Melantai di bursa selama lebih dari seperempat decade, bagaimana prospek PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) saat ini?

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Analisis Fundamental

Perseroan yang berdiri pada 1979 dan melantai di Bursa sejak 27 tahun lalu ini memulai bisnis petrokimia sejak 2007, sejak mengakuisisi PT Chandra Asih Petrochemical.

Perusahaan ini memiliki inti bisnis Power Generation dan produksi petrokimia, disamping itu juga melebarkan sayap ke segmen Industri Kehutanan, Perkebunan, Pertambangan, Industri, Properti, Perdagangan, Energi Terbarukan, dan Transportasi.

Memiliki kerja sama pada 2017 bersama PLN dengan PT Indoraya Tenaga yakni Pembangkit listrik ultra-supercritical bertenaga batu bara berkapasitas 2×1.000 MW (Java 9 & 10) di Provinsi Banten, yang diharapkan akan mulai beroperasi secara komersial pada periode 2023-2024.

Dengan core bisnis yang besar ini, BRPT dikenal sebagai largest geothermal industry di Indonesia bahkan geothermal industry terbesar ke-3 dunia.

Di samping itu, Perseroan juga melebarkan usahanya ke bidang energi terbarukan dengan mengakuisisi mayoritas saham (66,67%) di Star Energy Group Holdings Pte. Ltd. (“Star Energy”) pada tanggal 7 Juni 2018.

Star Energy adalah produsen listrik bertenaga panas bumi terbesar di Indonesia dengan jumlah kapasitas terpasang 875 MW.

Langkah strategis ini kian memantapkan pijakan Perseroan menuju perwujudan visinya sebagai perusahaan sumber daya terdiversifikasi dan terintegrasi, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar nasional di sektor energi terbarukan.

Prospek Bisnis Petrokimia PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 03

[Baca Juga: Prospek Diversifikasi Bisnis PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI)]

 

Star Energy mengoperasikan tiga aset panas bumi, yakni Operasi panas bumi Wayang Windu, Salak, dan Darajat. Operasi panas bumi Wayang Windu meliputi dua unit pembangkit dengan kapasitas terpasang kotor sebesar 227 MW.

Pada tahun 2017, Star Energy mengakuisisi Operasi panas bumi Salak dan Darajat dari Chevron. Salak dan Darajat masing-masing memiliki kapasitas terpasang kotor197 MW dan 216 MW, dan kapasitas penjualan uap masing-masing sebesar 180 MW dan 55 MW.

Perusahaan pembangkit milik Pemerintah, PLN, memiliki peran sentral dalam mewujudkan peningkatan kapasitas seiring dengan upaya untuk memperkuat jalinan kerja sama dengan mitra strategis untuk memberikan dukungan teknologi terkini dan ramah lingkungan.

Perseroan berkomitmen pada proses transisi Indonesia secara lebih luas menuju pembangkit energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Perusahaan patungan antara salah satu entitas anak Perseroan dengan entitas anak Indonesia Power.

Anak perusahaan PLN yaitu pembangkit listrik Jawa 9 & 10 Ultra Super Critical dengan kapasitas 2 x 1.000 MW merupakan langkah awal kami untuk mencapai tujuan tersebut.

Perseroan juga terus berfokus pada segmen energi terbarukan melalui sumber daya panas bumi di mana Indonesia memiliki potensi menjadi produsen terbesar di dunia.

Saat ini, berdasarkan kapasitas terpasang, Star Energy merupakan produsen tenaga panas bumi terbesar ketiga di dunia di mana kami berharap dapat terus menjadi kontributor utama pertumbuhan Perseroan.

Chandra Asri juga berada pada dinamika pasar domestik yang menjanjikan di mana Perseroan merupakan satu-satunya perusahaan domestik terintegrasi dan terbesar dengan pasar impor bahan kimia hilir yang masih tercatat lebih dari 50%.

Pada tahun 2020, CAP akan menyelesaikan tahap akhir ekspansi yang telah direncanakan yaitu pabrik MTBE dan pabrik Butene-1 baru di mana kedua komoditas tersebut saat ini masih diperoleh secara impor ke Indonesia.

