Dana kelolaan reksa dana syariah masih minim, namun investasi di bidang ini memiliki potensi peningkatan. Tantangannya, masih sedikit masyarakat peduli investasi dan perlunya edukasi.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Produk Reksa Dana Syariah Masih Minim

Pilihan produk reksa dana syariah masih jauh di bawah produk reksa dana konvensional. Saat ini, jumlah produk reksa dana syariah sebanyak 193 produk atau sekitar 10 persen dari total produk reksa dana konvensional, yaitu 1.969 produk.

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mendorong penetrasi reksa dana syariah di Indonesia. Pasalnya, berdasarkan data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) reksa dana syariah baru sekitar Rp30 triliun hingga jumat (20/04/2018). Jumlah itu hanya sekitar 5,79 persen dari total AUM reksa dana yang mencapai Rp517 triliun.

Seperti yang dipaparkan Ketua II MES dan Direktur KSEI Friderica Widyasari Dewi di sela acara penandatangan perjanjian kerja sama MES dan MAMI di Sampoerna Strategic Square, Jumat (20/4/2018), dalam CNNIndonesia.com:

“Harapan kami (penetrasi) reksa dana syariah semakin besar.”

 

 

Sebab capaian reksa dana syariah yang masih rendah itu, MES dan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menandatangani perjanjian kerja sama untuk mengembangkan industri pasar modal syariah di Indonesia. Terlebih lagi, 87 persen populasi di Indonesia merupakan umat muslim.

Friderica berharap kerja sama ini dapat mendorong tingkat penggunaan produk-produk pasar modal syariah dan dapat menghindarkan masyarakat dari investasi bodong:

“Karena minimnya tingkat pengetahuan finansial, masih ada saja anggota masyarakat yang terjebak investasi bodong, yang terkadang berkedok agama.”

 

Kerja sama ini juga merupakan bentuk komitmen bersama antara keduanya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk-produk pasar modal yang pengelolaannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Investasi Syariah 02 Finansialku

[Baca Juga: Berhasil Cetak 100 Ribu Investor Reksa Dana, Bareksa Kuasai 16 Persen Pangsa Pasar]

 

Mengutip hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 yang dilakukan OJK, Director & Chiel of Legal, Risk, and Compliance Officer MAMI Justisia Tripurwasani menyayangkan bahwa tingkat literasi pasar modal syariah di Indonesia hanya 0,02 persen dan tingkat inklusi atau penggunaannya hanya 0,01 persen.

Ia pun menyatakan, inilah yang mendasari kegiatan literasi dan inklusi pasar modal syariah bersama di berbagai kota yang dinilai berpotensi sebagai investor pasar modal syariah, di antaranya Bekasi, Solo, dan Gorontalo:

“MES dan MAMI akan mengadakan kegiatan literasi dan inklusi pasar modal syariah untuk pertama kalinya di Bekasi esok hari, Sabtu 21 April 2018 di Aula Pemerintah Kota Bekasi. Kegiatan edukasi ini terbuka luas bagi masyarakat umum dan para pengurus MES.”

 

Justitia yang juga Ketua Unit Pengelolaan Investasi Syariah mengungkapkan, hingga saat ini, MAMI telah mengeluarkan tiga produk reksa dana, yaitu Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI), Manulife Syariah Sektoral Amanah, dan Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dolar AS.

Salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan AUM dan memperbanyak investor ritel reksa dana syariah adalah meluncurkan produk MSSI pada Mei 2017 di mana investor bisa berinvestasi dengan dana minimal Rp10 ribu.

“Belum setahun, AUM MSSI telah mencapai Rp581 miliar.”

 

Saat ini, lanjut Justisia, perusahaan masih mengkaji untuk menambah alternatif produk reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang syariah. Namun, Justisia belum bisa memastikan kapan keluarnya produk tersebut:

“Kami masih mengkaji (produk reksa dana pasar uang syariah) dan belum bisa ngomong kapan keluarnya, tetapi kami ingin melengkapi yang kosong tadi yaitu reksa dana pasar uang syariah.”

 

Namun, porsi AUM reksa dana syariah MAMI masih relatif kecil jika dibandingkan AUM produk reksa dana perseroan yaitu hanya berkisar 10 persen dengan nilai Rp6,6 triliun.

 

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 728 x 90

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 336 x 280

 

Tantangan Reksa Dana Syariah

Seperti yang dilansir dari Kontan.co.id, Jumat (20/4/2018), Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Friderica Widyasari Dewi menyatakan, kunci peningkatan penetrasi reksa dana syariah adalah edukasi kepada masyarakat. Pasalnya, tidak semua investor memahami produk reksa dana, termasuk reksa dana berbasis syariah.

Ia berpendapat, tantangan perkembangan industri reksa dana syariah itu bertingkat-tingkat. Pertama, masyarakat sendiri masih belum banyak yang peduli investasi. Selanjutnya, reksa dana juga masih belum begitu dikenal dan dipahami:

“Orang lebih tahu investasi itu saham, padahal ada reksa dana juga yang cocok untuk memulai.”

 

Tantangan berikutnya barulah soal prinsip syariah itu sendiri. Sebagian masyarakat masih meragukan apakah instrumen investasi pasar modal itu benar-benar syariah.

“Itu mengapa literasi dan sosialisasi masih sangat penting untuk dilakukan terus-menerus.”

