Apakah Anda merasa penghasilan atau gaji tidak naik (stuck)? Benarkah investasi leher ke atas menjadi solusinya?

Yuk, cari tahu penyebab dan jalan keluar yang tepat dalam artikel Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Ketika penghasilan tidak mengalami kenaikan, seseorang perlu melakukan evaluasi terhadap sumber penghasilan yang selama ini diperolehnya untuk menyusun rencana baru.
  • Terdapat beberapa jenis penghasilan yang bisa diperoleh seseorang, seperti penghasilan aktif, penghasilan investasi, dan penghasilan pasif.

 

Kenapa Penghasilan dan Gaji Tidak Naik?

gaji tidak naik (1)

Ilustrasi Penghasilan Tidak Naik. Sumber: Freepik.com

 

Pernahkah Sobat Finansialku me-review berapa kenaikan penghasilan Anda? Di Indonesia rata-rata kenaikan UMR dari tahun 2020 ke 2024 adalah 17,36%.

Tahun UMR (Rp) Kenaikan
2020          4.276.349  
2021          4.416.186 3,27%
2022          4.641.854 5,11%
2023          4.901.798 5,60%
2024          5.067.381 3,38%
  Jumlah 17,36%

Sumber: dikumpulkan dari berbagai sumber

 

Apakah kenaikan penghasilan dan gaji Anda selaras dengan kenaikan UMR atau justru tidak naik (alias stuck)? 

Menurut hasil pengamatan penulis, terdapat 5 hal yang menyebabkan penghasilan dan gaji Anda tidak mengalami kenaikan:

  1. Pengetahuan dan keahlian tidak bertumbuh.
  1. Network sempit dan tidak berkembang.
  1. Terlalu banyak pekerjaan.
  1. Tidak berinvestasi.
  1. Tidak memiliki passive income

Berikut pembahasan selengkapnya!

 

#1 Anda Hanya Mengandalkan 1 Sumber Penghasilan

Seorang penulis dan ahli keuangan bernama Robert G. Allen dalam bukunya yang berjudul Multiple Streams of Income menyebutkan seseorang perlu memiliki banyak sumber penghasilan.

Pertanyannya darimana sumber penghasilan Anda? Penulis pernah menyampaikan 9 sumber rezeki yang terdiri dari:

gaji tidak naik (2)

Sumber: Finansialku.com

 

#1 Pemasukan Aktif (Active Income)

Pemasukan yang menukarkan waktu, tenaga dan pikiran, dengan penghasilan. Misal:

  • Earned income, seperti gaji, bonus, tunjangan, fee konsultasi, komisi.
  • Profit income, seperti keuntungan dagang (trading).
  • Residual income, seperti penghasilan-penghasilan tambahan (proyekan).

 

#2 Pemasukan Investasi (Investment Income)

Pemasukan yang menukarkan uang kecil dengan uang besar. Misal:

  • Capital gain, seperti kenaikan harga saham, reksa dana dan lainnya.
  • Dividend income, seperti bagi hasil dari keuntungan investasi saham.
  • Interest income, seperti bunga deposito, kupon obligasi.

 

#3 Pemasukan Pasif (Passive Income)

Pemasukan yang berasal dari aset yang bekerja. Misal:

  • Rental income, seperti menyewakan rumah.
  • Royalty income, seperti royalti hak cipta.
  • Franchise income, seperti waralaba atau franchise.

 

Jangan-jangan penyebab penghasilan dan gaji tidak naik, karena Anda hanya mengandalkan satu sumber penghasilan. Solusinya adalah cari penghasilan lainnya.

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang 9 sumber penghasilan, silakan download ebook gratis Strategi Cerdas Menambah Pemasukanmu dari Finansialku.

 

#2 Pertumbuhan Anda Terlalu Lambat

Jika mayoritas penghasilan Anda berasal dari penghasilan aktif, maka Anda perlu mempercepat pertumbuhan berikut ini:

  • Pengetahuan (Knowledge)
  • Keahlian (Skill)
  • Pengalaman (Experience)
  • Kenalan (Network)

Anda dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian dengan investasi leher ke atas.

