Belakangan ini, girl math menjadi perbincangan hangat di sosial media, terutama TikTok. Lantas, seperti apa fenomena ini?
Simak penjelasannya dalam artikel berikut lengkap dengan pandangan ahli, Perencana Keuangan Finansialku.
Summary:
- Girl math yang menjadi tren di sosial media merujuk pada perhitungan sistematis perempuan berdasarkan pola pikir mereka, dan berkaitan dengan kegiatan belanja.
- Ibarat dua sisi mata uang, girl math bisa membuat pengelolaan keuangan jadi berantakan atau sebaliknya, bergantung pada mindset setiap orang.
Viral Fenomena Girl Math di TikTok
Beberapa waktu lalu, topik mengenai girl math sempat trending di TikTok. Banyak pengguna yang mendeskripsikan tentang logika perempuan, khususnya ketika dihadapkan pada kegiatan berbelanja.
Ilustrasi Girl Math. Sumber: 123rf
Beberapa pengguna TikTok juga menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan bagaimana (beberapa) perempuan menilai uang tunai sebagai free money dan uang yang ada di rekening sebagai real money.
Tentu saja, pandangan tersebut akan memengaruhi seseorang dalam membelanjakan uangnya.
Bahkan, tak sedikit dari content creator membeberkan beberapa ciri girl math dan contoh versi mereka untuk meramaikan tagar #girlmath di TikTok.
[Baca Juga: 10 Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan, Cegah Belanja Impulsif!]
Apa itu Girl Math
Secara literal, istilah girl math diterjemahkan sebagai “matematikanya perempuan”. Dengan kata lain, girl math sendiri merujuk pada perhitungan sistematis perempuan berdasarkan pola pikir mereka.
Perhitungan sistematis tersebut kemudian mencoba menjustifikasi pembelajaran yang mereka beli dengan membagi item besar menjadi biaya per pemakaian.
Selain itu, girl math juga menilai bahwa penggunaan e-money tidak benar-benar menghabiskan saldo rekening mereka.
Sebab, e-money tersebut tidak dihasilkan secara langsung, melainkan melalui rekening.
Lebih dari cara berpikir tentang cara berbelanja atau menanggapi harga promo/diskon, girl math juga secara tidak langsung mematahkan stereotip perempuan yang tidak pintar dalam mengelola keuangan.
Sementara itu, menurut salah satu Perencana Keuangan Finansialku, Laurensia Vina Dharmawan, S.M., M.Ak.,CFP® bahwa girl math adalah fenomena yang sifatnya “bias”.
Dalam arti, bergantung pada cara pandang perempuan dalam pengelolaan keuangan yang dimilikinya.
“Girl math menurutku suatu fenomena yang masuk dalam mental accounting bias, artinya memiliki cara pandang berbeda terhadap setiap pengalokasian uang. Sehingga memengaruhi adanya perbedaan kebiasaan berbelanja dan menabung,” jelasnya.
Kendati setiap perempuan memiliki versinya masing-masing, Vina pun menjelaskan beberapa poin persamaan yang umumnya ada dalam mindset para kaum hawa, antara lain:
Mindset Kebanyakan Perempuan dalam Hal Berbelanja. Sumber: Finansialku
[Baca Juga: Simak Cara Belanja di TikTok Shop dan Tips Aman Belanja Online]
Dari Mana Istilah Girl Math Berasal?
Istilah girl math sendiri berasal dari Selandia Baru. Melalui siaran radio, bernama ZM, sang presenter pertama kali menggunakan istilah ini untuk menjustifikasi pembelian seorang penelepon yang dinilai mahal.
Istilah tersebut kemudian tersebar kepada para pendengar dan mereka mulai memberikan contoh girl math versi masing-masing melalui sosial media.
Salah satu contohnya adalah pengguna TikTok dengan username @samjamesssss yang membagikan girl math versi dirinya dalam bentuk pembelian tiket konser.
Pengguna akun TikTok ini merasa bahwa semua hal yang berada di bawah $5 terasa seperti gratis, termasuk tiket konser yang dia beli beberapa bulan sebelumnya.
Selain itu, menurut CBS News, ada juga yang mengatakan bahwa girl math mereka adalah melakukan perawatan kulit atau tubuh dengan harga mahal karena merawat diri adalah investasi jangka panjang.
Sebagian besar contoh girl math ini identik dengan hal-hal yang berkaitan dengan self reward, FOMO, atau sekadar happy-happy.
