Apakah investasi Anda membawa keuntungan pada masa pemerintahan Jokowi selama 4 tahun ini?

Jangan ketinggalan, segera simak perkembangan investasi selama era Jokowi sejak tahun 2014 silam berikut ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Indonesia menjadi Negara Layak Investasi?

Empat tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) atau Jokowi-JK dinilai sukses dalam meningkatkan citra Indonesia sebagai negara layak investasi.

Hal ini terbukti dalam laporan 4 tahun Jokowi-JK bahwa sejak tahun 2017, Indonesia dikategorikan sebagai negara dengan peringkat layak investasi oleh tiga lembaga pemeringkat internasional terkemuka, yakni Moody’s, Fitch, dan Standard & Poor’s. 

Seperti Anda ketahui, realisasi investasi RI pada semester I 2018 mencapai Rp361 triliun atau 47,2 persen dari target 2018. Bisa dikatakan bahwa meski ada faktor global yang berdampak pada penanaman modal asing (PMA), porsi investasi dalam negeri meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Jika perkembangan positif tampak dari investasi asing, bagaimana dengan nasib investasi dalam negerinya sendiri?

Bagaimana Nasib Investasi Anda pada Masa Pemerintahan Jokowi 02 - Finansialku

[Baca Juga: Jaminan Pensiun Program BPJS Ketenagakerjaan: Apakah Benar Mendapat Gaji Bulanan saat Sudah Pensiun?]

 

Proyeksi Investasi dalam Masa Pemerintahan Jokowi

Anda tentu pernah mendengar bahwa keikutsertaan Joko Widodo dalam pemilihan presiden tahun 2014 silam sempat menyebabkan sebuah euphoria yang disebut Jokowi Effect.

Jokowi effect ini merupakan sebuah fenomena, dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat hingga lebih dari 25% pada periode Januari Hingga September 2015.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengungkapkan:

“Pasar melihat Jokowi sebagai sosok yang market friendly.”

 

Namun euphoria itu tidak berlangsung lama karena laju harga saham selanjutnya cenderung stagnan.

Gaya Kepemimpinan Servant Leadership Ala Presiden Jokowi, Yang Harusnya Dimiliki Setiap Pemimpin Perusahaan 04 - Finansialku

 [Baca Juga: Nyaris Terlambat, Seorang Karyawan Baru Menyiapkan Dana Pensiun di Usia 40 an. Jangan Khawatir Ini Strategi yang Dapat Anda Lakukan!]

 

Selain itu, imbal hasil obligasi pun turun seiring tren penurunan inflasi dan bunga acuan. Penurunan ini dapat dilihat dari pemerintahan sebelumnya yang berkisar di angka 9 hingga 10 persen, dan kini hanya sekitar 7 hingga 8 persen.

Kecenderungan stagnan ini juga berlaku pada instrumen investasi lainnya seperti dapat Anda lihat berikut ini:

Instrumen Investasi Keterangan
Emas Batangan (logam mulia)
  • Harga per Oktober 2014: Rp489.000
  • Harga per Oktober 2018: Rp626.185
  • Rata-rata kenaikan per tahun adalah 6,38%
  • Kenaikan akumulatif adalah 25,53%
Saham

IHSG:

  • Rata-rata kenaikan per tahun adalah 3,79%
  • Kenaikan akumulatif adalah 16,98%

 

Indeks LQ45:

  • Rata-rata kenaikan per tahun adalah 1,72%
  • Kenaikan akumulatif adalah 6,80%
Deposito (12 bulan)
  • Rata-rata kenaikan per tahun adalah 7,76%
  • Kenaikan akumulatif adalah 31,05%
Unitlink Saham
  • Rata-rata kenaikan per tahun adalah 8,12%
  • Kenaikan akumulatif adalah 32,73%
Obligasi

Obligasi Korporasi:

  • Rata-rata kenaikan per tahun adalah 8,33%
  • Kenaikan akumulatif adalah 33,32%

 

Obligasi Pemerintah:

  • Rata-rata kenaikan per tahun adalah 6,77%
  • Kenaikan akumulatif adalah 27,06%
Reksa dana

Reksa dana Pasar Uang:

  • Rata-rata kenaikan per tahun adalah 5,46%
  • Kenaikan akumulatif adalah 21,82%

 

Reksa dana Pendapatan Tetap:

  • Rata-rata kenaikan per tahun adalah 5,08%
  • Kenaikan akumulatif adalah 20,30%

 

Reksa dana Campuran:

  • Rata-rata kenaikan per tahun adalah 2,48%
  • Kenaikan akumulatif adalah 9,93%

 

Reksa dana Saham:

  • Rata-rata kenaikan per tahun adalah -0,12%
  • Kenaikan akumulatif adalah -0,47%

*Sumber: Infovesta, Bank Indonesia, OJK dan Antam, Diolah Biro Riset KONTAN

 

Bagaimana Nasib Investasi Anda?

Pernah saya berbicara dengan teman perencana keuangan mengenai nasib investasi selama 4 tahun belakangan ini.

Apakah Anda juga tertarik meminta saran keuangan dari perencana keuangan Finansialku? Para perencana keuangan di Finansialku.com adalah pemegang lisensi CFP® aktif dan bekerja sesuai dengan kode etik profesi perencana keuangan yang telah ditetapkan oleh Financial Planning Standards Board Indonesia.

Dengan demikian, Anda bisa dengan mudah mengalokasikan aset dan berinvestasi dengan tepat menggunakan jasa Finansialku. Anda dapat menghubungi kami melalui formulir online, telepon (022 – 2056 5890) atau email (Solusi@Finansialku.com).

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Kembali pada hasil pembicaraan saya dengan teman perencana keuangan saya. Dirinya mengungkapkan bahwa tampaknya investasi pada masa pemerintahan Jokowi cenderung stagnan dan tampak lesu. Hal ini disebabkan faktor internal dari negara kita sendiri dan juga dari faktor eksternal.

Bisa dibilang, gejolak pasar modal umumnya berasal dari luar negeri. Salah satu contohnya adalah kenaikan bunga Bank Sentral Amerika Serikat, Brexit, serta krisis utang di luar negeri.

Hal ini jugalah yang menyebabkan melemahnya mata uang Rupiah hingga tembus 15.000 rupiah per US$. Meski demikian, jumlah investor lokal di Bursa Efek Indonesia terus bertambah sejak munculnya kampanye YUK NABUNG SAHAM.

Pilih Mana Menabung di Deposito Bank atau Menabung di Saham Bank 02 - Finansialku

[Baca Juga: 8 Cara Mengurus Keuangan Rumah Tangga Pasangan Baru Menikah, Agar Keuangan Anda Sehat]

 

Kabar baik juga muncul dari pasar obligasi, dimana penjualan surat utang ritel terus diupayakan pemerintah Indonesia. Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia menanggapi:

“Dominasi investor asing membuat kinerja obligasi pemerintah mudah goyah.”

 

Dengan demikian penting untuk terus memperkuat keberadaan investor dalam negeri di sektor ini.

 

Nah, bagaimana dengan nasib investasi Anda sendiri di masa pemerintahan Jokowi ini? Apakah setara dengan proyeksi investasinya dalam 4 tahun belakangan ini?

Bagikan pengalaman Anda pada kolom komentar di bawah ya! Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Bawono Yadika. 22 Okt 2018. RI Jadi Negara Layak Investasi pada 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK. Liputan6.com – https://goo.gl/UYr2TP

 

Sumber Gambar:

  • Investasi Masa Pemerintahan Jokowi – https://goo.gl/q2Z8RQ
  • Investasi di Indonesia – https://goo.gl/biuGoH