 

Reksa-Dana-Syariah,-Potensi-Investasi-yang-Memiliki-Peluang-1-Friderica Widyasari-Finansialku

Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Friderica Widyasari.

 

Dalam ranah pasar modal, lanjut Friderica, reksa dana syariah sudah mengantongi fatwa MUI nomor 80 yang isinya menyatakan bahwa mekanisme perdagangan efek di pasar reguler sesuai prinsip syariah.

Friderica kemudian menjelaskan, pertumbuhan jumlah investor yang membuka rekening syariah sepanjang 2017 mencapai 89% menjadi 27.400 orang. Di industri reksa dana, sejauh ini baru ada 193 produk reksa dana syariah dari 1.969 produk reksa dana secara keseluruhan.

“Semakin banyak investor lokal yang concern dengan prinsip syariah. Yang terpenting sekarang bisa menaklukkan tantangannya dulu.”

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

 

Potensi Peningkatan Reksa Dana Syariah

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, perkembangan instrumen reksa dana syariah di Indonesia cukup pesat. Hal ini terlihat dari jumlah dana kelolaan reksa dana syariah yang melesat 82,35% secara year on year dari Rp17 triliun per Maret 2017 menjadi Rp31 triliun pada Maret 2018.

Menurutnya, pertumbuhan masif yang ditunjukan oleh reksa dana syariah sejalan dengan makin majunya industri keuangan berbasis syariah di Indonesia.

Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir, jumlah institusi seperti perbankan hingga asuransi berbasis syariah kian menjamur di Indonesia.

Institusi seperti ini pun memiliki kebutuhan terhadap instrumen investasi dengan prinsip syariah. Secara tidak langsung Wawan menyebutkan bahwa reksa dana syariah cukup didominasi oleh investor institusi.

Wawan menambahkan, meningkatnya pamor reksa dana syariah ditunjang oleh kinerja apik yang ditunjukan oleh reksa dana syariah offshore dalam beberapa tahun terakhir. Alhasil, pelan tapi pasti, investor mulai melirik reksa dana syariah secara keseluruhan.

“Kinerja reksa dana offshore relatif baik berkat ditunjang akses ke sektor teknologi yang tidak terdapat di pasar modal Indonesia.”

 

Direktur Panin Asset Management, Rudianto berpendapat, prospek reksa dana syariah ke depan pada dasarnya akan ditentukan oleh performa produk reksa dana itu sendiri. Jika rata-rata kinerja reksa dana berbasis syariah tumbuh secara positif, tentu produk ini mampu menandingi reksa dana konvensional.

“Investor tidak melihat prinsip syariah dari suatu reksa dana, melainkan kinerjanya.”

 

Potensi berkembangnya industri reksa dana syariah juga didukung oleh rencana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang akan memindahkan sebagian dana hajinya ke instrumen pasar modal.

 

Minna Padi Luncurkan Produk Reksa Dana Syariah

Seperti yang dilansir Kontan.co.id, Senin (23/4), Direktur PT Minna Padi Aset Manajemen Budi Wihartanto mengatakan, peluncuran reksa dana Minna Padi Indraprastha Saham Syariah merupakan upaya mendukung berkembangnya industri reksa dana saham syariah:

“Dana kelolaan reksa dana saham syariah di Indonesia hingga akhir tahun lalu baru mendekati Rp9,3 triliun.”

 

Peluncuran reksa dana yang perdana berbasis syariah ini merupakan upaya diversifikasi produk reksa dana yang dimiliki Minna Padi Aset Manajemen. Sejauh ini, walau telah memiliki lima produk reksa dana, perusahaan belum memiliki produk reksa dana berbasis syariah.

“Produk keenam ini menjadi produk reksa dana syariah pertama yang kami miliki.”

 

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Jika tertarik membelinya, investor dapat menginvestasikan dananya dengan jumlah minimal Rp250.000. Pada hari pertama penawaran, harga satu unit penyertaan reksa dana ini ditetapkan sebesar Rp1.000.

Budi mengaku, reksa dana Minna Padi Indraprastha Saham Syariah cenderung ditujukan untuk investor ritel. Namun, tidak tertutup kemungkinan pula investor institusi seperti asuransi dan dana pensiun juga dapat berinvestasi pada reksa dana tersebut.

Hingga akhir 2018, reksa dana ini ditargetkan dapat meraih imbal hasil sebesar 11%-12%.

 

Setelah membaca artikel tentang reksa dana syariah ini, apa Anda tertarik? Silakan berikan opini dan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini.

 

Sumber Referensi:

  • Safyra Primadhyta. 22 April 2018. Dana Kelolaan Reksa Dana Berbasis Syariah Masih Mini. Cnnindonesia.com – https://goo.gl/Ce8i9q
  • Grace Olivia. 21 April 2018. Ini tantangan yang menjadi kunci pertumbuhan industri reksadana syariah. Kontan.co.id – https://goo.gl/pdvu3W
  • Dimas Andi. 22 April 2018. Dana Kelolaan reksadana syariah makin merekah. Kontan.co.id – https://goo.gl/kbkR92
  • Dimas Andi. 23 April 2018. Minna Padi AM luncurkan reksadana syariah pertama. Kontan.co.id – https://goo.gl/X4Ywmg

 

Sumber Gambar:

  • Reksa Dana Syariah – https://goo.gl/Tn7WAz
  • Reksa Dana Syariah 2 – https://goo.gl/VAvUoB