 

Saatnya Investasi Leher ke Atas

Investasi leher ke atas artinya investasi pada diri sendiri, dalam bentuk pendidikan atau meningkatkan keahlian, misalnya:

  • Keluar modal untuk beli buku-buku yang menunjang karier atau bisnis Anda. Rutin membaca buku atau informasi terbaru di bidang pekerjaan Anda.
  • Ikut seminar atau workshop yang terkait dengan karier dan bisnis Anda.

 

Pendidikan dan pelatihan, misal sales training untuk tenaga penjual dan business development memang membutuhkan biaya yang cukup mahal.

Pelatihan-pelatihan tersebut bisa membutuhkan modal Rp2 jutaan hingga belasan juta rupiah. Jika Anda menunggu perusahaan keluar uang untuk pendidikan, maka Anda tidak akan cepat bertumbuh.

Anggap pengeluaran untuk pengembangan diri (self-development) sebagai investasi. Sebab investasi untuk diri sendiri adalah investasi yang paling menguntungkan, seperti kata Roy T. Bernnett

There is no more profitable investment than investing in yourself. It is the best investment you can make; you can never go wrong with it. It is the true way to improve yourself to be the best version of you and lets you be able to best serve those around you.

Roy T. Bennett, The Light in the Heart

 

Ketika pengetahuan dan keahlian Anda bertambah, biasanya kinerja Anda juga akan meningkat dan tentunya penghasilan juga akan meningkat.

 

 

Pengalaman

Jika Anda sudah memiliki pengetahuan dan keahlian, maka Anda perlu mengasahnya dengan meningkatkan jam terbang (pengalaman).

Coba bayangkan, pada tahun 2024, ada seorang sales dengan pengalaman kerja 15 tahun. Orang tersebut masih jualan dengan cara yang sama 15 tahun lalu.

Tidak mau belajar cara komunikasi yang baru, yaitu jualan melalui digital. Apa dampaknya?

Tentu saja orang tersebut akan kalah dengan orang-orang yang lebih muda dan menguasai pengetahuan dan keahlian sales terbaru.

 

Kenalan

Coba bayangkan:

  • Jika ada orang hebat di kantor, tetapi tidak ada yang tahu kehebatannya?
  • Jika ada seorang pedagang mie ayam yang rasanya lezat, tetapi tidak banyak yang tahu kelezatan mie-nya?

 

Bagaimana dirinya bisa berhasil meningkatkan gaji atau penghasilannya?

Untungnya saat ini sudah banyak cara untuk berkomunikasi, membangun pertemanan dan mengenalkan diri sendiri (personal branding).

 

#3 Tidak Berinvestasi

Sobat Finansialku, coba bayangkan jika ada seseorang memiliki uang Rp1 M di deposito dan mendapatkan bunga 4,25% (sebelum pajak). Berapa penghasilannya setiap tahun?

= 4,25% x (1 – 20%) x Rp1 M

= Rp34 juta.

 

Lalu, jika depositonya selama 5 tahun, berapa uang yang ia dapatkan? Uang Anda akan bertumbuh 18,20% dalam waktu 5 tahun.

Tahun ke Modal (Rp) Keuntungan (Rp) Modal + Keuntungan (Rp)
1         1.000.000.000              34.000.000         1.034.000.000
2         1.034.000.000              35.156.000         1.069.156.000
3         1.069.156.000              36.351.304         1.105.507.304
4         1.105.507.304              37.587.248         1.143.094.552
5         1.143.094.552              38.865.215         1.181.959.767
Keuntungan (dalam Rupiah)            181.959.767
Keuntungan (dalam persentase) 18,20%

 

Apa yang akan terjadi jika Anda menginvestasikan uang tersebut? Misal keuntungan menjadi 10% per tahun. Uang Anda akan bertumbuh 61,05% dalam waktu 5 tahun.

Tahun ke Modal (Rp) Keuntungan (Rp) Modal + Keuntungan (Rp)
1         1.000.000.000            100.000.000         1.100.000.000
2         1.100.000.000            110.000.000         1.210.000.000
3         1.210.000.000            121.000.000         1.331.000.000
4         1.331.000.000            133.100.000         1.464.100.000
5         1.464.100.000            146.410.000         1.610.510.000
Keuntungan (dalam Rupiah)            610.510.000
Keuntungan (dalam persentase) 61,05%

 

Coba bandingkan kecepatan keduanya:

gaji tidak naik (3)

Investasi dapat menghasilkan pertumbuhan lebih besar daripada “uang diam” di deposito. Jadi salah satu cara mempercepat pertumbuhan uang atau kekayaan Anda adalah dengan berinvestasi.