Progres pembangunan pabrik cracker kedua Perseroan juga berjalan sesuai harapan didukung oleh penjajakan kerja sama dengan sejumlah mitra bisnis strategis di mana tahap penyelesaian pendanaan diharapkan akan terlaksana pada semester kedua di tahun depan.

Guna mengoptimalkan fokus pada bisnis inti Perseroan di sektor petrokimia dan energi, pada September 2018, Perseroan pun memutuskan untuk mendivestasi kepemilikan sebesar 95% saham yang dimiliki Perseron melalui PT Royal Indo Mandiri (“RIM”) di PT Grand Utama Mandiri, PT Tintin Boyok Sawit, dan PT Tintin Boyok Sawit Makmur Dua, yang bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit.

 

Kinerja Keuangan PT Barito Pacific Tbk

Dari Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan, aset BRPT selama 9 tahun terakhir, di Q3 2020 BRPT mencatatkan peningkatan Aset sebesar 1,4% US$ 7,2 Miliar dari September 2019 US$ 7,18 Miliar. Kas dan setara kas perseroan berada di posisi US$ 656,78 juta per akhir September 2020.

Dilansir dari bisnis.com, BRPT juga mendapat keuntungan dari pembagian dividen dari hasil distribusi ekuitas dari penerbitan green bond oleh entitas usaha Star Energy.

Penerimaan dividen ini nantinya akan support likuiditas dari Barito Pacific. Barito Pacific tercatat menggenggam 34,63% atas saham SEGSD sehingga diprediksi mendapatkan dividen US$ 52 juta

Aset BRPT

BRPT Data: rivankurniawan

 

Dari sisi profitabilitasnya, GPM BRPT mengalami penurunan karena biaya pokok penjualan yang turun tipis mencapai US$ 1,29 miliar.

Industri petrokimia yang mulai pulih dan periode Juli hingga September 2020 menunjukkan perbaikan seiring dengan peningkatan kegiatan industri, terutama di China dan NEA.

Mencetak Pendapatan bersih US$ 1,66 miliar hingga September 2020, turun 6% secara year on year dari US$ 1,77 miliar pada periode yang sama 2019.

Perolehan ini berasal dari pendapatan sektor petrokimia sebesar US$1,26 miliar, turun 8,7% yoy akibat rata-rata harga penjualan yang lebih rendah meski volume penjualan naik.

Adapun, pendapatan sektor energi sumber daya sebesar US$ 393,97 juta, naik 4,2% yoy akibat produksi listrik dan uap yang lebih tinggi daripada pemadaman yang direncanakan atau tidak.

GPM BRPT

BRPT Data: rivankurniawan

 

Untuk kondisi liabilitas perseroan mengalami penurunan tipis atas total liabilitas menjadi hanya sebesar US$ 4,2 miliar per 30 September 2020, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar US$ 4,4 miliar

Liabilitas BRPT

BRPT Data: rivankurniawan

 

BRPT juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap III Tahun 2020 yang diterbitkan mulai Kamis 10 Dec 2020.

Secara rinci dijelaskan, Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap III Tahun 2020 (Obligasi) yang dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp386,52 miliar dan terdiri dari 3 seri.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idA (Single A).

Ekuitas BRPT

BRPT Data: rivankurniawan

 

Untuk Ekuitas mengalami peningkatan 7,9% yakni sebesar US$ 2,9 miliar. Untuk melihat apakah saham ini tergolong mahal/murah, kita bisa melihat valuasi Price Book Value (PBV)-nya yang ada di 5,07x.

BRPT memang saham yang dihargai overvalued untuk saat ini dan di atas rata-rata PBV nya sebesar 2.76x. Untuk Price Earning Ratio BRPT 2020 mencerminkan bahwa emiten ini tidak berkembang terlalu baik jika dibanding tahun lalu.

