Apakah Anda sudah tahu apakah itu penyakit epilepsi? Apakah benar penyakit epilepsi bisa ditanggung BPJS?

Artikel Finansialku berikut ini akan membahas mengenai penyakit epilepsi dan mengenai tanggungan BPJS atas penyakit tersebut.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Secure

 

Penyakit Epilepsi, Bukan Sekedar Kejang Biasa

Penyakit epilepsi adalah gangguan sistem saraf yang diakibatkan karena pola aktivitas listrik yang tidak normal pada otak, sehingga menimbulkan kejang-kejang dan bahkan dapat menimbulkan hilangnya kesadaran.

Epilepsi juga merupakan sekelompok gangguan neurologis jangka panjang yang ditandai dengan ciri-ciri serangan epileptik.

Serangan epileptik ini bisa bermacam-macam, mulai dari serangan yang terjadi dalam waktu singkat dan tidak terdeteksi hingga guncangan yang kuat untuk periode yang sangat lama.

728x90 hitung sekarang Catat Keuangan
300x250 - Hitung Sekarang Catat Keuangan

 

Serangan epilepsi cenderung berulang, dan tidak ada dasar penyebabnya secara langsung.

Untuk berbagai kasus epilepsi di Indonesia sendiri biasanya digunakan istilah penyakit ayan atau kejang-kejang.

Dalam kebanyakan kasus, penyebab epilepsi tidak dapat diketahui, namun beberapa orang dapat menderita epilepsi akibat dari cedera otak, stroke, kanker otak, stres dan penyalahgunaan obat dan alkohol.

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

 

Tanggungan BPJS Kepada Penderita Epilepsi: Bagaimana Caranya?

Apakah penyakit epilepsi bisa ditanggung oleh BPJS? Tentu saja bisa!

Jika salah satu dari keluarga atau kerabat Anda ada yang mengalami penyakit tersebut, Anda bisa langsung segera membawanya ke rumah sakit terdekat dengan membawa BPJS kesehatan dan juga KTP.

Di sana Anda akan segera mendapat penanganan khusus untuk masalah kesehatan yang terkait dengan penyakit yang diderita termasuk epilepsi.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai bagaimana cara-cara pasien epilepsi bisa mendapat jaminan BPJS Kesehatan.

728x90 hitung sekarang - asuransi
300x250 - Hitung Sekarang - asuransi

 

Cara 1: Membawa KTP

Pasien perlu membawa KTP mereka untuk mendapat jaminan BPJS. Hal ini dikarenakan KTP akan menunjukan data diri atau identitas pasien secara lengkap.

[Baca Juga: Biaya Persalinan yang Ditanggung BPJS Kesehatan dan Cara Menggunakan Kartu BPJS Kesehatan untuk Melahirkan]

 

Cara 2: Membawa Kartu BPJS

BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial merupakan sebuah asuransi kesehatan yang bertujuan untuk memberikan jaminan kesehatan bagi para penggunanya.

Apakah penyakit epilepsi termasuk penyakit yang berbahaya? Penyakit epilepsi bisa dibilang penyakit yang berbahaya dan lebih sering dialami oleh perempuan.

Perempuan yang menderita penyakit epilepsi akan memiliki masa reproduksi yang lebih kompleks dibandingkan perempuan yang tidak menderita epilepsi. Perempuan penderita epilepsi juga memiliki tingkat fertilitas yang lebih rendah.

728x90 - Entrepreneur
300x250 Kotak - entrepreneur

 

Hal ini disebabkan karena banyak obat anti epilepsi yang mengganggu manfaat kontrasepsi hormonal.

Obat anti epilepsi utama juga dapat berpotensi menyebabkan terjadinya malformasi kongenital.

Serangan kejang yang sering terjadi atau sulit dikendalikan dapat mengganggu pertumbuhan janin di dalam seorang perempuan melalui penurunan aliran darah plasenta dan gangguan oksigen pada janin.

Dokter yang menangani perempuan penderita epilepsi harus selalu memperhatikan setiap perubahan  fisiologis yang terjadi pada penderita.

Di samping farmakologi dan farmakokinetik, aspek psikologis dari penderita juga perlu diperhatikan sehingga perlu mendapat terapi, pemberian obat anti epilepsi.

728x90 - Waralaba
300x250 Kotak - Waralaba

 

Pemberian obat anti epilepsi secara optimal serta koordinasi dan dukungan kerjasama jangka panjang antara dokter dan penderita akan memberi manfaat yang baik bagi penderita.

Penjelasan yang diberikan kepada penderita atau keluarganya harus diperhatikan.

Masalahnya terkadang penjelasan pada penderita atau keluarga penderita tidak selalu mudah untuk diberikan karena berhubungan dengan masalah psikologis, kurangnya pemahaman akan epilepsi, serta hal-hal yang berhubungan dengan fisiologi reproduksi pada perempuan.

Hal ini dikarenakan epilepsi juga dapat menyebabkan kecemasan, ketakutan, rasa malu, dan perasaan seakan-akan tersingkir atau diasingkan dari lingkungannya.

[Baca Juga: Apakah Obesitas di Cover BPJS Kesehatan?]

 

Cara 3: Mengikuti Tata Laksana Perawatan Epilepsi Secara Terstruktur

Masalah yang terjadi jelas merupakan tantangan bagi praktisi medis yang sering memberi pelayanan pada penderita epilepsi.

