Pengembangan UMKM: Melakukan pengembangan usaha adalah harapan sekaligus target kebanyakan pebisnis, salah satunya dengan menambah modal usaha. Sayangnya, langkah yang tidak tepat bisa membuat Anda terpuruk bahkan usaha pun gulung tikar.

So, ketahui beberapa hal penting di artikel berikut ini, sebelum berencana menambah modal usaha! Simak baik-baik ya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Start It Up

 

Hati-hati Ketika Menambah Modal Usaha

Sobat Finansialku, siapa sih yang tidak mau usaha atau bisnisnya semakin berkembang? Entah dengan membuka cabang baru, menambah produk yang dijual, dan melakukan berbagai peningkatan lainnya.

Semua ini tidak akan terlaksana begitu saja karena diperlukan perencanaan matang, juga kesiapan dari segi finansial salah satunya dengan menambah modal usaha. Mengingat untuk mendapat sesuatu yang lebih, pasti ada pengorbanan lebih yang harus dikeluarkan juga kan.

Pengembangan UMKM_ Ketahui Hal Ini Sebelum Menambah Modal Usaha 02

[Baca Juga: Pakai Kartu Kredit untuk Modal Usaha Cek Dulu Deh Informasi Ini]

 

But anyway, ketika berencana menambah modal usaha, Sobat Finansialku harus berhati-hati. Pasalnya, dari beberapa real case yang dialami cukup banyak pebisnis, mereka malah terlibat permasalahan keuangan setelah menambah modal pada usaha yang dijalaninya.

Apa penyebabnya?

Penyebab utamanya karena mereka salah mengambil langkah, dimana tambahan modal usaha tersebut berasal dari utang.

Mungkin Sobat Finansialku bertanya-tanya, jadi modal usaha itu tidak boleh dari utang? Lalu bagaimana dengan perbankan yang menyediakan berbagai program pengembangan usaha? Dari manakah tambahan modal jika tidak boleh berutang?

Eits, tenang dulu! Kita bahas satu per satu supaya Sobat Finansialku tidak salah langkah saat akan menambah modal usaha.

 

Utang untuk Modal Usaha

Sobat Finansialku, tidak semua usaha memiliki kesiapan finansial bisnis yang mumpuni untuk mengembangkan bisnisnya dengan menambah modal usaha. Sehingga, banyak diantara pebisnis mengambil langkah dengan berutang.

FYI, utang sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Utang Produktif, yaitu utang yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat keuangan. Misalnya, utang tersebut digunakan untuk suatu hal yang bisa menghasilkan income.
  2. Utang Konsumtif, yaitu utang yang pemanfaatannya digunakan untuk kebutuhan konsumsi atau tidak terlalu berdampak positif.

Silakan cek infografis Utang Produktif dan Utang Konsumtif.

 

Dari kedua jenis utang tersebut, bisa disimpulkan ketika Anda berutang untuk keperluan pengembangan usaha, maka termasuk ke dalam utang produktif.

Tidak salah jika hal ini dilakukan, karena harapannya dari usaha yang semakin berkembang tentu berpengaruh pada peningkatan income. Tapi, ada syaratnya nih sebelum mengajukan pinjaman tersebut khususnya untuk UMKM.

 

Lakukan Hal Ini Sebelum Berutang Untuk Modal Usaha

Setiap usaha yang dijalani tidak terlepas dari modal yang membuat bisnis tersebut ‘hidup’. Baik itu usaha kecil, menengah, ataupun yang sudah besar. Jika ingin ‘hidup dan berkembang’ maka diperlukan tambahan modal usaha.

Jika keuangan bisnis dirasa belum memenuhi target, tidak sedikit pebisnis yang memilih berutang untuk mengembangkan usahanya.

Tapi, bagi UMKM yang notabene belum menjadi bisnis yang besar. Sangat disarankan untuk tidak sembarangan mengajukan pinjaman atau berutang. Alasannya, karena bisnis yang masih merintis atau belum stabil sangat rentan dengan berbagai risiko keuangan.