PER BRPT

BRPT Data: rivankurniawan

 

Pada Q3 2020, laba bersih turun hingga 17,60% dari US$ 92 Juta (Sept 2019) menjadi US$ 75,8 juta (Sept 2020), Return on Equity BRPT pada 2020 ada di minus 1% karena penurunan Net profit, yang artinya di tahun ini BRPT tidak seefisien tahun lalu dalam mengelola asset dan liabilities nya untuk mendapatkan profit ditengah kondisi pandemi saat ini.

Membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 11,29 juta hingga kuartal III/2020.

ROE BRPT

BRPT Data: rivankurniawan

 

Analisis Teknikal PT Barito Pacific Tbk.

Hingga perdagangan market Sesi I – 16 Desember 2020 tren IHSG kembali bullish hingga 1,47%.

BRPT diperdagangkan pada harga 1275/lembar menguat hingga 2,5%. PT Barito Pacific terlihat mengalami rebound dari level support-nya di 480 dari Maret 2020.

Pada Awal Oktober 2020 terlihat mulainya aksi beli terhadap produk komoditas dan siklikal semakin disukai pasar dan reaksi industri petrokimia yang secara bertahap mulai pulih.

Penguatan IHSG dan saham dari industri mining termasuk BRPT mengantarkannya ke harga 1200/lembar. Secara historikal harga 3 bulan terakhir BRPT sudah bullish 53,4%, sedangkan secara YTD masih minus (17,2 %).

Pada November 2020 lalu BRPT menjadi Anggota saham big cap dengan kapitalisasi pasar (market cap) lebih dari Rp 100 triliun bertambah, kenaikan saham ini membuat kapitalisasi pasar BRPT membesar menjadi Rp 101,33 triliun.

Teknikal BRPT

 

Untuk analisis teknikal short term terhadap emiten ini, dalam grafik kerangka waktu daily, BRPT satu tahun terakhir masih terlihat membentuk pola uptrend walaupun ada fluktuasi harga juga sehingga masih tercatat minus 12%.

Diversifikasi segmen usaha yang membuat BRPT masih bisa bertahan di tengah lesunya permintaan Produk Komoditas.

Sejak vaksin dan terpilihnya presiden baru di Amerika Serikat ini membawa sentimen positif terhadap pasar saham domestik hingga global.

Saham BRPT yang termasuk siklikal ini rawan profit taking, namun ternyata sejak Oktober volume buy semakin kuat.

Jika melihat rentang daily, Indikator MACD berada di atas garis nol dengan sinyal buy yang menguat sejak Oktober, ada kemungkinan akan terbentuk harga bullish jika pasar masih berharap BRPT untuk window dressing dan prospek di tahun depan, bagi yang sudah memiliki bisa hold/buy dulu.

Indikator Stochastic menggunakan kerangka waktu daily terlihat sinyal overbought momentum.

Untuk menentukan Open position indikator EMA (20), EMA (50) dan EMA (100) masih membentuk pola bullish di 3 bulan terakhir, bila BRPT menembus resistance-nya di 1305 akan menjadi semakin menarik hingga harga 1480.

Untuk yang ingin take profit disarankan jika sudah berbalik arah mencapai support-nya di rentang harga 1100.

 

Outlook PT Barito Pacific Tbk.

Sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) masih memiliki prospek yang sangat menjanjikan di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menerapkan energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2019-2028.

Kementerian ESDM menginstruksikan PLN agar terus mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan target penambahan pembangkit listrik dari EBT hingga tahun 2028 sebesar 16.714 MW.

Pada tahun 2019, sektor usaha memiliki komitmen yang semakin tinggi terhadap penggunaan EBT bahkan sejumlah perusahaan menargetkan 100% penggunaan energi terbarukan pada 2020 yang akan menjadi faktor pendorong dalam upaya mendorong pertumbuhan sektor EBT di tahun mendatang.

Perseroan sebagai produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia serta memantapkan pijakan Perseroan pada sektor energi di Indonesia dinilai masih memiliki prospek di sektor energi dan industri.

