias kode OTP. Biasanya kode OTP tersebut akan dikirimkan via SMS. 

Kemudian korban akan mengklik file yang pelaku kirimkan. Umumnya korban akan terkecoh sebab tampilan interface yang menampilkan layaknya salah satu jasa pengiriman.

Padahal aplikasi tersebut adalah program SMS forwarder atau SMS to Telegram. “Aplikasi ini berguna untuk membantu pengguna ponsel membaca SMS-nya di aplikasi Telegram dan bisa digunakan untuk otomasi pendukung aplikasi lain,” tambahnya.

 

Cara Pencegahan untuk Antisipasi

Lantas apa yang harus kita lakukan supaya terhindari dari kejahatan ini? Alfons sendiri memberikan beberapa tips pencegahan sebagai antisipasi dari modus kejahatan ini. Berikut beberapa di antaranya.

  • Jangan install aplikasi apa pun di luar PlayStore maupun AppStore
  • Jangan memberikan akses baca atau kirim SMS ke aplikasi yang tidak kamu ketahui.
  • Kamu perlu memantau dengan seksama aplikasi yang dapat mengakses SMS serta hapus aplikasi yang tidak esensial.
  • Segera reset dan hapus m-banking jika kamu menemukan aplikasi pencuri SMS.

[Baca Juga: Jenis-Jenis Penipuan yang Ada di Indonesia, Hati-Hati Ya!]

 

Yuk, Tingkatkan Kewaspadaan

Kini ada banyak sekali cara bagi pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya. Apalagi modus mereka ikut bertransformasi mengikuti kemajuan teknologi dan digitalisasi.

Modus kejahatan tersebut semakin tersusun rapi hingga para korban tidak mampu membedakan mana orang yang berniat jahat dan mana yang bukan. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kewaspadaan dengan tidak sembarang mengunduh aplikasi yang tidak jelas keamanannya.

Selalu cross check dan cari informasi lebih terhadap aplikasi yang kamu pasang di handphone supaya tidak terjadi kebocoran data.

 

Selain waspada kebocoran data, kamu juga harus waspada terhadap kebocoran keuangan, salah satunya kebiasaan boros dalam berbelanja online. Kebocoran keuangan bisa terjadi karena kita tidak membuat anggaran dengan baik.

Alhasil uang yang kita belanjakan tidak terkontrol dan habis entah ke mana. 

Untuk mencegah hal itu, yuk mulai membuat anggaran keuangan kita sendiri. Caranya, kamu bisa gunakan aplikasi Finansialku dengan berbagai fitur keuangan yang tersedia. Coba sekarang!

Banner Iklan Fitur Anggaran

 

Jika kamu memiliki pertanyaan ataupun membutuhkan saran-saran seputar keuangan lainnya langsung saja konsultasikan melalui aplikasi Finansialku atau buat janji via WhatsApp melalui nomor 0813-1646-8488.

 

Itulah informasi modus penipuan pengiriman paket. Lantas apa tanggapanmu mengenai informasi ini? Jangan segan untuk menuliskannya di kolom komentar ya!

 

Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi: 

  • Diva Lufiana Putri. 05 Desember 2022. Viral, Unggahan Penipuan Modus Kurir Paket, Saldo Rekening Bisa Ludes. Kompas.com – https://bit.ly/3h5QtZR
  • Muhammad Idris. 30 November 2022. Rekrutmen Besar-besaran di 30 BUMN Siap Dibuka, Pantau Infonya. Kompas.com – https://bit.ly/3EOqT3v