Pengembangan UMKM Ketahui Hal Ini Sebelum Menambah Modal Usaha 03

[Baca Juga: Mau Buka Usaha Tapi Modal Usaha Terbatas? Ini Cara Mengatasinya]

 

Misalnya, ketika mengajukan pinjaman untuk menambah modal usaha artinya setiap bulan Anda memiliki cicilan dengan jumlah tertentu yang harus dibayarkan. Membayar cicilan tersebut biasanya dari income bisnis yang diperoleh.

Jika bisnis belum stabil, tidak menutup kemungkinan karena satu dan lain hal seperti kondisi pandemi saat ini. Omzet pun mengalami penurunan, jangankan untuk membayar cicilan pinjaman, untuk menutup operasional pun belum tercukupi.

Inilah trigger permasalahan keuangan yang akan Anda hadapi. Bisnis tidak berjalan tapi cicilan utang harus tetap dibayarkan. Lalu, langkah apa yang harus dilakukan UMKM?

 

#1 Gunakan Modal Pribadi

Sobat Finansialku yang akan atau sedang merintis UMKM, sangat disarankan untuk menggunakan modal dari keuangan pribadi artinya tidak berutang kepada pihak manapun.

Namanya pemula, awali dengan modal kecil terlebih dulu dan jalankan usahanya. Nanti, seiring berjalannya waktu Anda bisa pelajari dari income yang diperoleh.

Biasanya dalam kurun waktu 1-2 tahun sudah bisa terlihat usaha tersebut stabil atau tidak. Supaya lebih jelas untuk mengetahui keuangan bisnis Anda sehat atau tidak, jangan lupa membuat pencatatan keuangannya ya.

Oia, selain kesehatan keuangan bisnis, jangan sampai kesehatan keuangan pribadi terabaikan lho. Jangan khawatir, untuk mengeceknya Anda bisa gunakan Aplikasi Finansialku dengan fitur Financial Health Check Up.

Anda bisa ikuti langkah ini untuk mengecek kesehatan keuangan pribadi, sebagai berikut:

  1. Buka aplikasi Finansialku kemudian pilih menu Financial Health Check Up.Fitur Financial Health Check Up(1)
  2. Masukan data pendapatan Sobat Finansialku per tahun, kemudian masukan data pengeluarannya per tahun.
  3. Tekan tombol Lanjutan, maka Sobat Finansialku akan melihat 2 Rasio yang menunjukan kesehatan finansialnya.
  4. Sobat Finansialku dapat melanjutkan Financial Health Check Up untuk melakukan pengecekan menggunakan 6 Rasio lainnya.
  5. Tekan “Lanjut” untuk melanjutkan atau “Tidak” untuk berhenti.
  6. Jika menekan “Lanjut”, masukan Aset, Investasi, dan Kewajiban yang saat ini Sobat Finansialku miliki.Cek Kesehatan Keuangan (Financial Health Check Up) Aplikasi Finansialku 05
  7. Tekan tombol Hitung.
  8. Sobat Finansialku dapat juga mengirimkan hasil Financial Health Check Up ke dalam email pribadimu ya.
Cek Kesehatan Keuangan (Financial Health Check Up) Aplikasi Finansialku 06

Contoh Hasil Financial Check Up Finansialku

 

#2 Menunggu Usaha Stabil

Nah, jika sudah diketahui kestabilan usaha yang dijalankan. Barulah UMKM bisa melakukan pengembangan usaha.

Misalnya, dari modal Rp 10 juta, diperoleh income Rp 1 juta per bulan berarti ada sekitar 10 persen. Jika selama dua tahun konsisten di angka tersebut, maka sudah bisa diperhitungkan ketika dilakukan pengembangan usaha dengan modal tambahan Rp 50 juta, maka bisa diprediksi gambaran hasil per bulannya.

