Penyakit maag adalah penyakit yang paling sering ditemui di kehidupan sehari-hari. Apakah Anda sudah mengenali apa saja gejala maag?
Namun, jangan salah sangka! Penyakit maag yang dianggap remeh tersebut sebenarnya dapat membahayakan jika tidak ditangani dengan benar.
Artikel ini akan membahas beberapa penyebab gejala maag dan cara mengobati penyakit tersebut.
Sakit Maag
Sakit maag merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi di Indonesia dan di dunia. Menurut data WHO (World Health Organization), terdapat sekitar 1,7 miliar penduduk di dunia yang menderita penyakit maag.
Secara medis, sakit maag ini dikenal dengan nama sindrom dyspepsia. Di dalam dunia kedokteran, maag dikenal dengan nama gastritis.
Pada satu kelompok orang, survei menunjukkan bahwa 30%-40% di antaranya pasti mengalami gangguan maag. Sebesar 90% dari penyakit maag tersebut termasuk dalam jenis fungsional.
Ini artinya, maag tidak disebabkan karena kelainan pada saluran cerna melainkan stres, kurang tidur, beban pekerjaan serta pola makan yang tidak teratur.
Sisa 10% termasuk dalam jenis organik, yaitu kelainan pada organ pencernaan.
[Baca Juga: Kenali Cara Pengobatan Penyakit Kulit dan Jenis-jenisnya! Awas BAHAYA!]
Gejala Sakit Maag
Seperti yang telah disebutkan di atas, gejala penyakit maag antara lain adalah rasa nyeri pada ulu hati dan panas pada lambung. Biasanya penderita maag akan kesulitan mengkonsumsi makanan.
Mereka akan mual dan muntah serta perut terasa kembung dan penuh serta sering sendawa.
Gejala ini terjadi karena adanya peningkatan asam lambung yang berlebihan di bagian dinding lambung.
Pada sakit maag yang lebih akut, penderita akan mual dan muntah secara terus menerus.
[Baca Juga: Mengerikan, Kenali Gejala Kanker Prostat! Apakah Penyakit Dicover Asuransi?]
Selain itu, tinja yang dikeluarkan berwarna hitam, ada pula yang bercampur dengan darah. Bahkan penderita pun ada yang muntah darah, sulit bernapas dan anemia.
Menurut dr. Ari Fahrial Syam, Sp. PD, MMB dari Departemen Penyakit Dalam Divisi Gastroenterologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, maag terbagi menjadi 3 kelompok.
Kelompok 1 adalah maag tipe ulkus. Penderita maag tipe ini akan merasakan nyeri di bagian ulu hati hingga tembus ke tubuh bagian belakang. Biasanya akan terasa nyeri di malam hari dan hilang timbul.
Yang kedua adalah maag tipe dismotilitas, yang mana gejala maag yang lebih menonjol adalah gejala kembung. Yang ketiga adalah maag tipe campuran, di mana penderita dapat merasakan nyeri dan kembung.
Namun, harus diperhatikan bahwa penderita dengan keluhan layaknya sakit maag, mungkin penyakitnya tidak bersumber dari lambung.
Misalnya seseorang yang memiliki batu pada empedu juga dapat merasakan keluhan mual dan kembung.
Penyebab Sakit Maag
Terdapat beberapa penyebab terjadinya penyakit maag, misalnya:
- Infeksi bakteri Helicobacter Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan kanker lambung. Peradangan yang terus menerus terjadi serta metabolisme sel di dinding lambung yang terganggu adalah penyebab timbulnya bakteri ini.
- Tukak lambung atau luka terbuka pada lapisan dalam lambung.
- Efek samping penggunaan OAINS (obat antiinflamasi nonsteroid). Penggunaan obat-obatan tersebut terkadang terlalu keras untuk kondisi lambung Anda. Oleh karena itu, dapat Anda temui beberapa obat-obatan yang harus dikonsumsi setelah makan.
- Stres atau kondisi emosi yang negatif yang menyebabkan produksi asam lambung akan meningkat 100x lipat lebih banyak dibandingkan ketika lapar. Selain itu, stres dapat membuat daya tahan tubuh turun dan mengacaukan keseimbangan metabolisme. Stres juga dapat melemahkan dinding mukosa lambung yang meningkatkan risiko terjadinya maag.
Pengobatan Sakit Maag
Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi maag adalah dengan mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung:
- Antasida untuk menetralkan asam lambung.
- Antagonis Reseptor H2 (H2RA) berfungsi layaknya antasida.
