Apakah Anda investor dan trader saham? Jika iya, Anda WAJIB membaca informasi tentang perubahan fundamental saham. Ini akan sangat membantu Anda!

Silakan pahami setiap informasi yang akan kami sajikan berikut ini!

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Logo Rivan Kurniawan

 

Perubahan Fundamental Saham

Ketika saya sedang mengisi acara dalam suatu Investment Club di Jakarta, ada sebuah pertanyaan menarik yang dilontarkan oleh seorang peserta.

Pertanyaannya kurang lebih adalah apabila kita sudah menganalisis sebuah saham dengan metode value investing, dan menemukan sebuah saham yang memiliki fundamental bagus dengan murah, apakah mungkin perusahaan tersebut bisa berubah fundamentalnya? (Maksudnya dari yang tadinya fundamentalnya bagus menjadi kurang bagus).

Dan kalau fundamentalnya bisa berubah, bagaimana kita bisa mengetahuinya?

Sebagai seorang value investor, seringkali orang menyalahartikan bahwa setelah membeli saham yang dinilai memiliki fundamental bagus dan undervalue, maka tugas kita sebagai seorang investor telah selesai.

Well, nyatanya tidak demikian. Tugas kita sebagai investor baru SETENGAH selesai.

Lho memang masih ada lagi tugas nya? Tentu saja ada. Sebagai seorang investor, Anda wajib untuk “mengawal” perusahaan tersebut. Karena, perusahaan yang Anda beli sahamnya tersebut bisa saja berubah fundamentalnya.

Saat Terjadi Perubahan Fundamental Saham 02 Analisis - Finansialku

[Baca Juga: 5+ Cara Mengenali Model Bisnis Untuk Investasi Saham yang Memimpin Pasar]

 

Contoh Perubahan Fundamental Saham

Saya coba ambil beberapa contoh, yaitu:

 

#1 CPIN dan JPFA

Kita ambil contoh misalkan CPIN dan JPFA, sepanjang 2016 sampai awal 2017 ini memang mencatatkan kinerja yang cemerlang, namun karena regulasi pemerintah yang menghentikan impor jagung (di mana membuat harga jagung menjadi meningkat), sehingga membuat biaya menjadi naik dan sebaliknya, membuat laba bersihnya menjadi tertekan.

Meskipun sejatinya CPIN dan JPFA adalah perusahaan yang bagus, di sini kita bisa mengatakan bahwa fundamental sebuah perusahaan bisa berubah karena adanya regulasi dari pemerintah.

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

#2 AISA

Contoh lain, saya ambil contoh AISA. AISA ini secara fundamental juga bisa dibilang bagus.

Pendapatan dan laba bersih meningkat secara konsisten, ekuitas meningkat, secara valuasi harga sahamnya juga masih di bawah harga wajarnya.

Namun, ketika diberitakan mengenai tuduhan praktik bisnis menjual beras subsidi menjadi beras premium, tentu saja fundamentalnya bisa berubah.

Dengan catatan kalau memang itu benar terjadi, fundamentalnya bisa menjadi berubah karena faktor business issues (masalah bisnis).

728x90 hitung sekarang Investasi Saham
300x250 - Hitung Sekarang Investasi Saham

 

#3 ASII

Perusahaan big caps seperti ASII pun bukannya tidak pernah berubah fundamentalnya.

Ketika tahun 2015, di mana Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, industri otomotif menjadi salah satu yang terkena dampaknya. Penjualan mobil dan sepeda motor turun drastis di tahun 2015, membuat laba bersih ASII juga merosot dari Rp19,2 triliun menjadi Rp14,4 triliun.

Harga sahamnya pun merosot dari 8500 an ke 5100 an.

Untuk kasus ASII ini, kita bisa mengatakan bahwa fundamental berubah karena kondisi sektoral.

 

Pantau Kinerja Perusahaan

Nah, dari ketiga contoh di atas, Anda bisa melihat bahwa penting bagi seorang investor untuk tetap mengawasi perkembangan dari perusahaan yang kita beli sahamnya.

Dengan membeli saham, kita sudah menjadi bagian dari pemilik perusahaan. Maka dari itu, selayaknya kita juga turut mengawasi kinerja perusahaan.

Perusahaan yang “dulu bagus” belum tentu sekarang juga masih bagus. Sebaliknya, perusahaan yang “sempat tidak bagus” belum tentu ke depannya tidak bagus juga.

Oleh karena itu, Anda wajib memiliki pengetahuan setidaknya kondisi terakhir perusahaan dan sektor industri perusahaan.

Cara Keren Menghitung Keuntungan Transaksi Saham Lewat Aplikasi Finansialku 2 Finansialku

[Baca Juga: Kunci Sukses Investasi Saham Ala Lo Keng Hong]

 

Khusus di pasar Indonesia sendiri, saya melihat hanya sedikit perusahaan yang selalu bagus. Hal tersebut bukan hal yang mengejutkan, karena sebagai negara berkembang, Indonesia masih sensitif terhadap perubahan dari internal maupun eksternal.

Investor lokal pun belum bisa menjadi tuan rumah dari pasar modal Indonesia. Investor asing yang notabene masih memegang porsi yang lebih besar, tentu lebih waspada terhadap perubahan-perubahan ini.

Itulah yang menyebabkan kondisi perusahaan di Indonesia terkadang bisa bagus dan terkadang bisa turun.

 

Laporan Keuangan Untuk Analisis Fundamental

Pertanyaannya sekarang, bagaimana kita bisa mengetahui apakah perusahaan yang kita beli ini memiliki fundamental yang bagus SAAT INI?

Well, sebagai investor Anda memiliki senjata yang namanya laporan keuangan.

Di laporan keuangan itulah, Anda bisa melihat bagaimana kondisi terakhir perusahaan. Lihat rasio-rasio yang penting seperti ROE, NPM, DER, dan rasio lainnya untuk melihat apakah perusahaan sedang dalam kondisi sehat atau sakit. Perhitungkan juga harga wajar saham tersebut.

Laporan Keuangan Bulanan 1 Finansialku

[Baca Juga: Apa Saja 5 Pantangan Dalam Investasi Saham? Ketahui Sekarang]

 

Apabila Anda mendapatkan perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan yang sehat, harganya masih undervalue, dan secara bisnis sedang tidak dalam kondisi yang kurang menguntungkan (seperti tiga contoh di atas), maka Anda bisa lebih aman dalam berinvestasi.

Namun tetap saja, Anda harus selalu memperhatikan perkembangan terakhir mengenai kinerja perusahaan.

 

Bagaimana dengan artikel yang sudah Anda baca? Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda? Mau kan Anda untuk membagi manfaat yang Anda dapatkan dengan membagikan kepada rekan terdekat Anda?

Ajak mereka juga untuk mendapatkan informasi bermanfaat ini!

 

Sumber Referensi:

 

Sumber Gambar:

  • Perubahan Fundamental Saham – https://goo.gl/eVW39g
  • Analisis Perubahan Fundamental Saham – https://goo.gl/kamAUu