Barulah UMKM bisa mengajukan utang atau pinjaman sebagai tambahan modal. Kestabilan usaha ini juga membantu Anda untuk bisa memprediksi kemampuan membayar cicilan.

 

#3 Pilih Program Pinjaman yang Tepat

Sebelum memutuskan berutang, sebaiknya Anda pelajari terlebih dulu berbagai program pinjaman seperti yang banyak ditawarkan perbankan. Sebisa mungkin cari yang bunganya tidak terlalu besar sehingga beban cicilan tidak memberatkan.

Pengembangan UMKM Ketahui Hal Ini Sebelum Menambah Modal Usaha 04

[Baca Juga: 6 Modal Usaha Penting Untuk Membangun Usaha Kecil-kecilan]

 

Tips Memilih Bank untuk Pinjaman Modal Usaha

Sobat Finansialku, saat ini sudah banyak cara yang bisa membantu untuk mendapatkan modal usaha. Apalagi dunia perbankan turut menawarkan beragam program pinjaman yang bisa Anda manfaatkan.

Meski demikian, bukan berarti Anda bebas pilih begitu saja. Ada beberapa tips dalam memilih Bank supaya tidak salah langkah, sebagai berikut:

 

#1 Pahami Prosesnya

Sebelum mengajukan pinjaman alias berutang, cari tahu dan pahami proses pengajuan kredit di beberapa bank, sebagai bahan pertimbangan. Tidak sedikit Bank yang mempunyai aturan tertentu terlebih untuk UMKM.

 

#2 Pelajari Persyaratannya

Setiap Bank pasti meminta sejumlah persyaratan yang harus Anda penuhi ketika mengajukan pinjaman. Seperti NPWP, laporan keuangan, termasuk rekening bisnis.

Biasanya, Bank yang welcome dalam arti memberikan dukungan pada UMKM akan mempermudah persyaratan ini. Bahkan mereka menyediakan rekening-rekening bisnis.

Inilah poin plus jika dari awal Anda menjalankan usaha, sudah memisahkan antara keuangan pribadi dan bisnis. Sehingga pihak Bank lebih mudah mempelajari track record keuangan bisnis kita dari rekening tersebut.

Bahkan, jika keuangan bisnis dikatakan stabil, tidak sedikit pihak Bank yang memberikan penawaran kepada kita untuk melakukan pinjaman.

 

#3 Memiliki Continue Education

Bank yang memberikan dukungan tidak hanya menawarkan program pinjaman, tapi juga memberikan continue education khususnya kepada UMKM. Contohnya dengan mengadakan kegiatan atau pelatihan kepada UMKM.

Tentunya, Bank seperti ini mendukung pengembangan usaha-usaha kecil dan menengah. Biasanya pihak Bank akan lebih mengerti ketika terjadi hal-hal diluar dugaan seperti kondisi pandemi saat ini.

Tidak menutup kemungkinan, Bank membuat restrukturisasi utang, dengan meminimalisasi angka cicilan tapi tenornya semakin lama, atau menurunkan bunga.

Itulah beberapa tips jika Anda ingin mendapatkan modal usaha denga cara berutang. Tapi segala sesuatunya tetap dipertimbangkan dengan kondisi usaha masing-masing ya.

 

Investor, Cara Lain Menambah Modal Usaha

Selain dari modal pribadi atau berutang ke Bank, pernah dengar istilah Other People Money (OPM)?

Jadi, ada usaha yang secara ide, konsep, dan strateginya sudah matang, tapi keuangannya terletak pada modal. Sementara ada juga investor yang punya dana tapi tidak ada ide usaha, maka dipilihlah untuk mengembangkannya join bisnis sebagai investor.

Sobat Finansialku bisa memanfaatkan investor untuk menambah modal usaha. Investor ini banyak ditemui pada orang-orang terdekat, seperti saudara, keluarga, atau jejaring kita.

Namun, tetap diperhatikan dari segi profesionalitas. Dalam arti, si pemilik dana tersebut sebagai pemegang saham/pemilik modal, atau hanya meminjamkan uangnya. Jika sebagai pemegang saham, maka sistemnya dividen, tapi jika meminjamkan saja, Anda berarti harus membayar cicilan.

