Menjadi perusahaan pulp & paper terbesar di dunia, bagaimana kinerja dan prospek INKP atau PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. di masa pandemi ini?

 

Analisis Fundamental

INKP adalah perusahaan yang bergerak di bidang pulp and paper kemasan terbesar di dunia yang terintegrasi secara vertikal milik Grup Sinarmas.

Tidak hanya memenuhi pasar domestik, produk-produk perusahaan ini telah menembus pasar internasional dengan ekspor ke negara-negara Asia, Amerika, Australia, Afrika, juga Eropa.

Saat ini, Perseroan memiliki fasilitas produksi di Perawang, Provinsi Riau, Serang serta Tangerang dengan total kapasitas produksi pada tahun 2019 sebesar 3,0 juta ton per tahun, kertas budaya sebesar 1,7 juta ton per tahun, tissue sebesar 108 ribu ton per tahun dan kertas industri/ kemasan sebesar 2,1 juta ton per tahun.

Perseroan memproduksi bubur kertas (pulp), tissue, berbagai jenis produk kertas yang terdiri dari kertas untuk keperluan tulis dan cetak (berlapis dan tidak berlapis), kertas fotokopi, kertas industri seperti kertas kemasan yang mencakup containerboard (linerboard dan corrugated medium), corrugated shipping containers (konversi dari containerboard), boxboard, food packaging dan kertas berwarna.

Pabrik INKP. Source : Laporan Tahunan INKP 2018

[Baca Juga: Apa Yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Perubahan Fundamental Saham?]

 

Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri bubur kertas (pulp), kertas budaya (cultural paper), kertas industri (industrial paper) dan tissue secara terpadu.

Kegiatan usaha Perseroan dimulai dari pengolahan kayu hingga menghasilkan pulp dan kertas serta pengolahan kertas bekas hingga menjadi kertas industri (industrial paper).

Komposisi pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2019 adalah PT Purinusa Ekapersada sebesar 53,25% dan Masyarakat 46,75%.

Pemegang saham INKP

Pemegang saham INKP

 

Prospek industri pulp dan kertas dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang masih bergejolak.

Dengan penerapan strategi yang tepat dan konsisten disertai dengan komitmen perseroan bisa meminimalisasi dampak krisis ekonomi global dan keadaan di saat pandemi terhadap Perseroan.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi sejak 2018-2019 yang berkepanjangan tersebut memberikan dampak pada ekspor komoditas Indonesia.

Kondisi ini mempengaruhi permintaan terhadap produk-produk yang tergantung pada luar negeri. Turunnya permintaan tersebut kemudian menjadi faktor utama turunnya harga-harga produk.

Perseroan yang sebagian besar pendapatannya berasal dari pasar ekspor ikut pula merasakan dampaknya. Harga jual produk Perseroan cenderung mengalami penurunan dan berdampak pada penurunan kinerja Perseroan pada tahun 2019.

Saat pandemi menyerang di 2020 ini, berbagai emiten memang mengalami penurunan, ini tergolong wajar.

INKP pun mengalami penurunan namun ini lebih kepada penurunan kegiatan operasional, bukan karena menurunnya kinerja perusahaan.

Memiliki produk yang dibutuhkan saat work from home serta meningkatnya kebutuhan alat kebersihan rumah tangga, hingga meningkatnya permintaan dari e-commerce untuk berbagai packaging delivery bagi usaha rumahan dan UMKM menjadi peluang besar untuk INKP.

 

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

9 Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

 

Kinerja Keuangan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

Untuk kinerja keuangan INKP selama 9 tahun terakhir, fundamentalnya menunjukkan pertumbuhan nilai yang signifikan atas revenue dan net profit-nya.

Di 2020 Revenue mencapai US$ 42,45 miliar turun 5,25% secara yoy, penurunan dikarenakan saat kuartal I/2020 akibat turunnya kegiatan operasional namun hanya rentang 3 bulan, dan kembali normal, ini sudah cukup memuaskan karena kinerja cukup baik yang tumbuh 24,6% yoy.

Dari sisi penjualan, perseroan telah mencapai US$ 1,48 miliar pada semester I-2020 atau terkoreksi 5,73% dari periode sama tahun lalu sebesar US$ 1,57 miliar.