Pada dasarnya ada dua fungsi investasi, yaitu:

Memperbesar modal, misal saat ini Anda memiliki Rp500 juta dan berharap dalam waktu 5 tahun ke depan, uang tersebut bisa bertumbuh menjadi Rp 1M. Anda dapat menggunakan Simulasi Investasi versi Finansialku.

 

Menambah penghasilan, misal saat ini Anda sudah memiliki Rp1 M dan ingin mendapat tambahan penghasilan Rp100 juta setiap tahunnya dari hasil investasi.

Tentunya beda tujuan investasi, maka hasilnya juga akan berbeda pilihan produknya.

gaji tidak naik (4)

 

Ingat, investasi juga memiliki risiko. Oleh sebab itu Anda perlu memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman di bidang investasi.

Jika Anda kesulitan untuk menentukan strategi berinvestasi dan tidak memiliki waktu untuk mempelajarinya, maka Anda dapat berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku.

Klik banner ini atau hubungi WhatsApp 0851 5866 2940 untuk buat janji konsultasi secara 1 on 1.

konsul- INVESTASI Q3 23

 

#4 Tidak Memiliki Passive Income

Selain penghasilan aktif dan investasi, Anda juga dapat memaksimalkan penghasilan pasif (passive income).

Biasanya penghasilan pasif membutuhkan modal yang cukup besar, misal:

  • Modal untuk beli rumah kos atau properti yang disewakan.
  • Modal untuk beli waralaba (franchise)
  • Dan lain sebagainya.

 

Jika Anda saat ini belum memiliki modal yang cukup besar, maka fokus dulu memperbesar modal dengan memperbesar penghasilan aktif (active income) dan penghasilan investasi (investment income), khususnya capital gain.

[Baca Juga: 9 Ide Sumber Passive Income untuk Gen Z 2024, Yuk Cobain!]

 

#5 Fixed Mindset

Ada seorang professor psikologi bernama Carol Dweck, yang menemukan istilah “fixed mindset” dan “growth mindset” untuk menggambarkan cara berpikir seseorang.

gaji tidak naik_mindset

Sumber Gambar: Finansialku.com

 

Seorang yang FIXED MINDSET, berpikir:

  • Kemampuan seseorang itu sudah tetap dan sulit untuk berkembang.
  • Menghindari tantangan, karena takut gagal.
  • Melihat kegagalan sebagai akhir dari segalanya dan hal yang memalukan.
  • Merasa terancam dengan kesuksesan orang lain (teman kantor, atasan atau pesaing bisnis).
  • Menilai usaha akan sia-sia, jika tidak segera ada hasil (uang di depan mata).

 

Seorang yang GROWTH MINDSET, berpikir:

  • Kemampuan seseorang itu masih bisa bertumbuh dan berkembang.
  • Mau menjalankan tantangan, sebagai cara untuk belajar dan berkembang.
  • Melihat kegagalan sebagai suatu pelajaran.
  • Menganggap kesuksesan orang lain adalah inspirasi untuk dirinya.
  • Menilai usaha yang dilakukan adalah proses menuju kesuksesan.

 

Orang yang memiliki growth mindset tentu saja akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk maju (meskipun gagal lebih banyak). Coba Anda nilai diri sendri, apakah Anda sudah memiliki growth mindset?

 

Mulai dengan Membuat Rencana 5 Tahun

Jika Anda ingin meningkatkan penghasilan (misal 100% dalam waktu 5 tahun), maka mulailah dengan membuat sebuah rencana.

Dari rencana tersebut dapat Anda susun strategi meningkatkan penghasilan aktif, penghasilan investasi dan penghasilan pasif.

Jika Anda butuh bantuan, silakan hubungi Perencana Keuangan Finansialku, untuk membantu Anda menyusun rencananya. Klik banner ini sekarang!

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Demikian pembahasan seputar beberapa penyebab gaji tidak naik dan solusi yang bisa Anda lakukan.

Jika ada pertanyaan silakan tulis di kolom komentar, dan jangan lupa share artikelnya kepada rekan dan kerabat lainnya. Terima kasih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Gambar:

  • Cover: Freepik.com