- Penghambat pompa proton (PPI) untuk meminimalkan produksi asam lambung.
- Alginat untuk mengurangi rasa nyeri akibat refleks asam lambung.
- Antibiotik untuk menghambat pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori.
- Prokinetik sebagai pereda nyeri.
- Obat antidepresan sebagai pereda rasa nyeri.
Namun, obat-obatan ini biasanya hanya dikonsumsi ketika ada keluhan. Penggunaan obat yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung akan berbahaya jika diteruskan.
Penetralan asam lambung ini berbahaya, karena penyebab utama maag yang terus berkelanjutan tersebut tidak ditangani dengan benar.
[Baca Juga: Apakah Pihak Asuransi Meng-Cover Penyakit Bronkitis?]
Terdapat beberapa bahaya asam lambung netral, antara lain:
- Makanan tidak dapat dicerna dengan sempurna dimana berarti terjadi penumpukan makanan yang tidak dapat dicerna di usus. Hal ini dapat mengakibatkan usus buntu, ulcer (borok di usus) dan sering buang angin.
- Bakteri berbahaya dapat lolos dari lambung dan masuk ke dalam usus. Ketika bakteri berbahaya ini masuk ke dalam usus, keseimbangan flora usus dapat terganggu dan menyebabkan sembelit atau diare.
- Keseimbangan enzim pencerna makanan terganggung karena produksi enzim tersebut biasanya distimulisasi oleh kandungan asam lambung.
Bahkan di beberapa obat, penggunaan yang berlebihan dapat membahayakan seperti penggunaan antasida yang berlebihan dapat mengganggu fungsi ginjal.
Jika ciri-ciri penyakit maag akut yang disebutkan di atas terjadi, sebaiknya Anda langsung mengunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang intensif. Obat-obatan hanya dapat mengurangi gejala nyeri untuk sementara.
Biasanya ketika Anda berkunjung ke dokter, dokter akan mengecek keluhan, gejala serta riwayat sakit pasien yang dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium untuk melihat siklus metabolisme dan gangguan tiroid.
Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti endoskopi untuk mengetahui tingkat keparahan maag atau pengambilan sampel jaringan dan sampel tinja.
Jika memang ditemukan tanda yang berbahaya, maka dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani rawat inap untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an
Pencegahan Sakit Maag
Mencegah lebih baik daripada mengobati, karena penyakit maag adalah penyakit yang sering kambuh, sebaiknya Anda melakukan pencegahan penyakit maag sedini mungkin.
Yang pertama, hindari makanan yang terlalu asam, berminyak dan terlalu pedas.
Tidak hanya makanan, ada pula minuman yang sebaiknya dihindari agar tidak mudah terjadi maag. Minuman tersebut misalnya soda, alkohol dan minuman mengandung kafein seperti kopi dan teh.
Kebiasaan hidup yang buruk seperti merokok dan sering telat makan juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya maag. Selain itu, hindari stres yang berlebih serta tingkatkan aktivitas olahraga.
[Baca Juga: Penyakit Epilepsi Adalah Penyakit Berbahaya! Apa Benar Di Tanggung BPJS?]
Waspada dengan Sakit Maag yang Berkelanjutan
Apabila seseorang dengan kelainan saluran pencernaan tidak diobati dengan baik, penyakit tersebut dapat bertambah parah. Oleh karena itu, sebaiknya perbaiki pola makan serta kebiasaan yang buruk.
Apakah Anda pernah mengalami sakit maag? Bagaimana cara Anda mengatasi dan mencegah terjadinya maag?
Tuliskan pengalaman Anda pada kolom komentar yang sudah disediakan di bawah. Dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada orang lain di sekitar Anda, terima kasih.
Sumber Referensi:
- Try Sutrisno. 12 Mei 2018. Ternyata Bukan Hanya Pola Makan, ini 4 Penyebab Utama Sakit Maag, Jangan Sepelekan Bisa Fatal. Manado.tribunnews.com – https://goo.gl/WBxkjD
- Tjin Willy. 7 November 2018. Pengertian Sakit Maag. Alodokter.com – https://goo.gl/8wRDTn
Sumber Gambar:
- Maag 1 – https://goo.gl/4QUaoZ
- Maag 2 – https://goo.gl/7mVUjX
- Maag 3 – https://goo.gl/fWHmK1
- Maag 4 – https://goo.gl/2r8UZd
- Maag 5 – https://goo.gl/yQwUKN
Leave A Comment