Meskipun begitu, laba bersih perseroan meningkat 38,42% menjadi sebesar US$ 203,22 juta, dari sebelumnya sebesar US$ 146,81 juta pada akhir Juni 2019.

Revenue INKP

Source: Rivan Kurniawan

 

Jika melihat aset INKP selama 9 tahun terakhir, di 2020 INKP mencatatkan pertumbuhan aset 0,5%, untuk Ekuitas US$ 4,2 miliar sedangkan utang US$ 4,1 miliar DER 1,0x.

Maka ini menandakan INKP memiliki neraca yang lebih kuat, kemungkinan gagal bayar sangat kecil dari obligasi yang diterbitkan INKP.

Aset INKP

Source: Rivan Kurniawan

 

Karena perusahaan melakukan usaha ekspor dan pendapatan dicatat dalam kurs dollar, sedangkan pembayaran akan beban operasional hingga gaji karyawan dibayarkan dalam Rupiah.

Maka ada selisih yang tercatat saat kurs mengalami pelemahan atau penguatan, di 2020 per kuartal II ini.

Keuntungan yang tercatat dari selisih kurs-neto mempengaruhi jumlah akhir dari penghasilan (beban), ini terlihat seperti penghasilan namun sebenarnya semu atau tidak ada peningkatan real, hanya bersifat tertulis di atas kertas.

Dari laporan keuangan perseroan per kuartal II-2020 INKP (idx.co.id), manajemen INKP Perusahaan beroperasi dalam dua (2) segmen usaha yaitu: produk kertas budaya dan pulp, serta produk kertas industri dan tissue.

Segmen produk kertas budaya dan pulp terutama terdiri dari kertas budaya dan produk lain yang berasal dari kertas budaya dan pulp.

Segmen produk kertas industri terutama terdiri dari linerboard, corrugating medium, corrugated shipping containers dan boxboard.

Termasuk dalam segmen produk kertas industri adalah penjualan atas produk sampingan bahan kimia, yang nilainya tidak signifikan.

Untuk melihat apakah saham ini tergolong mahal/murah, kita bisa melihat valuasi Price Book Value (PBV) nya yang ada di 0,8x, yang tergolong masih undervalued dalam industri ini.

Untuk Price to Earning Ratio INKP ada di 8,6 yang menandakan masih sangat baik, ini menambah keinginan pasar untuk membeli emiten yang nantinya diancang-ancang bisa menjadi emiten skala multibagger.

PBV dan PER INKP

Source: Rivan Kurniawan

 

Untuk Return on Equity INKP pada 2020 ada di 10%, lebih baik dari 2019, yang artinya di tahun ini INKP lebih efisien dibanding tahun lalu, masih bisa bertahan di 10-15% pertanda sangat baik bagi INKP dalam mengelola asset dan liabilities-nya untuk mendapatkan profit ditengah kondisi pandemi saat ini, dampak yang berasal dari operasional tidak terlalu bermasalah bagi INKP.

Untuk kondisi Liabilitas, mengalami penurunan 6% dari tahun sebelumnya, penurunan ini berasal dari sewa pembiayaan yang turun, lalu Pinjaman bank jangka panjang pada Pihak ketiga

ROE INKP

Source: Rivan Kurniawan

 

Indah Kiat Pulp & Paper (perseroan) mendapat dana segar dari hasil penerbitan obligasi dengan total sebesar Rp1,39 triliun.

Dana hasil obligasi tersebut digunakan untuk pembayaran kembali utang perseroan berupa pokok pinjaman dan bunga serta untuk modal kerja.

Perseroan memiliki utang jangka pendek sebesar US$ 1,74 juta, di mana pinjaman bank jangka pendek menjadi elemen terbesar di utang jangka pendek, dengan nilai mencapai US$ 966 juta.

Dari angka tersebut sebesar 59% merupakan pinjaman dalam bentuk dollar AS. Selain itu, utang jangka pendek lainnya terdiri dari pembiayaan Musyarakah, utang usaha, utang pajak dan medium term notes. Pefindo memberikan rating untuk obligasi tersebut yaitu idA+ (Single A Plus).

