Apakah bijak dan benar kredit mobil ? Ada beberapa ahli keuangan di Indonesia yang menyarankan agar tidak kredit mobil, apakah benar pendapat mereka?.
Rubrik Finansialku
Jangan Kredit Mobil Lagi, Jika Anda Belum Tahu Aturan Mainnya
Sebagai perencana keuangan, Finansialku pernah beberapa kali ditanya mengenai kredit mobil. Sebenarnya kredit mobil itu boleh atau tidak? Jawabannya adalah “tergantung situasi dan kondisi”. Dalam beberapa kondisi, kredit mobil dapat menyebabkan keuangan seseorang menjadi lebih berantakan.
[Baca Juga: Malapetaka Jika Anda Kredit Mobil Tanpa Perhitungan]
Biasanya penyebab permasalahan adalah orang tidak menghitung biaya operasional setelah membeli mobil dan jumlah cicilan yang harus dibayarkan. Terkait dengan cicilan yang harus dibayarkan, berikut ini contoh simulasi kredit mobil sederhana:
Harga mobil | Rp 200.000.000 |
---|---|
Masa kredit | 3 tahun (36 bulan) |
Suku bunga/ tahun | 8% per tahun |
Uang muka | Rp 40.000.000 |
Cicilan/bulan | Rp 5.511.200 |
Total cicilan (36 bulan) | Rp 198.403.200 |
Total pembelian mobil secara kredit (DP+Cicilan) | Rp 238.403.200 |
[Baca Juga: Panduan Contoh Perhitungan Simulasi Kredit Mobil Bekas]
Coba Anda bayangkan total biaya yang Anda keluarkan selama 3 tahun adalah Rp 238.403.200. Padahal di akhir tahun ketiga harga mobil Anda sudah di bawah Rp 200.000.000 (karena depresiasi atau penurunan nilai mobil). Permasalahan tambah runyam, jika Anda belum mempersiapkan pengeluaran-pengeluaran tambahan yang timbul karena adanya mobil: biaya bensin, tol, parkir, perpanjangan izin, pajak kendaraan dan lain sebagainya.
Kredit Mobil untuk Membeli Mobil Sebagai Aset
Lain ceritanya jika Anda kredit mobil yang berfungsi sebagai aset. Artinya mobil digunakan untuk bekerja dan menghasilkan pemasukan untuk Anda.
[Baca Juga: Menurut Perencana Keuangan, Apakah Kita Boleh Ber utang?]
Kasus seperti ini pernah kami temui secara tidak sengaja, ketika kami menggunakan layanan transportasi online di Jakarta. Pengemudi mobil tersebut ternyata adalah pemilik mobil dan beliau dulunya seorang supir taxi. Saat ini beliau sudah keluar dari perusahaan taxi dan telah memiliki 3 mobil sendiri. Meskipun mobilnya masih dalam status kredit, tetapi mobil tersebut dapat menghasilkan pemasukan.
Mari kita coba lakuan simulasi sederhana:
Harga mobil | Rp 200.000.000 |
---|---|
Masa kredit | 3 tahun (36 bulan) |
Suku bunga/ tahun | 8% per tahun |
Uang muka | Rp 40.000.000 |
Cicilan/bulan | Rp 5.511.200 |
Total cicilan (36 bulan) | Rp 198.403.200 |
Total pembelian mobil secara kredit (DP+Cicilan) | Rp 238.403.200 |
Penghasilan sewa bulanan (bersih) | Rp 6.000.000 |
Selisih pengasilan sewa bulanan dan bayar cicilan | Rp 488.800 |
Coba perhatikan data di atas, setiap bulannya ada keuntungan sebesar Rp 488.800. Pemilik kendaraan tidak perlu lagi merogoh koceknya untuk membayar cicilan kredit mobil. Jika dihitung-hitung maka, uang muka sebesar Rp 40.000.000 dapat balik setelah hampir 7 tahun. Biasanya pemilik kendaraan akan menjual mobil pada tahun 5 untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut Anda, apakah kredit mobil masih menguntungkan nasabah?
Image credit:
- Auto car loan – https://goo.gl/VIJea4
Leave A Comment