Prospek Bisnis Petrokimia PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 02

[Baca Juga: Prospek Diversifikasi Bisnis PT Adaro Energy Tbk. (ADRO)]

 

Sebagai pemimpin pasar pada industri petrokimia di Indonesia dan Asia Tenggara dengan Pangsa pasar sekitar 50%, 30% dan 32% dari pasar domestic (termasuk impor) untuk olefin, polyethylene dan polypropylene.

Ini menjadi BRPT Obyek Vital Nasional.Star Energy Sebagai Perusahaan Pembangkit Listrik Berbasis Panas Bumi Terbesar di Indonesia.

CAP sebagai Produsen Petrokimia Terbesar di Indonesia yang menawarkan rangkaian produk yang paling beragam dan merupakan produsen dominan dengan lebih dari 40% kapasitas petrokimia di Indonesia

Untuk kinerja BRPT ke depan juga akan dibantu oleh anak usaha di sektor energi terbarukan, Star Energy (SE). Star Energy terus memberikan stabilitas bagi kinerja perusahaan. 

Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dan setelah vaksin diberitakan semakin efektif serta perbaikan kinerja yang didorong oleh meningkatnya permintaan produk polymer seiring dengan kembali meningkatnya aktivitas industri di China, berbagai proyek yang akan dilanjutkan hingga tahun 2021-akan menjadi sentimen positif untuk emiten ini.

Proyek masa depan diantaranya:

  1. Proyek Chandra Asri: CAP 2 Petrochemical complex (125% dari kapasitas CAP 1 (setelah 2024)
  2. Dari Star Energy Geothermal: Area eksplorasi 15MW (Salak Binary), 55MW (Salak Unit 7) dan WW Unit 3 (60MW). Eksplorasi area baru Sekincau (Lampung Barat) dan Hamiding (Halmahera Utara, Maluku) 2022-2024
  3. Indo Raya Tenaga: Konstruksi atas 2x1000MW Pembangkit listrik tenaga batu bara berteknologi Ultra Supercritical setelah 2024
  4. Bermitra dengan perusahaan multinasional hingga skala global, memiliki customers dan mitra strategis ini baik untuk pengembangan bisnis kedepannya (Mitsubishi, PLN, Pertamina)

 

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Kesimpulan

Harapan pemulihan penjualan batu bara dan sentimen Nikel PT Barito Pacific Tbk., (BRPT) hingga tahun depan sepertinya terlihat sinyal positif, volume buy yang semakin kuat membuat BRPT berhasil diperjualbelikan di harga premium, di atas harga intrinsiknya.

Namun emiten ini cocok untuk di-hold dalam jangka pendek/trading.

Emiten belum terlalu efisien yang tercermin dari rasio ROE hingga harga yang sudah sangat mahal saat ini. Seiring gejolak sektor komoditas hingga bisnis siklikal semakin dilirik setelah pandemi ini dan window dressing.

Melakukan buy/sell dengan tidak terlalu agresif disarankan karena pasar masih memiliki berbagai tantangan. Peluang bisnis di industri BRPT bisa jadi akan semakin menarik di tahun depan terkait ekspansi kapasitas energi geothermal.

Dengan mempertahankan kinerja operasional yang terbaik serta memelihara kondisi keuangan yang sehat pada setiap lini usahanya akan menjadi langkah yang baik bagi Perseroan untuk bisnis yang berkelanjutan dan terus menjadi pemimpin pasar di industri geothermal.

 

Disclaimer on: Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis berdasarkan laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.

 

Itulah analisa saham BRPT dan prospeknya ke depan yang bisa membantu pertimbangan investasi Anda. Punya pertanyaan? Anda bisa tanyakan dalam kolom komentar.

Anda juga bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.

 

 

Sumber Referensi:

  • Aplikasi IPOTGO
  • Annual Report PT Barito Pacific (BRPT) (www.idx.co.id)
  • Bisnis.com
  • Investing.com

 

Sumber Gambar:

  • Aplikasi ChartNexus
  • Consolidated Financial Statements PT Barito Pacific (BRPT), September 2020
  • https://bit.ly/3gQSep8
  • https://bit.ly/3oVaAIu
  • https://bit.ly/3npRji4