Jika terus dibiarkan tanpa adanya kontrol keuangan, akan ada risiko yang bisa membuat finansialmu jadi berantakan.
Sebenarnya, ada lho, cara agar kamu bisa melakukan self reward, tanpa harus mengganggu tabungan dan cash flow keuangan. Pensaran?
Temukan jawabannya dalam YouTube Finansialku berikut ini, jangan lupa subscribe, ya!
Benarkah Tren Girl Math Dicap Buruk? Apa Alasannya?
Beberapa orang menganggap tren ini sebagai sebuah lelucon belaka. Namun, tidak sedikit di antaranya yang menanggapi dengan serius.
Sejumlah netizen menganggap bahwa tren tersebut dapat menjustifikasi kebiasaan pengeluaran yang buruk.
Bahkan salah satu akademisi, J.P Krahel, Profesor Akuntansi Loyola University, menilai bahwa tren tersebut dapat merugikan perempuan.
Prof. Krahel melihatnya sebagai sebuah ironi yang melanggengkan stereotip perempuan yang kurang cakap dalam mengelola uang.
Beliau juga menambahkan bahwa girl math hanya merasionalisasi perilaku keuangan yang kurang baik.
Kondisi inilah yang memunculkan sikap arogansi dan misoginis bagi perempuan itu sendiri.
Berbeda pandangan dengan tim pro, yang menganggap bahwa tren girl math sendiri dapat memberikan kebebasan bagi perempuan dalam mengelola uang.
Bagaimana fenomena ini dapat membantu perempuan lebih aware dengan apa yang ingin dibelinya.
Kondisi tersebut dapat tercipta ketika perempuan menggunakan konsep girl math sebagai bentuk tanggung jawab keuangannya dengan mempertimbangkan kembali sebelum mereka membeli sesuatu.
Sementara itu dari kacamata Perencana Keuangan, Vina menekankan mindset setiap perempuan dalam memandang tren ini.
Girl math memang bisa berdampak pada gaya hidup boros dan pengelolaan keuangan yang buruk.
Tetapi jika kita menempatkannya secara tepat, maka girl math bisa membuat seseorang mengambil keputusan yang bijak dan lebih berhati-hati.
Misalnya ketika membeli barang diskon, selama sesuai dengan kebutuhan justru akan menghemat pengeluaran dan selektif dalam memilih barang yang akan dibeli.
Selain mindset, Vina menambahkan bahwa tak kalah pentingnya adalah budgeting yang baik.
“Terapkan mindset untuk tetap merasa “cukup”, berbelanjalah sesuai dengan kebutuhan. Tetap realistis dan terapkan budgeting dengan baik dan disiplin agar kita tahu berapa pengeluaran yang harus dikeluarkan ” tambah Vina.
Jika Sobat Finansialku masih bingung dalam membuat budgeting yang baik, ikuti panduannya dalam ebook gratis Cara Membuat Anggaran dengan Tepat dari Finansialku.
Lebih lanjut, kamu pun bisa dapatkan saran keuangan yang lebih komprehensif dengan berkonsultasi bersama Perencana Keuangan Finansialku.
Klik banner di bawah ini untuk buat janji atau hubungi WhatsApp 0851 5866 294.
Budgeting adalah Kunci!
Dengan hadirnya fenomena girl math di sosial media, tentunya perlu kita sikapi dengan bijak untuk pengelolaan keuangan yang lebih baik lagi, bukan malah sebaliknya.
Salah satu cara memanfaatkan konsep girl math adalah menerapkan budgeting yang tepat!
Sebagai tambahan referensi seputar membuat budgeting, yuk, baca juga artikel berikut 10+ Tips Membuat Anggaran Dengan Mudah dan Efektif. Semoga bermanfaat…
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Bagaimana tanggapan Sobat Finansialku mengenai fenomena girl math? Silakan tulis di kolom komentar.
Jangan lupa bagikan artikelnya kepada teman dan kerabat lainnya, terima kasih.
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
- Admin. 9 Oktober 2023. Viral Istilah Girl Math, Apa Itu dan Kenapa Disebut Buruk buat Perempuan?. m.kumparan.com – https://tinyurl.com/5b8wj2mh.
- Wanda Andita Putri. 25 November 2023. Viral di TikTok Istilah “Girl Math”, Apakah Sebuah Jebakan Bagi Perempuan?. liputan6.com – https://tinyurl.com/4eetzfs2.
Leave A Comment