Selain itu, saat ini ada juga beberapa jenis investor lainnya yang bisa Anda manfaatkan, antara lain:

 

#1 P2P Lending

P2P lending adalah platform yang mempertemukan investor dan peminjam. Tujuannya didasari oleh kebutuhan para peminjam yang merasa kesulitan untuk mengajukan pinjaman ke bank atau perusahaan keuangan lainnya.

Juga para investor (pemilik modal) yang menginginkan return sepadan dengan instrumen investasi yang dipilih. Peran P2P Lending di sini adalah mempertemukan mereka dalam sebuah platform online.

 

#2 Equity Crowdfunding (ECF)

Equity crowdfunding (ECF) atau penggalangan dana yaitu pengumpulan dana yang dilakukan untuk suatu proyek atau usaha oleh sejumlah orang, biasanya dilakukan melalui platform online.

Sistemnya seperti membeli saham, jadi berbeda dengan sistem P2P lending yang hanya meminjamkan dana saja. ECF ini bisa terbilang baru dan belum bayak di Indonesia.

Bagi Anda yang ingin belajar mengatur keuangan pribadi dan bisnis, yuk dengarkan audiobook Finansialku gratis dibawah ini.

banner_pebisnis,_ini_cara_mengatur_keuangan_bisnis_yang_benar

 

Kesiapan Usaha Tetap yang Utama

Apapun jenis investor yang akan dipilih, tetap utamakan kesiapan usaha yang dijalankan. Jangan abaikan soal laporan keuangan, business plan, dan portofolio lainnya untuk meyakinkan para investor tersebut.

Jika Sobat Finansialku belum yakin pada business plan yang dibuat, saya sebagai perencana keuangan Finansialku yang memiliki spesialisasi bisnis, siap membantu dalam memecahkan permasalahan tersebut.

Sobat Finansialku bisa berkonsultasi langsung dengan saya, melalui dua cara. Cara pertama yaitu mendaftarkan diri lewat di konsultasi.finansialku.com. Nanti, di link tersebut, Sobat Finansialku bisa mendaftarkan diri untuk melakukan konsultasi dengan saya sesuai dengan jadwal yang tersedia.

Setelah menyelesaikan proses pendaftaran, Sobat Finansialku tinggal menunggu informasi lebih lanjut dari Admin.

Sementara cara kedua yang bisa dilakukan adalah konsultasi melalui aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Google Play Store atau Apple Apps Store.

Setelah itu, Sobat Finansialku bisa langsung melakukan konsultasi GRATIS tanpa mengantre, di mana saja dan kapan saja selama jam kerja bersama perencana keuangan dari Finansialku.

Fitur ini bisa dinikmati sepuasnya oleh Sobat Finansialku yang berlangganan akun premium, hanya dengan harga Rp 350.000 untuk 365 hari atau satu tahun penuh!

Jadi, ini sama saja dengan Sobat Finansialku menganggarkan dana Rp 986 per hari, ‘kan? Mau untung lagi? Gunakan kode voucher CUAN50 untuk mendapatkan potongan Rp 50.000.

Sobat Finansialku bisa mendapat banyak ilmu baru dan solusi untuk mengatasi permasalahan dalam dunia bisnis. Selamat mencoba…

 

Semoga informasi yang disampaikan bisa bermanfaat bagi pengembangan bisnis Sobat Finansialku. Jangan ragu untuk menyampaikan tanggapan mengenai artikel ini di kolom komentar.

Supaya informasi ini semakin bermanfaat, bagikan juga artikel kepada rekan-rekan sesama UMKM ya. Terima kasih.

 

 

Sumber Gambar:

  • UMKM – https://bit.ly/3nWCumu, https://bit.ly/3bJXnPv, https://bit.ly/39V8uTh, https://bit.ly/2LUzBp0