Khususnya perempuan dengan perubahan fisiologis sejak masa anak-anak, remaja, dewasa, menikah, hamil, melahirkan dan bahkan menyusui.

Perempuan dengan penderita epilepsi butuh perhatian khusus pada strategi penatalaksanaan yang berkaitan dengan perubahan fisiologis pada penderita perempuan tersebut.

[Baca Juga: Apa Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan Untuk Karyawan Kontrak?]

 

Cara 4: Mengetahui Bagaimana Jenis-jenis Epilepsi

Cara yang keempat adalah Anda perlu mengetahui apa saja jenis epilepsi itu. Mengapa hal ini sangat penting? Karena jenis epilepsi juga berhubungan dengan bagaimana cara penanganan dari rumah sakit atau faskes BPJS Kesehatan.

[Baca Juga: Alasan Inilah Yang Menyebabkan BPJS Ketenagakerjaan Dibutuhkan]

 

Cara 5: Mengetahui Penyebab Epilepsi

Menurut definisinya, serangan dari penyakit epilepsi sendiri terjadi secara spontan tanpa ada penyebabnya secara langsung, seperti contoh halnya pada penyakit akut.

Biasanya penyebab dari penyakit epilepsi ini dapat diidentifikasikan dari masalah genetik, struktural, ataupun masalah metabolisme. Namun 60% dari penyakit epilepsi ini tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya.

Biasanya penyakit ini lebih umum dialami oleh mereka yang umurnya lebih muda dan biasanya disebabkan oleh faktor genetik, cacat bawaan sejak lahir, dan gangguan perkembangan lainnya.

Sementara tumor dan stroke lebih cenderung menyerang orang yang umurnya lebih tua.

[Baca Juga: BPJS Kesehatan Tak Lagi Tanggung Pembayaran 100% Untuk 8 Penyakit Ini]

 

Diagnosis Epilepsi

Diagnosis epilepsi biasanya sering dilakukan berdasarkan deskripsi kejang-kejang dan peristiwa seputar kejang tersebut.

Meskipun usaha untuk menemukan sindrom epilepsi tertentu sering dilakukan, namun hal itu tidak selalu memungkinkan.

Diagnostik penyakit epilepsi dapat menggunakan CT scan dan MRI yang direkomendasikan setelah kejang non-febril untuk mendeteksi adanya masalah struktural di dalam dan di sekitar otak.

MRI pada umumnya merupakan tes yang lebih baik untuk dilakukan tetapi bila dicurigai terjadi pendarahan, maka CT scan akan lebih baik dan lebih mudah untuk digunakan.

Bila seseorang masuk ke ruang gawat darurat dengan kejang namun dapat pulih dengan cepat dalam waktu singkat, itu berarti tidak perlu dilakukan pemeriksaan menggunakan MRI maupun CT scan.

Namun bila sebelumnya, seseorang telah didiagnosis epilepsi dengan menggunakan pemeriksaan tersebut, itu berarti pemeriksaan ulang tidak diperlukan walaupun terjadi kejang kembali.

728x90 hitung sekarang - KTA
300x250 - Hitung Sekarang - KTA

 

Bagaimana Usaha Pencegahan Epilepsi?

Walaupun sering ditemukan banyak kasus seperti ini yang tidak dapat untuk dicegah, namun masih ada usaha-usah lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut.

Anda dapat mengurangi infeksi pencemaran dari parasit lingkungan seperti misalnya cacing pita.

Salah satu wilayah di Amerika Tengah telah berhasil menurunkan tingkat infeksi cacing pita dan mengurangi kasus epilepsi hingga 50%.

Hal lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah epilepsi yaitu Anda dapat mengurangi tingkat stress.

Meskipun belum terbukti bahwa mengurangi stres dapat mengatasi kejang, namun para ahli saraf merekomendasikan pasien penderita epilepsi untuk menghindari situasi yang penuh dengan tekanan.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan berbagai cara lain untuk meminimalisasi stress tersebut.

Seperti contohnya yaitu makan makanan bergizi, olahraga teratur, membatasi minum alkohol, istirahat yang cukup, minum obat kejang tepat waktu, melakukan aktivitas yang menyenangkan dan melakukan relaksasi dengan teknik pernapasan dalam atau pijat.

 

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai penyakit epilepsi? Tuliskan pertanyaan dan pendapat Anda pada kolom komentar di bawah.

Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini kepada rekan dan keluarga Anda, semoga bermanfaat!

 

Sumber Referensi:

  • Dedy Kurniawan. 29 Agustus 2016. Apakah Penyakit Epilepsi ditanggung BPJS Kesehatan. Panduanbpjs.com – https://goo.gl/XNcA3F
  • Adelia Marista Safitri. 16 Januari 2018. Hati-hati, Stres Berat Bisa Memicu Kejang Epilepsi (Bisakah Dihindari?) Hallosehat.com – https://goo.gl/8bt848
  • Tjin Willy. Epilepsi. Aladokter.com – https://goo.gl/tuK38c
  • Admin. 10 Gejala Epilepsi yang Sering Di Abaikan. Spesialissaraf.com – https://goo.gl/72DwUS

 

Sumber Gambar:

  • Epilepsi 1 – https://goo.gl/xdwxW5
  • Epilepsi 2 – https://goo.gl/eV6ctw
  • Epilepsi 3 – https://goo.gl/3cPPwZ