Penerbitan obligasi ini akan digunakan 60% untuk pembayaran kembali utang dan 40% akan dipergunakan untuk modal kerja untuk pembelian bahan baku pembantu produksi, energi dan bahan bakar, barang kemasan serta biaya overhead.

Untuk riwayat dividen, INKP tercatat menjadi salah satu perusahaan yang cukup rajin membagikan dividen selama 6 tahun terakhir, menjadi saham dalam Index LQ45.

Dividen INKP

 

Analisis Teknikal PT  Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP)

Hingga penutupan market Sesi I-17 November 2020, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper terlihat mengalami Uptrend dari Maret 2020 setelah downtrend sejak semester II 2018.

Untuk analisis teknikal jangka panjang terhadap emiten ini, dalam grafik kerangka waktu Daily.

INKP yang dalam 6 bulan terakhir dalam keadaan bullish, di kuartal IV nanti ada kemungkinan potensi masih bullish melihat prospek tren pertumbuhan yang positif ke depannya dan meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat terlebih dalam bisnis online.

INKP perusahaan paling fenomenal di tahun 2017 sampai pertengahan 2018 karena kenaikan harga yang sangat signifikan dari Rp 1.000 ke Rp 20.000.

Artinya dalam 1,5 tahun membubukan cuan 2000%. Jadi jika diklasifikasikan INKP ini masuk dalam saham kategori Turnaround Stocks.

Saat tulisan ini ditulis (17/11), INKP diperdagangkan pada 9400/unit menguat 1,34% di sesi I.

Secara analisa teknikal yang dibuat dengan menggunakan tradingviews.com, untuk short views terlihat ada pola descending triangle yang memberi sinyal akan ada pergerakan naik setelah pola tersebut.

Indikator MACD berada di atas garis nol dengan sinyal buy yang cukup kuat di beberapa minggu terakhir, ada kemungkinan akan terjadi bullish di kemudian hari.

Walau sedang berada di momen jenuh beli nya, tapi tidak menutup kemungkinan penguatan harga di kemudian hari.

Indikator Stochastic menggunakan kerangka waktu Weekly terlihat sinyal overbought momentum.

Adanya Window Dressing di akhir tahun mengakibatkan tekanan bisa saja akan membaik, disarankan untuk buy jika harga berada di resistance terdekatnya (jangka pendek) di 6800 atau jika lebih tinggi di 9000, ada indikasi harga akan tembus 10.000 (mid-term).

Untuk cut loss jika tidak mencapai garis resistance maka ada kemungkinan turun lagi hingga garis support-nya di 8900/unit.

Untuk menentukan Open position indikator EMA (20), EMA (50) dan EMA (100) membentuk pola bullish.

Analisis Teknikal INKP

 

Outlook PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP)

Pasar bidang usaha industri pulp, kertas, kertas industri dan tissue yang dikelola Perseroan juga menghadapi persaingan yang semakin tajam baik dari dalam maupun luar negeri.

Hal-hal yang sangat berpengaruh dalam pasar domestik dan internasional adalah merek dagang, kualitas produk, distribusi serta harga.

Untuk itu, Perseroan harus melakukan upaya dalam berbagai bidang untuk meningkatkan kemampuan Perseroan agar dapat menghadapi persaingan dan mempertahankan posisi Perseroan sebagai salah satu produsen pulp dan kertas terpadu terbesar di dunia.

Salah satu upaya tersebut antara lain dengan mengembangkan produk-produk yang mempunyai nilai tambah tinggi dan ramah lingkungan.

PPN Kertas Dihapus, Akankah Jadi Katalis Positif Pulp & Paper 02

[Baca Juga: Kiat Analisis Fundamental Saham Ala ”Warren Buffet Indonesia”]

 

Industri kertas cukup potensial untuk dikembangkan. Pada tahun 2014 pertumbuhan industri kertas di Indonesia mencapai 6,15%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06%.

Industri kertas mampu menyerap tenaga kerja sekitar 100 ribu orang di tahun 2013. Perkembangan industri kertas dalam negeri yang cukup kuat dirasakan mampu menunjang ekspor nonmigas Indonesia (wartaekonomi.co.id).

Produk kertas yang potensial bagi ekspor Indonesia adalah produk kertas/kardus lainnya seperti kertas untuk label dan piring/gelas kertas.

Kelompok produk kertas/kardus lainnya memiliki tren impor yang positif, namun kinerja ekspor Indonesia untuk produk tersebut masih belum optimal terlihat dari tren nilai ekspornya yang negatif.

Selain itu, potensi ekspor produk kertas/kardus juga masih terbuka lebar mengingat masih rendahnya impor dari Indonesia dibandingkan impor secara keseluruhan.

Posisi Indonesia di pasar kertas Amerika Serikat dan India sudah cukup strategis, namun Indonesia perlu mewaspadai pesaing lainnya di pasar kertas kedua negara tersebut, khususnya negara dengan pangsa dan tren nilai impor yang sangat tinggi, seperti China dan Korea Selatan.

Sementara itu, posisi Indonesia di pasar kertas Meksiko pangsanya masih rendah dengan tren yang negatif. Oleh karena itu, upaya ekspor kertas ke Meksiko perlu lebih ditingkatkan

Pada tahun 2020, pemulihan ekonomi global tentu akan mempengaruhi perkembangan ekonomi global termasuk Indonesia.

Usaha Perseroan, terkait Covid-19, juga menilai dan merespon secara aktif untuk melakukan mitigasi atas dampaknya terhadap operasi Perseroan.

Perseroan mempertahankan sikap hati-hati dan terus berusaha yang terbaik dalam menjalankan bisnis dengan fokus pada keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Industri ini berpengaruh dengan pelemahan mata uang Rupiah terhadap US Dollar, membuat kinerja Perusahaan harus ikut menurun.

Ketika investor mengindentifikasi bahwa kinerja perusahaannya akan kembali membaik, maka peluang untuk mendapatkan Multibagger sangat besar.

Kondisi makro sangat penting dalam menganalisa prospek emiten ini. Dengan adanya omni buslaw effect INKP salah satu perusahaan di sektor industri dasar.

Dalam jangka menengah berpotensi tumbuh dengan adanya kucuran modal asing (FDI) yang masuk.

Harga Kertas Merosot! Bagaimana Peluang Industri Pulp & Paper Indonesia 05 Kertas Kemasan Makanan 2 - Finansialku

[Baca Juga: Analisa Saham: Prospek PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM)]

 

Tren produk kertas kemasan terus meningkat. Karena adanya pergeseran dari plastik sekali pakai menjadi kertas kemasan, permintaan untuk kertas kemasan lebih tinggi permintaannya.

Terlebih disaat pandemi pengiriman barang Ecommerce dan ekspedisi yang melonjak drastis, serta tren pengurangan plastik pada makanan takeaway juga akan berpengaruh positif terhadap permintaan terhadap kertas kemasan.

Demikian pula dengan isu kesadaran lingkungan, dan pemberlakukan secara intensif terkait pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. 

 

Kesimpulan

Pandemi telah menekan beberapa sektor dengan turunnya daya beli masyarakat. Banyak sektor mengalami penurunan kinerja, namun INKP masih mencetak kinerja yang baik di 2020 ini.

Sebagai konglomerasi dari Sinarmas group, bersama TKIM prospek INKP dalam bisnis kertas dan turunannya ini masih memiliki prospek yang baik di kemudian hari dalam kondisi harga yang tergolong undervalued/murah.

Saham ini disukai oleh para investor yang berhubungan dengan kebutuhan digital, adanya belanja online dan perubahan gaya hidup masyarakat, ini akan membuat investor besar tertarik dengan emiten ini.

 

Disclaimer on: Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis. Berdasar laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.

 

Itulah analisa saham INKP dan prospeknya ke depan yang bisa membantu pertimbangan investasi Anda. Punya pertanyaan? Anda bisa tanyakan dalam kolom komentar.

Anda juga bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.

 

Sumber Referensi:

  • Aplikasi IPOTGO
  • Annual Report PT Charoen Pokphand Indonesia (www.idx.co.id)
  • Bisnis.com
  • https://www.wartaekonomi.co.id/

 

Sumber Gambar:

  • Aplikasi ChartNexus
  • Consolidated Financial Statements PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, September 2020